IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB, 16 OKTOBER 2025
KITAB
MALEAKHI 2:15
(Seri: 13)
Subtema: PUNCAK KECEMARAN
Shalom.
Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN Yesus
Kristus yang telah menghimpunkan kita di atas gunung yang kudus, sehingga kita
boleh datang beribadah kepada TUHAN lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai
dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa saudara/i, bapak/ibu, umat
ketebusan TUHAN yang turut bergabung lewat online atau live streaming atau video internet, baik dari Youtube, Facebook,
ataupun media sosial lainnya yang dapat digunakan. Kiranya damai sejahtera
memenuhi hati kita malam ini, memberi satu sukacita bahkan bahagia menikmati
sabda ALLAH, duduk di bawah kaki salib TUHAN.
Mari kita sambut KITAB
MALEAKHI sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai perjamuan suci. Tetaplah berdoa dalam roh, mohon kemurahan dari TUHAN
supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas
pribadi.
Maleakhi 2:15
(2:15) Bukankah ALLAH yang Esa
menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu?
Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap
isteri dari masa mudanya.
"ALLAH
yang esa menjadikan mereka daging dan roh."
Kata "mereka" à Laki-laki dan perempuan, yakni Adam dan Hawa
Kejadian 1:26-28
(1:26) BerFirmanlah ALLAH: "Baiklah
Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak
dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di
bumi." (1:27) Maka ALLAH
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar ALLAH
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (1:28) ALLAH memberkati mereka,
lalu ALLAH berFirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
ALLAH menjadikan laki-laki dan perempuan menurut gambar
dan rupa ALLAH, selanjutnya ALLAH memberkati mereka.
Kata "memberkati" merujuk kepada SALIB
KRISTUS yang sangat berkuasa untuk mempersatukan laki-laki dan perempuan.
Jadi yang mempersatukan nikah itu adalah salib, maka di
dalam salib: 1 + 1 = 1.
Ayat referensi: Matius
19:5, “... laki-laki akan
meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya
itu menjadi satu daging.” Hal itu telah digenapi dalam ayat lain, salah
satunya dalam Filipi 2:5-6.
Tanda nikah diberkati atau laki-laki dan perempuan menjadi
satu (sebagai suami isteri) ialah: Beranakcucu dan taklukan bumi,
maksudnya adalah BERKUASA atas 3 (tiga) hal:
1. Berkuasa atas ikan-ikan di laut.
2. Berkuasa atas burung-burung di udara .
3. Berkuasa atas segala binatang yang
merayap di bumi
Keterangan: BERKUASA ATAS SEGALA BINATANG YANG MERAYAP DI
BUMI (seri ke 9).
Wahyu 13:11 -- Perikop: "Binatang yang keluar dari
dalam bumi."
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang
lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba
dan ia berbicara seperti seekor naga.
Binatang yang merayap atau keluar dari dalam bumi à Nabi-nabi palsu.
Adapun tampilan binatang tersebut: Bertanduk dua seperti
anak domba, tetapi sayangnya mulutnya sama seperti mulut seekor naga, berarti
penuh dengan tipu daya atau dusta.
Adapun mulut ular di segala zaman:
-
Mulut ular pada zaman ALLAH Bapa.
-
Mulut ular pada zaman Yesus Anak ALLAH.
-
Mulut ular pada zaman ALLAH Roh El Kudus.
Keterangan: MULUT ULAR PADA ZAMAN ROH EL KUDUS (seri 2)
Wahyu 12:13-14 --
Perikop: "Naga memburu perempuan itu"
(12:13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia
telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak
laki-laki itu. (12:14) Kepada perempuan
itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang
ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular
itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Naga memburu mempelai perempuan, tetapi mempelai
perempuan diungsikan/diasingkan ke padang gurun/belantara, karena kepadanya
diberikan sayap burung nasar yang besar.
Kita merindu supaya dipercayakan kepada kita dua sayap dari
burung nasar yang besar itu, tetapi ada harga yang harus dibayar. Oleh sebab
itu, mulai dari sekarang belajar bayar harga; ibadah pelayanan harus disertai
pikul salib sampai berdarah-darah, sebab tidak ada yang gratis mengikut TUHAN,
sampai akhirnya kita mendapatkan dua sayap burung nasar yang besar.
Wahyu 12:15
(12:15) Lalu ular itu menyemburkan dari
mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia
dihanyutkan sungai itu.
Upaya berikutnya dari ular tua/naga merah padam ialah: Menyemburkan
dari mulutnya air sebesar sungai untuk menghanyutkan perempuan itu.
Pendeknya, mulut ular pada zaman Roh El Kudus (zaman akhir) berupaya
MENGHANYUTKAN dan MEMBINASAKAN mempelai perempuan, gereja TUHAN yang sempurna.
Perlu untuk diketahui: Air sebesar sungai yang disemburkan
dari mulut naga adalah TANDINGAN dari air sungai air kehidupan.
Wahyu 22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai
air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar
dari takhta ALLAH dan takhta Anak Domba itu.
Sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta ALLAH
dan takhta Anak Domba: Jernih seperti kristal.
Terkait dengan "jernih bagaikan kristal."
Wahyu 21:9-11 -- Perikop: "Yerusalem yang baru"
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh
malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka
terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku
akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." (21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa
aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku
kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari ALLAH. (21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan
ALLAH dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata
yaspis, jernih seperti kristal.
Pengantin perempuan mempelai Anak Domba bercahaya kemuliaan ALLAH
sama seperti PERMATA YASPIS; jernih seperti kristal.
KRISTAL = Transparan atau tembus pandang, artinya: Tidak ada
sesuatu yang disembunyikan.
Mari kita semua yang sudah dipanggil TUHAN sungguh-sungguh
menyerahkan diri kepada TUHAN, jangan ada lagi sesuatu yang tersembunyi, jangan
berlaku munafik tetapi berlaku seperti kristal berarti; transparan, tembus
pandang, menunjuk kehidupan yang tulus dan polos.
TUHAN mau kristalkan kita jika kita senantiasa menikmati
sungai air kehidupan yang keluar dari takhta ALLAH. Oleh sebab itu, jangan kita
menikmati air sungai yang besar yang keluar dari mulut naga yang bertujuan untuk
menghanyutkan gereja TUHAN.
Berarti, sungai air kehidupan sifatnya: MENYUCIKAN hingga
SEMPURNA, yakni menjadi mempelai TUHAN, disebut juga permata yaspis,
permata yang paling indah.
Dengan demikian, tampaklah dengan jelas ada dua aliran yang
mengalir di dalam dunia ini:
1. Air sungai kehidupan yang mengalir
dari takhta ALLAH dan takhta Anak Domba.
2. Air sungai yang keluar dari mulut
ular.
Akan tetapi, muara dari aliran kedua sungai tersebut
TIDAK SAMA. Sebab;
-
Air sungai kehidupan muaranya adalah dikristalkan, disucikan
hingga sempur.
-
Sementara air sebesar sungai yang disemburkan dari mulut naga
tujuannya untuk menghanyutkan berarti membinasakan.
TUHAN sudah memberi pengertian kepada kita supaya kita
dihanyutkan oleh air sebesar sungai yang keluar dari mulut naga,
Wahyu 22:10 -- Perikop: "Kedatangan TUHAN
Yesus"
(22:10) Lalu ia berkata kepadaku:
"Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya
sudah dekat.
“ ... Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab
ini
...”
Di hari-hari terakhir menjelang kedatangan TUHAN kembali
kita harus senantiasa menikmati pembukaan Firman.
".... Sebab waktunya sudah
dekat"
à Akhir dari zaman Roh El Kudus.
Wahyu 22:11
(22:11) Barangsiapa yang berbuat jahat,
biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus
cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran;
barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
Tampak dua aliran atau arus yang berbeda:
ALIRAN YANG PERTAMA:
-
Yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat. Berarti, sampai pada puncak
kejahatan.
-
Yang cemar, biarlah ia terus cemar. Berarti, sampai pada puncak
kecemaran.
Kita akan melihat: "PUNCAK KEJAHATAN" dan "PUNCAK
KECEMARAN"
Wahyu 17:3 -- Perikop: "Penghakiman atas Babel"
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang
gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang
yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu
mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Perempuan Babel menunggangi seekor binatang berkepala 7
(tujuh) dan bertanduk 10 (sepuluh), itulah ANTIKRIS.
Pendeknya, antikris ditunggangi oleh perempuan Babel
Wahyu 17:4
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu
dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di
tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan
percabulannya.
Di tangan perempuan Babel ada suatu cawan emas yang isinya
penuh dengan:
-
Segala kekejian, disebutlah itu puncak kejahatan.
-
Kenajisan percabulan, disebutlah itu puncak kecemaran.
Tentang: KENAJISAN PERCABULAN (puncak kecemaran)
Wahyu 17:5
(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu
nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita
pelacur dan dari kekejian bumi."
BABEL BESAR itu adalah ibu dari wanita-wanita pelacur
à Gereja-gereja yang hidup dalam
kenajisan percabulan, mereka lahir dari rahim perempuan Babel.
Wahyu 17:6
(17:6) Dan aku melihat perempuan itu
mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan
ketika aku melihatnya, aku sangat heran.
Tampaklah perempuan Babel mabuk oleh DARAH ORANG-ORANG
KUDUS dan DARAH SAKSI-SAKSI YESUS.
Artinya: Zaman akhir Roh El Kudus banyak dari antara
orang-orang kudus dan saksi-saksi Yesus dikuasai oleh kenajisan percabulan = Mabuk
anggur dari perempuan Babel.
Rasul Yohanes sangat HERAN melihat fenomena tersebut sebab
orang-orang kudus dan saksi-saksi Yesus akhirnya berada pada kenajisan
percabulan, berada pada puncak kecemaran.
Lebih rinci tentang KENAJISAN PERCABULAN.
Wahyu 18:2-3 -- Perikop: “Jatuhnya Babel.”
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang
kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia
telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh
najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, (18:3) karena semua bangsa telah minum
dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul
dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan
hawa nafsunya."
Semua lapisan masyarakat di zaman akhir Roh El Kudus
dikuasai oleh kenajisan percabulan (puncak kecemaran), antara lain;
-
semua bangsa telah minum hawa nafsu perempuan
Babel,
-
raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia,
-
pedagang di bumi menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsu perempuan
Babel.
Kita memang harus mabuk anggur tetapi bukan mabuk anggur
dari perempuan Babel tetapi mabuk anggur dari Sorga yaitu PENUH DENGAN
ROH EL KUDUS, sehingga dengan Roh El Kudus kita dimampukan untuk melayani TUHAN
dan melayani pekerjaan TUHAN. Apabila seseorang dapat berapi-api di tengah
ibadah pelayanan sedangkan dia berada dalam kesulitan, keterbatasan, bahkan
uangnya pun terbatas, itu semua karena dia diliputi oleh kuasa dari tempat Yang
Maha Tinggi itulah kuasa Roh El Kudus.
Namun, apabila kita datang beribadah dengan kekuatan daging
maka hari ini bisa semangat namun besok bisa tidak semangat, itu sebabnya
Zakharia berkata di dalam Zakharia 4:6-7: “ ... Bukan dengan
keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN
semesta alam. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau
menjadi tanah rata ...”
Ibrani 12:16
(12:16) Janganlah ada orang yang menjadi
cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak
kesulungannya untuk sepiring makanan.
Esau menjual hak kesulungannya
untuk sepiring makanan yaitu sop kacang merah.
Pendeknya, menjual yang rohani demi yang lahiriah = Hidup
dalam kenajisan percabulan.
Keinginan untuk kaya tapi meninggalkan ibadah disebutlah
kenajisan percabulan.Apabila seseorang hidup dalam kenajisan percabulan,
sebenarnya orang yang semacam ini NAFSUNYA RENDAH, sebab seolah-olah TUHAN tidak
sanggup memelihara kita secara ajaib. Sesungguhnya TUHAN kita ajaib, maka Dia
akan memelihara kita secara ajaib.
Jangan kita hidup dalam nafsu rendah, jangan kita murahan
seperti Esau, hidup kita berharga dan mahal seharga dengan tetesan-tetesan
darah salib. Itu sebabnya, ibadah pelayanan ini harus pikul salib sampai
berdarah-darah.
Matius 24:37-39 -- Perikop: "Nasihat supaya
berjaga-jaga."
(24:37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman
Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (24:38) Sebab sebagaimana mereka pada
zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan,
sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, (24:39) dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air
bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak
pada kedatangan Anak Manusia.
Keadaan akhir zaman Roh El Kudus, sama seperti zaman Nuh,
mereka sibuk dengan:
a. Dosa makan dan minum.
Artinya:
Manusia penuh dengan hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat.
b. Dosa kawin dan mengawinkan.
Artinya:
Orang-orang dengan berbagai lapisan dikuasai oleh kenajisan percabulan.
Kemudian, sementara mereka sibuk dengan kenajisan
percabulan, mereka tidak tahu kalau pada akhirnya mereka akan dibinasakan
oleh dosa kenajisan percabulan itu sendiri. Sebab upah dosa adalah MAUT; upah
kenajisan percabulan adalah dilenyapkan dengan air bah.
Matius 24:40-43
(24:40) Pada waktu itu kalau ada dua orang
di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; (24:41) kalau ada dua orang perempuan
sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan. (24:42) Karena itu
berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana TUHANmu datang.
(24:43) Tetapi ketahuilah ini: Jika
tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah
pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
Di zaman akhir ini semestinya anak-anak TUHAN BERJAGA-JAGA,
karena kedatangan TUHAN sama seperti pencuri di waktu malam.
BERJAGA-JAGA = Tekun dalam 3 macam ibadah pokok
sebagai sarana yang TUHAN berikan untuk mencapai puncak ibadah itulah
DOA PENYEMBAHAN.
Lukas 17:26-27 -- Perikop: "Kedatangan Kerajaan ALLAH."
(17:26) Dan sama seperti terjadi pada zaman
Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: (17:27) mereka makan dan minum, mereka
kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Menjelang kedatangan Anak Manusia (akhir zaman Roh El Kudus)
orang sibuk dengan:
a. Makan dan minum = Hidup dalam hawa nafsu daging.
b. Kawin mawin = Hidup dalam kenajisan percabulan.
Hal itu berlangsung sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam
bahtera. Hal ini menunjukkan betapa kerasnya kepala mereka, betapa
sombongnya dan angkuhnya hidup mereka, sehingga tidak bisa diubahkan lagi. Apakah
kita seperti itu?
Nuh masuk ke dalam bahtera à
PUNCAK IBADAH, yakni doa penyembahan, wujud dari mempelai TUHAN
atau gereja TUHAN yang sempurna, disebut juga sidang mempelai TUHAN. Maka, tidak
mungkin menjadi mempelai sebelum masuk dalam penyembahan.
PENYEMBAHAN = Penyerahan diri sepenuhnya untuk taat
kepada kehendak ALLAH, sehingga mustahil berbuat dosa.
Semestinya pada zaman akhir Roh El Kudus gereja TUHAN dibawa
masuk dalam kegerakan yang besar yakni pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna (dijadikan mempelai TUHAN), itulah MEGA PROYEK ALLAH YANG BESAR.
Mega proyek ALLAH berarti membutuhkan harga yang besar atau
harga yang mahal = Ada harga yang harus dibayar.
Oleh sebab itu, jangan bermain-main saat beribadah, tidak
boleh sesuka hati dalam melayani di tengah ibadah, jika ada teguran maka jangan
marah-marah lalu mempertahankan zona kenyamanan. Jika zona nyaman diusik maka
tidak boleh marah-marah, semua itu demi kebaikan, maka belajarlah bijaksana dan
dewasa.
Singkat kata: Pembangunan tubuh Kristus à Sidang mempelai TUHAN -- gereja TUHAN
yang sempurna -- yakni pasangan ideal bagi TUHAN kita, Yesus Kristus, sebagai
Kepala Gereja dan Mempelai Pria Sorga.
Demikian 4 (empat) pasang masuk ke dalam bahtera dan juga
berbagai jenis binatang masuk ke dalam bahtera dengan berpasang-pasangan,
disebutlah itu pembangunan tubuh Kristus. Adapun 4 (empat) pasang yang masuk ke
dalam bahtera, yakni: 1 (satu) pasangan Nuh dan Isteri, 3 (tiga) pasangan anak
laki-laki Nuh, serta segala jenis binatang (itulah bangsa kafir).
Maka di zaman akhir ini jangan kita mau disemburkan oleh air
sebesar sungai yang keluar dari mulut naga agar kita tidak hidup dalam
kenajisan percabulan. Jadi, orang yang hidup dalam kenajisan percabulan adalah
orang yang dihanyutkan oleh air sebesar sungai yang yang keluar dari mulut
naga. Orang yang masih menggaransikan hidupnya pada kenajisan percabulan adalah
orang yang keras kepala, dan orang semacam ini tidak akan pernah bisa berubah.
Namun biarlah kita hidup oleh kelimpahan kasih karunia TUHAN
meski yang kita punya terbatas. Jika kita penuh dengan Roh Kudus maka kita akan
berapi-api di tengah ibadah pelayanan ini, sampai gunung besar (pergumulan
besar) menjadi rata, tidak ada yang mustahil, maka yakinlah dengan Pengajaran
Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Lukas 17:28
(17:28) Demikian juga seperti yang terjadi di
zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual,
mereka menanam dan membangun.
Zaman akhir Roh El Kudus juga digambarkan seperti ZAMAN LOT,
pada masa itu mereka sibuk dengan:
a. Makan dan minum = Hidup dalam hawa nafsu daging.
b. Membeli dan menjual, artinya: Dikuasai oleh roh jual
beli itulah roh Antikris. Ayat referensi: Wahyu 13:16-17.
c.
Menanam dan membangun.
Tentang: MENANAM DAN MEMBANGUN.
1 Korintus 3:9
(3:9) Karena kami adalah kawan sekerja ALLAH;
kamu adalah ladang ALLAH, bangunan ALLAH.
Sesungguhnya anak-anak TUHAN disebut: LADANG ALLAH
dan BANGUNAN ALLAH.
Sedangkan, hamba-hamba TUHAN adalah REKAN KERJA ALLAH.
Tugasnya:
-
Menanam tanaman di ladang ALLAH. Ayat referensi: 1
Korintus 3:7, “Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang
menyiram, melainkan ALLAH yang memberi pertumbuhan.”
-
Membangun bangunan ALLAH. Ayat referensi: 1 Korintus 3:10,
“... ku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan
orang lain membangun terus di atasnya ...”
Yeremia 1:9-10 -- Perikop: "Yeremia dipanggil dan
diutus."
(1:9) Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya
dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku
menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. (1:10) Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas
bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan,
untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."
Yeremia penuh dengan Firman ALLAH diutus oleh TUHAN untuk membangun
dan menanam, namun Yeremia juga diutus untuk;
-
juga mencabut tanaman yang tidak ditanam oleh ALLAH,
-
merobohkan bangunan yang tidak dibangun oleh ALLAH.
Keterangan: "TANAMAN YANG TIDAK DITANAM ALLAH."
Matius 15:8-11 -- Perikop: "Perintah ALLAH dan adat
istiadat Yahudi."
(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan
bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran
yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." (15:10) Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada
mereka: (15:11) "Dengar dan
camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan
yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat memuliakan ALLAH
dengan bibir tetapi hatinya jauh dari TUHAN, disebutlah itu IBADAH
TAURAT (ibadah perintah manusia) yakni ibadah yang dijalankan secara
lahiriah = Orang munafik.
Sesungguhnya, ibadah semacam ini adalah ibadah yang PERCUMA
atau sia-sia.
Oleh sebab itu, jangan kita menjalankan ibadah Taurat yaitu
nampak mulut memuliakan TUHAN namun hatinya tidak ada, semua itu sia-sia.
Jangan sia-siakan hidupmu, jangan sia-siakan masa mudamu, jangan sia-siakan
waktu yang tersisa sedikit lagi ini.
Akibat dari ibadah Taurat adalah seseorang menjadi NAJIS.
Orang yang menjalankan ibadah Taurat pasti najis dan tidak
mungkin tidak. Oleh sebab itu, mari kita takar hidup kita dari takaran Firman ALLAH.
Jangan kita menjalankan ibadah Taurat, berarti jangan kita berlaku munafik.
Matius 15:12-13
(15:12) Maka datanglah murid-murid-Nya dan
bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi
batu sandungan bagi orang-orang Farisi?" (15:13) Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam
oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.
Singkat kata, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi adalah
tanaman yang tidak ditanam oleh ALLAH, satu kali akan DICABUT sampai
ke akar-akarnya, berarti seperti kayu kering di dalam api neraka = BINASA.
Keterangan: “BANGUNAN YANG TIDAK DIBANGUN ALLAH.”
Maleakhi 1:4 -- Perikop: "TUHAN mengasihi
Israel."
(1:4) Apabila Edom berkata:
"Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali rerunTUHAN
itu," maka beginilah firman TUHAN semesta alam: "Mereka boleh
membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya
daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai
selama-lamanya."
Edom membangun rerunTUHAN, artinya: Inilah bangunan yang dibangun
oleh kekuatan daging.
Bangunan semacam ini disebutlah DAERAH KEFASIKAN.
Mazmur 9:18
(9:18) Orang-orang fasik akan
kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan ALLAH.
Daerah kefasikan ialah DUNIA ORANG MATI, artinya: Sengaja
melupakan ALLAH.
Jadi yang membawa dirinya ke dunia orang mati adalah
orang-orang yang melupakan ALLAH.
Mazmur 6:6
(6:6) Sebab di dalam maut tidaklah orang
ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang
mati?
Tidak ingat TUHAN atau melupakan TUHAN serta tidak tahu
bersyukur itu adalah DUNIA ORANG MATI = Daerah kefasikan.
Jangan kita membawa diri ke dunia orang mati dan berada pada
daerah kefasikan.
Mazmur 10:4
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang
hidungnya ke atas: "ALLAH tidak akan menuntut! Tidak ada ALLAH!",
itulah seluruh pikirannya.
Sikap orang yang berada pada daerah kefasikan:
a. ALLAH tidak akan menuntut!
b. Tidak ada ALLAH!
Singkat kata, orang fasik menganut paham kebebasan,
oleh sebab itu orang fasik membawa diri kepada dunia orang mati yang
disebut daerah kefasikan.
Maleakhi 1:4
(1:4) Apabila Edom berkata: "Kami
telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali rerunTUHAN itu," maka
beginilah firman TUHAN semesta alam: "Mereka boleh membangun, tetapi Aku
akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan
bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya."
Satu kali TUHAN akan merobohkan bangunan yang
dibangun oleh kekuatan daging. Oleh sebab itu, jangan kita membawa diri ke
dunia orang mati, jangan berada di daerah orang fasik.
Maka benarlah yang dikatakan oleh Pemazmur dalam Mazmur 127:1, “ ... Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah,
sia-sialah usaha orang yang membangunnya ...”
Jika akhirnya dirobohkan dan binasa maka untuk apa membangun
di atas kekuatan daging, maka hentikanlah hasrat daging itu dan jangan membawa
diri ke dalam dunia orang mati.
TUHAN mau datang, umur TUHAN di bumi ini 33,5 tahun, jika
kita kaitkan dengan nubuatan Yusuf ada dua kali tujuh; 7 tahun pertama itulah 7
tahun kelimpahan, sesudah itu menyusul 7 tahun kelaparan tepatnya pada saat
antikris menjadi raja, yang dibagi menjadi dua bagian: 3,5 tahun yang pertama
harga ibadah memang sulit namun TUHAN berkata “jangan rusakkan minyak dan
anggur”, dan pada saat itu harga firman mahal yaitu “secupak gandum
sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar.”
Jika hari ini kita mudah mendapatkan firman itu bukan karena
firman itu murahan, itu berarti kita beroleh kesempatan untuk mengumpulkan
sebanyak-banyaknya, dan satu kali nanti hal itu akan berguna. Oleh sebab itu,
mari hargai firman ALLAH.
Lukas 17:29-30
(17:29) Tetapi pada hari Lot pergi keluar
dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan
mereka semua. (17:30) Demikianlah
halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
TUHAN menyelamatkan Lot tetapi daerah kefasikan (dunia
orang mati) yakni Sodom dan Gomora ditunggangbalikkan oleh api dan
belerang.
-
Api à Nafsu yang adalah api daging.
-
Belerang à Penyembahan berhala =
Kekerasan di hati.
Jangan kita seperti Esau membangun hidupnya dengan kekuatan
daging, sebab karena dosa itu sendiri merteka akan ditunggangbalikkan. Singkat
kata, kenajisan percabulan atau puncak kecemaran adalah air sebesar sungai yang
disemburkan dari mulut naga, tujuannya menghanyutkan gereja TUHAN pada zaman
akhir Roh El Kudus.
Lukas 17:31
(17:31) Barangsiapa pada hari itu sedang
di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah
ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di
ladang, janganlah ia kembali.
Bagi anak-anak TUHAN yang hidup di zaman akhir Roh El Kudus
ini:
-
Yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah turun
untuk mengambil barang-barangnya di dalam rumah.
Artinya:
Yang berada dalam kegiatan Roh jangan sibuk memikirkan perkara-perkara
lahiriah.
-
Yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
Artinya:
Orang-orang yang melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN jangan kembali
ke tabiat lama.
Lukas 17:32-33
(17:32) Ingatlah akan isteri Lot! (17:33) Barangsiapa berusaha memelihara
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan
nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
Di akhir zaman Roh El Kudus kita harus belajar dari ISTERI
LOT, karena pada akhirnya dia dihanyutkan oleh air sebesar sungai yang
disemburkan oleh naga, sebab dia menoleh kebelakang, itulah kenajisan
percabulan.
Pendeknya:
-
Barangsiapa mempertahankan nyawa, maka akan kehilangan nyawa.
-
Barangsiapa kehilangan nyawa, maka ia akan memperoleh nyawa.
Itu sebabnya dalam Matius 16:26 dikatakan:“Apa gunanya
seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang
dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”
Oleh sebab itu, jangan saudara berpikir untuk meninggalkan
ibadah dengan alasan “menambah-nambah uang dapur”, pemikiran semacam ini adalah
pemikiran yang bodoh dan kerdil.
Lukas 17:34-36
(17:34) Aku berkata kepadamu: Pada malam itu
ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan
yang lain akan ditinggalkan. (17:35) Ada
dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan
yang lain akan ditinggalkan." (17:36)
[Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain
akan ditinggalkan.]
Ketekunan 3 (tiga) macam ibadah pokok adalah HARGA MATI yang
harus kita pertahankan, karena dengan ketekunan 3 macam ibadah pokok kita
berada pada tingkat ibadah tertinggi disebutlah itu PUNCAK IBADAH yaitu DOA
PENYEMBAHAN = Berjaga-jaga.
-
Tempat tidur -> Ketekunan Ibadah Doa Penyembahan, terkena pada Mezbah
Dupa.
-
Mengilang -> Ketekunan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan
perjamuan suci, terkena kepada Meja Roti Sajian.
-
Di ladang -> Ketekunan Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian Roh,
terkena pada Pelita Emas.
Oleh sebab itu, yang di peranginan jangan turun ke bawah
hanya karena perkara-perkara lahiriah. Kemudian, yang di ladang jangan jangan
kembali ke tabiat lama.
Selama hidup kita dilumuri oleh darah maka mata ular tidak
dapat menjangkau sampai TUHAN datang pada kali yang kedua, berarti ketekunan 3
macam ibadah pokok adalah harga mati. Itulah yang menolong kita untuk
melepaskan dari air sebesar sungai yang keluar dari mulut naga.
Lukas 17:37
(17:37) Kata mereka kepada Yesus: "Di
mana, TUHAN?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ
berkerumun burung nasar."
TUHAN membawa kita ke padang belantara dipelihara selama 3,5
tahun oleh bangkai itulah kematian TUHAN Yesus Kristus.
Banyak hamba TUHAN berkata untuk menghadapi antikris maka
mari kita membuat ladang yang luas dan ditanam dengan berbagai macam tanaman,
ini adalah pemikiran yang bodoh. Sebab, jika demikian, untuk apa Yesus mati?
Untuk apa bangkai itu?
Jadi, jika ibadah kita sudah sampai kepada puncak ibadah
tertinggi maka akan dipercaya sayap burung nasar yang besar untuk mengungsikan
kita ke padang gurun, dan yang memelihara kita adalah KEMATIAN YESUS.
Oleh sebab itu, JUNJUNG TINGGI KORBAN KRISTUS, jangan permainkan
hidup dengan ibadah yang sia-sia. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment