KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, October 5, 2025

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 27 SEPTEMBER 2025

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 27 SEPTEMBER 2025

 

STUDY YUSUF

KEJADIAN PASAL 44

(SERI: 8)

 

Shalom...

Kiranya damai sejahtera memenuhi kehidupan kita, memberi sukacita bahagia saat kita duduk diam mendengarkan Sabda ALLAH. Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung lewat online atau live streaming atau video internet baik dari YouTube atau Facebook atau dari media sosial lainnya yang dapat digunakan.

Mari secepatnya kita menyambut STUDY YUSUF sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja.

Namun tetaplah berdoa dalam Roh mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.

 

Kejadian 44:18-34, merupakan tutur kata Yehuda kepada Yusuf sebagai raja muda di Mesir. Muatannya adalah Yehuda  memohon kelepasan bagi adiknya Benyamin sesuai dengan perikop : “Yehuda membela Benyamin.”

 

Pertanyaannya: Mengapa Yehuda memohon kelepasan bagi Benyamin?

Kejadian 44:30-31

(44:30) Maka sekarang, apabila aku datang kepada hambamu, ayahku, dan tidak ada bersama-sama dengan kami anak itu, padahal ayahku tidak dapat hidup tanpa dia, (44:31) tentulah akan terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan mati, dan hamba-hambamu ini akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun ke dunia orang mati karena dukacita.

 

Apabila Yehuda dan saudara-saudaranya kembali ke Kanaan tanpa Benyamin, maka Yakub ayah mereka akan turun ke dunia orang mati karena dukacita, sebab Yakub tidak dapat hidup tanpa Benyamin.

Pendeknya, Benyamin adalah JANTUNG HATI Yakub.

 

Jantung hati adalah alat untuk memompa darah / nyawa ke seluruh anggota-anggota tubuh. Itu sebabnya Benyamin adalah jantung hati Yakub. Dan Yakub juga berkata; “aku tidak dapat hidup tanpa Benyamin.”

-    Yakub disebut Israel gambaran dari gereja TUHAN/anak-anak TUHAN/orang percaya. Sedangkan,

-    Benyamin adalah gambaran dari anak laki-laki.

 

Hati kita tertuju untuk melihat anak laki-laki pada...

Wahyu 12:5

(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada ALLAH dan ke takhta-Nya.

 

Mempelai TUHAN / gereja TUHAN yang sempurna melahirkan anak laki-laki.

1. Musa adalah anak laki-laki lahir pada zaman Firaun (Keluaran 2:2).

2. Yesus adalah Anak Laki-Laki, lahir pada zaman Herodes (Matius 1:23). Sedangkan,

3. Anak laki-laki yang akan dilahirkan zaman akhir (zaman Roh Kudus) akan berhadapan langsung dengan setan tritunggal – Firaun dan Herodes rohani – yakni seekor naga (Wahyu 21:3-4).

 

Wahyu 12:3-4

(12:3) Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. (12:4) Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

 

Sedangkan Anak laki-laki yang dilahirkan pada zaman akhir ini akan berhadapan langsung dengan setan tritunggal yaitu seekor naga. Sebab kepala naga itu adalah antikris, sedangkan ekor naga itu adalah nabi-nabi palsu.

Jadi, naga, antikris dan nabi-nabi palsu itu merupakan setan tritunggal, Firaun dan Herodes secara rohani.

Pendeknya, Musa dan Yesus merupakan anak-laki-laki dan anak laki-laki tersebut adalah seorang gembala.

 

Pada minggu yang lalu kita sudah melihat Anak laki-laki dari sisi Musa sebagai gembala.

Sekarang kita melihat...

Keterangan: ANAK LAKI-LAKI DARI SISI YESUS SEBAGAI GEMBALA.

Yohanes 10:11-12 --- Perikop: "Gembala yang baik"

(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; (10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

 

Singkat kata, Yesus adalah gembala yang baik. Bukti Yesus gembala yang baik: Ia memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.

Seharusnya jauh lebih cepat atau lebih enak kedengarannya bahwa sebagai gembala atau sebagai pemimpin Yesus berkata; “Aku akan memberikan Kerajaan Sorga”, tetapi tidak. Sebagai gembala yang baik dibuktikan dengan memberikan nyawa. Kenapa Dia harus memberikan nyawa kepada domba-domba?

 

Terkait dengan nyawa pembahasannya diawali dari...

Ulangan 12:22

(12:22) Tetapi engkau harus memakan dagingnya, seperti memakan daging kijang atau daging rusa; baik orang najis maupun orang tahir boleh memakannya.

 

Israel dan Kafir diberi kesempatan untuk menikmati tubuh (daging) Yesus.

 

Ulangan 12:23

(12:23) Tetapi jagalah baik-baik, supaya jangan engkau memakan darahnya, sebab darah ialah nyawa, maka janganlah engkau memakan nyawa bersama-sama dengan daging.

 

Orang Kristen dilarang makan darah binatang, sebab darah adalah nyawa. Jadi nyawa binatang ada di dalam darah binatang itu.

 

Tetapi....

Ulangan 12:24

(12:24) Janganlah engkau memakannya; engkau harus mencurahkannya ke bumi seperti air.

 

Jadi, darah dilarang untuk dimakan, sebab darah itu harus dicurahkan ke bumi.

Sekarang kita ada di bumi, sehingga kita disebut penduduk bumi untuk sekarang ini , karena "dosa warisan / dosa turunan” yang mengalir dari Adam sampai sekarang. Sementara upah dosa adalah maut. Itu sebabnya darah binatang dilarang untuk dimakan, melainkan untuk ditumpahkan / dicurahkan atas bumi.

 

Tentang: Darah adalah nyawa.

Imamat 17:10 --- Perikop: "Larangan tentang makan darah atau bangkai"

(17:10) "Setiap orang dari bangsa Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang makan darah apa pun juga Aku sendiri akan menentang dia dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.

 

Lagi-lagi TUHAN melarang untuk makan darah binatang, TUHAN menentang orang-orang makan darah binatang, karena di dalam darah itu nyawa dari makhluk hidup.

 

Imamat 17:11

(17:11) Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

 

Nyawa makhluk ada di dalam darahnya. Kemudian, TUHAN telah memberikan darah itu kepada umat Israel di atas Mezbah Korban Bakaran, Yesus telah menderita sengsara di atas kayu salib. Supaya dengan demikian, Ia mengadakan "pendamaian" bagi nyawa kita sekaliannya. Yesus mengadakan pendamaian oleh darahnya di atas kayu salib bagi hidup kita masing-masing.

Ingat! upah dosa adalah maut, dan dosa itu sudah menjalar, itu yang disebut dosa warisan dari Adam sampai kepada kita. Tetapi puji TUHAN, Imamat 17:11 merupakan nubuatan tentang pribadi Yesus Kristus yang telah menderita sengsara dan mati kayu salib, darah-Nya dicurahkan atas kita untuk memperdamaikan manusia kepada ALLAH.

 

Firman ALLAH ini juga diajarkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat Ibrani.

Ibrani 9:22 - 23 --- Perikop: "Kristus adalah Pengantara dari perjanjian yang baru"

(9:22) Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. (9:23) Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu.

 

Menurut hukum Taurat, segala sesuatu disucikan oleh darah.

Pendeknya, tanpa penumpahan darah; tidak ada pengampunan dosa.

Jadi, penumpahan darah itu adalah lambang dan gambaran dari korban Kristus.

 

Ibrani 9:24-25

(9:24) Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat ALLAH guna kepentingan kita. (9:25) Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.

 

Jelas sekali bahwa tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa. Dan penumpahan darah yang terjadi di dalam Perjanjian Lama itu merupakan lambang dan gambaran dari Korban Kristus, dan Ia tidak menyerahkan nyawa berulang-ulang, cukup satu kali untuk selama-lamanya.

Jadi, dari sini kita bisa melihat betapa lebih berkuasanya darah korban Kristus untuk menebus kita dari dosa sekaligus memperdamaikan kita kepada ALLAH, cukup satu kali. Betapa lebih besarnya kuasa darah Yesus dari darah binatang. Jadi kita diperdamaikan kepada ALLAH dengan nyawa, kita diperdamaikan kepada ALLAH dengan darah Yesus.

 

Efesus 1:7-8

(1:7) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, (1:8) yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

 

Singkat kata, oleh darah salib Kristus kita beroleh penebusan, berarti; dosa kita telah diampuni oleh darah salib.

 

Efesus 1:9

(1:9) Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus.

 

ALLAH telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita orang-orang percaya.

Adapun rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari turunan ke turunan, jelas itu adalah  pribadi Yesus Kristus yang telah menderita sengsara dan mati di kayu salib (Kolose 1:26-27). Sekarang telah dinyatakan kepada bangsa Kafir, orang-orang bukan Yahudi.

 

Namun, perlu untuk diketahui oleh semua umat manusia yakni: Yesus Kristus telah menderita sengsara bahkan mati di kayu salib sehingga darahnya dicurahkan sebagai tanda penebusan dan pengampunan dosa atas kita yang tinggal di bumi, jelas itu merupakan KEHENDAK ALLAH dan RENCANA ALLAH sebab hal itu "mengandung arti" sekaligus untuk memberkati umat manusia yang tinggal di bumi ini.

 

Tentang: Kehendak ALLAH adalah rencana ALLAH dari sejak semula.

Dan hal itu memang harus demikian karena "mengandung arti" untuk memberkati umat TUHAN di bumi ini.

 

Matius 26:38 --- Perikop: "Di taman Getsemani"

(26:38) lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. TinggALLAH di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."

 

Di taman Getsemani Yesus berkata kepada murid-murid: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. "

Siapa diantara kita ketika menderita sengsara karna salib, teraniaya karena kebenaran firman sampai mau mati rasanya? Saya kira belum pernah ada, saya kira penderitaan kita tidak sampai seperti itu. Tetapi di sini Yesus berkata kepada murid-murid; "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya." Yesus mengatakan hal itu, terkait dengan rencana kehendak ALLAH.

 

Matius 26:39, 42

(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

 

Pertama-tama Yesus berkata: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Kemudian yang kedua: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" Demikian juga yang ketiga pada ayat 44; “...berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.”

Inti sarinya adalah; Yesus harus minum cawan ALLAH, sebab itu merupakan kehendak ALLAH.

 

Jadi ketika Yesus menderita sengsara dan mati di atas kayu salib = minum cawan ALLAH, dan Yesus harus minum cawan ALLAH karena itu merupakan rencana kehendak ALLAH dari sejak semula.

Kemudian terhadap rencana ALLAH yaitu minum cawan ALLAH, Yesus harus TAAT.

Itu sebabnya Yesus berkata pada ayat 42, “Cawan ini tidak mungkin lalu kecuali aku meminumnya.”

Jadi terhadap cawan ALLAH, terhadap kehendak ALLAH Yesus harus taat. Kita juga harus taat terhadap kehendak ALLAH, berarti mau tidak mau kita juga harus minum cawan ALLAH.

 

Perlu untuk diketahui: Yesus datang ke dunia dan menjadi manusia itu merupakan kehendak bebas dari ALLAH, bukan kehendak Yesus Anak ALLAH, atau dengan lain kata Yesus harus menderita sengsara bahkan mati di kayu salib itu kehendak ALLAH Bapa bukan kehendak Yesus Anak ALLAH.

 

Ayat referensi:

Yohanes 8:42

(8:42) Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau ALLAH adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari ALLAH. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.

 

Yesus diutus ke dunia dan menjadi manusia, itu kehendak ALLAH bukan kehendak Anak, dan bukan kehendak siapa-siapa.

 

Kaitannya...

Yohanes 8:37

(8:37) "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. (8:38) Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."

 

Jadi Yesus sebagai Anak diutus ke dunia, berarti menjadi manusia untuk menderita sengsara dan mati di kayu salib untuk mencurahkan darah-Nya (nyawa-Nya) untuk kita, itu adalah kehendak ALLAH, bukan kehendak Yesus apalagi kehendak setan. Inilah rencana kehendak ALLAH dari sejak semula.

 

Yohanes 6:38

(6:38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

 

Jadi lagi-lagi TUHAN berkata kepada orang Yahudi bahwa Yesus diutus ke dalam dunia ini dan menjadi manusia untuk menderita sengsara, mati di atas kayu salib, atau dengan lain kata untuk mencurahkan darah-Nya atas penduduk bumi, itu bukan kehendak Anak, bukan kehendak setan, tetapi kehendak ALLAH Bapa dari sejak semula.

 

Untuk pekerjaan di dalam hal mencurahkan darah di atas kayu salib Yesus taat, dengan lain kata Yesus taat kepada kehendak ALLAH, Yesus taat terhadap pekerjaan sebagai Anak ALLAH (utusan) di dalam hal mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib.

 

Ketaatan itu juga telah dituliskan di dalam Injil Matius 4. Yesus menghadapi 3 (tiga) kali pencobaan dari setan, dan Yesus selalu berkata “ada tertulis” semua itu adalah kehendak ALLAH. Jadi menghadapi setan pun Yesus harus menggunakan segala sesuatu yang tertulis di dalam kitab suci itulah kehendak ALLAH.

Jadi, Yesus menghadapi setan dan rencananya dengan kehendak ALLAH dan rencana ALLAH.

Jadi untuk kehendak ALLAH Yesus harus taat, Yesus harus mencurahkan darah-Nya atas bumi ini.

 

Ibrani 5:8-10

(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, (5:9) dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, (5:10) dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh ALLAH, menurut peraturan Melkisedek.

 

Sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat terhadap kehendak ALLAH yakni menderita sengsara dan mati di kayu salib, supaya darah-Nya dicurahkan atas bumi, kita adalah penduduk bumi.

Dengan demikian, Yesus layak untuk menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

Jadi, kalau Yesus taat kepada kehendak bebas dari ALLAH kita juga harus taat kepada salib di Golgota supaya kita selamat.

 

Pada akhirnya, karena ketaatan Yesus kepada kehendak ALLAH yaitu harus menderita sengsara di atas kayu salib, Yesus dipanggil menjadi Imam Besar Agung oleh ALLAH menurut peraturan Melkisedek.

Berarti, kaitan daripada ketaatan Anak kepada kehendak ALLAH adalah KEKEKALAN, sebab Melkisedek tidak berbapa tidak beribu, harinya tidak berkesudahan, KEKAL.

Jadi rencana ALLAH dan kehendak ALLAH kaitannya adalah kekekalan.

 

Itu sebabnya di atas tadi saya sudah katakan, Yesus gembala yang baik dibuktikan dengan menyerahkan nyawa kepada domba-domba, semestinya supaya lebih cepat dan lebih enak didengar sebagai gembala yang baik, Yesus langsung menyerahkan kerajaan Sorga. Tetapi tidaklah demikian, sebagai gembala yang baik Yesus harus menyerahkan nyawa karena itu mengandung arti bagi kita, punya makna yang lebih tinggi dan mulia. Daripada sekedar mengatakan; “Aku akan memberikan Sorga kepadamu”, tanpa pertobatan adalah jalan pintas yang adalah rencana kehendak Setan dari semula. Tetapi untuk sampai ke Sorga tidaklah mengambil jalan pintas. Sama halnya dengan bangsa Israel dari perbudakan dosa dan dari penjajahan setan/Firaun, maka bangsa Israel dibebaskan oleh darah Anak Domba ALLAH yang telah disembelih, namun mereka tidak boleh melintasi daerah Filistin, mereka harus melintasi Laut Teberau, kemudian melewati Padang Gurun yang panjang dan lebar itu, diakhiri dengan melintasi sungai Yordan. Baik Laut Kolsom maupun sungai Yordan itu merupakan kehendak ALLAH dan rencana ALLAH. Sedangkan apabila melintasi wilayah Filistin itu kehendak dan rencana setan dari semula.

 

Tadi pada akhirnya Yesus dipanggil menjadi Imam Besar oleh ALLAH, berarti oleh ketaatan Yesus kepada kehendak ALLAH maka Yesus layak menjadi pengantara antara ALLAH dan manusia, dan kaitannya adalah kerajaan Sorga (kekekalan) karena Ia dipanggil sebagai Imam Besar Agung menurut peraturan Melkisedek.

 

1 Timotius 2:5

(2:5) Karena ALLAH itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara ALLAH dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

 

Satu-satunya yang menjadi pengantara antara ALLAH dan manusia adalah Yesus Kristus yang menjadi manusia supaya dengan menjadi manusia, Dia harus menderita sengsara dan mati di atas kayu salib. Darahnya pun dicurahkan dari atas kayu salib kepada penduduk bumi, tidak ada yang lain.

Jadi satu-satunya yang menebus dan mengampuni dosa kita sebagai penduduk bumi adalah darah salib Kristus.

 

Kemudian..

1 Timotius 2:6

(2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.

 

Yesus Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya atau mencurahkan darah-Nya dari atas kayu salib sebagai tebusan bagi semua manusia di bumi (Yahudi maupun non Yahudi) disebut bangsa Kafir di bumi.

 

Terjemahan Lama.

1 Timotius 2:6

(2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya menjadi tebusan orang sekalian. yaitu suatu kesaksisan pada masa yang sudah ditentukan.

 

Jadi rencana kehendak ALLAH sudah ditentukan dari sejak semula, bukan pada saat 2000 (dua ribu) tahun yang lalu saja, tiba-tiba Yesus mati di atas kayu salib, tidaklah begitu. ALLAH itu tertib dan membawa damai sejahtera, tidak ada pekerjaan yang sifatnya tiba-tiba, yang menimbulkan kekacauan, tidaklah demikian.

 

Rencana kehendak ALLAH sudah sejak semula kalau dikaitkan dari terjemahan lama “suatu kesaksian pada masa yang sudah ditentukan.”

Jadi rencana dan kehendak ALLAH sudah ditentukan dari sejak semula sebelum langit dan bumi ada, supaya dengan demikian, setelah pengertian yang kita terima, ada damai sejahtera. Ibadah dan pelayanan yang kita kerjakan ini tidak boleh serba tiba-tiba, tidak boleh serentak ya atau tidak, tidak boleh serampangan.

 

 

Rencana ALLAH sudah ditentukan dari sejak semula. Kaitannya ada pada...

1 Petrus 1:19-20

1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. (1:20) Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.

 

Jadi rencana ALLAH itu sudah ditentukan dari sejak semula, itu pekerjaan yang mendatangkan damai sejahtera, tidak serta merta atau serampangan, tidak begitu, dari sejak semula sudah ditentukan. ALLAH kalau mempunyai rencana itu tersusun, agenda-Nya semua tersusun dengan rapi, supaya kita juga tidak serampangan.

Satu kali katakan ya, kesempatan lain katakan tidak, itu serampangan. Tetapi rencana ALLAH dengan segala agenda-Nya, itu tersusun dengan rapi supaya kita ada damai sejahtera di tengah-tengah ibadah pelayanan ini.

 

“Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.”

 Jadi darah itu berlaku dari sejak semula sampai zaman akhir, itulah dahsyat-Nya TUHAN dan rencana-Nya kepada kita semua.

 

Jadi, ketika Yesus mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib 2000 (dua ribu) tahun yang lalu, itu bukan hanya berlaku bagi orang Yahudi yang menyalibkan itu, justru yang menyalibkan Yesus adalah orang Yahudi dalam rencana (kehendak) setan. Tetapi darah Yesus dicurahkan di atas kayu salib atas bumi berlaku sampai zaman akhir ini.

 

1 Petrus 1:21

(1:21) Oleh Dialah kamu percaya kepada ALLAH, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada ALLAH.

 

Karena kehendak ALLAH dimana Yesus harus menderita sengsara dan mati di atas kayu salib; minum cawan ALLAH, darahnya tercurah atas bumi, maka iman maupun pengharapan kita sekarang ini tertuju kepada ALLAH.

 

1 Petrus 1:22

(1:22) Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Oleh ketaatan Yesus kepada kehendak ALLAH (minum cawan ALLAH), akhirnya kita percaya kepada ALLAH. Maksudnya; baik iman maupun pengharapan kita sekarang ini mutlak tertuju hanya kepada ALLAH saja, bukan kepada yang lain. Dan juga, oleh ketaatan kita kepada salib (sumber kebenaran) sekarang kita dapat mengamalkan kasih persaudaran.

 

Singkat kata, oleh darah salib kita memiliki IMAN dan PENGHARAPAN yang tertuju hanya kepada kehendak ALLAH kemudian kita saling mengasihi satu dengan yang lain. Kita memiliki iman, harap, dan kasih sumbernya dari salib. Itulah ketaatan Yesus Anak ALLAH kepada Bapa di Sorga.

 

Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas, Yesus adalah Anak laki-laki, Dialah gembala yang baik.

Gembala yang baik tidak berkata; “Saya akan memberikan sorga kepada mu”, itu jalan pintas. Namun gembala yang baik menyerahkan nyawa bagi domba-domba.

 

Nah, sekarang kita sudah tahu sekarang kaitan dari kehendak ALLAH / minum cawan ALLAH adalah kekekalan, dimana oleh kehendak ALLAH (darah salib), iman dan pengharapan kita tertuju kepada ALLAH dan kita bisa saling mengasihi satu dengan yang lain, kita mengamalkan kasih persaudaraan, itulah kekekalan.

Jadi kekekalan adalah iman, pengharapan, dan kasih.

 

Kita bandingkan dengan gembala upahan di dalam...

Yohanes  10:11-12

(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; (10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

 

Singkat kata seorang gembala upahan; tidak bertanggung jawab, sebab ketika serigala datang ia lari meninggalkan domba-domba itu, sehingga serigala dengan bebas menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba.

Domba-domba tercerai-berai artinya; domba-domba menjadi liar tidak tergembala.

 

Ayub 39:8-11

(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang? (39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya. (39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring; (39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

 

 

 

Tanda domba tercerai-berai / liar tidak tergembala:

1.         Ia menertawakan keramaian kota.

Artinya; mengecilkan / merendahkan ibadah dan pelayanan.

2.         Tidak mendengarkan teriak si penggiring.

Artinya; tidak mau mendengarkan suara gembala (tidak dengar-dengaran).

Contoh: tampaknya beribadah, tetapi ibadah yang dijalankan sekehendaknya sendiri, sesuka hatinya saja.

3.         Ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya.

Artinya; berada di semua tempat-tempat peribadatan, alasannya adalah mencari apa saja yang hijau, mencari firman ALLAH yang sama, maksudnya di sana juga ada Firman, maka dengan alasan ini dia boleh berada di semua tempat peribadatan. Padahal dia liar tidak tergembala, mengapa? Sebab telah diterkam dan dicerai beraikan serigala.

 

Kenapa serigala menceraiberaikan domba-domba? Karena gembala upahan, tidak bertanggung jawab.

Gembala upahan berarti menggembalakan domba-domba hanya untuk mencari upah (keuntungan) saja.

Singkat kata, gembala upahan bekerja sama dengan si serigala.

 

Tempat bagi domba-domba yang tidak tergembala:

1.  Tanah dataran artinya; tidak mengalami kemurahan dan anugerah TUHAN.

2. Padang masin, artinya; tidak mengalami pemulihan / tidak mengalami datangnya keadaan baik (Yeremia 17:6).

 

Pertanyaannya: Siapakah yang dimaksud dengan serigala?

Matius 7:15 --- Perikop: "Hal pengajaran yang sesat"

(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

 

Serigala berbulu domba ialah nabi-nabi palsu.

Jadi, nabi-nabi palsu adalah binatang buas, yang hanya menuruti hawa nafsu dan keinginan daging, tidak menuruti apa yang menjadi kehendak ALLAH Bapa di Sorga = melayani tanpa kehendak ALLAH (tanpa salib).

 

Alat /  sarana yang digunakan oleh serigala untuk mencerai-beraikan domba-domba ialah:

1.         Firman ALLAH yang ditambahkan dengan dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhyaul, cerita-cerita isapan jempol, filsafat-filsafat kosong (2 Petrus 2:1-3).

2.         Sibuk hanya untuk karunia-karunia, tidak sibuk di dalam hal memberitakan pengajaran salib, itulah kehendak ALLAH. Contoh: sibuk hanya untuk mengadakan karunia kesembuhan, sibuk hanya untuk mengadakan karunia mujizat, sibuk hanya untuk karunia menggeser gunung, sibuk untuk mengadakan karunia tanda-tanda heran dan seterusnya (Wahyu 13:11-14).

 

Bagaimana kita mengenal serigala berbulu domba?

Matius 7:20

(7:20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

 

Singkat kata dari buah pelayanan, kita dapat mengenal serigala berbulu domba.

 

Mari kita lihat buah pelayanan serigala berbulu domba...

Matius 7:22-23

(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: TUHAN, TUHAN, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Buah pelayanan dari nabi-nabi palsu (serigala berbulu domba);

1. Sibuk bernubuat atau menyampaikan Firman ALLAH, tetapi sama sekali tidak ada kaitannya dengan kehendak ALLAH itulah salib Kristus.

2. Sibuk mengusir setan.

3. Sibuk mengadakan banyak mujizat.

 

Sepintas kita melihat apa yang dikerjakan serigala berbulu domba memang baik, buah pelayanan mereka tampaknya baik, tetapi apakah berkenan di hadapan TUHAN?

 

Pada ayat 23 TUHAN berkata:

-    "Aku tidak pernah mengenal kamu!"

     Sibuk mengadakan 3 (tiga) hal, tetapi mengabaikan salib sehingga TUHAN mengatakan; "Aku tidak pernah mengenal kamu!"

-    Kemudian, "enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan".

Artinya diusir dalam kerajaan Sorga lalu dilemparkan ke dalam api neraka.

Alasannya adalah serigala berbulu domba itulah nabi-nabi palsu adalah pembuat kejahatan.

Mengapa serigala berbulu domba (nabi-nabi palsu) disebut pembuat kejahatan? Padahal kita sudah melihat ada 3 (tiga) buah pelayanannya, tampaknya baik.

 

Matius 7:21

(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: TUHAN, TUHAN! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

 

Ukuran pelayanan yang terkait dengan Kerajaan Sorga adalah melakukan kehendak ALLAH Bapa di Sorga yaitu; minum cawan ALLAH, berarti mencurahkan darah dengan mempersembahkan nyawa Yesus di kayu salib. Dan untuk kehendak ALLAH kita harus TAAT. Jadi kita harus taat untuk menyangkal diri, memikul salib, dan taat mengikut TUHAN.

 

Jadi salib Kristus itu adalah kehendak ALLAH Bapa. Sejak kapan kehendak ALLAH Bapa ada? Dari sejak semula, dari sejak taman Eden bahkan sebelum langit dan bumi ada.

Itulah ukuran dari ibadah pelayanan di bumi supaya terkait dengan Sorga; melakukan kehendak ALLAH Bapa di Sorga. Minum cawan ALLAH; mempersembahkan darah (nyawa) dan untuk kehendak ALLAH kita harus taat.

Rencana kehendak ALLAH bagi kita adalah dari sejak semula. Begitu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, kehendak ALLAH langsung dinyatakan. Sementara rencana kehendak setan dari sejak semula adalah untuk membinasakan manusia.

 

Yohanes 10:14-15

(10:14) Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku (10:15) sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.

 

Yesus Kristus adalah gembala agung, menggembalakan kita sebagai kawanan domba ALLAH. Buktinya; Ia telah menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba.

Tujuannya adalah supaya kita dibawa sampai kepada kekekalan, memiliki iman, harap, dan kasih. Dengan lain kata; mengenal TUHAN secara pribadi.

Mengapa saya katakan mengenal TUHAN secara pribadi? Karena Bapa mengenal Anak, Anak mengenal Bapa; mengenal TUHAN secara pribadi. Karena sesungguhnya Anak adalah Bapa dan Bapa adalah Anak, tiga di dalam satu.

Dalam Filipi 3:10-11 Rasul Paulus mengenal TUHAN secara pribadi. “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.”

 

Tetapi pengenalan itu dimulai dari persekutuan dengan Dia dalam kehendak ALLAH. Maka nanti kita akan mengenal Dia secara pribadi. Diawali dengan persekutuan dengan Dia di dalam penderitaan-Nya, kehendak ALLAH.

 

Ayub juga dikatakan adalah orang saleh, dan dia adalah orang yang jujur, takut TUHAN, tetapi setelah dikoreksi oleh salib Kristus, tampaklah kekurangannya yaitu; ia hidup menurut kebenaran diri sendiri, dia tidak hidup karena kehendak ALLAH, tetapi hidup menurut kehendak sendiri, karena apa kata pendeta, karena apa kata kehendak orang lain, bukan karena kehendak ALLAH. Akhirnya, di situlah dia disucikan sampai betul-betul mengenal ALLAH secara pribadi.

 

Ayub 42:4

(42:4) Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.

 

Selama ini ternyata memang dia orang saleh, takut TUHAN, jujur, tetapi dia hidup menurut kehendak sendiri, kehendak manusia, kehendak pendetanya / hidup dalam kebenaran diri sendiri.

Sekarang TUHAN menyatakan kehendak-Nya, dia diizinkan menanggung penderitaan yang begitu hebat, yang sangat jarang dialami oleh manusia. Diawali dengan kehilangan hartanya, kehilangan buah hatinya (anak-anaknya), kemudian dia harus menderita karena barah di dalam tubuhnya dari ujung rambut (kepala) sampai ujung kaki.

 

Ayub 2:7-8

(2:7) Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. (2:8) Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu. (2:9) Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah ALLAHmu dan matilah!" (2:10) Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari ALLAH, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

 

Pada pasal berikutnya akhirnya Ayub tidak sanggup lagi, saat itulah dia menyerah kepada TUHAN. TUHAN tahu batas-batas kemampuan kita dalam mengikuti TUHAN, sangkal diri, pikul salib, TUHAN tahu batas-batas kekuatan kita. Pencobaan-pencobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita (1 Korintus 10:13).

 

Setelah kehendak ALLAH yang bebas dinyatakan kepada Ayub, bagaimana hasilnya?

Ayub 42:5

(42:5) Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

 

Singkat kata, oleh karena kehendak ALLAH Ayub mengenal TUHAN secara pribadi, bukan lagi karena orang lain atau karena kata pendeta.

 

Ayub 42:6

(42:6) Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

 

Ayub menyesali segala kesalahan di masa lalu, kebenaran diri sendiri, kehendak diri sendiri, semua itu diakui di hadapan ALLAH. Dia mengakui bahwa dia adalah manusia hina seperti debu tanah yang tidak ada harganya.

Demikianlah Ayub dan Paulus mengenal TUHAN secara pribadi. Biarlah kiranya kita semua taat kepada kehendak bebas dari ALLAH kepada kita sekaliannya.

TUHAN memberkati kita. AMIN

 

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment