IBADAH RAYA MINGGU, 12 OKTOBER 2025
KITAB WAHYU 19:10
(Seri: 7)
Subtema:
Shalom.
Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, yang
oleh karena rahmat-Nya kita sekaliannya dihimpunkan di atas gunung Tuhan yang
kudus, sehingga kita boleh datang menghadap Dia lewat Ibadah Raya Minggu
disertai dengan kesaksian Roh.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat ketebusan
Tuhan, bapak/ibu, saudara/i yang turut bergabung bersama lewat online / live streaming / video internet baik dari Facebook, Youtube atau
dari media sosial lainnya yang dapat dipergunakan / diakses. Selanjutnya, doa
dan harapan saya, kiranya damai sejahtera dari Sorga memenuhi hati kita,
memberi sukacita, memberi kebahagiaan saat kita duduk diam mendengarkan Sabda ALLAH.
Selanjutnya, kita sambut KITAB WAHYU sebagai Firman
Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu.
Namun tetap berdoa dalam roh, mohon kemurahan dari Tuhan supaya firman yang
dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi. Dan kita masih
berada pada ayat 10 untuk seri pemberitaan Firman yang ke-7.
Wahyu 19:10 -- Perikop: “Perjamuan
kawin Anak Domba”
(19:10) Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah
dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah
hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus.
Sembahlah ALLAH! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
Satu dari 24 tua-tua itu berkata kepada Yohanes:"Sembahlah ALLAH!"
Kalimat ini diakhir dengan tanda seru (!), artinya:
penyembahan kepada ALLAH adalah suatu keharusan. Akan tetapi, anak-anak Tuhan
juga harus berhati-hati dengan penuh kewaspadaan, sebab iblis/setan juga
menghendaki untuk disembah.
Matius 4:8-9
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi
dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua
itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Intisari dari ayat yang kita baca, disini iblis berharap
untuk disembah.
Adapun sarana yang ditawarkan atau digunakan untuk menyembah
iblis/setan adalah kerajaan dunia dengan kemegahannya, disebut juga MAMON.
Matius 6:19-24 -- Perikop: "Hal mengumpulkan harta"
(6:19) "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi
ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. (6:20) Tetapi kumpulkanlah bagimu harta
di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak
membongkar serta mencurinya. (6:21)
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. (6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah
seluruh tubuhmu; (6:23) jika matamu
jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa
gelapnya kegelapan itu. (6:24) Tak
seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan
membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang
seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada ALLAH
dan kepada Mamon."
Seseorang tidak dapat mengabdi kepada 2 tuan, yakni kepada ALLAH
dan kepada MAMON.
Mamon -> Harta benda itulah kekayaan yang berasal dari
kerajaan dunia dengan kemegahannya.
Sesungguhnya, jika seseorang mengabdi kepada 2 tuan, maka
...
-
Ia akan membenci seorang dan mengasihi yang
lain.
-
Ia akan setia kepada yang seorang dan tidak
mengindahkan yang lain.
Jadi, disini kita melihat, orang yang mengabdi kepada 2 tuan
yaitu ALLAH dan Mamon, hidupnya serampangan,
karena di dalam dirinya ada…
-
Ya
dan tidak.
-
Ada benci dan ada kasih
-
Ada kesetiaan
(nampaknya), tetapi juga di sisi lain; ia tidak menghormati tuan yang lain.
Jadi yang benar, jadilah hamba, mengabdi kepada satu tuan.
Perlu untuk diketahui: Tuhan MELARANG anak-anak Tuhan /
orang-orang Kristen / pengikut-pengikut-Nya, untuk mengumpulkan harta di bumi.
Alasannya:
1.
Ngengat dan karat merusakkannya.
2.
Pencuri membongkar serta mencurinya
Saudara, pada minggu yang lalu kita sudah membahas tentang
ngengat dan karat.
-
Ngengat merusak pakaian, hal ini sudah dibahas.
-
Karat (sanga) merusak emas dan perak.
Setahu saya, benda-benda logam seperti emas,
perak, tidak akan mudah dirusak oleh karat. Tetapi kenyataannya, karat pada
akhirnya akan merusak emas dan perak, dan itu Alkitab yang mengatakannya.
Saudara, bagian dari karat adalah sanga.
Malam ini kita akan membahas…
Tentang: PENCURI
MEMBONGKAR SERTA MENCURINYA
Pencuri
(menurut KBBI) ialah orang yang mencuri, disebut juga maling, berarti mengambil
milik orang lain.
Sebelum kita melihat “siapa pencuri ini” dan “apa pekerjaan
pencuri” ini, hal yang harus kita ketahui terlebih dahulu adalah…
1 Korintus 6:19-20
(6:19) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh
Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari ALLAH, --
dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? (6:20)
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu
muliakanlah ALLAH dengan tubuhmu!
Kita adalah milik Kristus, berarti kita tidak berhak atas diri sendiri lagi, sebab
kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.
Terkait dengan ini, lebih dalam lagi dalam…
1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara
hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan
dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang
mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang
tak bernoda dan tak bercacat.
Kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia disebut juga
dosa warisan, bukan dengan;
-
Barang yang fana, itulah harta, kekayaan, kedudukan, jabatan
yang tinggi.
-
Bukan pula dengan perak
dan emas.
Melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus.
Singkat kata, hidup kita sangat berharga di mata Tuhan,
seharga dengan darah yang mahal, seharga dengan setetes darah salib Kristus.
Jadi, kita dibawa oleh Tuhan menjadi suatu kehidupan yang
berharga. Oleh sebab itu, jangan bawa diri menjadi pribadi yang murahan, tetapi
berharga di mata Tuhan. Kalau kita sangkal diri, pikul salib sampai
berdarah-darah, pasti berharga di mata Tuhan. Tetapi, jika mempertahankan harga
diri, merasa diri paling benar, paling suci, ego dipertahankan, orang seperti
ini murahan hidupnya, menurut hukum Tuhan. Mungkin bagi dunia, cendikiawan,
orang yang pintar membawa dirinya, berilmu tinggi sampai doctor, disebut orang
yang berharga, tetapi tidak di dalam Tuhan. Semakin merasa pandai, biasanya
harga diri makin di atas, namun di dalam Tuhan, itu murahan, sebab, kita
menjadi berharga oleh darah salib.
Terkait dengan darah yang membuat seseorang berharga…
1 Petrus 1:1-2 -- Perikop: "Salam"
(1:1) Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang
pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,
(1:2) yaitu orang-orang yang
dipilih, sesuai dengan rencana ALLAH, Bapa kita, dan yang dikuduskan
oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan
darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas
kamu.
Di sini kita melihat, Petrus memberitahukan bahwa;
orang-orang Israel yang diusir dari Yerusalem, menjadi pendatang di Asia kecil. Itu sebabnya, sampai saat ini banyak orang
Israel berada di luar negaranya, baik itu di Eropa, Italia, Asia Kecil. Mereka
adalah orang-orang pandai di dunia ini, dan orang yang keliru menemukan
teknologi-teknologi yang canggih.
Namun, sekalipun demikian, orang Israel adalah ...
-
Orang-orang yang dipilih -> Imamat Rajani.
-
Orang-orang yang dikuduskan Roh -> Milik kepunyaan ALLAH sendiri atau harta
kesayangan ALLAH.
Ayat referensi: Keluaran
19:5-6, Ulangan 32:9, 1 Petrus 2:9
Ciri-ciri orang-orang
yang dipilih dan dikuduskan oleh roh:
1.
Taat kepada Yesus Kristus
2.
Menerima percikan darah-Nya
Keterangan: Taat kepada Yesus Kristus
Soal “taat”, bisa kita temukan di dalam…
Titus 2:1-10 -- Perikop: "Kewajiban orang tua, pemuda dan hamba."
Pada ayat ini, terdapat soal TAAT sebanyak dua kali, secara
khusus ditujukan kepada;
-
Seorang ISTRI sebagaimana ayat 5 --- hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur
rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman ALLAH
jangan dihujat orang.
Jadi, seorang isteri taat kepada suaminya, agar
Firman ALLAH jangan dihujat orang.
Dan
seorang HAMBA sebagaimana ayat 9 --- Hamba-hamba hendaklah taat
kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah,
1 Petrus 3:1-2 -- Perikop: "Hidup bersama suami isteri"
(3:1) Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada
suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman,
mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, (3:2) jika mereka melihat, bagaimana murni
dan salehnya hidup isteri mereka itu.
Perintah Tuhan untuk isteri-isteri: "Tunduklah kepada
suami", sebab ketundukan itu adalah sikap murni dan kesalehan.
Saudara, isteri secara jasmani itulah ibu rumah tangga.
Tetapi pada dasarnya, gereja Tuhan disebut juga mempelai perempuan Tuhan. Jadi,
kita bisa melihat ini dari sisi lahiriah, tetapi karena kita juga gereja Tuhan,
kita juga harus memperhatikan dari sisi yang ini (sisi yang rohani). Pendeknya,
dengan ketundukan kita kepada Kristus Kepala, itu adalah suatu pembuktian bahwa
di dalam diri kita ada kemurnian dan kesalehan.
Sikap ketundukan isteri yang seperti ini (ketundukan kita
kepada Kristus sebagai Kepala), berkuasa untuk memenangkan, menyelamatkan
mereka yang tidak taat kepada Firman ALLAH tanpa perkataan. Jangan sampai
seorang isteri tidak tunduk, supaya Firman ALLAH jangan dihujat oleh orang lain.
1 Petrus 3:3-5
(3:3) Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang
rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian
yang indah-indah, (3:4) tetapi perhiasanmu
ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa
yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat
berharga di mata ALLAH. (3:5)
Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada ALLAH; mereka tunduk
kepada suaminya,
Perempuan-perempuan atau para isteri yang menaruh
pengharapannya kepada ALLAH, mereka tunduk
kepada suaminya.
Pendeknya, ketundukan seorang isteri kepada suaminya adalah perhiasan rohani, perhiasan manusia
batiniah (manusia rohani) yang tidak berkesudahan/tidak binasa. Jadi, alangkah
baiknya kita tunduk kepada Kristus sebagai kepala, karena itu merupakan
perhiasan yang tidak binasa.
Kemudian, ketundukan (perhiasan rohani) dari seorang isteri
itu sumbernya dari; roh yang lemah lembut
dan tentram
Memang seorang wanita sepatutnya lemah lembut dan tentram.
Dan hal itu sangat berharga di mata ALLAH,
jauh lebih berharga dari perhiasan secara lahiriah, yaitu;
-
mengepang-ngepang rambut,
-
mengenakan perhiasan emas,
-
mengenakan pakaian yang indah.
1 Petrus 3:6A
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan
kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Ketundukan seorang isteri kepada suaminya sama seperti Sara taat kepada Abraham. Karena begitu
taatnya, sehingga Sara menyebut Abraham suaminya "tuan”. Jika menyebut
suaminya "tuan", maka, sebagai seorang isteri, Sara menempatkan
dirinya sebagai “hamba”.
Filipi 2:5-7
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan
perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6) yang walaupun dalam rupa ALLAH, tidak menganggap kesetaraan
dengan ALLAH itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil
rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Ketika Yesus menjadi sama dengan manusia, Dia mengambil rupa
hamba, Ia tidak mengambil rupa
seorang tuan.
Mari kita lihat dulu: RUPA
HAMBA….
Matius 20:26-28
(20:26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi
besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, (20:27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hambamu; (20:28)
sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang."
Singkat kata, mengambil rupa
hamba berarti:
1.
Melayani Tuhan dan melayani pekerjaan Tuhan.
Kalau tidak mau melayani, berarti dia tidak mau
mengambil rupa seorang hamba, tetapi mau jadi tuan saja. Tetapi, sekalipun kita
menjadi tuan di bumi ini, dihadapan Tuhan kita rendah dan akan dilemparkan ke
dalam api neraka. Kalau kita mau menjadi hamba, dengan lain kata mau melayani di bumi ini, nanti kita
akan ditinggikan di tempat yang tinggi.
2.
Menyerahkan nyawa = memikul salib sampai berdarah-darah.
Kalau ibadah belum ada tanda darah, ibadah itu
belum sah.
Sedikit
kesaksian:
Dulu
saya tidak mengerti mengenai “berdarah-darah” ini. Waktu saya masuk sekolah
Alkitab di Makassar awalnya hanya untuk bertobat saja, karena terlalu banyak
dosa saya; jahat, licik, najis dan lain sebagainya. Setelah tiga bulan proses
belajar-mengajar berlangsung dari beberapa mata pelajaran di Alkitab (dari
Kejadian sampai Wahyu), panggilan menjadi hamba Tuhan itu besar sekali. Jadi,
keinginan saya bukan lagi hanya sekedar untuk bertobat.
Siswa
dan siswi di sekolah Alkitab pada saat itu ada 66 orang. Dan waktu itu saya
merasa paling hebat dan pandai, karena saya merasa punya pengalaman. Yang
datang dari Jakarta ada 2 orang, selebihnya dari Kalimantan, Sulawesi, Papua,
Sumatra, dan semua dari desa-desa. Saat
itu saya masih duniawi, dan tahu orang
yang hebat di dunia, jadi, ketika melihat mereka yang datang dari desa-desa
itu, saya mengecilkan mereka. Setelah berlangsung proses belajar, saya melihat
mereka kecil, tetapi ternyata mereka juga melihat saya kecil. Saya menganggap
mereka kecil, karena saya merasa hebat, mengambil rupa tuan. Tetapi di sisi
mereka, mereka melihat saya kecil, karena mereka mengambil rupa hamba. Jadi,
tergantung dari sudut mana kita melihat.
Masih terkait dengan rupa hamba…
Lukas 17:7-8 -- Perikop: "Tuan dan hamba"
(17:7) "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang
membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu,
setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! (17:8) Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu:
Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai
selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Rupa hamba
berarti; berikat pinggang dalam pelayanan, memberi makan minum tuannya.
Berarti, berikat
pinggang dalam pelayanan adalah pelayanan yang terbaik, karena memberi
kepuasan kepada tuannya.
Oleh sebab itu, jangan sekedar melayani, tetapi
sungguh-sungguhlah memuaskan hati Tuhan, itulah pelayanan yang berikat
pinggang.
Lukas 17:9
(17:9) Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan
apa yang ditugaskan kepadanya?
Rupa hamba;
tidak mengharapkan ucapan terimakasih atau tidak mengharapkan perhatian
manusia, selain Tuhan saja.
Jangan melayani, lalu menunggu ucapan terimakasih; apakah tuan kita nanti mengapresiasi?
Jangan, kerjakan saja. Tidak usah menunggu ucapan terimakasih, apresiasi dan
lain sebagainya.
Lukas 17:10
(17:10) Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala
sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah
hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus
lakukan."
Melayani sesuatu yang ditugaskan dengan rupa hamba, maka ia
akan mengatakan:
-
Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna.
Berarti tidak menganggap dirinya penting,
sekalipun dia benar-benar melayani dengan sungguh-sungguh, dengan segenap hati,
jiwa, akal budi dan perasaan.
-
Kami hanya melakukan apa yang kami harus
lakukan.
Berarti, menunjukkan suatu tanggung jawab penuh
dihadapan Tuhan.
Jadi, rupa hamba ini tidak mudah tersinggung,
tidak mudah sakit hati, sekalipun tidak diperhatikan.
Keterangan: Menerima percikan darah salib
Percikan darah adalah penyucian yang terakhir, saya punya
alasan mengatakan itu.
Mari kita perhatikan terlebih dahulu…
Imamat 16:3.14-15
(16:3) Beginilah caranya Harun masuk ke dalam tempat kudus itu,
yakni dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan
seekor domba jantan untuk korban bakaran. (16:14)
Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan
memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka,
dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari
darah itu dengan jarinya tujuh kali. (16:15) Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi
korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang
tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang
diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas
tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
Di sini kita melihat, tampak 7 kali percikan darah di atas tutup pendamaian dan 7 kali percikan darah di depan Tabut
Perjanjian oleh darah lembu jantan dan darah domba jantan.
-
7 kali percikan darah di atas tutup pendamaian, berbicara tentang sengsara yang dialami
Mempelai Pria Sorga bagi mempelai wanita-Nya
-
7 kali percikan darah di depan Peti, berbicara tentang sengsara derita sebagai
penyucian yang dialami gereja Tuhan, dan dengan cara demikian membawa kepada
kesempurnaan sebagai mempelai wanita Tuhan. Tanpa tujuh kali percikan darah,
tidak mungkin gereja Tuhan sempurna.
7 kali percikan darah adalah penyucian yang
terakhir. Penyucian yang pertama ada di Mezbah Korban Bakaran, di situ darah
dicurahkan.
Singkat kata, percikan darah berbicara soal sengsara tanpa dosa; tidak ada dosa
tetapi terpercik, tidak ada salah tetapi terpercik, tidak ada apa-apa tetapi
terpercik, inilah penyucian yang terakhir. Kalau di Mezbah Korban Bakaran,
darah dicurahkan, itu karena dosa. Dari 7 kali percikan darah inilah gereja
Tuhan dibawa sampai sempurna.
Jadi, kalau mau disempurnakan, jangan ngomel manakala kita
dipersalahkan, itu percikan darah. Jangan seperti orang dunia, ketika ada
percikan darah, lalu berkata; “tidak
terima, saya akan bawa ini ke pengadilan.”
Memang, kalau kita tidak mengikuti geraknya Pengajaran
Mempelai dalam terang Tabernakel akan kaget-kaget. Biar sudah lama juga terima
Pengajaran, akan kaget-kaget kalau kita tidak mengikuti dan menghidupinya.
Tetapi, tidak ada cara lain untuk menjadi sempurna, yaitu; lewat 7 kali
percikan darah. Jadi, mulai dari sekarang, jangan kaget-kaget lagi setelah
mendengar pengertian ini. Apapun yang terjadi, biarlah terjadi.
1 Petrus 1:6
(1:6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu
seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
Mengalami berbagai-bagai pencobaan, bahkan oleh karena
pencobaan ini kita sampai berdukacita, namun tetaplah bersukacita = sengsara tanpa dosa.
1 Petrus 1:7
(1:7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya
dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu
memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus
menyatakan diri-Nya.
Api ujian terjadi atas seizin Tuhan, tujuannya: untuk
membuktikan kemurnian iman, sehingga kita berharga atau bernilai tinggi.
Kemurnian iman itulah yang membuat kita bernilai tinggi dan jauh lebih tinggi
nilainya dari emas yang fana, yang telah diuji dalam api.
1 Petrus 1:8-9
(1:8) Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya.
Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu
bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, (1:9) karena kamu telah mencapai tujuan
imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.
Sekalipun kita belum pernah melihat Tuhan secara kasat mata,
namun:
-
Tetaplah mengasihi ALLAH.
-
Tetap percaya kepada ALLAH dan rencana-Nya
Jangan putus asa karena percikan darah.
Singkat kata, orang-orang pilihan yang dikuduskan oleh Roh
adalah milik kepunyaan ALLAH dan menjadi milik kesayangan ALLAH dan hartanya
Tuhan. Sedangkan…
-
taat kepada ALLAH,
-
menerima percikan darah,
adalah harta yang menjadikan kita menjadi kaya dihadapan
Tuhan, bahkan hidup di dalam kelimpahan kemurahan Tuhan.
Jadi, kalau kita taat; kita hartanya Tuhan, juga kalau kita
menerima percikan darah; kita hartanya Tuhan, bahkan nilai kita jauh lebih
berharga dari emas yang fana.
Pendeknya, orang pilihan, bangsa yang kudus adalah harta
Tuhan. Tetapi, dengan taat kepada Yesus dan mengalami percikan darah, itulah
yang membuat kita menjadi kaya dan dalam kelimpahan, kekayaan, kemurahan Tuhan
= memiliki harta.
Akan tetapi, hati-hati
dengan pencuri, sebab pencuri datang untuk mencuri, membongkar dan
merusaknya. Itulah sebabnya Tuhan berkata; kumpulkanlah harta di Sorga, jangan
harta di bumi. Intinya, pencuri berusaha mencuri harta milik ALLAH dan mencuri
harta yang membuat kita kaya dalam Tuhan.
Itulah pekerjaan dari pencuri;
-
Ingin mencuri hartanya
Tuhan
-
Ingin mencuri harta yang
menjadikan kita taat di hadapan
Tuhan, itulah taat dan menerima percikan darah.
Sekarang, pertanyaannya: Siapakah pencuri
itu?
Yohanes 10:10-12 -- Perikop: "Gembala yang baik"
(10:10) Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;
Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan. (10:11) Akulah gembala
yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; (10:12) sedangkan seorang upahan yang
bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat
serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala
itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
Yang dikatakan sebagai pencuri di sini adalah serigala, pekerjaanya adalah:
1.
Mencuri;
-
Mencuri milik Tuhan
itulah orang-orang pilihan dan bangsa yang kudus.
-
Mencuri harta yang
dimiliki gereja Tuhan, yang datang dari ketaatan
dan percikan darah.
2.
Membunuh dan membinasakan.
Membunuh dan membinasakan itu berbeda.
-
Membunuh = Tubuh
terbunuh lalu mati, namun jiwa milik Tuhan.
-
Namun jika tubuh, jiwa,
roh dirampas = Membinasakan.
Setan
itu hanya bisa membunuh, tidak bisa membinasakan. Tetapi kenyataannya, dia juga
berusaha membunuh dan membinasakan. Maka, pertahankanlah harta yang ada ini,
sumbernya dari ketaatan dan percikan darah/
Itu sebabnya, dalam Matius
6:19-20, dikatakan "Janganlah
kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan
pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga;
di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta
mencurinya.
Pertahankanlah harta rohani yang membuat kita kaya dan
kelimpahan kepada Tuhan, sumbernya;
1.
Taat kepada Kristus.
2.
Menerima percikan darah.
Tidak akan mungkin bisa dirusak oleh ngengat dan
karat dan diambil oleh pencuri.
Jika di hari-hari ini atau ke depan harus mengalami percikan
darah, bersabar saja, jangan izinkan serigala mencuri, membunuh dan membinasakan.
Praktek dari dua hal di atas: Menerkam dan mencerai-beraikan
domba-domba, sehingga domba-domba menjadi liar dan tidak tergembala.
Ayub 39:8-11
(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah
yang membuka tali tambatan keledai jalang? (39:9)
Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan
padang masin sebagai tempat tinggalnya. (39:10)
Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si
penggiring; (39:11) ia
menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang
hijau.
Tanda domba-domba liar tidak tergembala:
1.
Menertawakan keramaian kota, artinya: mengecilkan ibadah pelayanan
2.
Tidak mendengar teriak penggiring, artinya: tidak dengar-dengaran kepada gembala
3.
Ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, artinya: beribadah di semua tempat peribadatan
dengan alasan mencari yang hijau (Firman ALLAH)
Tempat domba yang tidak tergembala:
1.
Berada di tanah dataran = Tidak mendapat kemurahan Tuhan
2.
Tempatnya di padang masin = Tidak pernah mengalami datangnya keadaan baik
atau tidak pernah mengalami pemulihan (Yeremia
17:5)
Matius 7:15 --- Perikop: “Hal Pengajaran yang sesat”
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang
datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka
adalah serigala yang buas.
Serigala berbulu domba ialah nabi-nabi palsu, mereka itu adalah pencuri jiwa-jiwa yang menjadi
miliknya Tuhan, itulah orang-orang pilihan dan orang-orang yang dikuduskan oleh
Tuhan
Bagaimana cara mereka mencuri jiwa-jiwa? Mari kita lihat.
Matius 7:22-23
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (7:23) Pada waktu itulah Aku akan
berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu?
Saudara, hal ini sedang terjadi dimana-mana, di Youtube, di
Tiktok dan mereka semua menyatakan dirinya sebagai yang terbaik. Tidak pernah
sekolah Alkitab, lalu beritakan Firman, bahkan gembala sidang dipersalahkan.
Akhirnya, pendeta dengan orang-orang yang suka kasih Firman di media sosial
jadi adu “siapa yang lebih hebat”. Padahal, di dalam Tuhan yang terpenting
adalah pikul salib.
Selain itu, mereka juga sudah mengusir setan demi nama-Mu, memang betul, setan terusir demi nama
Yesus. Selanjutnya, kami mengadakan banyak mujizat
demi nama-Mu juga, memang betul, terjadi mujizat demi nama Yesus.
Tetapi lihatlah, pada hari penghakiman yang besar Tuhan
berterus terang bahwa:
YANG PERTAMA:
Aku
tidak pernah mengenal kamu! = tidak kenal mengenal
Paulus mengenal Tuhan secara pribadi sebagaimana dalam Filipi 3:10-11. Di situ tertulis bahwa
yang dikehendaki oleh rasul Paulus adalah mengenal Dia dan kuasa
kebangkitan-Nya. Tetapi pengenalan itu diawali dengan bersekutu dengan Dia
di dalam penderitaan-Nya supaya satu dengan kematian dan hari yang ketiga
bangkit.
Tetapi disini kita melihat, mereka hanya sibuk mengusir
setan dan bernubuat. Andaikata hamba Tuhan itu mengenal Tuhan, maka Tuhan tidak
akan berkata; Aku tidak pernah mengenal
kamu!
YANG KEDUA: Enyahlah
dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!
Artinya: Tadinya
sudah berada dalam Kerajaan Sorga (ada di tengah ibadah dan pelayanan), namun
diusir dari Sorga, seperti…
-
Anak sulung sudah di
ladang, tetapi tidak masuk ke rumah
karena iri hati dengan adiknya yang sudah lama terhilang.
-
Demikian juga lima gadis
yang bodoh, tadinya sudah berada dalam kerajaan Sorga, namun pada detik-detik
terakhir pintu Sorga tertutup. Penyebabnya: tidak menggunakan waktu yang ada;
bawa pelita, tetapi tidak membawa minyak dalam buli-buli sebagai persediaan.
-
Serigala berbulu domba yaitu;
nabi-nabi palsu.
Inilah si pencuri
yang hendak membunuh dan membinasakan.
Matius 7:21
(7:21)
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Bukan karena karunia yang dimiliki seorang hamba Tuhan lalu
ia layak untuk masuk Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa di Sorga
-- minum cawan yang berisi darah salib ---
Oleh sebab itu, pertahankanlah harta yang kita punya:
1.
Ketundukan, sumbernya; taat kepada
Kristus.
2.
Memiliki kemurnian iman, sumbernya;
mengalami percikan darah.
Sedangkan, orang-orang pilihan (imamat Rajani), bangsa yang
kudus (milik kepunyaan ALLAH), itulah hartanya Tuhan, inilah yang mau dicuri.
Tetapi, malam ini Tuhan memberi suatu peringatan supaya kita tetap
mempertahankan harta yang kita punya. Tetaplah kumpulkan harta di Sorga, sebab
di Sorga ngegat dan karat tidak merusakkannya, pencuri tidak membongkar serta
mencurinya.
1 Korintus 3:16
(3:16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait ALLAH dan
bahwa Roh ALLAH diam di dalam kamu?
Kalau Roh ALLAH diam dalam kita, maka kita memiliki harta.
Harta yang indah itulah karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus.
1 Korintus 3:17
(3:17) Jika ada orang yang membinasakan bait ALLAH, maka ALLAH
akan membinasakan dia. Sebab bait ALLAH adalah kudus dan bait ALLAH
itu ialah kamu.
Dari sini kita bisa melihat, Tuhan nyatakan pembelaannya
kepada orang-orang pilihan dan orang-orang yang dikuduskan
oleh Tuhan. Yang terpenting, bagian kita adalah tetaplah pertahankan harta di
Sorga; tidak bisa dirusak oleh ngengat dan dicuri oleh pencuri.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI
PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment