KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, September 11, 2019

IBADAH KENAIKAN TUHAN YESUS KRISTUS (PENDALAMAN ALKITAB), 30 MEI 2019



IBADAH KENAIKAN TUHAN YESUS KRISTUS (PENDALAMAN ALKITAB), 30 MEI 2019

KITAB RUT
(Seri: 50)

Subtema: TAKHTA ALLAH DAN KEMULIAAN ALLAH NYATA DI BUMI.


Shalom.
Selamat sore, salam sejahtera bagi kita sekaliannya. Dari tempat ini saya mengucapkan selamat beribadah, lewat Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke sorga.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming video internet, Youtube, Facebook di mana pun anda berada.
Sebab itu kita berdoa, kita mohon dengan rendah hati kepada Tuhan supaya Tuhan bukakan firman-Nya untuk kita sore ini.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab, juga untuk Ibadah Kenaikan Yesus Kristus ke sorga dari KITAB RUT.
Rut 2:10
(2:10) Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?"

Sebetulnya, Rut adalah bangsa kafir (bangsa Moab), tetapi di sini kita perhatikan; Rut mendapat perhatian dari Boas rohani, yaitu Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja Mempelai Pria Sorga.
Bagian dari kalimat yang harus kita perhatikan dari ayat 10 ini adalah: “Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah.” Suatu sikap yang baik ditunjukkan oleh Rut, sekaligus menguntungkan dirinya sendiri.
Sikap penyembahan yang benar itu merupakan bayangan dan gambaran dari penyembahan di dalam Kerajaan Sorga.

Wahyu 4:9-10
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, (4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

Setiap kali keempat makhluk itu menaikkan puji-pujian, hormat, ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta itu, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya.
Baik empat makhluk maupun dua puluh empat tua-tua arah penyembahannya kepada Kristus, Kepala.
-       4 (empat) makhluk memuji-muji Tuhan arahnya kepada Kristus, Kepala.
-       24 (dua puluh empat) tua-tua menyembah Dia, suatu penyembahan yang mengarah kepada Kristus, Kepala.

Kalau kita betul-betul hidup di dalam penyembahan yang benar selama di bumi ini, maka baik hati, pikiran, dan perasaan, maupun tubuh, jiwa, dan roh kita, senantiasa terarah kepada Kristus, Kepala, Dia yang duduk di atas takhta-Nya sampai selama-lamanya.

Wahyu 5:8
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.

Tersungkurlah keempat makhluk dan dua puluh empat tua-tua di hadapan Anak Domba yang di atas takhta itu, sebab di tangan mereka masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan, itulah doa penyembahan dari orang-orang kudus.

Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. (8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Asap dupa kemenyan naik sampai ke hadirat Allah, artinya; doa penyembahan adalah sebuah sarana yang membawa kita sampai kepada takhta Allah, ada di dalam kemuliaan-Nya.

Sekarang, mari kita perhatikan; KEADAAN ATAU KEDUDUKAN DARI 24 TUA-TUA.
Wahyu 4:4
(4:4) Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

24 (dua puluh empat) tua-tua berkedudukan di atas 24 (dua puluh empat) takhta.
Dua puluh empat tua-tua, menunjuk kepada;
-       12 (dua belas) rasul hujan awal,
-       dan 12 (dua belas) rasul hujan akhir,

Lukas 22:29-30
(22:29) Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, (22:30) bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

12 (dua belas) rasul duduk di atas takhta untuk menghakimi dua belas suku Israel.
12 (dua belas) rasul hujan awal, menghakimi gereja hujan awal, Ananias dan Safira mati seketika karena mereka mendustai Roh Tuhan.
Jadi, 12 (dua belas) rasul hujan awal maupun nanti dua belas rasul hujan akhir, tugasnya untuk menghakimi 12 (dua belas) suku Israel, menghakimi bangsa-bangsa dan suku-suku, kaum dan bahasa.

2 Tesalonika 1:5-6
(1:5) suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu. (1:6) Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu

Kalau kita boleh berada di tengah-tengah takhta Allah lewat ibadah dan pelayanan termasuk ibadah untuk memperingati hari kenaikan Yesus Kristus, itu adalah bukti, bahwa; adilnya penghakiman Allah.
Kalau Tuhan langsung menghakimi seseorang saat berbuat dosa, itu bukan penghakiman yang adil. Tetapi sampai pada saat ini orang berdosa termasuk kita, bangsa kafir, diijinkan untuk berada di tengah-tengah takhta kasih karunia,  itu bukti adilnya penghakiman Allah kepada kita semua.
Sementara di tengah-tengah kita menjalankan ibadah dan pelayanan ini, kita menanggung banyak penderitaan, sebab memang orang yang mau hidup beribadah, banyak menanggung penderitaan. Beribadah, tetapi melepaskan diri dari  sengsara salib (penderitaan), dia itu bukan orang yang mau hidup beribadah, tetapi hidup seenaknya saja, inilah yang disebut gereja palsu.

Ibrani 1:3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Pendeknya: Yesus, Anak Allah, sekarang duduk di sebelah kanan yang Maha besar, di tempat yang tinggi, yaitu;  takhta Allah (kemuliaan) setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, inilah penghakiman yang adil dari Tuhan untuk manusia.
Maka sekali lagi saya tandaskan; seandainya manusia dihakimi saat dia berbuat dosa, tentu manusia akan mati dan binasa, itu bukan penghakiman yang adil.

Yesus naik meninggalkan dunia ini bukan dalam keadaan semberaut, bukan dalam keadaan hidup tak menentu, atau yang disebut dengan wujud yang tidak terbentuk, tetapi Yesus naik dan sekarang ada di takhta Allah dan di dalam kemuliaan, setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, inilah takhta penghakiman yang adil.
Oleh sebab itu, sekarang bagi kita bangsa kafir, bagi kita orang berdosa, tinggal melihat dan mengikuti contoh teladan yang Dia kerjakan itu, maka pada saat penghakiman, kita akan mendapat keselamatan; ada di atas takhta dan dalam kemuliaan.

Sebab itu kalau kita lihat tadi; 24 (dua puluh empat) tua-tua berkedudukan di atas 24 (dua puluh empat) takhta.
24 (dua puluh empat) itulah;
-       12 (dua belas) rasul hujan awal
-       dan 12 (dua belas) rasul hujan akhir
Tugas mereka: Menghakimi 12 (dua belas) suku Israel, dan penghakiman mereka adalah penghakiman yang adil, tidak membabi buta.

Sebagai bangsa kafir, yang dahulu hidup jauh dari Allah, tidak mengenal tentang kebenaran, tidak mendapat ketentuan-ketentuan yang dijanjikan. Kalau hari ini kita berada di takhta Allah (takhta kasih karunia) lewat ibadah   Kenaikan Yesus Kristus itu adalah suatu kemurahan (penghakiman yang adil bagi).

Wahyu 19:2
(19:2) sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."

Adil dan benar segala penghakiman-Nya, mengapa? Karena Ia telah menghakimi pelacur besar.
Bayangkan, kalau seandainya Yesus naik ke sorga dan meninggalkan dunia dalam keadaan tidak menentu, maka manusia akan berujung kepada maut, kebinasaan. Tetapi yang benar Ia telah menghakimi pelacur besar, Ia telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu.

Wahyu 16:4
(16:4) Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.

Cawan murka Allah yang ketiga, yaitu; sungai-sungai dan mata-mata air menjadi darah.
Pendeknya: Semua air menjadi darah.

Wahyu 16:5-6
(16:5) Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. (16:6) Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!"

Tuhan membalaskan, Tuhan memberi mereka minum darah, yaitu mereka yang telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi.
Orang-orang yang menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, akan minum dari darah, itu merupakan pembalasan atau penghakiman yang adil dari Tuhan. Jadi, cawan murka Allah yang ketiga itu adalah penghakiman yang adil.

Wahyu 16:7
(16:7) Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu."

Mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu."
Mezbah, menunjuk kepada; orang-orang yang melayani, yang disertai dengan tanda darah.

Orang yang mau hidup beribadah dan melayani kepada Tuhan ditandai dengan darah, tetapi nanti pada hari penghakiman-Nya, kita akan merasakan pembelaan-Nya, yaitu suatu kali nanti kita juga akan berada duduk di atas takhta dan berada dalam kemuliaan-Nya.
Kalau beribadah tanpa salib, dengan lain kata hidup seenaknya saja, hidup sesuka hati, bahkan menjadi kehidupan yang arogansi saat dikoreksi, juga akan mendapat penghakiman yang adil.
Tidakkah saudara takut dengan takhta dan kemuliaan Allah? Di situ terdapat penghakiman yang adil.
Kesimpulannya: Takhta Allah dan kemuliaan-Nya adalah penghakiman yang adil.

Sekarang kita maju terus memperhatikan;
Wujud dari takhta Allah dan kemuliaan-Nya di bumi.
1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

“Sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita.” Menunjuk kepada; pengalaman Tuhan Yesus Kristus di dalam tiga tanda, yaitu:
1.     Kematian-Nya.
2.     Kebangkitan-Nya.
3.     Kemuliaan-Nya.
Inilah wujud dari takhta Allah dan kemuliaan-Nya bagi kita selama kita hidup di bumi ini.

Yesus duduk di atas takhta dan ada di dalam kemuliaan.
-       Di mana Allah bertakhta? Jawabnya ialah; di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
-       Di mana kemuliaan Allah? Jawabnya ialah; di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Ibadah dan pelayanan ini adalah takhta Allah. Ibadah dan pelayanan ini adalah kemuliaan Allah.
Di tengah-tengah ibadah inilah Tuhan bertakhta, maka sesungguhnya; agunglah rahasia ibadah kita ini.

Kita akan melihat dan memeriksa dengan singkat tentang ketiga hal tersebut supaya takhta Allah dan kemuliaan Allah nyata bagi kita selama kita hidup di bumi ini.

Tentang: KEMATIAN-NYA.
1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Perhatikan kalimat: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia”, menunjuk kepada; pengalaman kematian.
Berarti; dari atas (dari sorga), Ia turun ke bumi, dunia orang mati.

Efesus 4:9
(4:9) Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?

Ia turun ke dunia orang mati, ke dunia yang paling bawah, inilah tanda dalam pengalaman kematian Yesus Kristus.

1 Timotis 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Pengalaman kematian Yesus Kristus dibenarkan dalam Roh.

1 Korintus 1:22-23
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, (1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

Pengalaman kematian Yesus (dibenarkan dalam Roh), tetapi itu merupakan suatu kebodohan bagi dunia ini.
Kemudian, bagi orang Yahudi menjadi suatu batu sandungan.

Efesus 4:10-12
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. (4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Pengalaman kematian Yesus Kristus bertujuan untuk memenuhkan segala sesuatu, yaitu memberikan lima jabatan:
1. Jabatan rasul.
2. Jabatan nabi.
3. Jabatan penginjil.
4. Jabatan gembala.
5. Jabatan guru atau pengajar.
Dengan maksud untuk memperlengkapi orang-orang kudus, bagi pekerjaan pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

Jubah imam besar terdiri dari tiga bagian, salah satunya adalah BAJU EFOD, itu berbicara pengalaman kematian dengan lima warna. Lima warna inilah merupakan keindahan-keindahan yang bisa terlihat di dalam diri Yesus Kristus.
1.     Emas, menunjuk; keilahian Yesus Kristus.
2.     Merah, menunjuk; pengalaman kematian Yesus Kristus, sebagai MANUSIA.
3.     Biru, menunjuk; kebangkitan Yesus, sebagai HAMBA.
4.     Ungu, menunjuk; kemuliaan Yesus, sebagai RAJA.
5.     Putih, menunjuk; keadilan kebenaran Yesus, sebagai ANAK ALLAH.

Lima warna ini terdapat di dalam diri Yesus, warna-warni penuh dengan keindahan.
Pengalaman kematian penuh dengan warna. Pengalaman kematian unik, tidak bisa diselami oleh akal pikiran manusia.
Kita banyak kali mendapatkan didikan dengan cara Tuhan; sekali waktu bisa sakit, sekali waktu bisa tidak punya uang, sekali waktu bisa tidak mempunyai pekerjaan, tetapi pengalaman semacam ini mewarnai kehidupan kita, supaya kita boleh mengucap syukur kepada Tuhan senantiasa. Tuhan mau menyatakan kehendak-Nya.

1 Korintus 15:3-4
(15:3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (15:4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

Lewat kematian inilah, Ia memenuhkan segala sesuatu termasuk memberikan jabatan Rasul kepada Paulus, dan oleh karena kematian-Nya juga Ia memenuhkan, yaitu dosa-dosa kita ditanggung oleh Yesus Kristus.

Tuhan memberikan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus kepada orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
Untuk pembangunan Tabernakel (Keluaran 25), bangsa Israel harus membawa persembahan khusus, yaitu: orang yang terdorong hatinya, demi terwujudnya kesatuan tubuh (pembangunan Tabernakel).
Pengalaman kematian jangan diabaikan. Orang dunia tidak mengerti, itu hanya dibenarkan dalam Roh Allah.

Tentang: KEBANGKITAN-NYA.
1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Kalimat yang harus kita perhatikan adalah: “yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat.”
Maksudnya; setelah kebangkitan Yesus Kristus, Ia menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat.

1 Korintus 15:3-4
(15:3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (15:4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

Yesus telah mati dan hari ketiga Ia dibangkitkan, sesuai dengan kitab suci.

1 Korintus 15:5-8
(15:5) bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. (15:6) Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. (15:7) Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. (15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.

Bukti bahwa Yesus telah bangkit, Ia menampakkan diri-Nya;
1.     Kepada Kefas dan kepada dua belas murid-Nya.
2.     Kepada Yakobus, kemudian kepada dua belas rasul.
3.     Yang paling terakhir, Ia menampakkan diri kepada Paulus.
Itu adalah bukti yang kuat bahwa pada hari yang ketiga Yesus telah bangkit.

1 Korintus 15:8
(15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.

Rasul Paulus berkata: “Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.”
Anak yang lahir sebelum waktunya disebut bayi prematur. Bayi prematur, berarti; tidak berdaya untuk menggerakkan tangan, kaki, kepala, seluruh anggota-anggota tubuhnya.
Kalau akhirnya Yesus menampakkan diri kepada Rasul Paulus, itu merupakan kasih karunia (kemurahan Tuhan); sebab yang tidak layak menjadi layak = kasih karunia.

1 Korintus 15:9
(15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

Rasul Paulus menyadari diri sebagai yang paling hina dari semua rasul, sebab ia telah menganiaya Jemaat Allah, itu sebabnya dia merasa tidak layak menerima jabatan rasul.

1 Korintus 15:10
(15:10) Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Rasul Paulus berkata: “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang.”
Kita ada sebagaimana kita ada sekarang ini karena kasih karunia, karena kemurahan Tuhan yang telah dianugerahkan kepada kita (yang tidak layak menjadi layak).

Selanjutnya Rasul Paulus berkata; “Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”
Oleh karena kasih karunia yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada Rasul Paulus, ia didorong untuk melakukan suatu pekerjaan yang lebih hebat, lebih besar dari rasul-rasul yang lain. Dan kalau kita melihat sepak terjang dari Rasul Paulus ini, memang nilai rata-ratanya melebihi dari nilai rasul-rasul yang lain, banyak bukti mengatakan itu;
-       Rasul Paulus mengakhiri pertandingan dengan baik, itu berbicara tentang kesatuan tubuh, sebab Yesus juga mengakhiri pekerjaan-Nya di atas kayu salib, dengan tidak ada satu tulang yang dipatahkan, itu berbicara tentang  kesatuan tubuh.
-       Kemudian Rasul Paulus menulis 14 surat (kitab) dalam Perjanjian Baru.

Angka empat belas ini sangat penting, sebab dia tampil sebagai ibu (gembala), tugasnya: mengasuh dan merawati sidang jemaat untuk selanjutnya dipertunangkan kepada satu laki-laki, sebab dia berjuang untuk membawa sidang jemaat, sebagai perawan suci, kepada Kristus, Dialah Mempelai Pria Sorga... 2 Korintus 11:2
Setelah empat belas tahun melayani, Rasul Paulus menceritakan pengalamannya kepada jemaat di Korintus yaitu; ketika dia diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga, di situlah dia menerima penyataan-penyataan dari Allah yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan oleh manusia, ini jelas berbicara tentang hubungan nikah.
Hubungan intim menghasilkan nyanyian baru (logat ganjil, bahasa lidah, bahasa roh) yang tak terkatakan, yang tidak bisa diucapkan oleh siapa pun kecuali orang yang melangsungkan hubungan intim itu dengan Tuhan.
Banyak fakta-fakta bahwa Rasul Paulus memiliki nilai di atas rata-rata dari rasul-rasul lain yang tiada taranya itu.
Biarlah kiranya kita menghargai kemurahan Tuhan yang luar biasa ini.

1 Korintus 15:11
(15:11) Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.

Kasih karunia itu tidak menjadi sia-sia, kalau kita betul-betul menghargai karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang Tuhan percayakan, maka orang lain percaya kepada Tuhan.
Maka, sangat memilukan hati Tuhan kalau imam menerima jabatan-jabatan dan karunia-karunia, tetapi membuat orang menderita.

Itulah tentang kebangkitan Yesus. Selanjutnya, menampakkan diri kepada Kefas dan dua belas murid, kepada Yakobus dan dua belas rasul, dan yang terakhir kepada Rasul Paulus.

1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Tanda kebangkitan Yesus diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, itulah bangsa kafir.
Bangsa kafir adalah tunas liar yang dicangkokkan pada akar pohon zaitun. Jadi, kalau kita mendapat bagian di dalam Tuhan, itu kemurahan, sehingga kita mendapat getah dari akar pohon zaitun, itu kemurahan.
Getah itu berbicara tentang sengsara salib. Getah itu rasanya pahit, itu menunjuk kepada; pengalaman salib. Sengsara salib itu kemurahan bagi kita, bagi bangsa kafir.

Roma 1:5-7
(1:5) Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya. (1:6) Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus. (1:7) Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.

Rasul Paulus memberitakan pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus kepada bangsa kafir, itulah sidang jemaat yang ada di Roma, supaya dengan perantaraan-Nya menuntun semua bangsa supaya percaya dan taat kepada nama-Nya.

Biarlah kiranya kita percaya selanjutnya taat kepada nama-Nya.
-       Percaya, kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada PINTU GERBANG.
Pendeknya; percaya adalah pintu gerbang untuk menuju Kerajaan Sorga.
-       Taat, berarti; patuh pada ajaran yang benar, patuh pada kehendak Allah.
Orang yang taat tidak tawar menawar seperti Yesus; Dia harus minum cawan Allah, berarti; menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib. Ketika Ia minum cawan Allah, Dia tidak melakukan negoisasi supaya hanya tangan kiri saja, atau kaki kiri saja yang dipaku, tetapi dalam hal ini Ia tidak tawar menawar.
Di dalam ketaatan tidak ada tawar menawar, tidak ada negoisasi, taat saja.

Sedikit mengenai TAAT.
Ibrani 5:7-8
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. (5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

Yesus, Anak Allah, “Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.”
Tidak ada negoisasi, tidak ada tawar menawar, sebab Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang diderita-Nya.
Seorang imam (melayani sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan), jangan suka tawar menawar. Maksudnya; kalau enak dia kerjakan, kalau merugikan dilepaskan.

Kita kembali memperhatikan: KEBANGKITAN YESUS.
Kisah Para Rasul 26:16
(26:16) Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.

Tuhan menetapkan Rasul Paulus menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang ia lihat dari Tuhan dan tentang apa yang akan diperlihatkan kepadanya nanti.
Jadi, kuasa kebangkitan Yesus: Memperlihatkan segala sesuatu, baik yang sekarang maupun yang akan datang.
Dengan demikian, kita melihat dan mengetahui segala sesuatu, kita melihat tuntunan Tuhan, pimpinan Tuhan, penyertaan Tuhan hari ini, besok, lusa, seterusnya sampai Ia datang, Tuhan tidak biarkan kita binasa, itulah kuasa dari kebangkitan Yesus Kristus.

Kisah Para Rasul 26:17
(26:17) Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka,

Yesus berkata: “Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini (bangsa Yahudi) dan dari bangsa-bangsa lain (bangsa kafir)”, dengan kata lain; dikhususkan untuk Tuhan. Jadi, Paulus menerima jabatan rasul untuk dikhususkan oleh Tuhan.
Kalau kita dihiasi roh pengasihan, dihiasi karunia-karunia dan jabatan Roh Kudus, kita patut bersyukur dan berterimakasih, itu tanda bahwa kita dikhususkan oleh Tuhan bagi Dia, baik untuk orang Yahudi dan kafir.

Tujuannya: Untuk membuka mata mereka, sama dengan; menyadari diri.
Kalau mata tertutup, tidak dapat melihat keadaan, sama dengan; tidak menyadari diri. Orang yang tidak menyadari diri adalah orang buta, orang yang tidak melihat dosanya, kejahatannya, kenajisannya.

Rasul Paulus, dikhususkan untuk membuka mata mereka, berarti; untuk menyadarkan, baik orang Yahudi maupun bangsa kafir, dari banyak dosa. Kalau kita menyadarinya, pasti kita merasa malu kepada Tuhan.

Kisah Para Rasul 26:18
(26:18) untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.

Apa tanda menyadari diri (sadar terhadap dosa)?
1.     Berbalik dari kegelapan kepada terang.
Firman itu mempunyai daya cipta; menjadikan yang tidak ada menjadi ada, kemudian membentuk manusia sehingga manusia itu hidup, dan hidup itu adalah terang.
2.     Berbalik dari kuasa Iblis kepada Allah.
Kalau berbalik dari kuasa Iblis kepada kuasa Allah, berarti; hidup di dalam kuasa Allah.

Manfaat berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa iblis kepada Allah;
1.     Mendapat pengampunan dari Tuhan.
2.     Mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
Pendeknya: Diampuni dan menjadi bagian dari orang-orang yang diselamatkan.

Berkaitan dengan itu, kita perhatikan Efesus 3: 6-8.
Efesus 3:6
(3:6) yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.

Sampai pada akhirnya, bangsa kafir turut menjadi:
1.   Ahli-ahli waris.
2.   Anggota-anggota tubuh (kesatuan tubuh Kristus yang sempurna).
3.   Peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.

Efesus 3:7-8
(3:7) Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya. (3:8) Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,

Oleh karena kasih karunia yang dianugerahkan, Paulus menerima jabatan rasul untuk memberitakan Injil kepada bangsa kafir, yang adalah kekayaan Kristus yang tidak terduga, itulah yang disebut kemurahan.

Pemberitaan Injil kepada bangsa kafir, itu adalah kekayaan Kristus yang tidak terduga, persis seperti mendapatkan jubah Yesus.
Untuk pakaian Yesus dibagi menjadi empat bagian, tetapi khusus untuk jubah Yesus, harus melalui undian (lotre), tidak terduga.
Kalau kita mendapat bagian dari pelayanan Imam Besar, itu adalah kemurahan yang tidak terduga, seperti mendapat lotre (undian).

Efesus 3:9
(3:9) dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu,

Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari keturunan ke keturunan telah dinyatakan kepada bangsa kafir.  Setelah bangsa kafir percaya dan taat, mereka diampuni dan diselamatkan, bahkan turut mendapat bagian dari ketentuan-ketentuan yang dijanjikan Kristus Yesus.

Kembali kita memperhatikan 1 Timotius 3: 16
1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Kebangkitan Yesus diberitakan diantara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (bangsa Kafir), dan dipercayai di dalam dunia ini. Apa buktinya?

Markus 16:19-20
(16:19) Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. (16:20) Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertai. Banyak mujizat terjadi lewat pemberitaan Injil;
-       Mujizat pertama; “air berubah menjadi anggur”, ada suatu keubahan dalam nikah, sama dengan nikah yang  dipulihkan.
-       Mujizat kedua; tetap masih di Kana, di mana “anak yang berujung pada kematian, disembuhkan.” -> mujizat yang kedua.
Maka dari pemulihan inilah kita dapat yakin, bahwa; Yesus telah bangkit, maut telah dikalahkan.

Tentang: KEMULIAAN-NYA.
1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Kalimat yang kita perhatikan: “diangkat dalam kemuliaan."
Biarlah kiranya kita nanti diangkat di dalam kemuliaan, dengan lain kata: di mana Yesus berada, di situ juga pelayan-pelayan-Nya berada. Yesus diangkat ke sorga, sekarang duduk di atas takhta dalam kemuliaan.
Kita juga berdoa, dengan harap yang luar biasa supaya kita juga kelak naik ke sorga, duduk di atas takhta dan dipermuliakan bersama dengan Dia, itulah doa dan harapan kita yang besar kepada Tuhan.

Bicara soal naik dipermuliakan, kita belajar dari: domba-domba yang senantiasa memperhatikan kehidupan yang hina.
Matius 25:31-33
(25:31) "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. (25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, (25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya untuk mengadakan pemisahan, seperti gembala memisahkan domba dari kambing;
-       Domba-domba ditempatkan di sebelah kanan.
-       Kambing-kambing di sebelah kiri.

Matius 25:34
(25:34) Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Yesus berkata kepada domba-domba yang disebelah kanan: “terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan”, artinya; naik, terangkat, dipermuliakan oleh Tuhan.
Ini yang harus kita pelajari sekarang lebih jauh lagi, supaya nanti kita naik, duduk di atas takhta, ada dalam kemuliaan, dengan lain kata dipermuliakan.

Matius 25:35-40
(25:35) Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; (25:36) ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. (25:37) Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? (25:38) Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? (25:39) Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? (25:40) Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan itu sangat memperhatikan kehidupan yang paling hina.

Kalau kita kaitkan dengan Injil Matius 7:15-23, nabi-nabi palsu disebut juga serigala berbulu domba, merasa telah memperhatikan yang paling hina, karena mereka telah melakukan tiga perkara ajaib;
-       bernubuat demi nama Tuhan,
-       mengusir Setan demi nama Tuhan,
-       mengadakan banyak mujizat demi nama Tuhan,
Mereka merasa bahwa mereka sangat memperhatikan sidang jemaat (gereja Tuhan), lewat apa yang mereka perbuat (tiga demonstrasi yang ajaib).
Tetapi Tuhan berkata: “Aku tidak pernah mengenal kamu!”, lalu kembali berkata kepada nabi-nabi palsu: “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" 
Pada ayat 21, Tuhan berkata: “bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!”, bukan mereka yang melakukan perbuatan ajaib lalu masuk ke dalam Kerajaan Sorga, tetapi mereka yang melakukan kehendak Allah Bapa yang di sorga, menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, menyangkal dirinya, memikul salib, ikut Tuhan.

Yesus memperhatikan manusia yang hina, sebab Yesus rela menanggung penderitaan di atas kayu salib dan menjadi hina. Pendeknya; dalam kemuliaan menjadi hina, karena kehinaan kita. Kalau Yesus tidak mati, setiap minggu pemberitaan firman hanya tentang diberkati diberkati dan diberkati, itu bukan perhatian kepada orang yang hina.

Mazmur 103:14
(103:14) Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu

Dia ingat, bahwa kita ini debu. Dia sangat memperhatikan manusia yang hina karena dosa, digambarkan seperti debu tanah.
Nabi palsu tidak mau mengerti kehidupan yang hina, mereka sibuk dengan perkara lahiriah, soal berkat dan lain sebagainya.

2 Korinus 5:21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Dia yang benar dijadikan dosa, supaya manusia yang hina karena dosa dibenarkan oleh kehinaan-Nya.
Dengan kata lain, manusia yang hina dipermuliakan.

2 Timotius 4:6
(4:6) Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.

Rasul Paulus berkata: “darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.”
Jelas, Rasul Paulus sangat memperhatikan sidang jemaat, kehidupan yang hina, dia tidak sibuk soal mujizat, dia tidak sibuk soal perkara lahiriah, tetapi ia sibuk membicarakan soal korban Kristus, dengan demikian; Ia sangat memperhatikan kehidupan yang hina.

2 Timotius 4:7
(4:7) Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman

Mengapa Rasul Paulus berkata: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik”? Jawabnya; ia telah mencapai garis akhir dan ia telah memelihara iman.

Garis akhir pelayanan Yesus di bumi adalah mati di kayu salib.
-     Oleh karena kematian-Nya, tidak satu pun tulang-tulang-Nya dipatahkan, ini berbicara tentang kesatuan tubuh.
-  Oleh karena kematian-Nya, satu tusukan menusuk lambung-Nya, lalu segera mengalir keluar darah dan air, melahirkan bangsa kafir.

1 Timotius 4:8
(4:8) Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Rasul Paulus berkata: “telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil.”
Apa buktinya Yesus hakim yang adil? Yesus telah naik, dan duduk di sebelah Allah Yang Maha Tinggi, duduk di atas takhta dan dalam kemuliaan, sesudah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, itu adalah penghakiman yang adil.
Jadi, takhta Allah yang disebut kemuliaan Allah itu merupakan penghakiman yang adil.
Oleh penghakiman yang adil ini, akhirnya Rasul Paulus menerima mahkota kebenaran, tetapi bukan dia saja yang akan menerima mahkota kebenaran, juga bangsa kafir akan menerima mahkota kebenaran.
Inilah kenaikan Yesus ke sorga; Dia dipermuliakan, sekarang duduk di samping Allah Yang Mahabesar di tempat yang tinggi.

Sesudah Yesus menyelesaikan pekerjaan-Nya, barulah Ia naik dalam kemuliaan dan duduk di atas takhta. Yesus bekerja tidak setengah-setengah, melainkan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal, budi, kekuatan, peluh-Nya itu bagaikan titik-titik darah. Kesimpulannya; takhta Allah adalah penghakiman yang adil. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment