KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, October 3, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 25 SEPTEMBER 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 25 SEPTEMBER 2025

 

MALEAKHI 9:15

(Seri: 10)

 

Subtema: MENAMPAKKAN DIRI KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT

 

Shalom.

Mula pertama saya ucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh rahmat-Nya kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, datang beribadah menghadap Dia lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Doa saya kiranya damai sejahtera memerintah atas hati kita sekaligus memberi sukacita dan bahagia saat kita duduk diam mendengar sabda Allah.

 

Selanjutnya mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai Firman penggembalaan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai Perjamuan Suci. Namun, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita sekaliannya.

 

Maleakhi 2:15

(2:15) Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

 

"Allah yang esa menjadikan mereka daging dan roh."

Kata "mereka” -> Laki-laki dan perempuan, tepatnya Adam dan Hawa.

 

Kejadian 1:26-28

(1:26) BerFirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (1:28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berFirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

 

Allah menjadikan laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupa Allah, selanjutnya Allah memberkati mereka.

Kata "memberkati" merujuk pada SALIB KRISTUS, sebab salib Kristus sangat berkuasa untuk mempersatukan laki-laki dan perempuan.

Ayat referensi: Matius 19:5, “... Laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.” Hal itu diajarkan kepada murid-murid dan Yesus sendiri menggenapinya sendiri di atas kayu salib, yang tertulis dalam Filipi 2:5-8.

 

Tanda nikah diberkati atau laki-laki dan perempuan telah menjadi satu ialah: Beranak cucu dan taklukkan bumi, maksudnya adalah BERKUASA atas 3 (tiga) hal:

1.       Berkuasa atas ikan-ikan di laut.

2.       Berkuasa atas burung-burung di udara.

3.       Berkuasa atas segala binatang yang merayap di bumi.

 

Saya berdoa kiranya nikah itu -- laki-laki dan perempuan -- diberkati oleh TUHAN. Saya juga sebagai suami belajar untuk melepaskan egonya, kemudian isteri juga belajar untuk melepaskan egonya, meskipun merasa benar, jangan suka serang balik. Jadi melepaskan ego masing-masing pasti satu. Mengapa harus satu? Supaya berkuasa atas ikan-ikan di lalut, burung di udara, dan binatang merayap di bumi. Jadi keuntungannya di situ, ada kuasa.

Kalau laki-laki ego karena dia merasa sebagai kepala, tidak ada kuasa. Maka tidak ada untungnya dalam mempertahankan egosentrisnya karena merasa diri paling benar, karena merasa diri suami / kepala / pemimpin. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana salib itu menyatukan mereka (laki-laki dan perempuan), tujuannya; supaya berkuasa. Kalau tidak ada kesatuan, jangan pernah suami merasa ada kuasanya, kalau tidak ada kesatuan, jangan pernah isteri merasa karena saya pun bisa, di dalam TUHAN tidak bisa.

 

Jadi kita masing-masing mulai sekarang belajar lebih dewasa, tidak usah harus melampiaskan bahwa kitalah yang paling benar. Yang terpenting bagaimana salib itu mempersatukan. Terlalu banyak kekurangan di atas muka bumi ini, masakan itu harus kita jejerkan, masakan suami harus menjejerkan kekurangan isterinya, atau sebaliknya. Terlalu banyak kekurangan, tidak ada waktu untuk membeberkan itu satu per satu, waktu kita sekarang tinggal sedikit. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana salib itu mempersatukan kita.

Jadi Firman ini harus dibawa ke rumah untuk membuat kita satu, jangan dibawa ke rumah untuk membeberkan kekurangan isterinya, untuk membeberkan kekurangan suaminya, berdiam diri saja, pandang salib-Nya, mempersatukan.

Menurut logika dunia;  1 + 1 = 2. Tetapi, di dalam TUHAN; 1 + 1 = 1.

Jadi kita pulang dari tempat ini nanti, bawalah Firman ini bukan untuk menyerang balik, tetapi untuk mengarahkan kita kepada salib yang mempersatukan laki-laki dan perempuan supaya tetap satu, dengan begitu nikah itu berkuasa.

 

Keterangan: BERKUASA ATAS SEGALA BINATANG YANG MERAYAP DI BUMI (seri ke 6).

Wahyu 13:11 -- Perikop: "Binatang yang keluar dari dalam bumi."

(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

 

Binatang yang merayap atau keluar dari dalam bumi à Nabi-nabi palsu.

Tampilan binatang tersebut bertanduk dua sama seperti anak domba -- tampilan ini menyenangkan hati kita --, tetapi anehnya adalah mulutnya sama seperti mulut seekor naga, berarti penuh dengan tipu daya atau dusta.

 

Adapun mulut ular di segala zaman:

-          Mulut ular pada zaman Allah Bapa.

-          Mulut ular pada zaman Yesus Anak Allah.

-          Mulut ular pada zaman Allah Roh Kudus.

 

Tentang: MULUT ULAR PADA ZAMAN YESUS ANAK ALLAH.

Kisah itu tertulis dalam Matius 4:1-11.

Pada ayat 3-9 nampak tipu daya ular terjadi 3 (tiga) kali dan semuanya langsung ditujukan kepada Yesus Anak Allah.

-          Tipu daya PERTAMA: Batu menjadi roti ... Matius 4:3.

Iblis melepaskan anak panah kepada KEINGINAN DAGING.

-          Tipu daya KEDUA: Yesus diperintahkan menjatuhkan diri ke bawah dari bubungan Bait Allah ... Matius 4:5-6.

Iblis melepaskan anak panahnya kepada KEANGKUHAN HIDUP.

-          Tipu daya KETIGA: Iblis memperlihatkan kepada Yesus semua kerajaan dunia dengan kemegahannya ... Matius 4:8-9. Iblis melepaskan anak panahnya kepada KEINGINAN MATA.

 

CONTOH KEINGINAN MATA ada pada Kejadian 3:4-6, namun untuk memperoleh penjelasannya terlebih dahulu kita membuka Kejadian 2:15-17.

Kejadian 2:15-17

(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. (2:16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, (2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

 

TUHAN menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden.

Tujuannya: Untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden.

 

Oleh karena kemurahan TUHAN kita juga ditempatkan di taman Eden rohani, kita semua berada di tengah-tengah ibadah pelayanan yang TUHAN percayakan di dalam kandang penggembalaan GPT “Betania”, tujuannya adalah untuk mengusahakan dan memelihara ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan.

Namanya mengusahakan dan memelihara tidak boleh malas, iman nya tidak boleh kendor, dan tidak boleh menuruti hawa nafsu dan keinginan daging supaya usaha tidak sia-sia dan semuanya terpelihara. Apapun yang kita miliki, jangankan ibadah, apapun yang kita miliki entah itu pekerjaan, entah bisnis, entah itu usaha dagang, entah itu yang melekat di dalam diri kita pun harus diusahakan dan dipelihara supaya yang kita punya itu terpelihara.

Kalau kita mengusahakan dan memelihara itu akan terawat, sebaliknya yang kita usahakan dan yang kita pelihara kembali juga merawat kita, jadi ada pengertian dalam bentuk simbiosis mutualisme. Saling menguntungkan di kedua belah pihak.

Jadi perkara yang kita usahakan dan pelihara kembali akan mengusahakan dan memelira kita. Bahkan akan membawa kita sampai kepada TUHAN kembali, membawa kita kembali pada Kerajaan Sorga.

 

Jadi jangan malas beribadah, jangan gunakan alasan ini dan itu, kalau kita gunakan alasan sakit terus maka akan terus saja sakit, bukan saja tubuhnya yang sakit, tetapi jiwanya juga sakit, dan itu akan terus terjadi.

Saya berani mengatakan itu karena saya mengalami sendiri. Sedikit saja saya flu (pilek), kadang saya paksakan puasa, tetapi pada saat puasa malah sembuh sendiri, kuasa TUHAN hebat, lalu saya bisa beribadah.

Jadi jangan dituruti kelemah-kelemahan yang mungkin saja ditimbulkan oleh pekerjaan dari iblis/setan karena setan itu berusaha untuk menggagalkan kita di dalam hal mengikuti TUHAN, dan TUHAN sedang melihat hati kita masing-masing.    

 

Syarat mengusahakan dan memelihara Taman Eden: Memperhatikan PERINTAH dan LARANGAN TUHAN.

-          Perintah Allah:  "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas."

-          Larangan Allah: "Buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, dilarang makan buahnya."

 

Konsekuensi apabila melanggar larangan TUHAN: PASTILAH ENGKAU MATI.

Akan tetapi pada Kejadian 3:4-5, justru di situ Iblis berkata;

-          Pada ayat 4: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya mata kamu akan terbuka."

-          Kemudian pada ayat 5: "Menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Sayangnya sekalipun tahu tentang yang baik dan yang jahat, tetapi tidak mempunyai kuasa.

Memang ALLAH mengetahui tentang yang baik dan yang jahat, tetapi ALLAH berkuasa, berbeda dengan perkataan iblis “ ... Kamu akan menjadi seperti ALLAH, tahu tentang yang baik dan yang jahat ...” tetapi tidak berkuasa, artinya: Tidak berkuasa atas dosa.

 

Kalau tahu tentang yang baik dan tahu juga tentang yang jahat, tetapi tidak mempunyai kuasa maka jelas dia tetap hidup di dalam dosa meskipun tahu tentang yang baik. Yang terpenting bagi manusia sebagai ciptaan Allah adalah memperhatikan perintah Allah, mengarahkan pandangan kepada salib supaya berkuasa terhadap dosa.

Itulah yang terpenting bukan soal memiliki pengetahuan, sekalipun memiliki segudang pengetahuan apabila tidak memiliki kuasa maka tetap dosa yang berkuasa atas dia. Jadi jangan mau dipengaruhi baik oleh suara daging / pengertian dari daging, apalagi suara dari mulut setan.

Itu sebabnya saya sampaikan dengan tandas malam ini, biarlah kita semua dengan sungguh-sungguh mengikuti TUHAN, syaratnya: Sangkal diri, pikul salib, ikut TUHAN.

 

Kejadian 3:6A

(3:6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

 

Hawa melihat, bahwa;

-          Buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya.

-          Menarik hati karena memberi pengertian.

 

"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun ... 1 Korintus 10:23. Yang halal itu tidak selamanya berguna, yang halal itu tidak selamanya membangun. Oleh sebab itu, kita harus mempunyai kepekaan, mana hal yang sifatnya menyenangkan hati TUHAN, dan mana hal yang sifatnya tidak menyenangkan hati TUHAN.

Berkunjung melihat saudara itu halal, tidak ada yang menyalahkan, tetapi tidak selamanya berguna dan tidak selamanya membangun, apalagi kalau meninggalkan ibadah.

 

Jadi ketika Hawa melihat buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (buah pohon yang dilarang); memang buah itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, kemudian menarik hati karena memberi pengertian. Itu betul, tetapi tidak selamanya berguna dan tidak selamanya membangun, meskipun nampaknya halal, tetapi di sini jelas tidak halal. Yang halal saja tidak selamanya berguna, yang halal saja tidak selamanya membangun, apalagi yang tidak halal.

 

Kedatangan TUHAN tidak lama lagi supaya seisi rumah kita masuk sorga saudara.

Perhatikan ucapan mulut ini, 7 (tujuh) kelimpahan itu sampai tahun 2027, startnya dimulai dari tahun 2020. Mengapa saya katakan tahun 2020? Karena gempa bumi (Covid-19) menggoncang seantero dunia dimulai dari tahun 2020. Jadi harus peka.

Anak yang belum dibaptis, itu tanggungannya kepada kedua orang tua nya (Bapa dan Ibu nya). Jadi saudara jangan pernah berpikir, “Dia kan masih kecil, tidak akan masuk neraka.” Salah, tanggungannya kepada orang tuanya. Nanti sesudah dibaptis, barulah dosanya ditanggung sendiri.

Jadi kalau orang tua malas, anak yang masih balita tidak dibawa beribadah, nanti sama-sama binasa.

Terimalah pengertian yang baik dari TUHAN, berguna selamanya dan membangun selamanya.

 

Kejadian 3:6B

(3:6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

 

Hawa mengambil dan memakan buah pohon yang dilarang bersama dengan Adam, suaminya.

Singkat kata, berawal dari melihat - mengambil - dimakan, menunjukkan anak panah si jahat telah menembusi hati Adam dan Hawa, lalu selanjutnya membawa nikah mereka kepada KEINGINAN MATA.

 

AKIBAT MENURUTI KEINGINAN MATA.

Kejadian 3:7

(3:7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

 

Akibat menuruti keinginan mata ialah: Terbukalah mata Adam dan Hawa dan mereka tahu bahwa mereka TELANJANG.

Arti rohaninya: Nikah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa kenajisan dan percabulan.

Dalam Kejadian 3:5,“tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka ...” Memang betul setelah makan buah yang dilarang mata mereka akan terbuka, tetapi terbuka terhadap kenajisan percabulan. Padahal sebelum anak panah si jahat menembusi hati mereka, mata mereka tertuju kepada pribadi Allah dalam kemuliaan-Nya dan kesempurnaan-Nya, tetapi pada akhirnya anak panah si jahat juga menembusi hati Adam dan Hawa, selanjutnya membawa mereka kepada keinginan mata.

 

Hal semacam ini akan terjadi kembali di zaman akhir ini.

Ayat referensi:

-          Wahyu 17:2, Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."

-          Wahyu 18:2-3, Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."

-          Wahyu 19:2, Sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu.

Jadi karena menuruti keinginan mata, kesalahan yang sama akan terulang kembali, itulah kenajisan percabulan sampai nikah itu rusak. Oleh sebab itu, kita harus perhatikan bagaimana caranya supaya nikah kita ditolong TUHAN dan tidak rusak.

 

Jika seseorang jauh dari TUHAN (tinggalkan ibadah) justru ia tidak bahagia, sebaliknya orang yang dekat dengan TUHAN pasti bahagia karena disitu kita memperoleh pengertian. Namun jika kita jauh dari ibadah atau jauh dari TUHAN maka kita terbius dengan pengertian dari perkataan setan, seperti yang tertulis dalam Kejadian 3:6 "menarik hati karena memberi pengertian."

Jika seseorang tidak bijaksana maka perbuatannya bodoh, dan dia tidak mau mengikuti alur cerita dari Sorga. Jika kita bijaksana maka kita akan melakukan apa yang dikehendaki oleh TUHAN, itulah perbuatan yang menyenangkan hati TUHAN. Namun orang yang bodoh mengikuti alur cerita dari setan. Mau dipelintir oleh setan, dipelintir oleh daging dan perasaan, dipelintir oleh dunia dan arusnya.

 

Bandingkan dengan SAMUEL ketika hendak mengurapi Daud.

1 Samuel 16:7A

(16:7) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

 

TUHAN berfirman kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya.”

Artinya: TUHAN melarang Samuel untuk menuruti keinginan mata.

 

Imam-imam diberikan kepercayaan melayani pekerjaan TUHAN dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, kemudian sidang jemaat yang mendapat kesempatan untuk datang beribadah, dilarang oleh TUHAN untuk menuruti keinginan mata, sebab TUHAN menolak segala sesuatu yang lahir dari keinginan mata.

 

Saya jadi teringat, TUHAN memanggil Abraham keluar dari Ur-Kasdim (Irak) bersama dengan Isteri dan keponakannya (Lot) untuk menerima tanah perjanjian yang akan diwariskan, di tengah perjalanan TUHAN sangat memberkati Abraham dan semua yang mengiringi perjalanan dari pada Abraham, lalu oleh karena berkat itu gembala-gembala Lot (keponakan dari Abraham) bertengkar dengan gembala-gembala Abraham. Akhirnya supaya tidak terjadi pertengkaran, Abraham berkata kepada Lot; “Pilih saja, kamu ke kanan atau ke kiri?”Lalu Lot memandang lembah Yordan begitu hijau, meskipun di sebelah kiri, Lot menuruti keinginan matanya. Maka Abraham konsekuen, karna kalau Lot memilih ke kiri maka Abraham harus memilih ke kanan dan itu akan terus sampai ke Kanaan.

 

Pada waktu Lot mengikuti keinginan mata mereka sangat diberkati, namun akhirnya mereka sangat menderita dan menghadapi banyak kesulitan karena dosa di dalam kota Sodom dan Gomora sangat banyak sampai kepada Allah, hal itu sangat membuat jiwa mereka menderita. Akhirnya, TUHAN mau memusnahkan seisi kota Sodom dan Gomora, namun TUHAN memperhatikan Lot dan isteri juga kedua anak perempuannya karena Lot hidup dari iman Abraham, lalu secepatnya kedua malaikat TUHAN menarik tangan Lot, isteri dan kedua puterinya kemudian diperintahkan untuk secepatnya naik ke atas gunung. Namun, lagi-lagi Lot mengadakan blunder hebat dan berkata “Aku tidak mungkin sampai ke gunung itu karena TUHAN akan menungang balikkan Sodom dan Gomora” sehingga memilih untuk tinggal di Zoar dan malaikat TUHAN berkata “kali ini saya akan turuti perkataanmu.” Berarti, andaikata Lot menuruti perkataan TUHAN sekalipun Sodom dan Gomora ditunggang balikkan oleh api dan belerang Lot tetap terpelihara karena TUHAN yang berfirman, sebab TUHAN akan memberi kekuatan kepada Lot saat dia mendaki gunungnya TUHAN, namun Lot kembali menuruti keinginan matanya.

Pada akhirnya Lot memang tertolong namun akibatnya terjadi kenajisan percabulan; puteri yang pertama mengandung dari benih Lot dan melahirkan anak laki-laki namanya Moab, dan puteri yang kedua mengandung dari benih Lot melahirkan anak laki-laki namanya Amon.

 

Oleh sebab itu, jangan kita menuruti keinginan mata, sebab jika menuruti keinginan mata pada akhirnya akan jatuh dalam dosa kenajisan percabulan. Demikian juga nikah Adam dan Hawa menuruti keinginan mata, TUHAN sudah melarang tetapi mereka tetap menuruti keinginan mata sebab anak panah si jahat sudah menembusi hati mereka. Akhirnya akibat menuruti keinginan mata, terbukalah mata mereka dan mereka sadar bahwa mereka telanjang. Artinya nikah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa kenajisan percabulan.

Maka, jangan kita datang beribadah dan imam-imam diberi kesempatan untuk melayani TUHAN namun tetap menuruti keinginan mata.

 

1 Samuel 16:7B

(16:7) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

 

" ... Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Artinya: Keinginan mata kaitannya hanya kepada perkara luar itulah perkara lahiriah, yaitu kerajaan dunia dengan segala kemegahan yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Sorga.

Bagian luar (casing) itulah perkara lahiriah itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Sorga.

 

"... tetapi TUHAN melihat hati."

HATI -> Hal-hal terdalam/hal-hal rohani yang bersifat rahasia itulah gambaran dari Kerajaan Sorga.

Kita datang kepada TUHAN dan yang dituntut TUHAN bukan tubuh atau casing namun hati yang dituntut oleh TUHAN.

 

Kolose 1:26-27

(1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. (1:27) Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

 

Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad -> Pribadi Yesus Kristus, TUHAN kita, yang adalah pengharapan akan kemuliaan yaitu KERAJAAN SORGA.

Jika manusia hanya menuruti keinginan matanya / memperhatikan casing / hal-hal lahiriah / kerajaan dunia dengan kemegahannya maka dia tidak akan melihat bagian terdalam dari Kerajaan Sorga yang memang bersifat rahasia.

 

Perlu untuk diketahui: Ada dua rahasia besar dalam Kerajaan Sorga:

1.       Rahasia nikah. Ayat referensi: Efesus 5:32-33.

2.       Rahasia ibadah.

 

Tentang: RAHASIA IBADAH.

1 Timotius 3:16A

(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

 

Sesungguhnya, “Agunglah rahasia ibadah kita.

Rahasia ibadah bukan hanya besar tetapi: "Agung dan mulia."

 

Buktinya: Oleh ibadah maka kita tahu dengan pasti ...

-          Siapa TUHAN kita.

Kenyataannya banyak orang Kristen tidak mengetahui siapa TUHANnya, sehingga banyak orang Kristen mempertuhankan pekerjaan, bisnisnya, dagingnya dan keinginannya, dan ilah-ilah zaman, sampai lupa kepada TUHAN yang benar.

-          Apa yang telah diperbuat (dikerjakan) oleh TUHAN atas hidup kita.

Jika kita tahu apa yang diperbuat TUHAN maka kita akan ingat selalu apa yang diperbuat TUHAN, sehingga kita tahu membalas apa yang telah diperbuat TUHAN kepada kita. Orang yang tidak mau beribadah adalah orang yang tidak mau membalas apa yang telah diperbuat oleh TUHAN dan kebaikan-Nya.

Ayat referensi: Kisah Para Rasul 2:36, Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Jadi lewat ibadah kita tahu dengan pasti siapa TUHAN yang harus kita sembah kemudian lewat ibadah kita tahu apa yang telah diperbuat oleh TUHAN. Yang pasti Ia telah menderita sengsara dan mati di atas kayu salib, untuk siapa? Untuk diri-Nya? Untuk ALLAH? Tidak, tetapi untuk saya dan saudara. Mengapa kita bisa tahu? Karena ibadah.

Jadi kalau tidak ada ibadah, dia tidak tahu membalas kebaikan TUHAN, yang penting bagi dia, dia nikmat dalam menjalankan hidup, dia puas dengan apa yang dia miliki, tetapi hati TUHAN tidak puas, padahal TUHAN sedang menunggu hati mu dan hati ku, hati kita semua.

 

1 Timotius 3:16B

(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

 

Yang telah diperbuat TUHAN bagi kita:

a.          Dia yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia -> Pengalaman kematian Yesus di atas kayu salib.

Pengalaman kematian itu dibenarkan dalam ROH.

b.          Yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat -> Kebangkitan Yesus Kristus.

 

1 Korintus 15:3-4

(15:3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (15:4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

 

Yesus telah menderita sengsara dan mati di atas kayu salib karena dosa-dosa manusia.

 

Hal terpenting dari pekerjaan TUHAN yang telah Dia perbuat bagi manusia itulah yang disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, demikian juga gembala sidang harus menyampaikan hal terpenting kepada jemaat-jemaat yang dilayani.

Adapun hal terpenting yang disampaikan:

a.        Bahwa Kristus telah mati di atas kayu salib.

Kuasa kematian Yesus: Kita ditebus dari dosa atau hidup lama telah dikubur, hal itu ditulis dengan lengkap di dalam Kitab Suci baik dalam Perjanjian Baru dan telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama.

b.       Yesus bangkit pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.

Artinya: Peristiwa kebangkitan Yesus juga ditulis dalam kitab Injil, antara lain: Matius 28:1-10, Markus 16:1-8, Lukas 24:1-12, Yohanes 12:1-10.

 

1 Korintus 15:5-7

(15:5) bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. (15:6) Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. (15:7) Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.

 

Setelah Yesus bangkit pada hari ketiga, Ia menampakkan diri kepada:

-          Kefas (Petrus) dan 12 murid.

-          Sesudah itu menampakkan diri kepada 500 orang -- itulah saudara-saudara di dalam TUHAN --

-          Yakobus (James) dan semua rasul-rasul.

 

Timbul pertanyaan bagi kita; Mengapa TUHAN masih menampakkan diri kepada Yakobus dan kepada semua rasul? Bukankah TUHAN sudah menampakkan diri-Nya kepada Petrus (Kefas) dan juga menampakkan diri-Nya kepada 12 murid lainnya, namun kenyataannya TUHAN masih menampakkan dirinya kepada 500 orang lebih yang dianggap saudara di dalam TUHAN, tidak berhenti sampai di situ, TUHAN juga menampakkan diri-Nya kepada Yakobus (James) dan semua rasul-rasul.

 

Supaya kita mendapat jawaban dari pertanyaan tersebut, mari kita kaji di dalam...

Markus 16:14

(16:14) Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.

 

Kita bandingkan ayat ini dengan ...

Lukas 24:32-34

(24:32) Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (24:33) Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. (24:34) Kata mereka itu: "Sesungguhnya TUHAN telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon."

 

Jadi TUHAN menampakkan diri yang pertama kepada Simon (Kefas) dan itu disampaikan oleh 2 (dua) murid yang berjalan ke Emaus karena pada akhirnya mata mereka terbuka dan melihat bahwa TUHAN telah bangkit.

TUHAN menampakkan diri kepada Simon Petrus (Kefas), tetapi dalam kondisi dimana murid-murid belum percaya.

Belum percaya = Keras hati dan degil hati. Itu sebabnya, Yesus kembali menampakkan diri kepada saudara-saudara di dalam TUHAN jumlahnya 500 orang lebih.

Andai kata dari mulanya Simon Petrus (Kefas) yakin dan percaya bahwa Yesus telah bangkit dari maut maka Yesus tidak perlu menampakkan diri kepada saudara-saudara yang berjumlah 500 orang lebih.

 

Sampai Yesus bangkit Ia tetap menunjukkan sikap yang mulia, kasih dan kemurahan lewat panjang sabar-Nya TUHAN kepada Simon Petrus dan 12 murid yang lain, yang pada saat itu bertahan dengan keras hati dan kedegilan hatinya.

Jangan sampai kita tidak percaya bahwa Yesus telah menderita dan mati di atas kayu salib, jangan juga kita tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit pada hari yang ketiga.

Namun, sampai hari ini TUHAN masih menyatakan kemurahan-Nya lewat panjang sabar-Nya, sebab setelah bangkit Ia masih di atas muka bumi selama 40 hari.

 

Barulah kemudian Yesus menampakkan diri kepada Yakobus (James) dan semua rasul, kita baca di dalam...

Lukas 24:48-50

(24:48) Kamu adalah saksi dari semuanya ini. (24:49) Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." (24:50) Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.

 

12 (dua belas) murid dan semua rasul ditahbiskan tepatnya pada saat Roh Kudus turun di atas loteng Yerusalem, dan mereka penuh dengan lidah-lidah api. Mengapa harus dalam bentuk lidah-lidah api?

Jawabnya: Karena mereka harus menyampaikan Firman ALLAH yang diurapi, lidah mereka menjadi lidah-lidah api – lidah-lidah yang diurapi oleh TUHAN -- dan konsekuensinya mereka siap mati martir.

 

Itu sebabnya, TUHAN berkali-kali menampakkan diri-Nya, yang terakhir menampakkan diri kepada semua rasul. Di situlah mereka ditahbiskan sebagai rasul; berarti terjadi peningkatan kualitas rohani setelah menerima pengurapan dari tempat yang Maha Tinggi dalam bentuk lidah-lidah api, tetapi konsekuensinya rela mati, dan semua Rasul mati terbunuh.

 

Jadi jangan sampai gembala sidang / pemimpin jemaat menyampaikan yang tidak penting.

Itu sebabnya mengapa kita semua himpunan yang sedikit dan kecil ini bertahan dan berpegang teguh terhadap Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel? Karena kita diteguhkan oleh berita injil, berita Yesus sepenuhnya, berita yang terpenting telah disampaikan.

Oleh sebab itu, jangan kita datang beribadah untuk menerima yang tidak terlalu penting walaupun perlu dan berguna. Ajaran yang penting ini yang harus kita terima karena semua rasul akan menjadi saksi untuk memberitakan semua yang terjadi dalam bentuk lidah-lidah api. Jadi lidah mereka betul-betul dalam pengurapan penuh untuk meneguhkan hati sidang jemaat.

 

1 Korintus 15:3-4

(15:3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (15:4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

 

Ini hal terpenting yang harus disampaikan oleh rasul-rasul TUHAN dalam bentuk lidah-lidah api, namun konsekuensinya mereka rela menderita. Oleh sebab itu harus terima resiko, karena banyak hamba TUHAN tidak siap menerima resiko dan sibuk dengan hal-hal yang tidak terlalu penting. Sabanhari sibuk dengan karunia-karunia yang dia miliki, padahal yang terpenting di tengah ibadah adalah Yesus menderita sengsara dan mati lalu bangkit pada hari ketiga, itu hal yang esensi dalam kekristenan, hal yang fundamental dalam pengikutan kita kepada TUHAN, dasar pengikutan kita adalah salib. Bukan soal karunia-karunia yang dimiliki oleh seorang hamba TUHAN, umpama sibuk mengadakan mujizat kesembuhan, mujizat kelepasan, mujiizat memindahkan gunung, tidak bisa dipungkiri memang semua itu perlu, namun hal yang terpenting harus disampaikan yakni; tentang Yesus mati dan bangkit pada hari ketiga lalu naik ke Sorga (dipermuliakan).

 

Tetapi hamba TUHAN tidak berani menyampaikan hal yang seperti itu kalau kepadanya tidak dikaruniakan lidah-lidah api. Yang berani menyampaikan  hal yang esensi (fundamental) adalah hamba TUHAN yag diurapi dengan lidah-lidah api.

 

1 Korintus 15:8

(15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.

 

Yang paling akhir, TUHAN menampakkan diri-Nya kepada RASUL PAULUS.

 

Apa yang dimaksud dengan "yang paling akhir?"

2 Korintus 12:1-4

(12:1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari TUHAN. (12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. (12:3) Aku juga tahu tentang orang itu, -- entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- (12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.

 

Ketika Paulus dipanggil oleh TUHAN, ia diangkat ke tingkat yang ketiga dari Sorga (Firdaus).

Pada saat dia diangkat ke tingkat yang ketiga dari Sorga (Firdaus), Paulus melihat bahwa puncak ibadah adalah DOA PENYEMBAHAN, menyembah disertai dengan bahasa lidah (bahasa Roh), bahasa yang tak terucapkan dan tidak diketahui oleh siapapun kecuali oleh orang itu dan TUHAN.

 

Inilah yang terakhir kali yang harus disampaikan oleh seorang pemimpin jemaat. Hal terpenting itu terbagi menjadi dua yaitu:

1.       Yesus mati dan bangkit pada hari ketiga.

2.       Hal yang jauh lebih penting lagi Paulus memberitakan apa yang ia lihat dan dengar yaitu terkait dengan ibadah yang harus dibawa sampai kepada puncaknya yaitu doa penyembahan disertai bahasa lidah itu maksud yang terakhir.

 

Tidakkah hati saudara terbakar oleh lidah-lidah api itu? Ini adalah perbuatan TUHAN dan TUHAN telah menunjukkan perbuatan-Nya yang ajaib kepada kita.

Kita adalah semak bulus, namun TUHAN menyucikan kita dengan lidah-lidah api seperti yang dilihat oleh Musa di atas gunung Horeb, semak itu menyala tetapi tidak dimakan api atau tidak terbakar / tidak hangus, itu adalah penyucian dan penyucian itu dibawa sampai kepada doa penyembahan itulah bahasa lidah.

Kalau semak bulus tidak hangus (binasa) itu kemurahan, harusnya semak bulus dilemparkan ke dalam api neraka. Tetapi lihatlah lidah-lidah api membakar hati kita malam ini, memberi satu pengertian yang pasti sesuai dengan apa yang dia dengar dan dia lihat ketika dia dipanggil dan diangkat ke tingkat yang ketiga disebut juga Firdaus (Ruangan Maha Suci).

 

Sesungguhnya menurut Tabernakel yang dibuat oleh Musa, di dalam Ruangan Maha Suci hanya ada satu alat itulah Tabut Perjanjian, berbicara tentang;

1.         Takha ALLAH.

2.         Hubungan nikah.

Inilah gambaran dari Mempelai TUHAN, tetapi wujudnya di bumi ini adalah tingkat ibadah tertinggi (puncak ibadah) itulah doa penyembahan. Tidak mungkin serta merta menjadi Mempelai, tetapi ada dulu wujudnya di bumi ini.

Jadi di bumi ini ibadah harus sampai pada puncaknya yaitu; doa penyembahan. Lalu hal itu diberitakan kepada orang Ibrani sebagaimana yang tertulis di dalam Ibrani 9:4.

Jadi bukan berarti apa yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada orang Ibrani adalah suatu kekeliruan karena memang menurut Tabernakel Musa di Ruangan Maha Suci hanya ada Tabut Perjanjian, tetapi pada akhirnya dari sinilah kita mengetahui bahwa wujud dari Mempelai di bumi ini adalah tingkat ibadah yang tertinggi; doa penyembahan.

 

Dari mana kita tahu, siapa yang pernah naik ke Sorga? Tetapi oleh ibadah kita tahu siapa TUHAN  kita saudara, oleh ibadah kita tahu apa yang telah diperbuat oleh TUHAN sampai TUHAN memimpin kita ke tingkat ibadah yang tertinggi (doa penyembahan) itu yang menyelamatkan kita.

 

Jadi penyembahan menyelamatkan gereja TUHAN karena doa penyembahan sanggup mengatasi puncak bukit-bukit di bumi / puncak pencobaan, tepatnya pada saat antikris menjadi raja. Sebab, kepada Mempelai TUHAN dimana ibadahnya sudah sampai pada puncaknya, diberikan dua sayap burung nazar yang besar, untuk menerbangkan mereka ke padang belantara / padang gurun / padang pasir lalu dipelihara selama 3,5 ( tiga setengah) tahun lamanya.

Sebab pada saat itu antikris menjadi raja, memerintah atas seantero dunia, antikris memerintah dengan tangan besi dan kekerasan, dan disitulah terjadi aniaya yang besar, siksaan yang dahsyat yang tidak sanggup ditanggung manusia dan siapapun.

Inilah yang harus kita perhatikan bagaimana caranya supaya kita lepas dari antikris pada saat mereka menjadi raja di bumi ini.

 

Maka saudara jangan heran dan bingung lalu bertanya “kemana TUHAN akan membawa kita?” Jawabnya: Dimana ada bangkai di situ burung nasar berkerumun, berarti kehendak bebas dari TUHAN memelihara kita itulah padang belantara / padang gurun karena TUHAN yang berkuasa / berdaulat atas kehidupan kita. Atau mungkin kita berada di tempat kita masing-masing, tetapi mata ular ditutup. Inilah yang harus kita tekuni dari malam ini sampai TUHAN datang untuk yang kedua kali. Amin.

 

 

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

 

 

 

 


No comments:

Post a Comment