KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, September 10, 2019

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 MEI 2019



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 MEI 2019


KITAB KOLOSE
(Seri: 52)

Subtema: RASUL PAULUS MENGASUH DAN MERAWAT FILEMON

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita diijinkan untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Doa Penyembahan malam ini.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 3:4
(3:4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Kalimat yang harus kita perhatikan dari ayat ini adalah: “Apabila kristus yang adalah hidup kita”
Singkatnya; Kristus adalah hidup kita. Berarti, kita hidup bukan karena harta, kekayaan, pekerjaan, usaha atau bisnis, maupun uang, melainkan kita hidup karena kristus.

Efesus 1:22-23
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Kristus telah diberikan kepada jemaat sebagai Kepala, sedangkan jemaat adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Oleh sebab itu, kita berdoa supaya baik hidup, ibadah, pelayanan, nikah, dan rumah tangga kita dipenuhi kemuliaan Allah sehingga kita boleh merasakan suasana sorga di bumi ini.

Efesus 5:22-23
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh

Kristus adalah Kepala jemaat, Dialah yang menyelamatkan tubuh, yaitu sidang jemaat.
Dalam hal ini, kita patut bersyukur karena Kristus yang menjadi Kepala atas tubuh, bukan yang lain.
Bisa dibayangkan jika serigala dan burung yang menjadi kepala atas tubuh, maka sidang jemaat / gereja Tuhan akan mengalami penderitaan, mengalami kesusahan yang hebat.
1.     Serigala, menunjuk kepada; roh-roh jahat di udara, dengan segala tipu dayanya.
      Pekerjaan serigala ialah menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba (Yohanes 10), sehingga domba-domba menjadi liar, tidak terkendali, bergerilya dalam dosanya, tidak tergembala, jauh dari Tuhan.
2.     Burung, menunjuk kepada; roh najis.
Pekerjaan dari roh najis ialah menghambat pembentukan tubuh Kristus, dengan lain kata; merusak nikah suci sehingga hubungan kita dengan Allah terputus, akibatnya; gereja Tuhan menyangkali Tuhan dan terus menerus menyangkali Tuhan. Kalau seseorang suka menyangkali Tuhan itu adalah tanda bahwa ia tidak lagi mempunyai hati nurani.

Efesus 5:24
(5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Karena Kristus adalah penyelamat tubuh, maka kedudukan dari sidang jemaat, sebagai tubuh, sudah seharusnya terlebih dahulu berada di dalam tanda ketundukannya kepada Kristus, sebagai Kepala.

Galatia 2:6
(2:6) Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu — bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka — bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku.

Berkedudukan sebagai orang kaya atau sebagai orang yang terpandang tidaklah terlalu penting bagi Rasul Paulus dan bagi kita sidang jemaat GPT “BETANIA”.
Sebagai bukti: Rasul Paulus tidak dapat dipengaruhi oleh orang-orang yang terpandang atau orang kaya di dalam hal melayani Tuhan. Mengapa demikian? Karena Rasul Paulus menyadari betul, bahwa; Allah tidak memandang muka, berarti; tidak pilih kasih dan Tuhan tidak peduli dengan latar belakang kita masing-masing.
Yang terpenting adalah kedudukan kita sebagai sidang jemaat berada di dalam tanda ketundukan, baik besar maupun kecil, tua muda, kaya miskin.

Tubuh Kristus terdiri dari banyak anggota; ada yang miskin, ada yang kaya, ada yang terpandang, dan ada yang tidak terpandang. Pada dasarnya semua itu tidak terlalu penting untuk dibahas. Semuanya itu dikesampingkan, hal-hal yang lahiriah tidak terlalu penting untuk diperhatikan.
Yang terpenting adalah kedudukan dari sidang jemaat, sebagai tubuh Kristus, harus berada di dalam tanda ketundukannya kepada Kristus, sebagai kepala.

Efesus 5:25-29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.
Pendeknya, kasih Kristus itu ditandai dengan pengorbanan.

Praktek dari kasih Kristus:
YANG PERTAMA: Sidang jemaat dikuduskan dan dimandikan dengan air dan firman (ayat 25-26).
Hal yang pertama ini telah saya sampaikan pada minggu-minggu yang lalu, kiranya firman ini termeterai dalam kehidupan kita.

Praktek dari kasih Kristus:
YANG KEDUA: Kristus mengasuh dan merawati sidang jemaat, sebagai tubuh-Nya (ayat 28-29).
Berkaitan dengan itu, kita akan perhatikan pribadi Rasul Paulus di dalam melayani sidang jemaat.
1 Tesalonika 2:7
(2:7) Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

Di dalam melayani Tuhan, Rasul Paulus berlaku ramah terhadap sidang jemaat, sama seperti seorang ibu.
Ibu, menunjuk; gembala sidang. Tugasnya adalah mengasuh dan merawati sidang jemaat, sebagai anak-anak rohani.
Hal ini dapat kita pahami, sebagai bukti: Di dalam Perjanjian Baru terdapat 27 (dua puluh tuhuh) kitab, dan 14 (empat belas) kitab di antaranya ditulis oleh Rasul Paulus, berarti sisanya ada 13 (tiga belas) kitab.

Kalau berbicara tentang angka 14 (empat belas) dikaitkan dengan nubuatan Yusuf di dalam PERJANJIAN LAMA, maka 14 (empat belas) tahun tersebut dibagi atas;
-       Tujuh tahun yang pertama, itu adalah masa kelimpahan.
-       Tujuh tahun yang kedua, itu masa kelaparan yang dahsyat.
Tetapi oleh karena kemurahan Tuhan, Yusuf diutus terlebih dahulu untuk berada di Mesir, untuk mengasuh dan merawat kehidupan manusia, untuk kelangsungan hidup manusia.

Dalam PERJANJIAN BARU, Rasul Paulus tampil sebagai ibu yang mengasuh dan merawati sidang jemaat, itu bisa dilihat dari jumlah surat yang dia tulis dalam Perjanjian Baru. Penjanjian Baru terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) kitab, di antaranya ada 14 (empat belas) surat yang dikirim oleh Rasul Paulus, yaitu; kepada sidang jemaat, kepada perorangan, dan kepada orang Ibrani.

2 Korintus 12:2-4
(12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau — entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya — orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. (12:3) Aku juga tahu tentang orang itu, — entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- (12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.

Setelah 14 (empat belas) tahun melayani Tuhan, Rasul Paulus menceritakan pengalamannya kepada sidang jemaat di Korintus, ketika ia diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga, disebut juga Firdaus, pada saat itulah ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Jelas ini berbicara tentang hubungan nikah (hubungan intim) yang disebut juga dengan; persekutuan yang indah antara tubuh dengan Kepala.
Jadi, hubungan nikah atau hubungan intim antara tubuh dengan Kepala, akan menghasilkan logat ganjil atau bahasa lidah atau disebut juga bahasa roh yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain, kecuali orang itu dengan Tuhan.

2 Korintus 11:2
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Tugas dari Rasul Paulus ialah untuk mempertunangkan sidang jemaat di Korintus kepada satu laki-laki, maka di sini Rasul Paulus sangat terbeban sekali untuk membawa sidang jemaat di Korintus sebagai perawan suci kepada Kristus, dengan demikian; Rasul Paulus telah mengasuh dan merawati gereja Tuhan, yang adalah tubuh Kristus.
Tubuh, jiwa, rohnya diasuh dan dirawat, dipelihara, untuk layak menjadi perawan suci.

Filipi 3:4-6
(3:4) Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: (3:5) disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, (3:6) tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.

Tujuh kelebihan Rasul Paulus secara lahirah sebelum ia menerima jabatan Rasul dari Tuhan, antara lain:
1. Disunat pada hari kedelapan.
2. Bangsa Israel.
3. Suku Benyamin.
4. Orang Ibrani asli.
5. Tentang pendirian hukum Taurat, ia orang Farisi.
6. Tentang kegiatan, dia penganiaya jemaat.
7. Tentang mentaati hukum taurat, ia tidak bercacat.
Inilah tujuh kelebihan dari Rasul Paulus secara lahiriah sebelum ia diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga, atau dengan lain kata; sebelum ia menerima jabatan Rasul dari Tuhan.

Selanjutnya, kita akan melihat; ANGKA TUJUH YANG KEDUA.
Filipi 3:7
(3:7) Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.

Dahulu, tujuh kelebihan tersebut merupakan keuntungan bagi Rasul Paulus, tetapi pada akhirnya dianggap rugi karena Kristus. Berarti, dengan demikian; ia sudah memiliki angka tujuh yang kedua, itulah Kristus, Kepala gereja, kehidupan yang sempurna.  Angka 7 (tujuh) adalah angka sempurna, yang juga merupakan sebagai hari perhentian.
Kalau seseorang telah memiliki Kristus di dalam dirinya, maka hal yang lahiriah tidak menjadi prioritas utama di dalam dirinya, di dalam melayani Tuhan.

Fillipi 3:8
(3:8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

Rasul Paulus berkata: “pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya
Kristus lebih mulia, lebih sempurna dari pada yang ada ini. Oleh sebab itu, Rasul Paulus pun rela melepaskan semuanya itu, bahkan semuanya itu dianggapnya sampah, supaya dia memperoleh Kristus, yaitu kehidupan yang dipermuliakan dan disempurnakan.

Jadi;
-       Tujuh yang pertama adalah sampah.
-       Tujuh yang kedua adalah Kristus, sama dengan; kehidupan yang disempurnakan dan dipermuliakan.
Inilah angka 14 (empat belas) di dalam Perjanjian Baru, yang mengasuh dan merawati tubuh, jiwa, roh kita, sehingga menjadi perawan suci kepada Kristus, Kepala Gereja, Mempelai Pria sorga.

Tadi kita sudah melihat: 14 (empat belas) kitab suci yang ditulis oleh Rasul Paulus di dalam Perjanjian Baru, itu merupakan bukti otentik yang tidak bisa diganggu gugat, bahwa; Rasul Paulus betul-betul berlaku ramah terhadap sidang jemaat, sama seperti seorang ibu yang mengasuh dan merawati sidang jemaat.

Adapun empat belas kitab yang ditulis oleh Rasul Paulus dikirim kepada:
I.   TUJUH SIDANG JEMAAT YANG ADA DI ASIA KECIL dengan 9 (sembilan) surat, antara lain;
     1.  Jemaat di Roma; 1 (satu) surat.
     2.  Jemaat di Korintus; 2 (dua) surat.
     3.  Jemaat di Galatia; 1 (satu)  surat.
     4.  Jemaat di Efesus; 1 (satu)  surat.
     5.  Jemaat di Filipi; 1 (satu)  surat.
     6.  Jemaat di Kolose; 1 (satu)  surat.
     7.  Jemaat di Tesalonika; 2 (dua) surat
Jadi, Rasul Paulus mengasuh dan merawati tujuh sidang jemaat di Asia Kecil.
II. TIGA ORANG ANAK ROHANI, yaitu;
     1.  Timotius; 2 (dua) surat.
     2.  Titus; 1 (satu) surat.
     3.  Filemon; 1 (satu) surat.
     Jadi, Rasul Paulus sebagai bapa rohani mengasuh tiga anak rohani yaitu; Timotius, Titus, dan Filemon.
III. SECARA KHUSUS KEPADA ORANG IBRANI; 1 (satu) surat.

Sekarang kita akan memperhatikan: Surat yang ditulis Rasul Paulus kepada FILEMON.
Dalam susunan Tabernakel terkena pada PAPAN-PAPAN JENANG dan PALANG-PALANGNYA.
Palang-palang dari papan-papan jenang itu ada lima;
-       Yang satu lurus dari ujung ke ujung.
-       Yang empat masing masing-masing datang dari ujung (sudut) mengarah ke tengah (sentral).
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah persekutuan antara sesama anak-anak Tuhan dalam Kristus Yesus.

Filemon 1:1-3
(1:1) Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami (1:2) dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di  rumahmu: (1:3) Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.

Sekalipun Rasul Paulus berada di Roma karena dipenjara, tetapi persaudaraan antara Paulus, Timotius, Filemon, Apfia, Arkhipus, termasuk orang-orang kudus, tetap rapat, tetap solid, tetap menyatu, seperti papan-papan jenang.
Maka kita juga belajar dari sini: Tidak boleh ada gap (jarak) karena kepentingan diri, karena kejahatan, karena kenajisan, tidak boleh. Harus tetap diikat menjadi satu oleh kasih Kristus.
Tidak boleh menjadi kehidupan yang palsu, gereja palsu, dimana hubungannya adalah hubungan yang palsu. 
Gereja yang sesungguhnya; hubungannya begitu erat dengan Tuhan, seperti palang-palang dari papan-papan jenang.

Filemon 1:4-7
(1:4) Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku, (1:5) karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus. (1:6) Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. (1:7) Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku.

Juga kalau kita perhatikan di sini: Rasul Paulus mengucap syukur kepada Tuhan, karena kasih Filemon kepada orang-orang kudus dalam persekutuan yang indah di dalam Tuhan, sehingga Rasul Paulus berkata: “persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus

Perhatikan: Persekutuan kita di dalam iman, itu turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. Jangan rusak persekutuan yang baik di dalam Kristus, supaya kita memiliki pengetahuan yang baik.

Filemon 1:8-9
(1:8) Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, (1:9) tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus,

Paulus terhadap Filemon, sebetulnya ada hak untuk memerintah supaya Filemon melakukan apa yang diperintahkannya, tetapi Rasul Paulus tidak menggunakan hak itu, melainkan ia meminta terlebih dahulu.
Berarti dari pelajaran ini, supaya terwujunya persekutuan di antara orang-orang kudus: perlu saling memahami, perlu untuk saling mengerti satu dengan yang lain. Kita harus memahami kesusahan hati orang lain, jangan memaksa kehendak.

Filemon 1:10-13
(1:10) mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus
(1:11) Dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.(1:12)  Dia kusuruh kembali kepadamu — dia, yaitu buah hatiku. (1:13) Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil,

Paulus menyuruh Onesimus kembali kepada Filemon, walaupun sebetulnya ia dapat menahan Onesimus untuk melayani Paulus di penjara, sebagai ganti Filemon. Rasul Paulus memerintahkan Onesimus untuk menemui Filemon, tujuannya; supaya Filemon tahu bahwa sebetulnya Onesimus sudah berubah.

Orang lain juga perlu tahu kalau kita sudah berubah, lahir dan batin.
Maka kalau kita perhatikan di sini, hikmat dari Paulus ini luar biasa; sebab ia berusaha supaya terwujudnya kesatuan tubuh, ada persekutuan antara yang satu dengan yang lain, seperti papan-papan jenang yang diikat oleh lima palang-palang.
Jadi, orang lain harus tahu kita sudah berubah atau belum. Memang keubahan itu tidak semudah membalik telapak tangan, tetapi kita harus berjuang, supaya orang lain tahu bahwa kita sudah berubah.

Filemon 1:15-16
(1:15) Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, (1:16) bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.

Selanjutnya, Filemon harus mau menerima Onesimus sebagai saudara kekasih, itu yang benar.
Kalau memang orang lain sudah berubah, maka harus diterima sebagai anggota tubuh yang sudah dipersatukan oleh kasih Tuhan.

Filemon 1:14
(1:14) tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela.

Kalau seseorang sudah berubah, mengapa kita tidak mau terima? Terimalah dengan sukarela, bukan dengan terpaksa. Itulah pesan Rasul Paulus kepada Filemon.
Jadi, dari surat yang Rasul Paulus tulis sendiri, sudah bisa menjadi suatu bukti, bahwa; dia betul-betul mengasuh dan merawati sidang jemaat dan anak-anak rohaninya.

Filemon 1:17
(1:17) Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.

Dalam hal ini memang Onesimus pernah mencuri miliknya Filemon, dan melarikan diri dari Filemon.
Siapa yang pernah mencuri miliknya sesama dan miliknya Tuhan, jangan lagi. Bertobat, berubah, demi terwujudnya kesatuan tubuh.
Tetapi di sini pun kita sudah melihat, bahwa; Onesimus sudah berubah, sebab itu Rasul Paulus dengan yakin dan berani menyatakan hal itu kepada Filemon, maka dia juga harus diterima sebagai anggota tubuh. 

Filemon 1:18-19
(1:18) Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku. (1:19) aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya — agar jangan kukatakan: "Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!" — karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri.

Dalam hal ini;
-       Paulus menempatkan dirinya sebagai Onesimus; yang bersalah,
-    sekaligus mengajar Filemon; supaya rela menanggung kesalahan orang lain, sama seperti Yesus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung.
Dengan yakin, Paulus mengajar Filemon supaya mau menerima kelemahan dari Onesimus, karena sebetulnya secara rohani, Filemon ini berhutang banyak kepada Paulus sebab;
-       Filemon telah menerima didikan (ajaran) melalui pribadi Paulus.
-       Filemon juga telah dirawati oleh Paulus.
Filemon banyak berhutang kepada Paulus, sebab itu dia diajar untuk bersikap seperti Tuhan Yesus Kristus; menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung.

Kita ini banyak berhutang kepada Tuhan sebab lewat penggembalaan ini, Tuhan mengasuh dan merawati kita dengan kasih supaya kita dibawa sebagai perawan suci kepada satu laki-laki. Bagaimana sikap orang yang benyak berhutang kepada Tuhan?
Oleh sebab itu biarlah Kristus menjadi Kepala di dalam diri kita masing-masing. “Jangan ijinkan roh jahat dan roh najis menjadi kepala.” Dengan melakukan itu saja, Tuhan telah dipermuliakan.

Uang kita tidak cukup untuk membayar didikan Tuhan. Kita tidak mempunyai apa-apa. Latar belakang kita ini dari lumpur dosa, orang miskin, hina, tidak punya apa-apa. Tetapi Tuhan tidak lihat kita ini kaya atau orang miskin, Tuhan tidak lihat kita ini berkedudukan sebagai orang terpandang atau tidak terpandang, Tuhan tidak memandang muka. Tuhan tidak tuntut supaya hutang itu dibayar. Yang Tuhan mau adalah supaya kita terlebih dahulu berada dalam kedudukan, yaitu; menempatkan Kristus sebagai Kepala, itu saja sudah lebih dari cukup.
Yesus, Anak Allah, telah meninggalkan Bapa-Nya, telah meninggalkan tahkta-Nya (sorga yang mulia), Dia rela menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung, supaya kita berada kelak di dalam kemuliaan-Nya, menjadi bagian anggota tubuh Kristus yang sempurna, itulah papan-papan jenang yang diikat oleh lima palang-palang. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment