IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 23 OKTOBER 2025
KITAB
MALEAKHI 2:15
(Seri:
14)
Subtema:
ORANG BENAR MENDAPAT TEMPAT PENGGEMBALAANNYA
Shalom.
Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan oleh
karena rahmat-Nya kita dihimpunkan di gunung yang kudus, datang menghadap Dia
lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat ketebusan
Tuhan yang turut bergabung lewat online dimanapun saudara berada. Selanjutnya,
doa dan harapan kami kiranya damai dari Sorga, dari Allah turun atas kita
sekaliannya memberikan sukacita, bahagia saat kita duduk diam menikmati sabda
Allah.
Mari kita sambut KITAB
MALEAKHI sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai perjamuan suci. Tetaplah berdoa dalam roh, mohon kemurahan dari Tuhan
supaya firman yang dibukakan meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Maleakhi 2:15
(2:15) Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh?
Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu!
Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
"Allah
yang esa menjadikan mereka daging dan roh."
Kata "mereka" à Laki-laki dan perempuan, yakni Adam dan Hawa.
Kejadian 1:26-28
(1:26) BerFirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut
dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi
dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (1:27) Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia;
laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (1:28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berFirman kepada
mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Allah menjadikan laki-laki dan perempuan menurut gambar dan
rupa Allah, selanjutnya Allah memberkati mereka.
Kata "memberkati" merujuk kepada SALIB KRISTUS
yang berkuasa untuk mempersatukan laki-laki dan perempuan.
Ayat referensi: Matius 19:5, “... laki-laki akan
meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya
itu menjadi satu daging.” Hal itu telah digenapi Yesus Kristus di atas kayu
salib 2000 tahun lalu tertulis dalam Filipi 2:5-8.
Tanda nikah diberkati atau laki-laki dan perempuan sudah
menjadi satu ialah: Beranakcucu dan taklukan bumi, maksudnya adalah BERKUASA
atas 3 (tiga) hal:
1.
Berkuasa
atas ikan-ikan di laut.
2.
Berkuasa
atas burung-burung di udara.
3.
Berkuasa
atas segala binatang yang merayap di bumi.
Keterangan: BERKUASA ATAS SEGALA BINATANG YANG MERAYAP DI
BUMI (seri ke 10)
Wahyu 13:11 -- Perikop: "Binatang yang keluar dari
dalam bumi."
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam
bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara
seperti seekor naga.
Binatang yang merayap atau keluar dari dalam bumi à Nabi-nabi
palsu.
Adapun tampilan binatang tersebut: Bertanduk dua seperti
anak domba, tetapi anehnya mulutnya sama seperti mulut seekor naga,
berarti penuh dengan tipu daya atau dusta.
Adapun mulut ular di segala zaman:
-
Mulut
ular pada zaman Allah Bapa.
-
Mulut
ular pada zaman Yesus Anak Allah.
-
Mulut
ular pada zaman Allah Roh Kudus.
Keterangan: Mulut ular pada
zaman Roh El Kudus (seri 3).
Wahyu 12:13-14 -- Perikop: "Naga memburu perempuan
itu"
(12:13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di
atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. (12:14) Kepada perempuan itu
diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke
tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu
selama satu masa dan dua masa dan setengah masa
Naga memburu mempelai perempuan, tetapi mempelai perempuan
diungsikan ke padang gurun, sebab kepadanya diberikan kedua sayap burung nasar
yang besar.
Kita rindu supaya satu kali kelak kita juga menerima 2 (dua)
sayap burung nasar yang besar, itu sebabnya kita harus tekun dalam 3 (tiga)
macam ibadah pokok untuk mencapai kerinduan tersebut.
Wahyu 12:15
(12:15) Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar
sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
Upaya berikutnya dari ular naga ialah: Menyemburkan dari
mulutnya air sebesar sungai untuk menghanyutkan mempelai perempuan.
Pendeknya, mulut ular pada akhir zaman Roh El Kudus adalah
berupaya MENGHANYUTKAN dan MEMBINASAKAN gereja Tuhan. Oleh sebab
itu, kita harus waspada terhadap air sebesar sungai yang disemburkan dari mulut
naga tersebut.
Perlu untuk diketahui: Air sebesar sungai yang disemburkan
dari mulut naga adalah TANDINGAN dari sungai air kehidupan
Wahyu 22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan,
yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta ALLAH
dan takhta Anak Domba itu.
Sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta Allah
dan takhta Anak Domba: Jernih seperti kristal.
Terkait dengan "jernih bagaikan kristal."
Wahyu 21:9-11 -- Perikop: "Yerusalem yang baru"
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang
ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia
berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu
pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." (21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung
yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu,
Yerusalem, turun dari sorga, dari ALLAH. (21:11)
Kota itu penuh dengan kemuliaan ALLAH dan cahayanya sama seperti permata
yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti
kristal.
Pengantin perempuan mempelai Anak Domba bercahaya kemuliaan
Allah sama seperti PERMATA YASPIS; jernih seperti kristal.
KRISTAL = Transparan atau tembus pandang, artinya: Tidak
ada yang tersembunyi. Hubungan kita dengan Tuhan adalah hubungan mempelai,
dasarnya kasih dan tidak ada yang tersembunyi
Berarti, sungai air kehidupan sifatnya: MENYUCIKAN
hingga SEMPURNA, yakni menjadi mempelai Tuhan, disebut juga permata
yaspis, jernih seperti kristal
Pendeknya, mempelai Tuhan dikristalisasikan oleh sungai air
kehidupan.
Tampaklah dengan jelas ada dua sungai yang mengalir di dalam
dunia ini:
1.
Air
sungai yang disemburkan dari mulut ular naga, tandingan dari ...
2.
Air
sungai kehidupan yang mengalir
dari takhta Allah dan takhta Anak Domba.
Akan tetapi, muara dari aliran dari kedua sungai tersebut
BERTOLAK BELAKANG (tidak sama).
Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati dengan penuh kewaspadaan
terhadap air sebesar sungai yang keluar dari mulut naga.
Wahyu 22:10
(22:10) Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan
perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.
Firman
Allah harus dibukakan pada zaman akhir ini, alasannya adalah "sebab waktunya sudah dekat" à Akhir dari zaman Roh El Kudus.
Wahyu 22:11
(22:11) Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat
jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa
yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang
kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
Tampak dua aliran atau arus yang berbeda:
ALIRAN YANG PERTAMA: Air sebesar sungai yang keluar dari
mulut naga, yang menyebabkan:
-
Yang
berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat, sampai pada puncak kejahatan, yakni KEKEJIAN.
-
Yang
cemar, biarlah ia terus cemar,
sampai pada puncak kecemaran, yakni KENAJISAN PERCABULAN.
Puncak kejahatan dan puncak kecemaran tertulis dalam Wahyu
17:4-5.
ALIRAN KEDUA: Sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari
takhta Allah dan takhta Anak Domba: Jernih seperti kristal, sehingga
menyebabkan:
-
Yang
benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran.
-
Yang
kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya.
TENTANG: Yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran.
Kebenaran bila dikaitkan dengan Tabernakel terkena kepada
daerah HALAMAN.
Pada Halaman terdapat 2 (dua) alat:
1.
Mezbah
Korban Bakaran, bayangan
dari salib dimana Kristus menjadi korbannya.
Mezbah
Korban Bakaran à Pertobatan.
2.
Kolam
Pembasuhan Tembaga, bayangan
dari baptisan Kristus, berbicara tentang pengalaman kematian dan kebangkitan
Kristus.
-
Kuasa
kematian: Mengubur hidup lama.
-
Kuasa
kebangkitan: Menjadi manusia baru.
Kedua alat tersebut diawali dengan PINTU GERBANG dan diakhir
dengan PINTU KEMAH.
-
Pintu
gerbang artinya: PERCAYA.
-
Pintu
kemah artinya: KEPENUHAN ROH KUDUS = Baptisan Roh Kudus.
Jika diurutkan dimulai dengan;
-
PERCAYA,
terkena pada pintu gerbang.
-
BERTOBAT
, terkena pada Mezbah Korban Bakaran.
-
DIBAPTIS,
terkena pada Kolam Pembasuhan Tembaga.
-
DIPENUHKAN
DENGAN ROH KUDUS, terkena pada Pintu Kemah.
Ibrani 6:1-2
(6:1) Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari
ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh.
Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, (6:2) yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan
tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
Asas-asas PERTAMA dari ajaran tentang Kristus:
1.
Percaya, terkena pada Pintu Gerbang.
2.
Bertobat, terkena pada Mezbah Korban Bakaran.
3.
Dibaptis, terkena pada Kolam Pembasuhan Tembaga.
4.
Kebangkitan
orang mati, terkena pada Pintu Kemah /
dipenuhkan oleh Roh Kudus. Suasana kebangkitan, berarti berada dalam kegiatan
Roh.
Namun, kita tidak boleh bertahan sampai kepada asas pertama,
sebab Rasul Paulus mengatakan kepada orang Ibrani supaya: beralih kepada
PERKEMBANGAN YANG PENUH à Ruangan Suci.
Kisah Para Rasul 2:36-40
(2:36) Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah
telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
(2:37) Ketika mereka mendengar hal
itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan
rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?" (2:38) Jawab
Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan
dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. (2:39) Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi
orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah
kita." (2:40) Dan dengan banyak
perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia
mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan
dari angkatan yang jahat ini."
Asas-asas pertama tentang ajaran Kristus, antara lain:
a.
Menerima
Yesus yang disalibkan sebagai Tuhan
dan Kristus = Percaya, terkena pada Pintu Gerbang.
b.
Bertobat, terkena pada Mezbah Korban Bakaran.
c.
Dibaptis, terkena pada Kolam Pembasuhan Tembaga.
d.
Dipenuhkan
Roh Kudus, terkena pada Pintu Kemah
Ini adalah bukti bahwa kita telah DISELAMATKAN.
Jadi, kita bukan mencari keselamatan -- karena Tuhan telah
memberi keselamatan -- tetapi kita MENGERJAKAN KESELAMATAN. Sesudah
diselamatkan itulah asas-asas pertama tentang ajaran Kristus, beralih kepada
perkembangan penuh.
Kisah Para Rasul 2:41-42 -- Perikop: “Cara hidup jemaat
yang pertama.”
(2:41) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri
dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
(2:42) Mereka bertekun dalam
pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk
memecahkan roti dan berdoa.
Jumlah mereka yang dibaptis kurang lebih 3000 jiwa.
Arti rohani 3000:
-
1000
hasta à Ruangan Maha Suci.
Dengan
rincian:
-
2000
hasta à Ruangan Suci.
Dengan
rincian:
Berarti; 1000 + 2000 = 3000 hasta
Jadi, setelah diselamatkan yaitu menerima asas-asas pertama
tentang ajaran Kristus, maka beralihlah pada perkembangan yang penuh itulah Ruangan
Suci dan Ruangan Maha Suci. Disitulah kita mengerjakan keselamatan dengan
takut dan gentar, masuk dalam penyucian, masuk dalam penggembalaan.
Dalam Ruangan Suci ada 3 (tiga) alat:
1.
Meja
Roti Sajian à Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab = Persekutuan
dengan Firman Allah dan perjamuan suci. Berarti, domba-domba diberi MAKAN
ROHANI hingga BERIMAN = Ada kekuatan untuk tidak mudah jatuh dalam dosa.
2.
Pelita
Emas à Ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu = Persekutuan dengan Roh
El Kudus. Berarti, domba-domba diberi MINUM, dengan lain kata: ada PENGHARAPAN
di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Harta yang indah itulah karunia-karunia
dan jabatan Roh El Kudus adalah pengharapan, maka imam-imam tidak rugi melayani
Tuhan dan pekerjaan Tuhan itulah karunia Roh El Kudus, sebab itu adalah pengharapan.
Oleh
sebab itu, jangan pernah berhenti melayani sesuai dengan karunia Roh El Kudus.
3.
Mezbah
Dupa à Ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = Persekutuan dengan
Allah di dalam KASIH.
Singkat kata: RUANGAN SUCI adalah tempat untuk MEMANTAPKAN
kebenaran atau keselamatan yang telah kita terima.
Ruangan Suci à Kandang penggembalaan bagi kawanan domba. Berarti, harus
tergembala dan tergembala adalah harga mati.
Kita adalah kawanan domba Allah, maka tekunlah dalam 3
(tiga) macam ibadah pokok.
Amsal 12:26
(12:26) Orang benar mendapati tempat penggembalaannya,
tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
"Orang benar mendapati tempat penggembalaannya
..."
Pendeknya, orang benar terus berbuat kebenaran sampai berada
pada kandang penggembalaan; tergembala dengan baik dan benar.
Soal penggembalaan belajar dari MEMPELAI TUHAN.
Kidung Agung 1:7
(1:7) Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan
domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang
hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat
kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
Kerinduan terbesar dari mempelai Tuhan ialah TERGEMBALA
dengan baik dan benar dalam satu kandang penggembalaan.
Jika rindu menjadi kehidupan yang tergembala berarti dalam
dirinya ada ROH MEMPELAI. Namun jika liar dan tidak tegembala maka dalam
dirinya tidak ada roh mempelai, tidak ada kesatuan.
Oleh sebab itu, kita berdoa terhadap saudara seiman dimulai
dari kandang penggembalaan dan saling mendoakan satu dengan yang lain, supaya
hati kita tidak dicuri oleh yang lain. Kita doakan diri kita, kita doakan seisi
rumah kita, dan meningkat kita doakan keluarga GPT “BETANIA” supaya baik kita, nikah rumah tangga, dan seisi
penggembalaan sama-sama menjadi suatu kehidupan yang tergembala di hadapan
Tuhan. Biarlah Mempelai Laki-Laki menguasai hati kita sekaliannya.
Tergembala = Tidak mengembara, tidak liar.
Hati-hati dengan cita-cita, hati-hati dengan hawa nafsu
perempuan Babel, hati-hati keinginan untuk dipuaskan oleh kenajisan percabulan.
Namun kita belajar dengan mempelai Tuhan, dia rindu menjadi kehidupan yang
tergembala, berarti tidak liar. Biarlah kebenaran dan keselamatan itu
dimantapkan karena kita tergembala dengan sungguh-sungguh.
Yeremia 50:6
(50:6) Umat-Ku tadinya seperti domba-domba yang hilang;
mereka dibiarkan sesat oleh gembala-gembalanya, dibiarkan mengembara
di gunung-gunung, mereka berjalan dari gunung ke bukit sehingga lupa akan
tempat pembaringannya.
Mengembara = Berada di gunung-gunung.
Artinya: Berada di semua tempat peribadatan. Itu adalah
tanda bahwa LIAR (tidak tergembala).
Contoh LIAR (tidak tergembala).
Ayub 39:8-11
(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang
membuka tali tambatan keledai jalang? (39:9)
Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan
padang masin sebagai tempat tinggalnya. (39:10)
Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si
penggiring; (39:11) ia menjelajah
gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.
Tanda tidak tergembala
1.
Menertawakan
keramaian kota = Mengecilkan
atau meringankan harga dari sebuah ibadah dan pelayanan.
Seseorang
yang mengecilkan atau meringankan harga dari sebuah ibadah dan pelayanan, maka
orang itu pasti membesarkan yang lain itulah perkara lahiriah, itu adalah
kekejian. Dua macam batu timbangan dan dua macam efa itu adalah kekejian ... Ulangan
25:13-14.
2.
Tidak
mendengar teriak si penggiring
= Tidak mendengar suara gembala.
Jika
domba tergembala maka pasti dengar-dengaran atau mendengar suara gembala, tidak
mendengar suara lain yaitu suara daging dan suara setan.
3.
Berada
disetiap gunung-gunung,
artinya beribadah di semua tempat peribadatan dengan sesuka hati,
alasannya: mencari yang hijau (firman). Jika seseorang beralasan mencari
firman namun menjelajah di semua gunung-gunung = Mengembara.
Dampak negatif mengembara: HILANG dan SESAT.
-
Hilang.
Jika
mengacu pada Lukas 15:30, praktek hilang: Memboroskan harta dengan hidup
dalam kenajisan percabulan.
-
Sesat.
Jika
mengacu pada Matius 22:29-30, praktek sesat: Tidak mengerti kitab
suci dan tidak mengerti kuasa Allah, karena dia adalah manusia
daging = Tidak hidup dalam suasana kebangkitan. Jika berada dalam suasana
kebangkitan hidupnya sama seperti malaikat; tidak ada darah daging, tidak ada
tulang.
Pertanyaannya: SIAPAKAH ORANG-ORANG YANG MENGEMBARA?
Kidung Agung 1:7
(1:7) Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda
menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada
petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat
kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
Yang mengembara / terhilang dan sesat (tidak tergembala)
adalah TEMAN-TEMAN.
Kita bukan teman seperjalanan dari Tuhan, tapi kita sahabat
Tuhan; Dia mengerti dalam kesulitan kita. Seorang sahabat menaruh kasih
setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran ... Amsal
17:17.
Kita selidiki: “TEMAN-TEMAN.”
Matius 11:16-19
(11:16) Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu
seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada
teman-temannya: (11:17) Kami meniup
seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan
kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. (11:18) Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan
mereka berkata: Ia kerasukan setan. (11:19)
Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah,
Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.
Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
Anak-anak yang duduk di pasar berseru kepada teman-teman.
-
Pasar
adalah: Tempat berjual beli.
-
Teman-teman
= … nanti di bawah penjelasannya
Selama kita di dunia ini maka kita harus menjual kehidupan
yang lama itulah manusia daging, setelah itu membeli 2 (dua) pedang ... Lukas
22:36.
Pedang itulah Firman Allah yang tertulis dalam Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru.
-
PERJANJIAN
LAMA diwakili Nabi itulah Yohanes
Pembaptis.
Perjanjian
Lama bentuknya ialah KIDUNG DUKA karena bersifat penghukuman. Tanda
menerima kidung duka adalah BERKABUNG, berarti bertobat dan mengakui
dosa.
Namun
disini; anak-anak menyerukan kidung duka tetapi mereka tidak mau berkabung,
berarti tidak mau bertobat, tidak mau berkabung, bertahan dengan perbuatan yang
lama.
Perlu
untuk diketahui: Dosa yang disembunyikan tidak bisa sirna atau hilang karena
lamanya waktu, dosa bisa terhapus hanya oleh darah Yesus, dengan syarat diakui.
-
PERJANJIAN
BARU diwakili pribadi Yesus Kristus.
Bentuk
Perjanjian Baru: SUARA SERULING itulah berita Injil; berita kesukaan, berita
kesembuhan, berita kelepasan, berita
pengampunan dosa, yang dikerjakan oleh Yesus.
Tanda
menerima suara seruling: MENARI karena ada kelepasan, kesembuhan,
pengampunan dosa.
Namun
mereka tidak mau menari, dasar teman-teman, berarti menolak berita salib,
berita Injil yang telah dikerjakan oleh pribadi Yesus Kristus. Padahal berita
Injil membawa kita pada pesta kawin Mempelai Anak Domba.
Kita bukan teman-teman, tetapi kita sahabat Mempelai Pria
Sorga -- bukan teman seperjalanan yang tidak menghargai penggembalaan -- bagaikan
pemungut cukai, sahabat pemungut cukai dan sahabat orang bedosa.
Matius 26:48-50
(26:48) Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini
kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia." (26:49) Dan segera ia maju mendapatkan
Yesus dan berkata: "Salam Rabi," lalu mencium Dia. (26:50) Tetapi Yesus berkata kepadanya:
"Hai teman, untuk itukah engkau datang?" Maka majulah
mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.
Kerohanian teman-teman hanya mencari uang bukan Tuhan Yesus.
Yesus tidak dijadikan sahabat, tetapi yang dijadikan sahabat
adalah UANG.
Oleh sebab itu, hati-hati jangan kita datang beribadah hanya
sekedar teman-teman seperjalanan seperti Yudas. Jangan pura-pura tergembala
sebab itu adalah tanda kerohanian dari teman-teman, yang dicari adalah uang
bukan Tuhan, seolah-olah Tuhan tidak cukup mendengar seruan doa kita. Tetapi percayalah
kita senantiasa ada di hati Tuhan, kita adalah biji mata Tuhan asalkan
sungguh-sungguh tergembala.
Jangan kita menjadi teman-teman;
-
Kidung
duka dinyanyikan tetapi tidak mau berduka, tidak mau berkabung, tidak mau
bertobat, tidak mau mengakui dosa,
-
Seruling
ditiup, tetapi tidak mau menari = Tidak ada tanda kelepasan, tidak menghargai
berita Injil.
Dan ternyata dalam Matius dikatakan teman-teman tidak mau
tergembala karena UANG.
Dari penjabaran ini kita mengetahui bahwa teman-teman ini
keras kepala.
Kidung Agung 1:7
(1:7) Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda
menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring
pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat
kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
Mempelai Tuhan rindu menjadi suatu kehidupan yang tergembala
berarti jika domba-domba tergembala menunjukkan bahwa ia dikuasai oleh roh
mempelai. Kandang penggembalaan disebut juga TEMPAT PEMBARINGAN bagi
domba-domba
Jika tergembala dengan sungguh-sungguh dan sungguh-sungguh menyerahkan
diri kepada Tuhan sebagai kehidupan yang tergembala sama seperti orang yang
berbaring.
Kehidupan yang berbaring, artinya: tidak tahu menahu soal
keadaan dunia yang fluktuasi (tidak menentu).
Rut adalah gambaran dari mempelai Tuhan
Boas adalah gambaran dari Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja
Mempelai Pria Sorga, Dia suami atas isterinya, mempelai perempuan.
Kita belajar dari Rut.
Rut 3:4-5
(3:4) Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan
baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut
dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu
apa yang harus kaulakukan." (3:5)
Lalu kata Rut kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan."
Dari sini kita melihat bahwa kita butuh ibu itulah
gembala. Sebab, seorang gembala memberitahukan apa yang harus kita
kerjakan di tengah ibadah pelayanan ini. Namun jika tidak tergembala
seperti teman-teman maka kita tidak akan mengerti apa yang Tuhan mau sebagai
Gembala. Namun, Rut sekalipun bangsa kafir, namun ia diliputi roh mempelai.
Biarlah kiranya kita sama seperti Rut dan berkata kepada
Gembala Agung: :saya mau menjadi pribadi yang taat, setia dan
dengar-dengaran.” Maka, domba-domba harus tergembala dengan
sungguh-sungguh, tanda: taat, setia, dengar-dengaran
Rut 3:8-9
(3:8) Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang
itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan
berbaring di sebelah kakinya. (3:9) Bertanyalah
ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah
kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang
wajib menebus kami."
Kalau tergembala atau berada pada tempat pembaringan seperti
yang dialami Rut, maka ada dalam NAUNGAN KEPAK SAYAP TUHAN yang terus
melindungi sampai kepada tapal batas Tuhan.
Inilah keuntungan besar yang kita peroleh seperti keuntungan
yang dialami oleh mempelai Tuhan.
Oleh sebab itu, jika kita sudah menerima pengertian ini,
maka tidak ada alasan untuk tidak tergembala, tidak ada alasan untuk liar,
tidak ada alasan hanya untuk mencapai cita-cita. Maka kita harus berpikir
dewasa. Jangan berlindung dalam naungan yang lain, sebab masa depan kita adalah
Boas rohani, di dalam-Nya kita berlindung.
Kenapa harus tergembala?
Kidung Agung 1:7
(1:7) Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda
menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada
petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat
kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
Karena hari ini adalah hari terakhir disebut petang hari,
tidak lama lagi masuk gelap malam.
7 (tujuh) tahun kelimpahan dimulai dari 2020-2027 waktunya
kita mengumpulkan gandum sebanyak-banyaknya, dan pada 7 tahun kekurangan disitu
peran gandum yang telah kita kumpulkan.
Yesus Kristus adalah Gembala Agung dialah Mempelai Laki-Laki
Sorga, berarti jantung hati Tuhan, saat kita bersandar di dada Tuhan kita
rasakan, satu tarikan nafas kita merasakan detak jantung Tuhan. Betapa luar
biasa kasih Tuhan kepada sahabat supaya kita jangan mengembara. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment