KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, September 28, 2019

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 JULI 2019



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 JULI 2019


KITAB KOLOSE
(Seri: 58)

Subtema: AKHIR PEKERJAAN PENEBUSAN, AWAL KESEMPURNAAN (KOLAM PEMBASUHAN)

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya.
Kita patut bersyukur malam ini, karena kemurahan Tuhan, kita diberi kesempatan untuk menikmati Ibadah Doa Penyembahan, dan sebentar kita akan tersungkur untuk sujud menyembah kepada Dia, Allah yang hidup, Allah Abraham, Ishak, Yakub. Dan biarlah kiranya nanti firman itu membawa hidup kita rendah di bawah kaki salib-Nya
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan, yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook di mana pun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita.
Sebab itu; marilah dengan rendah hati kita berdoa memohon kemurahan Tuhan supaya kiranya Tuhan membuka firman-Nya malam ini, di atas segalanya nama Tuhan dipermuliakan.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 3:5-10
(3:5) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, (3:6) semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. (3:7) Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. (3:8) Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. (3:9) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, (3:10) dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Keadaan seseorang pada zaman jahiliyah atau hidup di luar Tuhan adalah penuh dengan;
-       percabulan,
-       kenajisan,
-       hawa nafsu,
-       nafsu jahat
-       dan juga keserakahan,
yang sama dengan penyembahan berhala.

Kemudian, keadaan seseorang setelah di dalam Tuhan, masih ada juga kelemahan-kelemahan yang mendasar yang harus dibuang atau yang harus dimatikan, antara lain;
-       marah,
-       geram,
-       kejahatan,
-       fitnah
-       dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu,
-       dan termasuk perkataan dusta, yang adalah dosa terakhir.

Selanjutnya, Rasul Paulus menganjurkan supaya jemaat di Kolose ini segera saja mematikan nafsu duniawi atau menanggalkan manusia lama itu dengan segala kelakuannya dan mengenakan manusia baru.
Ini juga harus menjadi pusat perhatian kita malam ini, supaya kita tidak lagi bermain-main di dalam melayani pekerjaan Tuhan, tidak menganggap enteng, tidak menganggap ringan ibadah dan pelayanan itu.

Kalau orang dunia atau orang di luar Tuhan menganggap enteng ibadah, menganggap ringan pelayanan, itu bisa dimaklumi. Tetapi kalau anak-anak Tuhan apalagi imam-imam menganggap enteng, menganggap ringan pelayanan itu adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
Ini harus menjadi perhatian kita, terkhusus keluarga sidang jemaat GPT “BETANIA” di hari-hari terakhir ini.

Dalam susunan Tabernakel, Kolose 3:1-17 terkena pada KOLAM PEMBASUHAN TEMBAGA.
Bejana pembasuhan tembaga ini berbicara soal;
1.   Baptisan air.
2.   Pembaharuan.
3.   Penyucian oleh mandi air dan firman.

Tanpa pembaharuan dan penyucian, kita tidak akan dapat beribadah dan melayani Tuhan atau mentahbiskan diri kepada Tuhan, justru sebaliknya akan mengalami kematian rohani.
Sebelum imam-imam memasuki daerah kemah pertemuan atau Ruangan Suci, di mana di dalamnya terdapat tiga macam alat, itulah;
1.     Meja Roti Sajian,
2.     Pelita Emas,
3.     Dan Mezbah Dupa,
Maka imam-imam harus terlebih dahulu membasuh dua tangan dan membasuh dua kaki, barulah dia layak masuk ke Ruangan Suci (kemah pertemuan) untuk memperhatikan peralatan-peralatan atau perabotan-perabotan yang ada di dalamnya.

Dahulu baptisan ini hanya berlaku bagi orang Israel, tetapi sekarang berlaku bagi semua orang Kristen dengan satu tujuan; supaya kita dapat mengenakan manusia baru.
Oleh sebab itu, kita harus mengalami baptisan air, berarti; dengan segera mematikan perbuatan yang lama, menanggalkan pakaian yang lama.

Baptisan air dibagi atas 3 fase:
FASE PERTAMA: Zaman dahulu, menunjuk; baptisan Israel.
FASE KEDUA: Sekarang, menunjuk; baptisan orang Kristen.
Baptisan itu tidak hanya sampai baptisan kolam pembasuhan tembaga, tetapi sampai kepada baptisan yang sekarang.

Mari kita melihat Efesus 5.
Efesus 5:27
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Baptisan orang Kristen sekarang adalah mandi oleh air dan firman Allah yang limpah.
Supaya kehidupan kita menjadi suci, maka kehidupan kita harus dimandikan oleh air dan firman yang limpah, maksudnya ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain, atau ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, sampai nanti terbuka rahasia firman-Nya, sehingga dengan demikian kita boleh mengalami penyucian terhadap dosa.

FASE YANG KETIGA: Yang akan datang.
Wahyu 15:2
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

Baptisan di masa yang akan datang adalah pembaptisan di dalam lautan kaca bercampur api.

Sekarang kita lihat pengertian rohaninya di dalam 1 Petrus 1.
1 Petrus 1:2
(1:2) yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

Kesucian yang dikerjakan oleh firman Tuhan dan Roh Kudus atau api Roh Kudus adalah penyucian yang begitu mendalam.

Lebih jauh kita melihat: Kesucian yang dikerjakan firman Tuhan dan yang dikerjakan api Roh Kudus.
Yesaya 4:3-4
(4:3) Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup, (4:4) apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.

Penyucian dengan api adalah betul-betul penyucian yang begitu mendalam, sebab api Roh Kudus mengadili dan membakar dosa umat Tuhan.
              
Sedikit kesaksian: Saya masih ingat di tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 akhir, saya betul-betul mengalami baptisan, yang disebut dengan baptisan api Roh Kudus. Di situ saya mengalami pergumulan yang begitu hebat, menghadapi nyala api siksaan sebagai ujian yang begitu berat.
Tetapi sebelum saya mengalami ujian oleh nyala api siksaan ini, Tuhan sudah terlebih dahulu menunjukkan kepada saya dalam suatu penglihatan; di mana saya berjalan dengan seorang diri tanpa ada seorang pun bersama dengan saya. Saya berjalan seorang diri sementara hujan api turun menerpa saya, tapi seakan-akan hujan api itu tidak saya rasakan sedikit pun. Saya hanya bisa menangis saja tanpa seorang pun yang dapat mengerti keberadaan saya, hal itu betul-betul saya alami.
Ini suatu penyucian yang dikerjakan oleh firman Tuhan dan api Roh Kudus, penyucian yang semacam ini disebut dengan penyucian yang begitu mendalam sekali, sebab dengan peristiwa yang saya alami itu, betul-betul saya dapat mengalami suatu keubahan yang begitu luar biasa, keubahan yang begitu dahsyat, saya belajar untuk menanggalkan kehidupan yang lama, tabiat yang lama untuk selanjutnya terus mengenakan pakaian yang baru.

Sekarang kita akan kembali memperhatikan; BEJANA ATAU KOLAM PEMBASUHAN TEMBAGA.
Kedudukan dari pada kolam pembasuhan tembaga berada di antara Ruangan Suci dengan Mezbah Korban Bakaran.
Berarti, alat Tabernakel yang terakhir ada di Halaman adalah kolam pembasuhan. Artinya; baptisan air adalah pekerjaan akhir dari penebusan, tetapi awal dari kesempurnaan, supaya kita dapat masuk dalam ruangan suci sampai memuncak di dalam Ruangan Maha Suci, yaitu kesempurnaan.

Kalau kita perhatikan di dalam Wahyu 15.
Wahyu 15:1-3
(15:1) Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah. (15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

Baptisan di masa yang akan datang, itulah baptisan lautan kaca bercampur api.
Mereka yang sudah melewati baptisan semacam ini dapat mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya, sekaligus pada mereka ada kecapi Allah.

Jadi betul, kolam pembasuhan atau baptisan air adalah akhir dari pekerjaan penebusan di halaman, tetapi jangan salah, itu merupakan awal untuk membawa kita sampai kepada kesempurnaan, dan akhirnya mampu mengalahkan;
1.     binatang itu, dan
2.     patungnya, dan
3.     bilangan namanya.

Tentang: BINATANG, menunjuk kepada; antikris.
Ini binatang bukan asal binatang. Binatang ini pekerjaannya dahsyat, menyerupai pekerjaan Allah. Tidak seorang pun dapat mengalahkan binatang ini, kalau dia tidak melewati baptisan di masa yang akan datang, yaitu “lautan kaca bercampur api.”

Wahyu 13:1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

Pada ayat 1 ini saja sudah menerangkan keberadaan dari pada antikris, bahwa pekerjaan mereka itu begitu dahsyat, sebab binatang itu;
-       bertanduk 10 (sepuluh),
-       berkepala 7 (tujuh),
-       kemudian di atas tanduk-tanduknya terdapat 10 (sepuluh) mahkota.

10 + 7 + 10 = 27
10 (sepuluh) ditambah 7 (tujuh) ditambah 10 (sepuluh), hasilnya adalah 27 (dua puluh tujuh), sedangkan jumlah kitab dalam Perjanjian Baru seluruhnya adalah 27 (dua puluh tujuh) kitab.
Jadi, pekerjaan dari antikris ini bisa dengan mudah mengecoh atau menyeret anak-anak Tuhan, kalau tidak betul-betul mengalami baptisan air bercampur api, lautan kaca bercampur api.

Wahyu 13:2-3
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

Pada ayat 2 ini pun sudah menggambarkan suatu hal yang begitu dahsyat dari pribadi antikris ini, karena antikris ini gabungan dari tiga macam binatang;
1.   Macan tutul.
2.   Beruang.
3.   Singa.

Kalau tabiat dari tiga macam binatang ini bersatu, maka sudah jelas binatang ini begitu cekatan untuk menyeret anak-anak Tuhan.
-       Macan tutul punya kecepatan, sehingga yang berlambat-lambat, yang lemah, yang kerohaniannya berada di barisan belakang, itulah orang-orang yang bermasa bodo, yang tidak peduli dengan pelayanan, cepat sekali menjadi sasarannya.
-       Kemudian singa, sama seperti Iblis yang mengaum-ngaum, dengan menggunakan mulut yang lebar mencari mangsa yang dapat ditelannya.
-       Selanjutnya beruang, dengan kekuatan cakarnya dapat mencerai-beraikan kehidupan anak Tuhan sehingga terpisah jauh dari Tuhan.
Kalau tiga macam binatang ini bersatu, maka begitu dahsyatnya binatang yang keluar dari dalam laut ini, oleh sebab itu; kita tidak boleh lengah dan tidak boleh lagi bermain-main.

Hati-hati, kalau tidak mengalami baptisan di masa yang akan datang, itulah lautan kaca bercampur api, bagaimana mungkin kita bisa mengalahkan binatang ini? Sementara naga itu memberi kepadanya kekuatannya, takhtanya, dan kekuasaannya yang besar.

Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. 3

satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh”  Oleh karena mujizat kesembuhan ini, seluruh dunia heran dan mengikuti binatang itu.

Luar biasa sepak terjang dari binatang yang keluar dari dalam laut (antikris) ini, tetapi sebetulnya; apa yang dikerjakan oleh binatang yang keluar dari dalam laut itu merupakan tipu daya, akal-akalan saja.
Kalau memang mengalami luka parah atau yang disebut menderita sengsara, lanjutkan sampai kepada pengalaman kematian, sebab binatang itu keluar dari dalam laut,
Laut -> pengalaman kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Berbicara laut, itu berbicara soal baptisan, itulah tanda di dalam pengalaman kematian dan kebangkitan.
Tetapi kenyataannya; saat dia mengalami luka parah, tidak dilanjutkan sampai kepada pengalaman kematian, justru luka parah itu sembuh. Artinya, mereka hanya mengadakan mujizat dalam pelayanannya, itulah pelayanan akal-akalan.

Berbeda dengan; ketika Yesus menderita sengsara di atas kayu salib, dilanjutkan sampai kepada pengalaman kematian, taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Seharusnya jangan tanggung-tanggung di dalam hal mengikuti Tuhan. Kalau tanggung-tanggung itu namanya pelayanan akal-akalan.
Tidak mungkin kita bisa menanggalkan manusia duniawi, menanggalkan hidup yang lama, lalu mengenakan pakaian yang baru, kalau kita tidak lebih dulu mengalami baptisan air, pembaharuan, dan penyucian.

Tentang: PATUNGNYA.
Wahyu 13:11-15
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. (13:12) Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. (13:13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. (13:14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. (13:15) Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

Suatu kali nanti, patung binatang itu dapat berbicara dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang akan menyembah patung binatang itu, dan orang yang tidak menyembah patung binatang itu akan dibunuh.
Patung binatang itu berbicara begitu rupa, berarti; setiap perkataan-perkataan yang keluar dari mulut patung itu dapat merasuk sampai kepada hati manusia.
Kalau seseorang tidak mengalami baptisan, yaitu lautan kaca dan api, maka sudah pasti dia akan terhanyut dan akhirnya menyembah patung binatang itu.

Patung, berarti; berhala. Dunia ini akan mengarah kepada era globalisasi, di mana puncaknya adalah pasar tunggal. Dengan demikian, yang nanti berbicara di situ adalah patung binatang, itulah uang.
Kalau tidak memperhatikan baptisan yang akan datang, maka manusia akan menyembah patung binatang, menyembah uang, karena dia berbicara begitu rupa, dia mengatur roda kehidupan manusia dan perekonomian, seantero dunia ini.

Kalau bersungut-sungut saat menyangkal diri memikul salib di tengah-tegah ibadah dan pelayanan, saya kira ini sudah tanda-tanda, bahwa; suatu kali nanti kelak ia tidak akan sanggup melewati masa aniaya, suatu masa yang amat sukar. Maka, penyerahan kita di hari-hari terakhir ini harus dua kali lipat, pertumbuhan rohani kita harus memuncak sampai puncak kasih, doa penyembahan, berarti terjalinnya hubungan intim antara tubuh dengan Kepala.
Perhatikanlah baptisan yang akan datang, itulah lautan kaca bercampur api, sebagai penyucian yang begitu mendalam.

Tentang: BILANGAN NAMANYA.
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Bilangan namanya atau bilangan nama binatang itu adalah 666 (enam ratus enam puluh enam).
Dan setiap orang yang menerima bilangan binatang ini sebagai cap meterai dari antikris di dahi ataupun di tangan kanan, mereka bebas membeli dan bebas menjual, dengan lain kata; dikuasai oleh roh antikris, yaitu roh jual beli.  Tetapi bagi mereka yang sudah menerima tanda 666 (enam ratus enam puluh enam) sudah dipastikan binasa.

Mari kita belajar mulai dari sekarang untuk melepaskan diri dari roh jual beli, melepaskan diri dari roh antikris;
-       jangan karena pekerjaan lalu kita tinggalkan ibadah dan pelayanan,
-       jangan karena sesuap nasi kita tinggalkan ibadah dan pelayanan,
-       jangan karena kesibukan di dunia ini kita tinggalkan ibadah dan pelayanan.
Kalau sekarang saja kita tidak bisa melepaskan diri dari roh antikris, bagaimana mungkin kita bisa melepaskan diri pada saat aniaya antikris berlangsung selama 3.5 (tiga setengah) tahun? Sudah pasti orang semacam ini tidak akan bisa melepaskan diri dari roh antikris.

Kalau memang ada suatu niatan atau kerinduan yang mendalam untuk mematikan segala perbuatan atau kehidupan yang sifatnya duniawi, atau ingin menanggalkan hidup yang lama dan segera mengenakan pakaian yang baru, ayo lewati baptisan, puncaknya itulah baptisan di masa yang akan datang, yaitu; “lautan kaca bercampur api.”

Wahyu 15:2-3
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah. (15:3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Mereka yang sudah melewati lautan kaca bercampur api;
-       pada tangan mereka ada kecapi Allah
-       dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah,
-       dan menyanyikan nyanyian Anak Domba,
menunjukkan bahwa; mereka hidup di dalam persekutuan yang indah/nikah suci.
Tubuh dan kepala menyatu, maka ada nyanyian baru, itulah hubungan intim antara tubuh dan Kepala.

Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus, sebab Tuhan itu baik. Tuhan mau supaya keberadaan kita sampai akhirnya segambar dan serupa dengan Dia, maka baptisan ini adalah pekerjaan penebusan yang terakhir di halaman tetapi awal dari kesempurnaan.

Biarlah kiranya firman Allah yang singkat ini kita perhatikan begitu rupa.
Jangan kita bersungut-sungut di dalam melayani Tuhan, karena memang kita semua harus melewati baptisan lautan kaca dan bercampur api, itulah kesucian yang dikerjakan oleh firman Tuhan dan api Roh Kudus. Inilah penyucian yang sangat mendalam sekali, karena api Roh Kudus itu mengadili dan membakar tabiat-tabiat daging. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment