IBADAH KAUM MUDA REMAJA 18 OKTOBER 2025
STUDY YUSUF
KEJADIAN PASAL 44:18-34
(Seri: 4)
Subtema: KEPALA DAN EKOR ULAR NAGA
Shalom...
Puji TUHAN mula pertama saya
mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya, kita sekaliannya
dihimpunkan di atas gunung Tuhan yang kudus sehingga kita boleh datang
menghadap Dia lewat Ibadah Kaum Muda Remaja pada malam hari ini.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak
TUHAN, umat ketebusan TUHAN, yang turut bergabung lewat online atau live
streaming atau video internet dimanapun saudara berada. Kiranya Tuhan hadir
di tengah-tengah kita memberi damai sejahtera sukacita bahagia saat kita duduk
diam menikmati sabda ALLAH.
Mari selanjutnya kita sambut study
YUSUF sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja.
Kejadian 44:18-34 merupakan seri yang ke-4.
Seluruh ayat ini merupakan tutur
kata Yehuda kepada Yusuf sebagai raja muda di Mesir yang memohon kelepasan bagi
Benyamin, adiknya itu.
Pertanyaannya: Mengapa Yehuda memohon
kelepasan bagi Benyamin?
Kejadian 44:30-31
(44:30) Maka sekarang, apabila aku
datang kepada hambamu, ayahku, dan tidak ada bersama-sama dengan kami anak itu,
padahal ayahku tidak dapat hidup tanpa dia, (44:31) tentulah akan
terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan mati, dan
hamba-hambamu ini akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun
ke dunia orang mati karena dukacita.
Apabila Yehuda dan
saudara-saudaranya kembali ke Kanaan tanpa Benyamin, maka Yakub ayah mereka akan
turun ke dunia orang mati karena dukacita, sebab Yakub tidak dapat hidup tanpa
Benyamin.
Pendeknya, Benyamin adalah
"jantung hati" Yakub.
-
Yakub disebut juga Israel,
gambaran dari gereja Tuhan.
-
Benyamin adalah gambaran dari
Anak laki-laki.
Kita akan melihat Anak laki-laki di
dalam...
Wahyu 12:5
(12:5) Maka ia melahirkan seorang
Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi;
tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
Mempelai TUHAN atau Gereja TUHAN
yang sempurna melahirkan Anak laki-laki.
Perlu untuk diketahui:
1.
Musa adalah Anak laki-laki
lahir pada zaman Firaun (Keluaran 2:2).
2.
Yesus adalah Anak laki-laki
lahir pada zaman Herodes (Matius 1:23).
3.
Sedangkan
Anak laki-laki yang dilahirkan pada akhir zaman akan berhadapan dengan
setan Tritunggal yakni Firaun dan Herodes rohani.
Mari kita lihat Firaun dan Herodes
rohani:
Wahyu 12:3-4
(12:3) Maka tampaklah suatu tanda
yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala
tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
(12:4) Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit
dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang
hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu
melahirkan-Nya.
Tampaklah seekor naga merah padam;
- Berkepala 7.
-
Bertanduk 10.
- Ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang
di langit.
Pendeknya, seekor naga merah padam
disertakan dengan keadaan "kepala" dan "ekornya."
Yesaya 9:14
(9:14) Tua-tua dan orang yang
terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta,
itulah ekor.
Setan Tritunggal antara lain;
1.
Naga.
2.
Kepala
yang adalah tua-tua dan orang-orang terpandang itulah yang menjadi antikris.
3.
Ekor
ialah nabi-nabi palsu.
Yesaya 9:15
(9:15) Sebab orang-orang yang
mengendalikan bangsa ini adalah penyesat, dan orang-orang yang
dikendalikan mereka menjadi kacau.
Setan tritunggal (naga, kepala, dan
ekornya) adalah penyesat, satu kali akan memerintah sebagai raja, mengendalikan
bangsa-bangsa di bumi.
Bukti setan tritunggal adalah
penyesat:
DARI SISI KEPALA NAGA /
ANTIKRIS.
Matius 20:25
(20:25) Tetapi Yesus memanggil
mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa
memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar
menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Pada saat antikris menjadi raja:
1.
Ia
akan memerintah dengan tangan besi.
Menunjukkan
bahwa antikris tidak punya hati dan perasaan, sama seperti besi robot.
2.
Menjalankan
kuasanya dengan keras.
Menunjukkan bahwa
antikris tidak mengenal belas kasihan.
Lukas 22:25
(22:25) Yesus berkata kepada
mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan
orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Antikris disebut
pelindung-pelindung.
Tidak dipungkiri, nanti akan banyak
orang berlindung kepada antikris, yang walaupun antikris adalah penyesat.
Akal bulus antikris untuk menjadi
pelindung:
A.
Mengadakan mujizat kesembuhan.
Wahyu 13:1-3
(13:1) Lalu aku melihat seekor
binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas
tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama
hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan
kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu
memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka
yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu
sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Binatang yang
keluar dari dalam laut -> antikris.
Wujudnya;
bertanduk 10 (sepuluh), berkepala 7 (tujuh).
Kemudian,
satu dari antara ke 7 (tujuh) kepala-kepalanya itu mengalami luka yang
membahayakan hidupnya, namun luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Artinya
antikris mengadakan mujizat kesembuhan.
Wahyu 13:3b
(13:3) Seluruh dunia heran, lalu mengikut
binatang itu.
Pengikut-pengikut
antikris berlindung di bawah naungan antikris.
Inilah akal
bulus dari antikris, untuk menjadikan diri mereka sebagai pelindung, dengan
cara mengadakan mujizat kesembuhan.
Sesungguhnya
hal ini tidak perlu terjadi, manakala pandangan orang-orang Kristen senantiasa diarahkan
kepada luka-luka yang dialami oleh Yesus di atas kayu salib. Tetapi karena
mereka mengarahkan pandangan mereka kepada luka yang sembuh, kepada
"mujizat kesembuhan" yang diadakan oleh antikris mereka tersesat menjadi
pengikut antikris dan mereka berlindung kepada antikris.
Oleh sebab
itu, bagi anak-anak Tuhan di akhir zaman Roh El-Kudus ini, tetap
"semangat" sekalipun harus berdukacita oleh banyaknya luka-luka yang
kita alami
Wahyu 13:4
(13:4) Dan mereka menyembah
naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah
binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang
ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
Sampai pada akhirnya
orang-orang yang berlindung kepada antikris:
a.
Mereka menyembah naga.
Alasan
penyembahan: naga memberikan kuasa kepada antikris.
Anak-anak
TUHAN di hari-hari terakhir harus semakin berhati-hati, jangan haus kekuasaan,
jangan haus kedudukan, jabatan, dan pangkat yang tinggi. Oleh sebab itu jangan
kita gila hormat dan sibuk mencari puji-pujian yang sia-sia. Biasanya orang-orang
semacam ini pada akhirnya akan jatuh pada penyembahan yang salah, menyembah
kepada naga.
b.
Menyembah antikris, sambil
berkata;
-
Siapakah yang sama seperti binatang
ini?
- Siapakah yang dapat berperang melawan dia?
Singkat kata,
orang-orang yang berlindung kepada antikris menjadi keliru, sebab mereka telah
dibutakan oleh mujizat kesembuhan yang diadakan oleh antikris. Mereka
mengidolakan antikris, mereka tidak lagi mengidolakan TUHAN Yesus Kristus yang
telah menebus mereka.
2 Tesalonika
2:9-10
(2:9) Kedatangan si
pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa
perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10)
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena
mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan
mereka.
Kehadiran
antikris disertai dengan;
- Rupa-rupa perbuatan ajaib.
- Tanda-tanda heran.
- Mujizat-mujizat palsu.
Sesungguhnya,
apa yang telah dikerjakan antikris atau mujizat kesembuhan yang dikerjakan oleh
antikris itu merupakan tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa.
Siapakah
mereka orang-orang yang harus binasa? Yaitu orang-orang yang tidak menerima,
tidak mengasihi kebenaran, dengan lain kata menolak salib di Golgota.
Jadi
kehadiran antikris itu nanti pada saat mereka menjadi raja, memerintah di atas
muka bumi ini, disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, disertai dengan tanda-tanda
heran, disertai dengan mujizat-mujizat palsu.
Sesungguhnya
mujizat kesembuhan yang dikerjakan oleh antikris itu merupakan tipu daya kepada
orang-orang yang tidak menerima dan tidak mengasihi kebenaran, itulah
orang-orang yang menolak salib Kristus, sumber kebenaran. Nah itu yang tidak
mereka sadari, berlindung kepada antikris, karena mereka takjub kepada mujizat
kesembuhan yang diadakan oleh antikris.
B.
Mamon.
Wahyu
13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan,
sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau
hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17)
dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka
yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (13:18)
Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia
menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang
manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Satu kali
kepada semua lapisan masyarakat di bumi diberi tanda / cap meterai antikris
yaitu 666 (enam ratus enam puluh enam) pada tangan kanan atau pada dahi mereka.
Kegunaannya: bebas untuk membeli dan menjual.
Roh antikris
adalah roh jual beli.
Jadi,
sekarang ini Iblis atau Setan sedang menggiring manusia kepada pasaran bebas. Sehingga
nanti orang-orang bebas menjual dan membeli lewat media sosial. Akan tetapi,
anak-anak Tuhan harus berhati-hati, jangan sampai kebablasan, jangan
terlanjur-lanjur dengan kebebasan itu, karena kebebasan itu satu kali akan
mengarah kepada pasaran tunggal artinya dikendalikan oleh antikris.
Singkat kata,
anak-anak Tuhan harus peka dengan situasi / gejolak yang sedang terjadi hari-hari
terakhir ini, harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh, janganlah kita bermasa
bodoh dengan hal itu.
Ini akal
bulus yang kedua dari pada antikris, sebab lewat akal bulus inilah antikris
menjadikan dirinya sebagai pelindung-pelindung. Harus peka, jangan bermasa
bodoh dan jangan pernah berkata; lihat nanti di depan. Padahal supaya
keadaan kita di depan nanti baik, ditentukan mulai detik ini, mulai dari
sekarang ini.
Bukti setan tritunggal adalah
penyesat:
DARI SISI EKOR NAGA /
NABI-NABI PALSU
Wahyu 12:4
(12:4) Dan ekornya menyeret
sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.
Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk
menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Ekor naga menyeret sepertiga dari
bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.
Bintang-bintang di langit adalah orang-orang /
hamba-hamba TUHAN yang diurapi oleh TUHAN, mereka adalah pemimpin-pemimpin atau
guru-guru di tengah-tengah sidang jemaat.
Yesaya 9:15
(9:14)
Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan
dusta, itulah ekor.
Singkat kata, ekor naga itulah
nabi-nabi palsu dengan pengajarannya yang palsu.
Memang, dari beberapa jenis reptil
/ ular, mempunyai kekuatan pada ekornya, kecuali ular kobra dan derik, tetapi
pada dasarnya; menyeret dan membelenggu hingga nanti mangsanya itu sulit untuk bernapas.
Akan tetapi ular, yaitu Iblis / Setan,
akan merasa menang apabila ia dapat menyeret bintang-bintang Allah itulah
orang-orang pilihan, orang-orang yang diurapi yakni pemimpin-pemimpin atau
guru-guru di dalam sidang jemaat sebagai jantung dan urat nadi ibadah pelayanan
itu sendiri.
Oleh sebab itu, anak-anak Tuhan
haruslah memiliki pendirian yang kuat di dalam TUHAN, lalu tetaplah berpegang
teguh terhadap pengajaran yang sehat, itulah Pengajaran Firman Allah yang
sifatnya mendewasakan kita semua. Sementara susu adalah untuk anak-anak,
makanan keras adalah untuk orang dewasa -- Sebab
barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang
kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah
untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih
untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat (Ibrani 5:13-14)
Praktek sehari-hari "ekor
naga menyeret."
1.
Dengan
ibadah kafir.
Ulangan
12:29-31 -- Perikop: “Peringatan terhadap penyembahan berhala”
(12:29) "Apabila TUHAN,
Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya
kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan
diam di negerinya, (12:30) maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena
jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan
supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana
bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Aku pun mau berlaku begitu.
(12:31) Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu; sebab
segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenci-Nya, itulah yang
dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya
perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah mereka.
Ibadah
kafir
adalah kekejian bagi Tuhan. Sebab ibadah kafir tidak menghargai...
-
Firman Allah yang murni dan benar disebut
juga korban santapan.
-
Salib Kristus yaitu korban sembelihan.
Oleh sebab
itu, kita tidak perlu ingin tahu atau bertanya-tanya soal ibadah Kafir,
bagaimana bangsa Kafir menjalankan ibadahnya. Hati-hati, karena diawali dengan
bertanya-tanya akhirnya nanti masuk di dalamnya dan itu adalah merupakan jerat.
Tetapi kita tidaklah demikian, kita ini dengan sungguh-sungguh menyerahkan diri
beribadah kepada TUHAN, berpegang teguh kepada pengajaran sehat.
2.
Nabi-nabi
palsu.
Ulangan
13:1-5
(13:1) Apabila di tengah-tengahmu
muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda
atau mujizat (13:2) dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya
kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain,
yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya, (13:3) maka
janganlah engkau
mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba
kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. (13:4) TUHAN, Allahmu,
harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada
perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti
dan berpaut. (13:5) Nabi atau pemimpi itu haruslah dihukum mati, karena
ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu
keluar dari tanah Mesir dan yang menebus engkau dari rumah perbudakan -- dengan
maksud untuk menyesatkan engkau dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu,
kepadamu untuk dijalani. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari
tengah-tengahmu.
Nabi-nabi palsu
mengadakan mujizat, lalu lewat mujizat itu dijadikan sebagai "sarana",
ditambah lagi dengan perkataannya yang terbukti lalu dia membujuk untuk
mengikuti allah lain.
Pendeknya,
ekor naga merusak kesetiaan kita kepada Tuhan.
Tidak ada
bedanya dengan Adam dan Hawa, kalau kita baca 2 Korintus 11:2-3.
(11:2) Sebab aku
cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu
kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. (11:3)
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang
sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Jadi
nabi-nabi palsu di sini mengadakan mujizat, lalu perkataannya itu terkait
dengan apa yang akan terjadi ke depan. Tetapi kalau ia membujuk untuk beribadah
kepada allah yang lain, jangan mau. Karena ini adalah cara setan untuk merusak
kesetiaan kita kepada TUHAN.
Jadi jangan sampai
karena mujizat, perkataan-perkataan tentang mimpi-mimpi yang akan terjadi ke
depan, karena mungkin terpaparkan, nampak di depan mata, lalu akhirnya kita
dibujuk untuk beribadah kepada allah lain, jangan juga terbujuk rayu, itu cara
setan untuk merusak kesetiaan kita kepada TUHAN.
Banyak
sekarang ini cerita mimpi, cerita penglihatan, lalu diceritakan penglihatannya
itu, kemungkinan benar. Kemudian tidak berhenti sampai di situ, hamba TUHAN
juga sibuk mengadakan mujizat kesembuhan, tetapi kalau itu dijadikan sarana
untuk membujuk beribadah ke allah lain, berhenti, jangan diikuti lagi itu karena
itu cara setan, ekor naga untuk merusak kesetiaan kita kepada TUHAN.
3.
Keluarga
atau saudara daging
Ulangan
13:6-11
(13:6) Apabila saudaramu
laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau
isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk engkau diam-diam, katanya:
Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh
nenek moyangmu, (13:7) salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik
yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung
bumi, (13:8) maka janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah
mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah
mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya, (13:9) tetapi bunuhlah
dia! Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia,
kemudian seluruh rakyat. (13:10) Engkau harus melempari dia dengan batu,
sehingga mati, karena ia telah berikhtiar menyesatkan engkau dari pada TUHAN,
Allahmu, yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah
perbudakan. (13:11) Maka seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi
takut, sehingga mereka tidak akan melakukan lagi perbuatan jahat seperti itu di
tengah-tengahmu.
Dalam hal ini
Iblis tidak perlu lagi menggunakan ibadah Kafir dan menggunakan nabi-nabi palsu
dengan mujizat-mujizatnya dan penglihatan-penglihatannya. Tetapi, di sini kita
dapat melihat, iblis juga dapat menggunakan orang-orang yang di sekitar kita
yaitu; orang-orang yang kita sayangi, orang-orang
yang kita hormati, antara lain; anak, orang tua, saudara sedaging. Mereka semua
bisa menjadi ujung tombak / ujung lembing dari Iblis untuk menyesatkan.
Contoh: demi bertunangan, entah
dia pemuda dengan perempuan lain yang tidak takut TUHAN, entah dia pemudi
dengan pemuda yang tidak takut TUHAN, seseorang rela meninggalkan Tuhan. Kemudian
demi menjaga perasaan orang-orang yang pernah berjasa, juga ia rela
meninggalkan yang benar, yang suci, yang mulia, itulah Pengajaran Mempelai dan
Pengajaran Tabernakel, itu cara setan juga. Semestinya kita tidak boleh pakai
perasaan terhadap orang-orang yang kita sayangi, entah itu orangtua, anak,
saudara laki-laki, saudara perempuan, termasuk sahabat karib, semestinya kita tangan
kitalah yang terlebih dahulu membunuh perasaan daging itu.
Tetapi karena
perasaan daging, tidak enak kepada orang yang berjasa entah itu neneknya, entah
itu kakeknya, akhirnya dia rela meninggalkan TUHAN. Jadi setan bisa pakai
saudara-saudara sedaging, hati-hati itu juga bagian dari ekor naga dalam praktek
kehidupan sehari-hari.
4.
Tampilnya
orang-orang dursila.
Dursila
berarti; memberontak dan tidak dengar-dengaran kepada TUHAN.
Ulangan
13:12-15
(13:12) Apabila di salah satu kota
yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diam di sana, kaudengar orang
berkata: (13:13) Ada orang-orang dursila tampil dari
tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata:
Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal, (13:14) maka
haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau
ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di
tengah-tengahmu, (13:15) maka bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota
itu, dan tumpaslah dengan mata pedang kota itu serta segala isinya dan
hewannya.
Di sini kita
melihat tampilnya orang-orang dursila, banyak mempengaruhi orang-orang sampai
akhirnya mengikuti orang-orang dursila untuk menyembah berhala dan beribadah
kepada allah lain.
Jadi, hati-hati
terhadap orang-orang dursila. Siapa orang-orang dursila? Orang-orang dursila
adalah orang-orang yang pernah memberontak kepada TUHAN. Hati-hati dengan
pemberontak dan yang pernah memberontak, mereka pandai mempengaruhi
orang-orang, sehingga nanti beribadah kepada allah lain.
Ini harus
diselidiki, kalau memang benar; tolak.
Saya jadi
teringat dengan beberapa orang-orang yang pernah meninggalkan penggembalaan
ini, karena dipengaruhi oleh orang-orang dursila. Padahal semula sudah ada
perjanjian, bahwa sebelum mendapat pekerjaan kita sudah siap terima dia untuk
ditampung, makan minum gratis, disediakan tempat tinggal ala kadarnya
sederhana, tetapi dengan tampilnya orang-orang dursila mempengaruhi dia
akhirnya dia berani meninggalkan TUHAN, tinggalkan penggembalaan ini.
Jadi
orang-orang dursila, orang-orang yang tidak takut TUHAN,
pemberontak-pemberontak ini harus diwaspadai.
1 Timotius 4:1-2 --- Perikop: “Tugas
Timotius dalam menghadapi pengajar sesat.”
(4:1) Tetapi Roh dengan tegas
mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu
mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (4:2) oleh tipu daya
pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Nabi-nabi palsu ini hati nuraninya
memakai cap mereka. Kalau hati nuraninya memakai cap mereka sama seperti daging
yang diselar oleh besi panas. Kalau sudah diselar dia akan berbentuk seperti
besi panas itu, dan ini sulit untuk dirubah, biar bagaimana pun sulit karena
mereka melayani dengan memakai cap mereka.
Jadi, hati-hati dengan ekor naga,
menyeret sepertiga bintang-bintang di langit, dengan menyeret sepertiga
bintang-bintang di langit dia merasa menang. Kalau bintang-bintang saja diseret
apalagi orang-orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh di dalam TUHAN, seperti
dalam 1 Timotius 4:1-2 -- Tetapi Roh dengan tegas
mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu
mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan, oleh tipu daya pendusta-pendusta
yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Kalau mereka memakai cap meterai
dari Allah Roh El-Kudus, tentu mereka melayani dengan pimpinan Roh El-Kudus.
Tetapi mereka melayani dengan seperti daging yang diselar besi panas.
2 Timotius 4:3-4
(4:3)
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat,
tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya. (4:4) Mereka akan memalingkan telinganya dari
kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Akan
datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka
akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Sementara
Kerajaan Sorga bukanlah dongeng, Kerajaan Sorga bukanlah fiktif, tetapi nyata (real).
Tetapi anehnya banyak orang Kristen lebih suka mendengar cerita-cerita isapan
jempol, lebih suka mendengar dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul,
filsafat-filsafat kosong, padahal sama tidak ada kaitannya dengan Kerajaan
Sorga. Karena Kerajaan Sorga bukan dongeng, Kerajaan Sorga itu nyata, dan yang
bertakhta di dalam Kerajaan Sorga adalah pribadi Yesus Kristus, TUHAN kita.
Siapakah
Dia? Dia yang pernah menjadi manusia, berarti rela menderita sengsara bahkan
mati di atas kayu salib untuk kita, lalu bangkit pada hari ketiga, kemudian
naik ke Sorga dipermuliakan.
Jalan
cerita ini membawa kita ke Sorga, jalan cerita ini yang semestinya disampaikan
oleh hamba-hamba TUHAN, bukan dongeng, bukan cerita isapan jempol.
Supaya jangan kita binasa oleh
karena setan tritunggal itulah naga, antikris, dan nabi-nabi palsu.
Tadi naga menyatakan keadaan kepala
dan ekor, dan kita sudah melihat keadaan kepala dan ekor.
JALAN KELUAR SUPAYA JANGAN
BINASA
2 Petrus 1:16 -- Perikop: "Nubuat
tentang kemuliaan Kristus telah digenapi"
(1:16) Sebab kami tidak mengikuti
dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu
kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah
saksi mata dari kebesaran-Nya.
Kita tidak boleh mengikuti
dongeng-dongeng isapan jempol manusia. Hamba TUHAN tidak boleh sibuk
menyampaikan dongeng nenek tua. Kemudian sidang jemaat tidak boleh sibuk
mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol itu juga.
Tetapi di sini Rasul Petrus
memberitahukan tentang 2 hal:
1.
Kuasa menunjuk kepada salib.
2.
Kedatangan TUHAN kita Yesus Kristus
sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, itu menunjuk kepada kemuliaan.
Pendeknya, dibalik salib ada
kemuliaan.
Rasul Petrus tidak memberitakan
cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua. Tetapi dia betul-betul
menceritakan pribadi yang menciptakan langit bumi, yang menciptakan Sorga itu
sendiri, yang menyediakan Sorga kepada kita.
Yesus berkata dalam Yohanes
14:1-2 -- "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah,
percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak
demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk
menyediakan tempat bagimu.
Jadi yang harus diceritakan adalah pribadi
Yesus Kristus yang menyediakan rumah Bapa di Sorga.
2 Petrus 1:17-18
(1:17) Kami menyaksikan,
bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika
datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak
yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (1:18) Suara itu kami
dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung
yang kudus.
Kalau Rasul Petrus mampu menceritakan
pribadi Yesus Kristus yang sanggup menyediakan rumah Bapa di Sorga bagi kita
kelak, itu karena dia menyaksikan pribadi Yesus dan segala sesuatu yang terkait
pribadi Yesus Kristus.
Simon Petrus adalah salah satu dari
12 (dua belas) murid. Dari 12 (dua belas) murid menjadi 12 (dua belas) rasul,
mereka semua menjadi saksi-saksi dari apa yang dialami TUHAN Yesus Kristus
selama 3,5 (tiga setengah) tahun.
2 Petrus 1:19
(1:19) Dengan demikian kami makin
diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah
baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang
bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur
terbit bersinar di dalam hatimu.
Rasul Petrus ini telah diteguhkan
oleh Firman para nabi. Firman para nabi berkuasa untuk mengoreksi dosa.
Kemudian, memperhatikan Firman para
nabi = memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap.
Hasilnya:
a.
Fajar
menyingsing
= lepas dari kegelapan malam. Berarti satu kali nanti dunia ini akan berada
dalam kegelapan yang paling gelap disebutlah itu puncak kegelapan, tepatnya
pada saat antikris menjadi raja dan memerintah atas dunia selama 7 (tujuh) tahun
yang memuncak selama 3 ½ (tiga setengah) tahun yang kedua.
Tetapi
manakala kita memperhatikan Firman para nabi, rela dikoreksi dan terus
memperhatikannya, sama saja dengan memperhatikan pelita yang bercahaya di
tempat yang gelap, hasilnya fajar menyingsing.
b.
Bintang
Timur terbit bersinar di dalam hati.
Artinya Yesus
menjadi Raja dan bertakhta di dalam hati sekaligus memberi kemenangan
gilang-gemilang.
Jadi pengalaman Simon Petrus
bersama dengan TUHAN Yesus persis seperti memperhatikan Firman para nabi.
Kalau kita memperhatikan Firman
para nabi sama artinya rela dikoreksi, disucikan oleh Firman para nabi. Dan
kalau kita memperhatikan Firman para nabi = memperhatikan pelita yang bercahaya
di tempat yang gelap; hasilnya fajar menyingsing, kemudian bintang timur terbit
bersinar di dalam hati.
Biarlah Tuhan Yesus menjadi Raja,
berkuasa, bertakhta di hati kita sekaligus memberi kemenangan gilang gemilang.
Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA
GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel
U. Sitohang
No comments:
Post a Comment