KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, September 25, 2019

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 JULI 2019



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 JULI 2019


KITAB KOLOSE
(Seri: 57)

Subtema: KRISTUS ADALAH HIDUP KITA.

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Lewat doa kita mohonkan kemurahan Tuhan dengan segala kerendahan hati supaya kiranya Tuhan membukakan firman-Nya bagi kita sekaliannya.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming video internet, Youtube, Facebook, di mana pun anda berada. Biarlah kiranya nanti firman itu membawa kita rendah di kaki salib, sujud menyembah kepada Dia.

Kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 3:4
(3:4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Kalimat yang harus kita perhatikan adalah: “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita.”
Singkatnya: Kristus adalah hidup kita, bukan harta, kekayaan, uang yang banyak, atau kedudukan yang tinggi, serta perkara-perkara lahiriah lainnya, melainkan Kristus adalah hidup kita.

Berkaitan dengan itu segera saja kita memperhatikan Efesus 1.
Efesus 1:22
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Kristus telah diberikan kepada jemaat sebagai Kepala, sedangkan jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Berarti, ada dua keuntungan besar yang kita peroleh di sini, yaitu;
Keuntungan YANG PERTAMA: Kristus diberikan sebagai Kepala atas jemaat.
Dalam hal ini, kita patut bersyukur karena Kristus yang menjadi Kepala atas tubuh, bukan serigala dan bukan burung yang menjadi kepala atas tubuh.
-     Serigala, menunjuk; roh jahat di udara dengan segala tipu dayanya.
Pekerjaan dari si serigala ialah menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba, sehingga domba-domba menjadi liar dan tidak tergembala.
Adalah suatu kerugian besar kalau kehidupan ini tidak tergembala dengan baik. Biarlah kehidupan kita masing-masing tergembala dengan baik, tubuh jiwa dan roh kita diasuh dan dirawat oleh Tuhan, termasuk nikah kita digembalakan oleh Tuhan dengan baik. Mari kita membawa nikah kita kepada Tuhan untuk digembalakan oleh Tuhan.
-     Burung, menunjuk; roh najis.
Pekerjaan dari roh najis ialah menghalang-halangi pembangunan tubuh Kristus, dengan kata lain; merusak nikah suci, sehingga hubungan antara manusia dengan Tuhan terputus.
Akibatnya; manusia akan menyangkali Tuhan dan terus menerus menyangkali Tuhan dalam setiap kesempatan, bukan saja di luaran sana, bahkan di tengah ibadah bisa menyangkali Tuhan, sama dengan; menyangkali salib Kristus.
Kalau seseorang menyangkali salib Kristus, menunjukkan bahwa; dia tidak lagi mempunyai hati nurani, tidak lagi memiliki akal yang sehat, sama dengan; binatang.
Burung di udara itu bukan binatang buas yang menyakiti, tetapi suaranya itu sangat berisik mengganggu pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Jadi, kalau roh najis itu bergentayangan dalam ibadah pelayanan, itu sangat mengganggu di tengah pemberitaan firman Tuhan.

Keuntungan YANG KEDUA: Sidang jemaat adalah tubuh-Nya.
Lebih tepatnya; menjadi kepenuhan Dia (Kristus) yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Kolose 1:17-19
(1:17) Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. (1:18) Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. (1:19) Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,

Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, yaitu Kristus, sehingga segala sesuatu ada di dalam Dia. Atau saya balik; segala sesuatu ada di dalam Dia, sebab seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, yaitu Kristus.
Oleh sebab itu, apa pun yang Dia terima dari Bapa itu juga yang menjadi milik dan bagian kita, milik dari sidang jemaat. Mengapa demikian? Sebab sidang jemaat adalah tubuh-Nya, tepatnya kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
Tetapi yang pasti di sini: Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, maka ini juga yang menjadi milik dan bagian kita, sebagai sidang jemaat yang adalah tubuh-Nya, kepenuhan Dia.

1 Korintus 15 dibagi atas:
1.   Kebangkitan Kristus ... ayat 1-15.
2.   Kebangkitan kita ... ayat 12-34.
3.   Kebangkitan tubuh ... ayat 35-58.

Maka yang harus kita perhatikan di sini adalah tentang: KEBANGKITAN KITA (ayat 1-11).
1 Korintus 15:1-4
(15:1) Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. (15:2) Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. (15:3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (15:4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

Yesus Kristus telah mati karena dosa manusia, dan Ia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga.
Pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus harus disampaikan kepada sidang jemaat, karena itu merupakan hal yang sangat penting, supaya kita kuat, berdiri dengan teguh, tidak mudah goyah oleh pengaruh-pengaruh dari iblis/setan, antara lain;
1.   Hal yang tak suci, itulah roh jahat dan roh najis.
2.   Dunia dengan arusnya yang menghanyutkan.
3.   Daging dengan segala hawa nafsunya, yaitu keinginan-keinginan yang jahat.

1 Korintus 15:5-8
(15:5) bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. (15:6) Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. (15:7) Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. (15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.

Sesudah kebangkitan-Nya, Ia menampakkan diri kepada;
1.   Kefas (Petrus), kemudian kepada 12 (dua belas) murid-Nya.
2.   Lebih dari lima ratus saudara sekaligus.
3.   Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
4.   Yang terakhir Rasul Paulus.

Ketika Yesus menampakkan diri kepada Rasul Paulus, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Lahir sebelum waktunya, berarti; bayi prematur. Bayi prematur adalah suatu kehidupan yang tidak berdaya, namun kepada Rasul Paulus dipercayakan jabatan rasul, ini adalah kemurahan Tuhan.

Gambaran dari kemurahan yang diterima oleh Rasul Paulus dapat kita lihat dari pengakuannya sendiri pada ayat 9-10.
1 Korintus 15:9-10
(15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. (15:10) Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Rasul Paulus berkata: “aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang.”
Gambaran dari kemurahan yang dialami oleh Rasul Paulus dilihat dari pengakuannya: Rasul Paulus merasa sebagai orang yang paling hina (merasa diri sebagai orang yang paling berdosa), dia adalah seorang penganiaya jemaat, namun kepadanya dipercayakan jabatan rasul. Ini adalah kemurahan.

Itu sebabnya Rasul Paulus berkata: “Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya”, berarti bayi prematur.
Bayi prematur itu tidak berdaya untuk menggerakkan kaki, tangan dan kepalanya, tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi kepadanya justru dipercayakan jabatan rasul, itu kemurahan. Tidak bisa apa-apa, tidak punya kemampuan, tetapi jabatan rasul dipercayakan kepadanya, itu kemurahan Tuhan.
Itu sebabnya Rasul Paulus berkata: “aku harus menyampaikan tentang kematian dan kebangkitan Kristus kepadamu”, sebab oleh karena kebangkitan Kristus inilah dia memperoleh kemurahan.

1 Korintus 15:10
(15:10) Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Rasul Paulus tidak menyia-nyiakan kemurahan yang dia terima, dengan bukti; dia bekerja lebih keras dari semua rasul, namun oleh karena kemurahan itu sendiri, bukan karena kemampuannya.
Kalau seseorang menyadari bahwa hidup ini karena kemurahan, maka dia tidak akan pernah menyia-nyiakan kemurahan itu, melainkan dia akan beribadah melayani Tuhan lebih sungguh-sungguh dari pada orang lain.
Kemurahan, artinya; yang tidak layak menjadi layak.

1 Korintus 15:11
(15:11) Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.

Oleh karena kemurahan yang ia terima (ia alami dari Tuhan), Rasul Paulus tidak lalai mengajar, sehingga sidang jemaat di Korintus menjadi percaya.

Tidak mudah untuk menjadikan orang yang di luaran sana (yang belum mengenal Tuhan) untuk percaya kepada Yesus Kristus. Perbandingannya; lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Orang muda kaya itu dari dulu sudah melakukan firman, dari dulu sudah menghormati orang tua, tetapi tetap saja sombong, sebab itu dia berkata: Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?
Lalu kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku” Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Jadi, tidak mudah menjadikan orang percaya kepada Tuhan. Orang yang di dalam Tuhan saja, yang sudah mendapat pengertian dari firman Tuhan, sangat sukar untuk percaya kepada Tuhan, apalagi orang yang di luaran sana.
Tetapi Rasul Paulus tidak lalai dalam hal memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, karena itu sangat penting.
Kesimpulannya: Oleh karena kebangkitan Kristus, kita hidup di dalam kelimpahan kasih karunia.

Sekarang kita akan memperhatikan:
Dampak positif apabila Kristus adalah hidup kita.
Kolose 3:4
(3:4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Apabila Kristus menyatakan diri kelak, kita pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Jadi, kita tidak sia-sia menempatkan Kristus sebagai Kepala, kita tidak sia-sia menyangkal diri, memikul salib di dalam hal mengikuti Tuhan, sebab kita akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemulian-Nya.

1 Petrus 4:12-14
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. (4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. (4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Jangan heran dengan nyala api siksaan sebagai ujian, kalau memang itu harus kita alami. Kemudian jangan memperbesar-besarkannya, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kita, sebab penderitaan ringan yang kita alami saat ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima kelak.
Oleh sebab itu, bersukacitalah, berbahagialah kalau harus menderita bersama dengan Kristus. Mengapa? Supaya kita boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Dia menyatakan kemuliaan-Nya, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah, ada pada kita, maka kita pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan-Nya.

Roh kemuliaan adalah jaminan penting bagi kita, itu adalah jaminan dari segala sesuatu. Dari mana datangnya Roh kemuliaan? Jawabannya; apabila kita menderita bersama dengan Kristus.
Roh kemuliaan tidak datang dari yang lain-lain atau karena perkara lahiriah. Jangan saudara menganggap bahwa harta kekayaan, uang yang banyak, kedudukan, jabatan tinggi, ijazah, pendidikan yang tinggi, atau perkara-perkara lahiriah menjadi jaminan di masa depan, tidak.
Sekali lagi saya tandaskan: Roh kemuliaan adalah jaminan dari segala sesuatu.

Mari kita perhatikan; ROH KEMULIAAN SEBAGAI JAMINAN.
2 Korintus 1:21-22
(1:21) Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, (1:22) memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

Sebagai tanda milik kepunyaan Allah, meterainya adalah Roh Kudus, itulah Roh kemuliaan, sebagai jaminan dari segala sesuatu yang ada.

Efesus 1:13-14
(1:13) Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. (1:14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Di dalam Dia kita juga dimeteraikan dengan Roh Kudus, sebab Roh Kudus adalah jaminan kita untuk memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik kepunyaan Allah sendiri.
Jadi, masuk akal kalau nanti kita juga akan menyatakan diri bersama-sama dengan Dia dalam kemuliaan-Nya.

Oleh sebab itu, hal penting yang harus diperhatikan.
Efesus 4:29-30
(4:29) Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. (4:30) Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

Kita dipenuhkan oleh Roh kemuliaan (Roh Kudus) jika kita menderita bersama dengan Kristus, tetapi hal yang penting yang harus diperhatikan: Jangan kita mendukakan Roh Kudus, yang telah memeteraikan kita menjelang hari penyelamatan.

Praktek untuk tidak mendukakan Roh Kudus.
YANG PERTAMA.
Efesus 4:31-32
(4:31) Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. (4:32) Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Membuang jauh-jauh, antara lain; kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan kejahatan.
Sebaliknya, hendaklah kita:
-     Ramah seorang terhadap yang lain.
-     Penuh kasih mesra, berarti; tidak terlihat permusuhan.
-     Saling mengampuni. Mengapa? Karena Tuhan telah mengampuni. Kalau seseorang belum bisa mengampuni sesamanya yang bersalah kepada dia, maka dia pun belum diampuni Tuhan.

Praktek untuk tidak mendukakan Roh Kudus.
YANG KEDUA.
1 Petrus 4:15-16
(4:15) Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. (4:16) Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.

Praktek untuk tidak mendukakan Roh Kudus yang kedua: Jangan menderita karena dosa, antara lain; pembunuh atau pencuri atau penjahat atau pengacau.
Sebaliknya, jangan malu kalau harus menderita bersama dengan Kristus, jangan malu menyangkal diri dan memikul salib-Nya, melainkan hendaklah memuliakan Allah dalam Kristus Yesus.

Pertanyaannya: SEPERTI APA MEMULIAKAN ALLAH DALAM KRISTUS YESUS?
1 Petrus 3:15-16
(3:15) Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, (3:16) dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.

kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!
Mari kita menguduskan Kristus di dalam hati kita sebagai Tuhan. Jangan sampai nama Tuhan dirusak di luar ibadah dan pelayanan ini oleh karena perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Kuduskanlah Kristus di dalam hati kita sebagai Tuhan, artinya; siap sedialah untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab, dengan jalan:
-     Dengan lemah lembut, disertai dengan kerendahan hati, berarti; jangan marah-marah karena kesalahan.
-     Dengan hormat, berarti; sekalipun orang lain berbuat salah, jangan kita sombong, tetap harus hormat.
-     Dengan hati nurani yang murnierbuat salah jangan juga kita sombong, tetap dengan hormatuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap , berarti; jangan karena ada sesuatu atau kepentingan-kepentingan.
Dengan jalan demikian kita telah menguduskan Kristus di dalam hati kita sebagai Tuhan.

Dampak positifnya: Supaya mereka yang memfitnah itu menjadi malu karena fitnahan mereka.
Jadi pendeknya: Hidup saleh di dalam Tuhan, demikianlah menguduskan Kristus di dalam hati kita sebagai Tuhan.

1 Petrus 3:17
(3:17) Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.

Jadi, 1 Petrus 4:16 sama dengan 1 Petrus 3:17, Lebih baik menderita karena berbuat baik atau menderita bersama dengan Kristus, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat dosa.
Hal ini harus diperhatikan dengan baik.

1 Petrus 4:1
(4:1) Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa --,

Barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa, oleh sebab itu; kita juga harus mempersenjatai diri dengan pikiran-pikiran yang demikian. Rubahlah cara berfikir yang lama, paradigma yang lama.

1 Petrus 4:2
(4:2) supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

Jangan sia-siakan waktu yang ada sekarang ini, sebab waktu yang tersisa ini tinggal sedikit sekali.
Jangan disia-siakan lagi, berarti; jangan hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat.
Jangan hidup seperti Esau; menyia-nyiakan kesempatan yang ada, sementara kesempatan yang ada tinggal sedikit. Akhirnya, sekalipun dia mengejarnya, Esau tidak mendapatkannya karena tidak ada lagi kesempatan.

1 Petrus 4:17-19
(4:17) Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? (4:18) Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa? (4:19) Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.

Jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa? Binasa.
Karena itu, baiklah kita menanggung penderitaan bersama dengan Kristus, menyerahkan jiwanya, dan selalu berbuat baik kepada Pencipta yang setia. Kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan.

Mari kita merenungkan firman Tuhan siang dan malam, seperti lembu sapi; di siang hari makan rumput, malam hari dikunyah kembali, sampai memperoleh sari-sarinya, sampai firman itu mendarah daging.
Firman itu harus direnungkan bukan untuk dilupakan begitu saja. Masih banyak di antara kita dengan begitu mudahnya melupakan firman; sesudah selesai ibadah, sampai di rumah melupakan firman, malas merenungkan firman Tuhan.
Apa kelebihan dari lembu sapi?  Banyak, antara lain;
-       dapat digunakan untuk membajak ladang,
-       kemudian kulitnya dapat digunakan sebagai gendang,
-       kemudian potongan dagingnya menjadi korban pendamaian,
-       dan lain sebagainya, dapat dinikmati.
Demikianlah seorang hamba kebenaran: Apa yang diperintahkan kita dilakukan, itulah seorang hamba kebenaran, imam-imam, seorang pelayan Tuhan. Kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan.

Biarlah;
-       Kristus sebagai Kepala atas tubuh, atas sidang jemaat,
-       dan sidang jemaat adalah tubuh-Nya tepatnya sebagai kepenuhan-Nya memenuhi semua dan segala sesuatu.
Berarti apa yang diterima oleh Anak dari Bapa itu juga yang menjadi milik dan bagian kita.
Dia yang sulung, yang pertama-tama bangkit dari antara orang mati. Tempatkanlah Kristus sebagai Kepala. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment