KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, October 14, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 09 OKTOBER 2025

 


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 09 OKTOBER 2025

 

KITAB MALEAKHI 2:15

(Seri: 12)

 

Subtema: MULUT ULAR PADA ZAMAN ROH EL-KUDUS

 

Shalom.

Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang telah menghimpun kita di atas gunung Tuhan yang kudus, sehingga kita boleh datang menghadap dia dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan yang turut bergabung lewat online atau live streaming atau video internet, baik dari Youtube, Facebook, ataupun media sosial lainnya yang dapat digunakan.

 

Mari kita sambut KITAB MALEAKHI sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab. Tetaplah berdoa dalam roh, mohon kemurahan dari Tuhan supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.

 

Maleakhi 2:15

(2:15) Bukankah ALLAH yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

 

"ALLAH yang esa menjadikan mereka daging dan roh."

Kata "mereka" → Laki-laki dan perempuan, yakni Adam dan Hawa

 

Kejadian 1:26-28

(1:26) BerFirmanlah ALLAH: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (1:27) Maka ALLAH menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar ALLAH diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (1:28) ALLAH memberkati mereka, lalu ALLAH berFirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

 

ALLAH menjadikan laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupa ALLAH, selanjutnya ALLAH memberkati mereka.

Kata "memberkati" merujuk kepada SALIB KRISTUS yang sangat berkuasa untuk mempersatukan laki-laki dan perempuan.

 

Ayat referensi: Matius 19:5, “... laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.” Hal itu telah digenapi Tuhan Yesus Kristus 2000 tahun lalu di atas kayu salib, sebagaimana yang tertulis dalam Filipi 2:5-8.

 

Tanda nikah diberkati atau laki-laki dan perempuan menjadi satu (sebagai suami isteri) ialah: Beranakcucu dan taklukan bumi, maksudnya adalah BERKUASA atas 3 (tiga) hal:

1. Berkuasa atas ikan-ikan di laut.

2. Berkuasa atas burung-burung di udara .

3. Berkuasa atas segala binatang yang merayap di bumi.

 

Keterangan: BERKUASA ATAS SEGALA BINATANG YANG MERAYAP DI BUMI (seri ke 8).

Wahyu 13:11 -- Perikop: "Binatang yang keluar dari dalam bumi."

(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

 

Binatang yang merayap atau keluar dari dalam bumi à Nabi-nabi palsu.

Adapun tampilan binatang tersebut: Bertanduk dua seperti anak domba, tetapi adalah mulutnya sama seperti mulut seekor naga, berarti penuh dengan tipu daya atau dusta

 

Adapun mulut ular di segala zaman:

Mulut ular pada zaman ALLAH Bapa.

Mulut ular pada zaman Yesus Anak ALLAH.

Mulut ular pada zaman ALLAH Roh El Kudus.

 

Tentang: MULUT ULAR PADA ZAMAN ROH EL KUDUS.



Jika dikaitkan dengan Peta Zaman, terdiri dari:

2000 tahun pertama: Zaman ALLAH Bapa, dimulai dari Adam sampai Abraham, disitu terjadi air bah = Tanda air.

2000 tahun kedua: Zaman Anak ALLAH, dimulai dari Abraham sampai Yesus Kristus disalibkan, disitu terjadi peristiwa penyaliban = Tanda darah.

2000 tahun ketiga: Zaman Roh El Kudus, Yesus naik dan Roh Kudus turun, sampai hari ini,

Itu berarti perjalanan rohani kita sudah mencapai pada mil-mil yang terakhir di atas muka bumi ini, dimana kedatangan Tuhan semakin dekat, hari penghakiman sudah semakin dekat. Oleh sebab itu, biarlah kita semakin memperhatikan segala sesuatu yang telah Tuhan nyatakan dalam diri kita, sehingga kita betul-betul dalam kehendak ALLAH dan kita semua berada dalam rencana ALLAH yang indah. Jangan membuat rencana sendiri karena akhirnya langit bumi dan segala isinya akan berlalu. Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya, maka jangan kita berharap dan mengandalkan manusia dengan kekuatannya supaya jangan kita terkutuk.

 

Wahyu 12:9 -- Perikop: "Naga dikalahkan"

(12:9) Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Wahyu 12:13 -- Perikop: "Naga memburu perempuan itu"

(12:13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.

 

Adapun pekerjaan dari si ular tua (naga) adalah ...

a. Menyesatkan seluruh dunia.

b. Memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki.

 

Wahyu 12:14

(12:14) Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Ketika bumi dikuasai oleh antikris (kepala ular naga), mempelai perempuan telah diasingkan atau diterbangkan oleh sayap burung nasar ke padang belantara karena kepadanya diberikan dua sayap burung nasar yang besar, berarti jauh dari tempat ular dan itu terjadi selama 3,5 tahun.

 

Wahyu 12:15

(12:15) Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.

 

Upaya berikutnya dari ular tua/naga itu ialah: Menyemburkan dari mulutnya air sebesar sungai untuk menghanyutkan perempuan itu. Pendeknya, mulut ular pada zaman Roh El Kudus (akhir zaman) MENGHANYUTKAN berarti membinasakan oleh arus yang deras.

 

Oleh sebab itu kita harus belajar mengenali air sebesar sungai yang keluar dari mulut naga, karena hampir sama dengan air yang keluar dari Sorga. Hanya dengan roh hikmat, akal budi, dan kebijaksanaan bisa membedakan air yang keluar dari mulut naga dan air yang keluar dari Takhta ALLAH.

Dalam kesempatan Ibadah Pendalaman Alkitab kita diajar untuk beribadah, sebab lewat ibadah kita mengenal siapa Tuhan kita. Banyak orang Kristen tidak mengenal siapa Tuhannya sehingga ia mempertuhankan pekerjaannya, sekolah dan kuliah, bisnis dan dagangnya, dan lainnya. Semua itu boleh dikerjakan namun jangan dipertuhankan, sebab; "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun ... 1 Korintus 10:23, kemudian dalam 1 Korintus 6:12 “ ... tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.”

 

Perlu untuk diketahui:

Air sebesar sungai yang disemburkan mulut naga adalah TANDINGAN dari air sungai kehidupan.

Iblis atau Setan suka sekali membuat tandingan:

ALLAH membuat takhta-Nya di Sorga, setan juga membuat takhtanya,

Tuhan memberi kebahagiaan, setan juga memberikan kebahagiaan namun sifatnya semua (tidak kekal).

Segala sesuatu yang datang dari Sorga, dari ALLAH, selalu ada tandingan yang dibuat oleh setan, termasuk air sebesar sungai yang merupakan tandingan dari air sungai kehidupan.

 

Wahyu 22:1

(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta ALLAH dan takhta Anak Domba itu.

 

Sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta ALLAH dan takhta Anak Domba: Jernih bagaikan kristal.

 

Terkait dengan "JERNIH BAGAIKAN KRISTAL."

Wahyu 21:9-11 -- Perikop: "Yerusalem yang baru"

(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." (21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari ALLAH. (21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan ALLAH dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

 

Pengantin perempuan mempelai Anak Domba bercahaya kemuliaan ALLAH bagaikan PERMATA YASPIS; jernih seperti kristal. Kristal = Transparan atau tembus pandang, artinya: Tidak ada sesuatu yang tersembunyi = Luar dan dalam SAMA, tidak berlaku munafik di hadapan Tuhan. Berarti kualitas rohaninya sama seperti kualitas Anak Domba.

Adapun sungai air kehidupan sifatnya: MENYUCIKAN hingga membawa gereja Tuhan sampai kepada KESEMPURNAANNYA, yakni menjadi mempelai Tuhan bercahaya kemuliaan ALLAH, disebut juga permata yaspis, permata yang paling indah.

 

Singkat kata, ada dua jenis air sebesar sungai yang mengalir di dalam dunia ini, antara lain:

1. Akan Air sungai yang keluar dari mulut ular.

2. Air sungai kehidupan yang mengalir dari takhta ALLAH dan takhta Anak Domba.

Akan tetapi, muara dari aliran kedua sungai tersebut TIDAK SAMA.

 

Wahyu 22:10

(22:10) Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.

 

"Sebab waktunya sudah dekat" àAkhir dari zaman Roh El Kudus.

Saat ini kita berada pada zaman akhir ALLAH Roh El Kudus, maka semestinya kita sudah harus siap menghadapi kedatangan Tuhan kembali untuk kedua kali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

 

Jangan kita memikirkan hal-hal lain yang terkait dengan perkara lahiriah, Tuhan pasti memelihara secara ajaib, jangan kita mau dihanyutkan oleh air sebesar sungai yang keluar dari mulut naga.

Oleh sebab itu, di atas tadi berkali-kali saya sampaikan fokus saja untuk menghadapi kedatangan Tuhan yang sudah diambang pintu.

Apakah nyawamu seharga dengan binatang? Nyawamu lebih mulia dari segala nyawa di bumi ini, bahkan manusia lebih mulia dari para malaikat. Tuhan memperhatikan manusia, Tuhan tidak memperhatikan malaikat, sebab ketika malaikat berbuat dosa langsung berubah menjadi setan namun manusia seringkali berbuat dosa tapi Tuhan memberikan kesempatan kepada manusia untuk ditolong karena manusia memiliki wadah untuk menampung darah salib.

 

Kita harus dipenuhi oleh hikmat dari Tuhan untuk bisa membedakan 2 (dua) jenis air sebesar sungai karena hampir tidak dapat dibedakan, kalau kita perhatikan air sebesar sungai yang keluar dari mulut ular pada Matius 4 ...

Yang pertama: BATU MENJADI ROTI (makan minum).

Sepertinya memperhatikan manusia daging.

Yang kedua: JATUHKANLAH DIRIMU DARI BUBUNGAN BAIT ALLAH.

Alasannya adalah malaikat Tuhan menatang.

Yang ketiga: Iblis memperlihatkan kerajaan dunia lalu iblis berkata: "SEMUA ITU AKAN KUBERIKAN KEPADA-MU, JIKA ENGKAU SUJUD MENYEMBAH AKU."

Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati dengan ...

Makan minum = Keinginan daging.

Tempat yang tinggi = Keangkuhan hidup.

Mamon.

Sebab, semua itu keluar dari mulut naga; disemburkan untuk selanjutnya menghanyutkan gereja TUHAN.

 

Wahyu 22:11

(22:11) Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

 

Tampak dua aliran atau arus yang berbeda:

YANG PERTAMA:

Yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat. Berarti, sampai pada puncak kejahatan.

Yang cemar, biarlah ia terus cemar. Berarti, sampai pada puncak kecemaran.

Inilah air sebesar sungai yang disemburkan oleh mulut naga kepada mempelai perempuan supaya ia dihanyutkan.

 

Kita akan melihat: "Puncak kejahatan" dan "puncak kecemaran."

Wahyu 17:3

(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

 

Seekor binatang ditunggangi oleh perempuan Babel. Binatang itu mempunyai 7 (tujuh) kepala dan 10 (sepuluh) tanduk.

Pendeknya, binatang itu adalah ANTIKRIS ditunggangi oleh perempuan Babel.

 

Kira merindu menjadi seperti keledai yang dilepaskan dari tambatannya atau dari ikatan-ikatan di bumi ini itulah bangsa kafir yang lepas dari segala ikatan-ikatan di bumi. Kehidupan yang lepas dari segala ikatan di bumi inilah yang ditunggangi oleh Tuhan untuk masuk dibawa ke Yerusalem yang baru bertemu dengan Puteri Sion.

Oleh rahmat-Nya, sampai hari ini kita ditunggangi oleh Tuhan Yesus Kristus, Raja di atas segala raja, dan selanjutnya kita dibawa masuk ke dalam kota Yerusalem yang baru bersama dengan Puteri Sion.

 

Jika demikian mengapa kita bermain-main dalam menjalankan ibadah, bahkan terpaksa menjalankan ibadah dan seorang imam terpaksa melayani Tuhan dan pekerjaan Tuhan? Bukankah Tuhan menunggangi keledai sampai Yerusalem baru?

Maka, mulai sekarang belajarlah menjadi kehidupan yang bijaksana, dewasalah, jangan kehidupan kita sama seperti zaman Nuh. Nuh itu berjuang untuk menolong orang-orang pada zamannya, tetapi orang-orang pada zamannya:

Sibuk memikirkan soal makan dan minum itulah mulut ular yang disemburkan supaya hanyut, dan pada akhirnya banyak yang hanyut dalam air bah.

Kemudian, sibuk memikirkan soal kawin dan mengawinkan. Padahal Nuh sudah diutus Tuhan, dialah pekabar mempelai, sebab dia membangun bahtera di atas gunung Sion.

Oleh sebab itu, jangan kita mau dihanyutkan oleh air sebesar sungai yang disemburkan oleh mulut naga dengan memikirkan karir, masa depan, dan lainnya.

Apalagi yang kurang dari kebaikan dan kemurahan Tuhan? Semuanya sudah Tuhan nyatakan, hanya kita tinggal taat, setia, dengar-dengaran saja, nanti Tuhan akan menyatakan pembelaan-Nya secara ajaib. Sebab dalam Matius 6:33 dikatakan: “... carilah dahulu Kerajaan ALLAH dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” 

 

Wahyu 17:4

(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

 

Di tangan perempuan Babel ada suatu cawan emas penuh dengan:

Segala kekejian, disebutlah itu PUNCAK KEJAHATAN.

Kenajisan percabulan, disebutlah itu PUNCAK KECEMARAN.

Inilah air sebesar sungai yang keluar dari mulut naga untuk disemburkan kepada mempelai perempuan, supaya mempelai perempuan dihanyutkan. Tidak pernah ular naga datang untuk menolong mempelai perempuan Tuhan. Jangan tertipu daya oleh mulut ular naga.

 

PRAKTEK kekejian: Menghentikan korban sehari-hari.

Ayat referensi: Daniel 12:11, Daniel 11:31.

 

Daniel 9:27

(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

 

Antikris memerintah atas dunia selama  7 (tujuh) tahun. Kemudian, pada pertengahan tujuh masa (3,5 tahun yang kedua) itu antikris akan menghentikan korban sehari-hari.

 

Korban sehari-hari à Korban sembelihan dan korban santapan.

KORBAN SEMBELIHAN à Ibadah pelayanan yang dihubungkan dengan salib Kristus, yakni memikul salib sampai berdarah-darah. Jika kita datang beribadah harus disertai dengan sangkal diri pikul salib sampai berdarah-darah, jika belum berdarah-darah maka belum ada meterai dari ibadah, sebab meterai dari ibadah adalah darah.

KORBAN SANTAPAN à Pengajaran Firman ALLAH yang murni dan benar, itulah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, berarti ayat satu menjelaskan ayat lain sampai terjadi pembukaan rahasia firman.

Kuasanya: Mengadakan penyucian terhadap dosa yang disembunyikan, sebab jika tersingkap rahasia firman maka segala yang terselubung akan disingkapkan (Mazmur 119:130).

Oleh sebab itu, jangan kita menjalankan ibadah hanya untuk sekedar, atau jangan kita menjalankan ibadah Taurat sebab itu tidak mengandung janji dan kuasa. Kita datang beribadah untuk menikmati korban santapan berarti harus memberi diri siap untuk dikoreksi.

 

Wahyu 6:5-6

(6:5) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. (6:6) Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

 

Pada 3,5 tahun yang pertama, pada masa pemerintahan antikris:

Harga Firman ALLAH sangat mahal yaitu: secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar.

Ibadah pelayanan sudah semakin sulit, tetapi Firman ALLAH berkata: "jangan rusakkan minyak dan anggur."

a. Minyak à Roh El Kudus dengan kegiatannya itulah ibadah pelayanan.

b. Anggur à Kasih ALLAH itulah kesempatan/kemurahan.

 

Namun pada 3,5 tahun yang kedua berlangsunglah PRAKTEK KEKEJIAN karena pada masa itu, antikris menghentikan korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan.

Oleh sebab itu, berkali-kali saya sampaikan stop mementingkan yang lain-lain, tidak salah melakukan aktivitas di bumi namun berhenti sampai disitu jangan memikirkan yang lebih dari itu, namun berjuanglah untuk menyerahkan diri sampai berada pada rencana ALLAH / kehendak ALLAH, sehingga betul-betul dimana Tuhan ada maka disitu kita ada = Duduk di sebelah kanan Yang Maha Kuasa. Jika itu yang kita alami maka ingatlah kita akan berkata kepada Tuhan: “Terimakasih Tuhan, oleh karena perhatian Tuhan sebagai Gembala Agung Tuhan menolong saya dengan minyak dan anggur.”

 

Oleh sebab itu, jangan kita abaikan apa yang telah kita terima malam ini, jangan kita mendengar suara hati, apalagi suara setan yaitu air sebesar sungai yang keluar dari mulut naga. Malam ini adalah waktu yang tepat untuk menyesal, oleh sebab itu jangan rusakkan anggur, kesempatan yang ada itu adalah kemurahan TUHAN bagi kita.

 

DAMPAK NEGATIF KORBAN SEHARI-HARI DIHENTIKAN.

Matius 26:30-32 -- Perikop: "Petrus akan menyangkal Yesus."

(26:30) Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. (26:31) Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. (26:32) Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."

 

Ketika korban sehari-hari dihentikan domba-domba tercerai-berai.

Selama masih ada kesempatan dimana korban sehari-hari menggembalakan kehidupan kita, maka mari kita tergembala dengan sungguh-sungguh, jangan merusakkan minyak dan anggur. Berarti betapa pentingnya kita menghargai korban sehari-hari ini untuk terus menggembalakan hidup rohani kita dan nikah rumah tangga kita.

 

Matius 26:33-35

(26:33) Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." (26:34) Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." (26:35) Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.

 

Petrus menyangkal Yesus sebanyak 3 (tiga) kali, demikian akan terjadi saat gempa bumi menggoncang dunia dan iman kita, dan pada saat itu tidak ada yang bisa mengandalkan kekuatan atau kelebihan yang dia miliki. Tuhan menyatakan ini kepada kita seperti Tuhan memberi nasihat kepada Simon Petrus.

 

Jangan sampai kita seperti Petrus yang lebih mendengar suara daging, suara mulut ular naga. Hati-hati, pertanggung jawabkan segala sesuatu yang telah kita nyatakan kepada Tuhan. Jangan ada yang berpikir bahwa kedatangan Tuhan masih lama, bahkan 50 tahun lagi.

Jangan kita seperti Simon Petrus yang mengandalkan kekuatan daging, namun Tuhan berkata: “ ... sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

 

Lukas 22:29-30 -- Perikop: "Percakapan waktu Perjamuan Malam."

(22:29) Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, (22:30) bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

 

Ayat ini merupakan nasihat firman kepada murid-murid bagaikan air sebesar sungai yang keluar dari takhta ALLAH dan takhta Anak Domba.

 

Inilah janji Tuhan yang harus kita perhatikan, jangan mau dihanyutkan oleh air sebesar sungai yang keluar dari mulut ular naga. Namun, perhatikanlah sungai air kehidupan yang keluar dari takhta ALLAH dan takhta Anak Domba, itulah Lukas 22:29-30.

 

Lukas 22:31

(22:31) Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,

 

Pada saat gempa bumi mengguncang dunia itulah yang disebut HARI PENAMPIAN yang besar pada penduduk bumi, dan tidak ada satupun yang tidak menghadapi ini.

Pada saat hari penampian kita tidak mungkin menghadapi dengan kekuatan kita seperti Simon Petrus, kita tidak mungkin menghadapi hari penampian karena kita memiliki kemampuan di bidang ini dan itu, jangan kita berlaku bodoh.

 

Lukas 22:33-34

(22:33) Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!" (22:34) Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."

 

Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!"

Pada saat menghadapi hari penampian gembala ditangkap = korban sehari-hari dirampas, tetapi Simon Petrus masih merasa diri hebat. Ini adalah pemikiran yang tidak benar.

 

Pada saat gembala ditangkap atau korban sehari-hari dirampas, ternyata tidak ada satupun yang sanggup menghadapinya, karena pada saat itu Petrus menyangkal Yesus sebanyak 3 kali.

Namun, karena Petrus merasa diri kuat, Yesus berkata: "hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal ..."

 

Bagaimana jika pernyataan Yesus kepada Simon Petrus ini ditujukan kepada kita? Apakah masih merasa diri gagah karena cita-cita dan hasratmu? Oleh sebab itu, mari setiap kita mempertimbangkan apa yang Tuhan katakan, jangan bermain-main lagi.

Sebab pada saat penampian terjadi tidak ada yang sanggup menghadapinya, Petrus sendiri diajar selama 3,5 tahun langsung oleh guru Agung juga tidak mampu menghadapi hari penampian dengan mengandalkan kekuatannya, bagaimana dengan kita yang tidak berjumpa dengan Yesus secara fisik walaupun kita berjumpa dengan Dia dalam iman itulah firman yang kita terima malam ini. Apakah kita merasa diri lebih kuat dari Petrus?

 

Lukas 22:32

(22:32) tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."

 

Sebagai Imam Besar Agung, Yesus BERDOA supaya Petrus dan imannya jangan gugur.

Berarti, untuk masa sekarang selagi masih ada kesempatan, walaupun hari-hari ini adalah hari-hari terakhir kita harus sungguh-sungguh menghargai ibadah dan pelayanan, jangan rusakkan minyak dan anggur. Sebab di tengah-tengah ibadah Yesus tampil sebagai Imam Besar Agung memimpin ibadah di bumi sampai kepada puncaknya itulah doa penyembahan.

 

Pada Matius 26:30-35, --- Perikopnya: “Petrus menyangkal Yesus.”

Sementara, Matius 26:36-46 --- perikopnya: “Di taman Getsemani.”

Setelah Yesus bercakap-cakap dengan murid-murid dan memberitahukan apa yang akan terjadi terkait dengan hari penampian, dan pada saat itu korban sehari-hari dirampas (gembala ditangkap) barulah perikop selanjutnya “Di taman Getsemani” dan ini berkaitan dengan Lukas 22:30-32.

 

Matius 26:38-39

(26:38) lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. TinggALLAH di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." (26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

 

“... TinggALLAH di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."

Setelah Yesus sampai di taman Getsemani, Yesus meminta kepada murid-murid supaya berjaga-jaga dengan Yesus, artinya: Ibadah kita harus sampai kepada doa penyembahan.

 

“Maka Ia maju sedikit ...” Dari kalimat ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung.

Saat Yesus di taman Getsemani, di titik pertama ada 12 murid, namun setelah itu Yesus membawa 3 murid yaitu Yakobus, Yohanes, dan Petrus, berada pada titik kedua itulah Ruangan Suci, setelah itu “Ia maju sedikit” menunjukkan Yesus tampil sebagai Imam Besar memimpin ibadah sampai kepada puncak ibadah (Ruangan Maha Suci).

 

Jelas, bahwa Yesus tampil sebagai Imam Besar dan memimpin ibadah-ibadah di bumi sampai kepada puncak ibadah itulah DOA PENYEMBAHAN. Itu sebabnya, Yesus berkata kepada Simon Petrus dalam Lukas 22:32, yaitu: Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur.”

 

Untuk menghadapi masa penampian yang besar tepatnya saat antikris memerintah sebagai raja atas seantero dunia, pada 3,5 tahun terakhir disitu korban sehari-hari dihentikan (gembala ditangkap), maka sudah seharusnya dari sejak malam ini kita memiliki komitmen untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dimana Yesus sebagai Imam Besar Agung memimpin ibadah kita sampai kepada tingkat tertinggi atau ibadah tertinggi itulah doa penyembahan. Itu sebabnya Tuhan berkata “berjaga-jagalah”, maksudnya adalah berjaga-jaga pada hari penampian yang besar, berjaga-jaga -> Doa Penyembahan.

Inilah terkait dengan mulut ular zaman Roh El Kudus, dari mulut ular keluar air sebesar sungai disemburkan ke perempuan tujuannya supaya perempuan dihanyutkan, namun karena Tuhan Yesus Kristus adalah Raja dan Imam Besar Agung, Dia memimpin kita sampai kepada puncak ibadah itulah DOA PENYEMBAHAN dan kita pun tertolong, seperti Simon Petrus tertolong. Amin.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment