IBADAH
RAYA MINGGU, 26 OKTOBER 2025
KITAB
WAHYU 19:10
(Seri:
9)
Subtema:
TINGGALLAH DI SINI ( STAY HERE AND WATCH WITH ME )
Shalom.
Mula pertama saya mengucapkan puji
syukur kepada Tuhan, yang oleh karena rahmat-Nya kita sekaliannya dihimpunkan
di atas gunung Tuhan yang kudus, sehingga kita boleh datang menghadap Dia lewat
Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.
Saya juga tidak lupa menyapa
anak-anak Tuhan, umat ketebusan Tuhan, yang turut bergabung lewat online / live streaming / video internet baik dari Facebook, Youtube
dimanapun saudara berada. Selanjutnya, doa dan harapan saya, kiranya damai
sejahtera dari Sorga berkuasa atas kita, memberi sukacita, ada
bahagia saat kita duduk diam nikmati Sabda Allah.
Selanjutnya, marilah kita sambut KITAB WAHYU sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu. Namun tetap berdoa
dalam roh, mohonlah kemurahan dari Tuhan supaya firman yang dibukakan itu
meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Biarlah
kiranya kitab oleh duduk diam, tenang, sehingga kita betul-betul diliputi
hadirat Tuhan, menikmati kasih Tuhan, menikmati kemurahan Tuhan, menikmati
Firman Allah yang datang dari Sorga di tengah-tengah kita mala mini. Sehingga,
kedatangan kita tidak menjadi sia-sia, justru kehadiran, pengorbanan dan segala
sesuatu yang kita bawa kepada Tuhan kiranya menyenangkan hati kita.
Wahyu 19:10
(19:10) Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah
dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah
hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus.
Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
Singkat kata: "Sembahlah Allah!"
Kalimat ini diakhiri dengan tanda seru (!)
sebagai tanda ketegasan, bahwasanya Allah memang harus disembah. Akan tetapi, anak-anak Tuhan jangan lupa, bahwasanya
iblis/setan juga ingin disembah. Oleh sebab itu, anak-anak Tuhan harus berhati-hati dengan segala
kewaspadaan supaya jangan salah dalam penyembahan.
Memang Rasul Yohanes tidak menyembah
antikris dan naga, tetapi penyembahannya
kepada malaikat adalah kekeliruan. Padahal pada waktu itu umur Rasul Yohanes sudah 90 tahun, berarti sudah tua, dengan
lain kata sudah memiliki banyak pengalaman. Ternyata,
sekaliber Rasul Yohanes, murid yang
paling dikasihi pun bisa keliru, tetapi tidak mendatangkan maut di dalam hidupnya.
Jadi, kalau Rasul
Yohanes saja bisa keliru, siapa kita? Saya kira 0,0001 % nya pun kita
tidak sebanding dengan rasul Yohanes.
Kalau kita menyadari lemah tidak berdaya, tinggal angkat tangan saja dan
menyerah kepada Tuhan, itu jauh lebih baik. Dari pada, dalam keadaan lemah dan
tidak berdaya tetapi keras hati (turun tangan), nanti Tuhan angkat tangan
(tanpa pertolongan).
Matius 4:8
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi
dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
Di sini kita
melihat, iblis berharap untuk disembah dan hal
itu dengan terang-terangan disampaikan kepada Yesus. Adapun “sarana” yang digunakan supaya manusia
menyembah iblis/setan ialah: Setan memperlihatkan kerajaan
dunia dengan kemegahannya yaitu mamon.
Matius 4:10
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis!
Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya
kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Segala makhluk baik yang di Sorga,
di bumi, dan dibawah bumi harus menyembah kepada Tuhan Allah saja.
Adapun “sarana” yang digunakan
untuk menyembah Allah ialah: berbakti hanya kepada Tuhan Allah saja.
Berbakti = menghormati hari Sabat, itulah hari perhentian bagi Tuhan.
Bila dikaitkan dengan pengajaran
Tabernakel, berbakti terkena kepada RUANGAN SUCI.
Pada Ruangan Suci terdapat 3 (tiga) macam alat:
1.
Meja Roti Sajian à Ketekunan Ibadah Pendalaman Alkitab = Persekutuan
yang indah dengan Firman Allah dan perjamuan suci.
2.
Pelita Emas
à Ketekunan Ibadah Raya Minggu = Persekutuan dengan Roh
Allah yang suci
3.
Mezbah Dupa
à Ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = Persekutuan
yang indah dengan kasih Allah Bapa
Jadi,
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok à persekutuan yang indah dengan
tabiat Allah Trinitas. Tidak mungkin kita bersekutu hanya dengan Allah Roh
Kudus (Ibadah Raya Minggu), tetapi kita harus bersekutu dengan Allah Trinitas
dengan tiga tabiat-Nya, lewat ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok.
Singkat kata, lewat ketekunan 3
macam ibadah pokok, kita mendapat kesempatan untuk
membaktikan diri kita kepada
Tuhan sekaligus; menikmati korban sehari-hari.
Ayat referensi membaktikan
diri…
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang
selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan
korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan
datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang
membinasakan itu."
Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat
bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa
Jadi,
antikris memerintah atas dunia ini selama tujuh tahun, yang dibagi menjadi 2
(dua) bagian;
-
3 ½ tahun yang pertama, di situ
masih ada ibadah, tetapi keadaannya sudah sulit. Itu sebabnya Tuhan berkata; “jangan
rusakkan minyak dan anggur”
Ø Minyak à kegiatan
Roh Allah.
Ø Anggur
adalah kasih dari Sorga, supaya kita mendapat kemurahan, jadi jangan dirusak.
Lalu, saat
itu akan sulit beribadah dan harga Firman pun mahal; secupak gandum sedinar,
tiga jelai cupak sedinar (Wahyu 6:6).
Itulah
keadaan pada saat antikris memerintah pada 3½ yang pertama, dan diperkirakan
hal itu terjadi pada tahun 2028-2030. Hal itu memang tidak tertulis,
tetapi “tersirat”
Jadi, hal
ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh dan bijaksanalah menjalankan
hidup serta ibadah pelayanan kepada Tuhan, sebab kedatangan Tuhan sudah tidak
lama lagi. Saya tidak menakut-nakuti, tetapi sedang menyampaikan isi hati
Tuhan, supaya jangan ada satupun yang tertinggal dari antara keluarga besar GPT
“Betania” ini. Biarpun jumlah kita tidak seberapa, tetapi biarlah yang
diselamatkan lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok dan korban
sehari-hari adalah 100%, tidak ada yang tertinggal. Itu sebabnya saya begitu
giat berjuang dalam hal ini, ada yang salah paham, ada yang mengerti. Tetapi,
harapan saya, pada akhirnya semua mengerti dan memahami maksud dan tujuan dari
apa yang sedang Tuhan nyatakan kepada kita sekaliannya.
-
3½ tahun yang kedua, pada masa itu antikris akan
menghentikan korban sehari-hari.
Korban sehari-hari adalah korban sembelihan dan korban
santapan.
Sebetulnya, antikris hanya memerintah selama 3½ tahun
saja, tetapi pikiran mereka cetek. Oleh sebab itu, pikiran kita jangan seperti
antikris; pendek, yang hanya sibuk dengan kefasikan, dunia orang mati,
kenajisan percabulan. Semua itu hanya sesaat saja, lalu akhirnya dibinasakan,
untuk apa? Bukankah hal itu sama saja dengan hewan yang lahir untuk ditangkap
lalu dimusnahkan? Janganlah kita seperti itu.
Itulah sedikit tambahan.
Saudara, korban sehari-hari à Korban sembelihan
dan korban santapan.
-
Korban
Sembelihan à Ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok disertai dengan memikul salib sampai berdarah-darah. Jadi, ibadah yang dimeteraikan itu
adalah ibadah yang disertai memikul salib sampai berdarah-darah.
Darah adalah “meterai” dari ibadah, ibadah tanpa
darah; tidak ada meterainya.
-
Korban
Santapan à Pengajaran Firman yang murni dan benar, itulah firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan, berarti; ayat menerangkan ayat atau ayat
satu dijelaskan dengan ayat yang lain
disebut juga Ilham Roh Kudus.
Kalau ayat dijelaskan dengan cerita isapan jempol, itu
bukan Ilham Roh Kudus. Atau, ayat dijelaskan dengan kesaksian pergi ke luar
negeri, entah itu Amerika Serikat dan lain sebagainya, itu juga bukan Ilham Roh
Kudus.
Itulah korban santapan yang harus kita nikmati
dihadapan Tuhan.
Saudara, korban
sehari-hari harus tinggal tetap di atas gunung Tuhan untuk
menggembalakan anak-anak Tuhan. Sebab ada masanya korban sehari-hari itu dirampas dari tangan Tuhan / disingkirkan dari atas gunung
Tuhan, tepatnya pada saat antikris (pembinasa keji) menjadi raja, memerintah / berkuasa atas seantero dunia.
Jadi, saudara jangan berpikir korban sehari-hari
selamanya ada di atas gunung Tuhan. Oleh
sebab itu, waktu yang ada ini adalah kesempatan dari Tuhan untuk memperoleh dan
digembalakan oleh korban sehari-hari, itulah korban sembelihan dan korban santapan. Hal
ini harus kita perhatikan dengan sungguh.
Daniel 9:27 juga telah disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid, mari kita lihat hal itu.
Matius 26:30 -- Perikop: "Petrus
akan menyangkal Yesus."
(26:30) Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan
murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.
Ibadah yang kita jalankan ini, akhirnya akan membawa kita ke Bukit
Zaitun. Jadi, saat ibadah, tetaplah naikkan puji-pujian kepada Tuhan, nanti
kelanjutannya adalah Bukit Zaitun.
Matius 26:31-32
(26:31)
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu
semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan
membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. (26:32) Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan
mendahului kamu ke Galilea."
Isi percakapan waktu perjamuan
malam, kepada murid-murid Yesus berkata: "Malam ini kamu semua
akan tergoncang imanmu karena Aku."
Saudara, pada puncak gelap malam akan terjadi suatu keguncangan yang
mengguncang iman dari anak-anak Tuhan, tepatnya pada saat
pembinasa keji menjadi raja dan memerintah atas dunia ini. Sebab disini dikatakan: "gembala akan dibunuh dan
domba-domba akan tercerai berai." Dan hal itu terjadi selama 3½ hari = 3½ tahun, sebagaimana yang dikatakan Yesus;
“Akan tetapi sesudah Aku bangki”
Sekarang, bagaimana reaksi kita dengan pemberitahuan yang kita
butuhkan ini, pemberitahuan yang penting ini, demi keselamatan jiwa kita?
Mari kita
membaca…
Matius 26:33
(26:33) Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua
tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."
Inilah
reaksi dari Petrus; merasa diri
kuat menghadapi antikris / pembinasa keji tanpa
gembala yakni; korban sehari-hari. Kita
butuh gembala Agung, gembala yang manis, selalu kita ikut dan kita tidak akan pernah ditinggalkannya. Di
gunung, di lembah, domba-domba pasti ditolong oleh Gembala, itu sebabnya
Gembala siap untuk dirampas nyawa-Nya dari hidup-Nya.
Perhatikan ini dan jangan kita sama
seperti Petrus yang merasa diri kuat tanpa gembala / korban sehari-hari. Tetaplah hormati korban sehari-hari, hormati hari perhentian itulah
ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok.
Kita
“bandingkan” dulu dengan kisah yang sama, tetapi ada hal yang tidak ditemukan
dalam Injil Matius, dalam…
Lukas 22:31
(22:31) Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi
kamu seperti gandum,
Di sini kita melihat, iblis menuntut supaya Petrus ditampi.
Jadi, pada saat pembinasa keji (antikris)
menjadi raja atas dunia ini disebutlah itu masa penampian.
Pada saat covid-19 melanda dunia, maka dunia dengan segala isinya betul-betul diguncang hebat, disebutlah itu hari penampian untuk menampi jiwa-jiwa. Jadi,
gelagat / riak-riak dari puncak gelap malam itu sudah Nampak pada tahun 2020.
Saudara dengan mata terbuka harus melihat ini, jangan bermasa bodoh, yang rugi
bukan orang lain tetapi diri sendiri dan Tuhan sudah memberi pengertian untuk
menerangi hati kita.
-
Yang
meninggal karena covid-19 di seluruh dunia ± 25 juta.
Saya tidak bisa menentukan dengan pasti jumlah yang
meninggal, tetapi ± nya adalah 25 juta di seluruh dunia, di lima benua.
-
Yang
jatuh sakit dan masuk isolasi tidak terhitung jumlahnya.
Pada saat itu saya juga kena covid-19, tetapi saya
bersyukur karena tertolong, namun, isteri saya harus masuk isolasi.
-
Tatanan pemerintah
di semua bangsa diguncang hebat, rakyatnya menuntut pemerintah
bertanggung jawab.
Coba saudara lihat, pada waktu itu harga uang tidak
ada lagi nilainya, uang dihambur-hamburkan di jalanan.
-
Perekonomian
diguncang hingga terjadi inflasi disemua negara, dan kalau saya tidak salah ingat (silahkan dikoreksi bila
salah), masa itu Indonesia mengalami
inflasi kurang lebih 2,5%.
Inflasi
adalah harga naik, tetapi daya beli berkurang sebab nilai uang
menurun. Tetapi,
sekalipun ada inflasi, Indonesia hanya 2,5% saja, jauh lebih rendah dari
negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa. Itulah hebatnya Tuhan memakai
bapak Jokowi pada saat itu.
-
Nikah-nikah
di dunia diguncang; tidak sedikit orang bercerai di KUA dan saya lihat itu sendiri
di televisi.
Pada saat itu, dengan sadar, suami dan isteri datang
ke KUA dan bercerai secara resmi.
Luar biasanya penampian pada saat itu. Itu sebabnya
saya sampaikan malam ini, kita harus dengan mata terbuka melihat gelagat /
geliat / riak-riak dari puncak gelap malam itu. Janganlah kita bermasabodo,
sebab yang rugi diri kita sendiri bukan orang lain.
Jadi sudah sangat jelas, apabila
gembala dibunuh atau korban sehari-hari dirampas dari tangan
Tuhan, maka dunia dan segala isinya akan diguncang. Dan
kita tidak akan sanggup menghadapi situasi semacam ini dengan
mengandalkan manusia dan kekuatannya.
Kita juga
tidak bisa mengandalkan kelebihan yang kita punya, baik itu gelar tinggi
(doktor, profesor), kedudukan / jabatan yang tinggi, uang yang banyak, harta /
kekayaan dan lain sebagainya. Karena, kita sudah sama-sama melihat dalam Wahyu 13:1-2. Di situ kita melihat, antikris adalah kombinasi
dari 3 (tiga) jenis binatang, yaitu;
1.
Macan
tutul , berbicara kecepatan.
Jadi, orang yang berlambat-lambat hari ini akan
dilibas habis oleh antikris
2.
Beruang, berbicara soal kekuatan dalam mencengkram dengan pukulan
yang kuat, sehingga tidak ada yang sanggup berdiri dihadapan beruang.
3.
Singa, dia raja dan punya mulut yang hebat, sehingga banyak jiwa yang terperdaya oleh singa
yang tampil sebagai raja setan. Mulutnya luar biasa memperdaya orang yang
lemah.
Dampak negatif korban sehari-hari
dirampas (gembala dibunuh) :
Daniel 8:11-12
(8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia
membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan
sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya. (8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban
sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya,
semuanya berhasil.
Ganti korban sehari-hari atau
gembala dibunuh ialah: diadakan kebaktian fasik
Kebaktian fasik berbicara soal berhasil-keberhasilan,
berkat keberkatan, jelas itu berbicara soal mamon. Seperti yang ditunjukkan ular kepada Yesus di atas gunung yang tinggi
dalam Matius 4:8-9 tadi.
Hati-hati…! Jangan karena
mamon kita tinggalkan ibadah. Kita push anak-anak kita untuk tinggalkan ibadah, hanya
karena kuliah, kerja, sebab satu
kali nanti akan rugi sendiri. Alkitab berkata:
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan
Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Kuliah
bagus, kerja juga bagus, tetapi Tuhan harus nomor satu. Kalau yang lahiriah
nomor satu, disebutlah itu kenajisan percabulan / kebaktian fasik – berbakti
kepada setan tritunggal. Bekerja tetapi tinggalkan ibadah disebutlah itu ibadah
fasik. Fokus kuliah, tetapi tinggalkan ibadah, itu keberhasilan fasik.
Percayalah
dengan Firman, jangan percaya dengan pikiran dan perasaan manusia. Itu sebabnya,
saya selalu sampaikan; hendaklah pikiran Tuhan ada di pikiran kita, hendaklah
perasaan Tuhan ada pada perasaan kita, dalam hidup Bersama, pasti baik adanya
nanti.
Kembali kita
membaca…
Matius 4:8-9
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi
dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan berkata kepada-Nya:
"Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah
aku."
Penyembahan tertinggi dari setan
tritunggal adalah mamon. Itulah
yang ditawarkan setan kepada Yesus, dan hal itu akan terjadi sesuai dengan
nubuatan Daniel dan Yesus pun telah
mengatakannya dalam Matius 26:31-32.
Kita bandingkan dengan ibadah
tertinggi dari Tuhan.
Lukas 22:32-33
(22:32) tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan
gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah
saudara-saudaramu." (22:33) Jawab
Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan
Engkau!"
Dalam Matius
26 Tuhan Yesus berkata; “malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu
karena Aku.” Tetapi yang mau saya sampaikan di sini adalah; jangan lupa belajar dari kesalahan seperti kesalahan Petrus dalam Matius 26:31-33 tersebut.
Kita lihat
lagi kesalahan lain dalam…
Lukas 17:32-33
(17:32) Ingatlah akan isteri Lot! (17:33) Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan
menyelamatkannya.
Ingatlah
akan isteri Lot! Berarti kita belajar dari kesalahan isteri Lot, yaitu; mempertahankan nyawanya karena mamon, itu sebabnya dia
menengok ke belakang.
Perlu untuk diketahui:
- Barangsiapa mempertahankan nyawa, maka ia akan kehilangan
nyawa
- Barangsiapa kehilangan nyawa dengan sangkal diri dan pikul
salib, maka ia hidup
Sebenarnya, sangkal diri
dan pikul salib adalah tingkat ibadah tertinggi.
Lukas 17:34-36
(17:34) Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas
satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan. (17:35) Ada dua orang
perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain
akan ditinggalkan." (17:36)
[Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain
akan ditinggalkan.]
Untuk mencapai tingkat ibadah
tertinggi / puncak ibadah maka kita harus TEKUN DALAM 3 MACAM IBADAH POKOK,
antara lain:
1.
Tempat
tidur -> Ketekunan Ibadah Doa Penyembahan, kalau
dikaitkan dengan pola Tabernakel
terkena pada MEZBAH DUPA.
2.
Mengilang -> Ketekunan Ibadah Pendalaman
Alkitab disertai perjamuan suci, kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada MEJA ROTI SAJIAN.
3.
Ladang -> Ketekunan Ibadah Raya Minggu
disertai dengan kesaksian Roh, kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada PELITA EMAS.
Jadi sekali
lagi saya sampaikan, untuk mencapai tingkat ibadah tertinggi harus tekun
dalam tiga macam ibadah pokok dan itu adalah harga mati, tidak bisa
ditawar-tawar.
Sekarang,
kita bandingkan dengan…
Matius 24:37-38 -- Perikop: "Nasihat
supaya berjaga-jaga."
(24:37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula
halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (24:38)
Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum,
kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
Menjelang kedatangan Anak Manusia, keadaan dunia sama seperti ZAMAN NUH, di situ orang-orang sibuk dengan 2 (dua) hal:
1.
Makan
dan minum, artinya: hidup dalam hawa nafsu
dan keinginan daging yang jahat.
2.
Kawin
dan mengawinkan, artinya: hidup
dalam kenajisan percabulan atau mabuk anggur dari Babel = dikuasai oleh roh
mamon.
Matius 24:39
(24:39) dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah
itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada
kedatangan Anak Manusia.
Di sini
dikatakan, orang-orang yang sibuk dengan dosa
makan minum dan kawin mawin tidak tahu akan sesuatu. Tetapi, andaikata kita tetap sibuk dalam kesibukan Roh
Tuhan, tekun dalam tiga
macam ibadah pokok, maka niscaya akan Tuhan selamatkan. Karena, pada saat kita sibuk di
dalam kesibukan Roh Tuhan, maka Tuhan pasti memberi pengertian demi pengertian
lewat pembukaan Firman Allah yang dibukakan, sehingga, kita pun tidak
dibinasakan oleh air bah / air jahanam yang membinasakan itu.
Air bah, air
yang banyak à kenajisan
percabulan. Kalau tekun di situ, dosa itu juga yang akan membinasakan.
Saudara,
sebelum hal itu terjadi, malam ini Tuhan berbicara bukan hanya kepada Simon
Petrus, tetapi kepada keluarga besar GPT “Betania” Serang & Cilegon, supaya
kita jangan dilenyapkan oleh air bah / kenajisan percabulan /
kawin-mengawinkan.
Banyak orang Kristen yang tidak
paham soal ini, saya terlalu yakin mengatakan ini. Karena,
yang diajarkan adalah soal kehidupan sehari-hari; Tuhan Yesus baik, Tuhan
Yesus mengasihi dan mengampuni dosa. Dari sekolah minggu hal yang seperti itu
sudah diajar, tetapi persoalannya adalah bagaimana rencana Tuhan dinyatakan?
Mengikuti
rencana Tuhan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan; sakit bagi
daging, namun itu harus, sebab itu adalah obat (pil pahit adalah obat). Itu
sebabnya, kalau kita merayakan paskah harus disertai dengan makan sayur pahit (Keluaran
12:8).
Matius 24:40-42
(24:40) Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang
seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; (24:41) kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu
kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. (24:42) Karena itu berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
Ayat ini berbicara soal ketekunan dalam
3 (tiga) macam ibadah pokok
1.
Ladang -> Ketekunan Ibadah Raya Minggu
2.
Mengilang
-> Ketekunan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai
perjamuan suci
3.
Berjaga-jaga, semestinya adalah tempat tidur -> Doa Penyembahan.
Itu berarti, kita sedang ditegaskan / diultimatum bahwasanya
kita harus tekun dalam tiga
macam ibadah pokok untuk mencapai doa penyembahan sebagai puncak ibadah. Dengan
kita sampai kepada puncak penyembahan = berjaga-jaga.
Itulah yang
dimaksud berjaga-jaga. Biar kumpulkan harta, bukan berarti dengan itu
kita bisa berjaga-jaga menghadapi tujuh tahun kelaparan yang dahsyat. Saat
itu uang tidak berfungsi, justru yang kita punya di take over oleh
antikris, baik rumah, ladang, kendaraan dan lain sebagainya, semua itu di take
over. Tetapi, bagi kita semua itu tidak jadi soal, yang penting kita ada pada
puncak ibadah itulah doa penyembahan = berjaga-jaga --- sudah disingkirkan ---
yang satu dibawa, yang lain ditinggal. Tuhan pelihara kita selama 3½ tahun di
padang gurun (padang belantara).
“Dimana ada
mayat, disitu burung nasar berkerumun” (Lukas 17:37). Jadi,
pengalaman kematian dan kebangkitan, itulah yang memelihara kita. Oleh sebab
itu, jangan lagi ikuti ajaran-ajaran palsu yaitu; membuat ladang yang banyak,
tanam semua tumbuhan untuk persiapan 3½ tahun itu. Apa artinya Tuhan Yesus
mati di atas kayu salib, apa arti ajaran ini, kalau toh juga yang menyelamatkan
adalah ladang kita?
Kita memang
harus bayar harga, sebab, ladang anggur tidak sama dengan ladang sayur (Ulangan
11:10-12).
-
Ladang sayur harus mengandalkan jerih payah.
-
Ladang anggur mengandalkan kemurahan Tuhan.
Ikutilah ajaran yang baik, jangan ikuti pengertian
yang salah.
Jadi, tidak ada yang bertolak belakang antara Lukas
17:34-36 dengan Matius 24:40-42, itu sama, justru saling melengkapi.
Pendeknya, berada pada tingkat ibadah tertinggi =
berjaga-jagalah.
Mari kita telusuri soal “BERJAGA-JAGA” dalam …
Matius 26:36-38
(26:36) Maka sampailah
Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu
Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku
pergi ke sana untuk berdoa." (26:37) Dan Ia membawa Petrus dan
kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, (26:38)
lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati
rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
Setelah perjamuan malam, Yesus membawa murid-murid ke
taman Getsemani. Setibanya di sana Yesus berkata kepada murid-murid; “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
Duduklah di sini, bila dikaitkan
dengan pola Tabernakel terkena kepada daerah HALAMAN.
Kemudian,
dari titik itu, Yesus membawa tiga murid lain yaitu; Yakobus, Petrus dan
Yohanes untuk berada pada titik lain dan berkata; Tinggallah di sini
dan berjaga-jagalah dengan Aku.
Tinggallah di sini, bila dikaitkan
dengan pola Tabernakel terkena kepada RUANGAN SUCI dengan tiga alat di dalamnya
à ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Dan itu merupakan sarana untuk
mencapai doa penyembahan = berjaga-jaga.
Jadi, sinkron
sekali bila kita kaitkan dengan perkataan Yesus dalam Matius 26:36-38
dengan apa yang kita baca dalam Matius 24:40-42
Saudara,
ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok memang tidak boleh ditawar-tawar,
karena ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok adalah sarana untuk
mencapai doa penyembahan. Kalau sudah berada pada tingkat ibadah tertinggi
itulah penyembahan, sama artinya; berjaga-jaga.
Kalau saya
katakana: TINGGALLAH DI SINI, saudara berkata; TEKUN DALAM TIGA MACAM IBADAH
POKOK.
Jadi,
ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok bukan ibadah buatan tangan manusia,
itu ibadah dari Sorga yang turun ke bumi yang tidak banyak dipahami oleh orang
Kristen. Tetapi, kalau kita memahaminya, itu adalah kemurahan Tuhan.
Kita bukan
siapa-siapa, bukan orang hebat, tetapi Tuhan memberi pengertian yang luar
biasa. Karena apa? Karena kita mau turun ke bawah, mau merendahkan diri.
Kepada orang kecil; Tuhan bukakan rahasia Firman, kepada orang yang merasa diri
besar; Tuhan tutup rahasianya (Matius 11:25)
Matius 26:39
(26:39) Maka Ia maju
sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Dari titik
pertama di Taman Getsemani, Yesus membawa tiga murid ke titik kedua. Dari titik
kedua, Yesus maju sedikit lalu sujud dan berdoa. Hal itu menunjukkan
kepada kita sekarang ini bahwasanya Yesus adalah Imam Besar Agung; memimpin
ibadah-ibadah kita di bumi ini sampai ke tingkat ibadah tertinggi, itulah doa
penyembahan.
Gambar Denah Tabernakel
Saudara,
pada RUANGAN SUCI terdapat 3 (tiga) macam alat.
1.
Meja Roti Sajian.
2.
Pelita Emas.
Itu seiras
dan sejajar. Tetapi satu lebih maju atau lebih menonjol itulah…
3. Mezbah Dupa.
Dari tiga
alat ini, Yesus maju sedikit lagi. Hal itu menunjukkan kepada kita
bahwasanya Yesus adalah Imam Besar Agung, yang memimpin ibadah-ibadah
kita sampai puncaknya; doa penyembahan. Pada saat berada pada puncak ibadah
itulah doa penyembahan, barulah tirai terbelah dua dari atas sampai ke
bawah.
Kita
bandingkan dengan…
Matius 27:50
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan
nyawa-Nya.
Yesus berseru dengan suara nyaring, ini adalah
doa penyembahan, lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Penyerahan artinya menyerahkan diri
sepenuhnya untuk taat hanya kepada
kehendak Allah Bapa. Inilah bukti bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung.
Matius 27:51
(27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas
sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Setelah sampai kepada doa
penyembahan, tabir
Bait Suci terbelah dua
dari atas sampai ke bawah, Dialah yang membuka jalan kepada kita supaya kelak kita berada dalam tempat kudus, itulah Ruangan Maha Suci.
yesus maju
sedikit dari tiga murid, terdapat juga dalam…
Ibrani 9:11-12
(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk
hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar
dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang
tidak termasuk ciptaan ini, -- (9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang
kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan
membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang
kekal.
Ibrani 10:19-20 -- Perikop: "Ketekunan"
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh
keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan
yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Jadi, lewat
doa penyembahan terjadilah perobekan daging, sehingga terbuka jalan yang baru.
Tabir Bait Suci terbelah dua dari
atas sampai ke bawah = perobekan daging
Sekali lagi
saya sampaikan, tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan
Tuhan. Tekunlah dalam tiga macam ibadah pokok untuk mencapai doa penyembahan.
Kalau sudah mencapai doa penyembahan = berjaga-jaga.
Mari kita
lihat wujudnya, benarkah Yesus Imam Besar Agung memimpin ibadah-ibadah
kita sampai kepada puncak ibadah (doa penyembahan)?
Mari kita
buktikan…
Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah
seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan
emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya
bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta
itu. 8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang
kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Yesus adalah
Imam Besar Agung, memimpin ibadah-ibadah di bumi sampai kepada puncak ibadah
itulah doa penyembahan --- bagaikan asap kemenyan naik ke hadirat Allah
menebusi takhta Allah, itulah perobekan daging,
Daging harus
dirobek, jangan dipertahankan, di situ ada kekerasan di hati. Kalau daging
tidak dirobek, Alkitab berkata; hanyalah sebatas takhta setan. Kalau
daging ini sudah dirusak, barulah kita punya kemah yang abadi, Tabernakel
sorgawi.
Itulah
pengertian dari apa yang kita terima malam ini.
Matius 26:41
(26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan
jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Berjaga-jaga dan berdoa, artinya kita harus sampai kepada puncak
ibadah itulah doa penyembahan.
Tujuannya: Supaya jangan jatuh ke
dalam puncak pencobaan.
Puncak
pencobaan adalah saat antikris memerintah sebagai
raja atas seantero dunia.
Tuhan itu
baik, kalau Ia ingatkan kita selalu dalam setiap pertemuan ibadah untuk
menghormati hari kebaktian (ketekunan tiga macam ibadah), jelas tujuannya; supaya
kita berada pada puncak ibadah itulah doa penyembahan, dan keadaan kita adalah
keadaan berjaga-jaga bersama dengan Tuhan. Berjaga-jaga sampai pada puncak
pencobaan, tepatnya pada saat antikris memerintah sebagai raja atas seantero
bumi. Tidak ada cara lain untuk meluputkan diri dari masa aniaya antikris.
Serahkanlah
diri dengan rendah hati untuk digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam
terangnya Tabernakel. Karena Tuhan menganggap kita sebagai kehidupan yang mau
merendahkan diri, sehingga dibukakanlah Firman itu sampai detik ini.
Jadi, kalau
Tuhan ingatkan kita tekun dalam tiga macam ibadah, tujuannya adalah supaya kita
berjaga-jaga, jangan kita jatuh dalam pencobaan yang puncaknya adalah saat
antikris menjadi raja.
Perlu untuk diketahui:
-
Roh
memang penurut
-
Tetapi
daging lemah
Oleh sebab itu, jika menyadari
daging lemah, maka jangan
kita turuti daging itulah hawa nafsu dan keinginannya. Tetapi angkatlah dua tangan,
sebagaimana dalam Wahyu 19:10 --- Sembahlah Allah! Sarananya; berbakti (ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok), itu
korban sehari-hari menggembalakan kita.
Wahyu 19:10
(19:10) Maka
tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata
kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan
engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah!
Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
Minggu yang
akan datang, jika Tuhan kehendaki, kita kan bahas kalimat yang terakhir ini. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:
Post a Comment