KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, September 22, 2019

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 29 JUNI 2019



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 29 JUNI 2019

STUDY YUSUF
(Seri: 161)

Subtema: MENJADI IMAMAT RAJANI.

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia, kiranya memenuhi kehidupan kita masing-masing.
Dan saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di manapun anda berada, Tuhan kiranya memberkati kita.
Kita berdoa, kita memohon supaya kiranya Tuhan membukakan firman-Nya bagi kita malam ini.

Mari kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja, yaitu tentang STUDY YUSUF.
Kejadian 41: 50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."

Sebelum datang tujuh tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki;
-       Yang sulung bernama Manasye.
-       Sedangkan anak yang kedua bernama Efraim.

Selanjutnya, kita akan memperhatikan arti rohani kedua nama anak laki-laki Yusuf tersebut, dimulai dari yang sulung, yakni Manasye.
MANASYE, artinya; Allah telah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara, yaitu:
1.     Yusuf lupa kepada kesukarannya.
2.     Yusuf lupa kepada rumah bapanya.

Tentang: YUSUF LUPA KEPADA KESUKARANNYA.
Adapun kesukaran Yusuf dibagi atas tiga fase.
-       Fase yang pertama: “Ketika Yusuf tinggal bersama-sama dengan saudara-saudaranya” (Kejadian 37).
-       Fase yang kedua: “Ketika Yusuf tinggal di rumah Potifar” (Kejadian 39).
-       Fase yang ketiga: “Ketika Yusuf berada di dalam penjara” (Kejadian 40).

Mari kita memperhatikan FASE YANG KEDUA: KETIKA YUSUF TINGGAL DI RUMAH POTIFAR.
Kejadian 39: 1-2
(39:1) Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ. (39:2) Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.

maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu
Kalimat ini menunjukkan, bahwa; Yusuf menjadi hamba di rumah Potifar, sebab Potifar telah membeli Yusuf dari tangan orang Ismael. Pendeknya: Yusuf menjadi hamba dari Potifar.
Yesus adalah Tuan dari semua hamba-hamba Tuhan.

Wahyu 5: 9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. (5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Yesus, Anak Allah, telah disembelih, mati di atas kayu salib dan dengan darah-Nya, Ia telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa, selanjutnya membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah kita.
Berbicara tentang kerajaan imam (imamat rajani), menunjuk; orang-orang yang melayani Tuhan, itulah hamba-hamba Tuhan.

Lebih rinci kita lihat dalam Keluaran 19.
Keluaran 19: 1-4
(19:1) Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga. (19:2) Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu. (19:3) Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel: (19:4) Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.

Allah telah melepaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, sebab anak domba paskah telah disembelih. Selanjutnya, Allah mendukung mereka dalam perjalanan selama 40 (empat puluh) tahun di padang gurun.
Pendeknya: Bangsa Israel dibawa kepada Allah oleh tangan Tuhan yang kuat, bukan berhala.

Keluaran 19: 5-6
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. (19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Allah berfirman kepada bangsa Israel:
-       Kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa.
-       Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.

Kesimpulannya: Bangsa Israel adalah;
1.     Menjadi harta kesayangan Tuhan atau milik kepunyaan Allah sendiri.
2.     Bangsa yang terpilih (dari antara segala bangsa).
3.     Kerajaan imam atau imamat rajani.
4.     Bangsa yang kudus.
Inilah kebenaran yang harus diketahui oleh semua orang Israel. Kita semua adalah Israel rohani dan kita harus mengetahui; dalam pengikutan kita kepada Tuhan, ternyata tidak berhenti hanya sebatas sebagai sidang jemaat yang datang untuk beribadah, tetapi kita semua harus mengetahui, bahwa; kita harus menjadi suatu kerajaan imam bagi Allah.

Jadi orang Kristen di hari-hari terakhir ini tidak hanya datang beribadah, tetapi harus meningkat sampai menjadi suatu kerajaan imam, menjadi pelayan-pelayan Tuhan (harta kesayangan Tuhan).
Sebab itu jangan bermain-main di dalam hal mengikuti Tuhan, apalagi yang sudah diberi kesempatan untuk melayani; itu merupakan kesempatan emas, untuk tetap menjadi harta milik kepunyaan Allah.

Hal yang senada kita bisa temukan dalam Ulangan 32.
Ulangan 32: 9
(32:9) Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya.

Bagian Tuhan ialah umat-Nya, dan Yakub ditetapkan untuk menjadi milik kepunyaan Tuhan, yaitu imamat rajani (orang-orang yang melayani Tuhan).
Yang menjadi milik Tuhan adalah orang-orang yang melayani Tuhan, menjadi suatu kerajaan imam bagi Allah, suatu kedudukan yang sangat tinggi dan istimewa.

Ulangan 32: 10-11
(32:10) Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. (32:11) Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,

Kita dapat melihat dengan seksama, bahwa; Tuhan sendirilah yang membawa bangsa Israel dari suatu negeri di padang gurun, itulah Mesir. Laksana rajawali mendukung anak-anaknya di atas kepak sayapnya.
Suasana padang gurun digambarkan dengan dua hal, yaitu:
1.     Di tengah-tengah ketandusan”
Tandus, berarti; gersang atau kering-kering, bagaikan ranting yang tidak melekat pada pokoknya, menjadi kering tidak menghasilkan buah. Ini adalah suatu gambaran dari kehidupan tanpa persekutuan yang indah dengan Tuhan; menjadi kering-kering rohani, tidak menghasilkan buah yang harusnya dapat dicicipi dan dinikmati oleh Tuhan.
2.     Auman padang belantara” -> hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat, disebut juga dengan binatang buas.

Demikianlah keberadaan dari bangsa Israel sebelum mereka menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah.
Tuhan mendapati kondisi rohani mereka dari suatu kehidupan yang hina, yaitu berada di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara, tetapi oleh darah anak domba paskah, mereka dibebaskan, dan mendukung mereka dengan kekuatan dua tangan-Nya untuk sampai ke tanah Kanaan yang dijanjikan itu, dan selanjutnya mereka dijadikan suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah (imamat rajani), suatu kedudukan yang sangat tinggi dan istimewa.
Namun sayangnya, banyak orang Kristen tidak mengerti kedudukan yang tinggi semacam ini, karena pikiran mereka telah dibutakan oleh ilah zaman, tetapi malam ini Tuhan datang menjangkau setiap pikiran dan hati kita masing-masing pribadi lepas pribadi. Tuhan sudah menebus kita, maka tentu Tuhan tidak rela melepas kita kembali untuk berada di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara.

Pendeknya: Bangsa Israel itu dikelilingi-Nya, diawasi-Nya, dijaga-Nya, dijadikan sebagai biji mata Tuhan, laksana rajawali yang mendukung anak-anak-Nya di atas kepak sayap-Nya.
Imamat rajani atau orang yang melayani Tuhan (hamba-hamba Tuhan), itu adalah biji mata Tuhan. Dan biji mata Tuhan adalah milik kepunyaan Allah yang selalu mendapat dukungan, topangan dari Tuhan.

Saya kira; kita tidak perlu ragu, terkhusus pemuda remaja, yang sudah melayani Tuhan, tidak perlu kuatir soal apa yang akan dimakan, diminum, soal pakaian, soal masa depan, dan lain sebagainya.

Ulangan 32: 12
(32:12) demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

Oleh karena dua tangan Tuhan yang kuat, bangsa Israel dibawa mendekat kepada Allah, tidak ada allah asing menyertai mereka.
Demikian juga kita datang kepada Tuhan, beribadah dan melayani Dia, bukan karena berhala, yaitu harta, kekayaan, uang yang banyak, termasuk kedudukan atau pendidikan yang tinggi, bukan. Dan kita juga dipakai oleh Tuhan, bukan karena berhala, melainkan karena kemurahan dan pertolongan dari dua tangan Tuhan yang kuat.

Tadi kita sudah melihat, bahwa; Yusuf menjadi hamba bagi Potifar karena memang Potifar sudah membeli Yusuf dari tangan orang Ismael dan harganya sudah dibayar dengan lunas.

Syarat yang harus diperhatikan sebagai imamat rajani.
YANG PERTAMA.
Keluaran 19: 6-8
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel." (19:7) Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya. (19:8) Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan." Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.

Syarat untuk menjadi kerajaan imam dan bangsa yang kudus, yakni: melakukan ketetapan dan ketentuan yang diperintahkan Tuhan. Lalu bangsa Israel menjawab: “Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan”, Musa pun menyampaikan jawaban bangsa itu kepada Tuhan.

Tuhan sudah membuat dan mengikrarkan perjanjian, dan bangsa Israel harus menepati janjinya itu, karena itu adalah salah satu syarat mutlak di dalam hal melayani pekerjaan Tuhan, yaitu melakukan firman Tuhan, melakukan ketetapan dan ketentuan yang diperintahkan Tuhan.

Ulangan 4: 20
(4:20) sedangkan TUHAN telah mengambil kamu dan membawa kamu keluar dari dapur peleburan besi, dari Mesir, untuk menjadi umat milik-Nya sendiri, seperti yang terjadi sekarang ini.

Israel dilepaskan dari Mesir, yang digambarkan seperti dapur peleburan besi, untuk menjadi milik-Nya sendiri, itulah imamat rajani.

Ulangan 4: 23-26
(4:23) Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan perjanjian TUHAN, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang oleh TUHAN, Allahmu, dilarang kauperbuat. (4:24) Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu. (4:25) Apabila kamu beranak cucu dan kamu telah tua di negeri itu lalu kamu berlaku busuk dengan membuat patung yang menyerupai apa pun juga, dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahmu, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Nya, (4:26) maka aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu habis binasa dengan segera dari negeri ke mana kamu menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya; tidak akan lanjut umurmu di sana, tetapi pastilah kamu punah.

Syarat yang harus diperhatikan: Hati-hati, supaya jangan melupakan perjanjian Tuhan Allah yang telah diikat-Nya dengan bangsa itu. Jangan melepaskan diri dari perjanjian yang sudah diikat dengan Tuhan, yaitu melakukan firman Tuhan, berarti; jangan berlaku busuk, maksudnya; jangan membuat patung menyerupai apapun, serta jangan melakukan apa yang jahat, sebab itu menimbulkan sakit hati Tuhan.

Yang sudah melayani Tuhan, ayo, ikatkan diri dengan perjanjian dengan Tuhan, berarti; tetap melakukan apa yang sudah ditetapkan oleh Tuhan sebagai ikatan.

Ulangan 7: 6
(7:6) Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.

Umat yang kudus, yang dipilih, umat kesayangan Tuhan sendiri menunjuk; imamat rajani, itulah orang-orang yang melayani Tuhan.

Ulangan 7: 7-8
(7:7) Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu -- bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? -- (7:8) tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.

Tuhan memilih dan terpikat kepada bangsa Israel bukan karena jumlah mereka banyak, bukan karena mereka hebat dan dahsyat, tetapi karena Tuhan mengasihi mereka, serta mengingat sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyang bangsa Israel.

Ulangan 7: 9
(7:9) Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan,

Tuhan setia kepada orang yang mengasihi Tuhan dan yang berpegang kepada perintah-Nya, sebab itu perhatikanlah perintah dan perjanjian ini dengan baik-baik.

Ulangan 5: 7-9
(5:6) Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.  (5:7) Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. (5:8) Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. (5:9) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

Adapun ikatan perjanjian antara Allah dengan bangsa Israel:
1.     Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku”, ini bertolak belakang dengan kegiatan dari Allah Roh Kudus.
Meninggalkan ibadah dan pelayanan karena sibuk dengan pekerjaan, usaha, bisnis, perkara-perkara lahiriah lainnya, itu semua berhala.
2.     Jangan membuat bagimu patung”, ini bertolak belakang dengan tabiat dari Allah Anak, yaitu Yesus Kristus.
3.     Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya”, ini bertolak belakang dengan tabiat dari Allah Bapa.

Inilah ikatan perjanjian antara Allah dan bangsa Israel. Dari pihak bangsa Israel sudah terikat dengan perjanjian itu, Musa sendiri yang menyampaikan hal itu kepada Tuhan. Dengan demikian bangsa Israel tidak boleh mengingkari perjanjian itu, supaya Allah Trinitas dengan tabiat-Nya tidak tersakiti dan tidak ternodai.

Ulangan 5: 10
(5:10) tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

Tuhan akan menunjukkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yaitu;
1.     “Yang mengasihi Tuhan”
Di dalam kitab Ulangan 6: 5-8 dikatakan: Orang yang mengasihi Tuhan itu bagaikan tali sembahyang yang terikat di tangan dan menjadi lambang di dahi. Sebab itu, biarlah di dalam seluruh alam pemikiran kita ini, betul-betul mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan kekuatan kita masing-masing.
Tetapi jangan seperti ahli Taurat dan orang Farisi; melayani Tuhan dengan maksud supaya dilihat oleh orang lain, sehingga mereka memakai tali sembahyang yang lebar-lebar, maksudnya supaya orang tahu bahwa dia mengasihi Tuhan.
2.     “Berpegang kepada perintah-perintah-Nya”
Itu bagaikan jumbai-jumbai pada punca yang dibubuhkan benang ungu kebiru-biruan, sehingga setiap kali orang melihat itu, maka mereka harus tetap ingat untuk melakukan dan berpegang pada perintah-perintah Tuhan, mereka tidak boleh melupakan firman Tuhan...Bilangan 15:38-40.

Itulah syarat yang pertama: Melakukan firman dan mengasihi Tuhan. Hal ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

Syarat yang harus diperhatikan sebagai imamat rajani.
YANG KEDUA.
Ulangan 4: 1-2
(4:1) "Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. (4:2) Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.

Segala perintah Tuhan harus dipelihara, jangan ditambahi dan jangan dikurangi.
-       Ditambahi, artinya; menyampaikan satu dua ayat firman, lalu ditambahi atau disertai dengan cerita-cerita isapan jempol, kemudian dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, serta filsafat-filsafat kosong manusia.
Sekarang ini banyak hamba Tuhan menyampaikan satu atau mungkin dua ayat firman Tuhan tetapi dibumbu-bumbui dengan cerita-cerita yang ada di tengah dunia ini, menceritakan seluruh alam semesta, disertai dengan guyon-guyon dan lain sebagainya, itulah ditambahi.
-       Dikurangi, artinya; pengajaran salib dikurangi atau diganti dengan dua hal, yaitu;
1.     Tanda-tanda heran atau pun mujizat-mujizat, tetapi salib tidak ditegakkan di tengah ibadah dan pelayanan itu.
Perlu untuk diketahui dengan baik; biar sejuta kali terjadi mujizat di depan mata, tetapi kalau salib tidak ditegakkan di tengah ibadah pelayanan, maka mujizat itu tidak ada artinya.
2.     Teologi atau teori kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya.
Banyak orang dunia menyukai teori kemakmuran, maka tidak heran kalau satu gereja penuh karena menerapkan pelayanan yang demikian.

Sebaliknya, kalau salib ditegakkan dalam satu gereja, banyak orang tidak suka, padahal ini adalah syarat mutlak untuk diperhatikan oleh orang-orang yang melayani Tuhan, syarat yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang pelayan Tuhan, yaitu tidak boleh menambahi dan mengurangi firman.
Dari hal inilah kita semakin menyadari, ternyata banyak orang melayani Tuhan tetapi tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Tuhan.

Wahyu 22: 18-19
(22:18) Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. (22:19) Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

Akibat menambahkan dan mengurangkan firman Tuhan, maka ia akan menerima balasannya.

Akibat menambahkan firman Tuhan: “Kepadanya ditambahkan malapetaka-malapetaka yang ada di dalam kitab Wahyu.”

Mari kita lihat; MALAPETAKA dalam kitab Wahyu.
Wahyu 16: 2-4, 8, 10, 12, 17
(16:2) Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya. (16:3) Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut. (16:4) Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah. (16:8) Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api. (16:10) Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan, (16:12) Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur. (16:17) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."

Adapun ketujuh malapetaka tersebut.
-       Malapetaka YANG PERTAMA: Terjadi atas bumi, maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang menerima cap 666 (enam ratus enam puluh enam) di tangan kanan atau di dahi, dan yang menyembah patung binatang itu.
Bisul yang jahat dan yang berbahaya, itulah kanker. Kanker itu dimulai dari bisul kecil sampai bisul besar dan akhirnya menjalar, dan kalau akar-akarnya sudah menjalar, akan mematikan manusia.
Persamaan kanker itu sama seperti perkataan-perkataan dari nabi-nabi palsu, yang menjalar seperti kanker, dan itu akan membunuh manusia. Jadi, nabi palsu itu bisul. Kalau ada pemberitaan yang palsu, itu adalah bisul. Oleh sebab itu, jangan suka dengan firman yang ditambahkan.
-       Malapetaka YANG KEDUA: Terjadi atas laut, sehingga air menjadi darah.
-       Malapetaka YANG KETIGA: Terjadi atas sungai-sungai dan mata-mata air, sehingga semuanya menjadi darah, air tawar menjadi darah.
-       Malapetaka YANG KEEMPAT: Terjadi atas matahari, yang kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api.
Hari-hari ini hal demikian sudah mulai terjadi; panas yang begitu tinggi 50 (lima puluh) derajat Celcius terjadi di India, kemudian beberapa minggu lalu panas yang begitu tinggi terjadi di Amerika, sampai semua peralatan atau barang-barang yang terbuat dari karet dan plastik, semua hancur meleleh.
Maka malam ini saya ingatkan: kedudukan saudara (pemuda remaja) sudah tepat apabila digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel. Jangan cari kenikmatan dunia untuk memuaskan hawa nafsu daging.
-       Malapetaka YANG KELIMA: Terjadi atas takhta binatang, menimpa atas kerajaan antikris, sehingga kerajannya menjadi gelap, kemudian mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan.
Kalau lidah digigit, maka mulut tidak dapat memuliakan Tuhan, berarti; kehidupan mereka semakin hari semakin jauh dari Tuhan.
-       Malapetaka YANG KEENAM: Terjadi atas sungai Efrat, lalu keringlah airnya, maka siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah Timur, itulah mereka yang sudah dibawa masuk di dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna dari Timur sampai ke Barat, dari pintu gerbang sampai kepada Ruangan Maha Suci,  maka mau tidak mau kita harus menerima Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel.
Tuhan sangat menghargai imamat rajani, itu sebabnya di atas tadi saya sudah katakan, bahwa; kita datang kepada Tuhan tidak cukup hanya beribadah, tetapi harus menjadi harta kesayangan, menjadi milik kepunyaan-Nya sendiri, itulah imamat rajani (menjadi pelayan Tuhan).
Kalau orang tidak mau melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dalam tahbisan yang benar dan yang suci, itu adalah orang yang tidak mengerti tentang Kerajaan Sorga oleh karena pikirannya yang sempit, sementara sorga tidak sesempit pemikiran manusia.
-       Malapetaka YANG KETUJUH: Terjadi atas angkasa, lalu dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: “Sudah terlaksana”, berarti; segala sesuatu yang ada di atas muka bumi ini sudah selesai, termasuk kegiatan dari pada tritunggal Setan, itulah naga, antikris, dan nabi palsu.
Itu sebabnya pada ayat 19 dikatakan: “terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian”, yaitu; satu kota dari naga, satu kota dari antikris, satu kota dari nabi-nabi palsu. Kalau sudah terpecah, maka tidak ada lagi kekuatan, berarti sudah selesai, sudah terlaksana.

Itulah malapetaka-malapetaka yang dimaksud, dan itu berlaku bagi mereka yang menambahkan firman Tuhan.

Akibat mengurangkan firman Tuhan: “Allah mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus.”

Sejenak kita melihat tentang; POHON KEHIDUPAN.
Wahyu 22: 2
(22:2) Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.

Pohon kehidupan itu berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali.
Berbuah dua belas kali, menunjuk; pengajaran rasul-rasul, itulah buah pohon kehidupan.
-       Dua belas kali gambaran dari dua belas murid atau rasul-rasul.
-       Pohon kehidupan gambaran dari pribadi Yesus Kristus.

Lihat; PENGAJARAN RASUL-RASUL.
Kisah Para Rasul 2: 42
(2:42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Adapun pengajaran rasul-rasul ialah:
1.     Bertekun dalam persekutuan.
2.     Bertekun dalam pemecahan roti.
3.     Bertekun dalam berdoa.
Jelas, ini menunjuk; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
1.     Tekun dalam persekutuan, sama dengan; tekun dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
2.     Tekun dalam memecahkan roti, sama dengan; tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
3.     Tekun dalam berdoa, sama dengan; tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Inilah pengajaran rasul-rasul atau berbuah dua belas kali.

Kita kembali membaca Wahyu.
Wahyu 2: 7
(2:7) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Barangsiapa menang, maka diberi makan dari pohon kehidupan berarti; tekun dalam tiga macam ibadah pokok, itulah buah dari pohon kehidupan.
Itulah keadaan dari jemaat di Filadelfia; mereka mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.

Wahyu 22: 14
(22:14) Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.

Mereka yang akan menikmati buah pohon kehidupan adalah orang yang mencuci jubah dan menjadikannya putih dalam darah Anak Domba, berarti; menghargai korban Kristus.

Sekalipun kelihatan hebat, sekalipun kelihatan luar biasa, tetap saja tidak ada artinya, sebab Tuhan akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan (mereka tidak menikmati buah pohon kehidupan).

Pemuda remaja telah mendapat pengertian semacam ini, itu adalah kemurahan. Kalau kita sudah mendapat pengertian semacam ini, tentu hati dan pikiran kita tidak mudah tergoda, tidak akan goyah oleh pengaruh-pengaruh yang tidak suci, tidak mudah dipengaruhi oleh dunia dan arusnya yang begitu dahsyat, tidak mudah dipengaruhi oleh harta kekayaan apapun di bumi ini.

Sementara dalam Ibadah Pendalaman Alkitab 27 Juni 2019, kita diajar untuk menjadi gereja Tuhan yang visioner, memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan.
Tuhan sedang mengajari kita untuk memperhatikan yang tidak kelihatan, suatu tempat kediaman yang abadi yang akan Tuhan sediakan bagi kita, asal kita betul-betul memperhatikan syarat-syarat di dalam hal melayani pekerjaan Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Itulah syarat di dalam melayani Tuhan yang harus diperhatikan sebagai imamat rajani.

Tugas dari imamat rajani.
Titus 2: 14
(2:9) Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah, (2:10) jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita. (2:11) Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. (2:12) Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini (2:13) dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, (2:14) yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Tugas dari imamat rajani (seorang hamba Tuhan), pelayan Tuhan adalah rajin berbuat baik.
Rajin, sama dengan; tidak malas di dalam hal berbuat baik.

Berbuat baik ukurannya bukanlah manusia, tetapi ukurannya adalah salib.
Kalau berbuat baik ukurannya adalah pengertian dan kebenaran manusia, kita bisa mengelabui orang lain dengan doa yang panjang-panjang, kita bisa mengelabui orang lain dengan kemunafikan-kemunafikan, tetapi tolak ukur dari rajin berbuat baik adalah salib; sangkal diri dan memikul salib, itulah tugas dari imamat rajani.

1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Tugas dari imamat rajani, yaitu untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.
Karya Allah yang terbesar adalah salib di Golgota.

Biarlah kiranya kita senantiasa rajin berbuat baik, di mana salib Golgota yang menjadi tolak ukurnya, dan dalam hal memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah di manapun kita berada, tetaplah beritakan perbuatan-perbuatan yang besar (karya Allah yang terbesar).

Demikianlah kehidupan dari pada Yusuf di mata Potifar, sehingga oleh karena keberadaan Yusuf ini, Potifar menjadi sangat diberkati oleh Tuhan, baik di rumah maupun di ladangnya, sehingga Potifar tidak perlu lagi repot mengurus segala sesuatu yang di rumahnya, kecuali mengurus makannya sendiri.

Biarlah kiranya kita memperhatikan apa yang Tuhan mau. Belajarlah seperti Yusuf; menjadi hamba bagi Potifar, sebab dia sudah dibeli dan harganya sudah lunas dibayar kepada orang Ismael, saudagar dari Midian, orang Arab itu.
Demikian juga kita sudah dipanggil dari kegelapan kepada terang yang ajaib, biarlah kiranya kita mengambil rupa sebagai hamba, melayani Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan akal budi.

Yesaya 9: 1-2
(9:1) Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. (9:2) Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.

Dipanggil dari kegelapan kepada terang yang ajaib, berarti terjadi kelepasan atas dosa, maka “atasnya terang telah bersinar” sampai akhirnya menimbulkan sukacita besar di manapun kita berada. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman;
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment