KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, September 22, 2019

IBADAH RAYA MINGGU, 30 JUNI 2019



IBADAH RAYA MINGGU, 30 JUNI 2019


KITAB WAHYU
(Seri: 100)

Subtema: MAKAN GULUNGAN KITAB (MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH BAPA)

Shalom.
Selamat sore, salam sejahera bagi kita sekaliannya. Salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita, Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita dipercayakan untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Raya Minggu sore ini.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di manapun anda berada.
Kita berdoa, kita mohon kepada Tuhan supaya kiranya Tuhan berkemurahan bagi kita untuk menolong pemberitaan firman ini, sehingga kita boleh menikmati pembukaan firman Tuhan dan segala sesuatu dipulihkan oleh Tuhan.

Kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari KITAB WAHYU.
Wahyu 10: 9-10
(10:9) Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu." (10:10) Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

Perintah yang harus dilaksanakan oleh Rasul Yohanes adalah:
1.     Mengambil gulungan kitab.
2.     Makan gulungan kitab.
Perintah ini juga yang harus dilaksanakan oleh gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini, yaitu mengambil dan makan gulungan kitab itu sendiri.

Makanan sehat yang kita makan akan memberi pertumbuhan rohani yang sehat pula, serta memberi sistem imun atau kekebalan tubuh yang baik di dalam kehidupan kita masing-masing. Oleh sebab itu, jangan kita mengabaikan apa yang telah diperintahkan oleh Tuhan kepada Rasul Yohanes.

Pada minggu yang lalu, kita sudah melihat bersama-sama contoh makanan dalam Perjanjian Lama, itulah makanan yang sehat, makanan yang tidak haram. Yaitu: binatang yang berkaki empat yang memamah biak dan berkuku belah dua dan bersela panjang, itulah makanan yang sehat, yang memberi pertumbuhan rohani yang sehat, serta memberi sistem imun atau kekebalan tubuh, sehingga kita pun dalam melayani Tuhan tidak ada gangguan-gangguan. Kalau pun ada yang merecoki, tetapi kita sudah memiliki sistem imun, kekebalan di dalam kehidupan rohani kita, sehingga kita terus berjalan bersama dengan Tuhan.

Sekarang kita akan memperhatikan contoh makanan di dalam Perjanjian Baru.
Tentang: MAKANAN DALAM PERJANJIAN BARU.
Yohanes 4: 34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Yesus berkata kepada murid-murid: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya
Kalimat ini dibagi atas:
1.     Melakukan kehendak Dia.
2.     Menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Keterangan: MELAKUKAN KEHENDAK DIA.
Matius 26: 42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Yesus berkata: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!
Kesimpulannya: Memikul salib atau menderita sengsara di atas kayu salib, itulah yang menjadi kehendak Allah Bapa. Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.

2 Timotius 3: 10-11
(3:10) Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. (3:11) Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya.

Timotius rela menderita seperti Rasul Paulus, yang adalah bapa rohaninya, telah menderita sengsara karena salib, juga aniaya karena firman Tuhan, demikianlah Timotius mengikuti cara hidup dari Rasul Paulus.

2 Timotius 3: 12
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, supaya dengan demikian kehendak Allah terlaksana.
Yesus harus minum cawan Allah, Yesus harus menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung di atas kayu salib, supaya kehendak Allah terlaksana.

Kesimpulannya: Memikul salib, menderita sengsara karena salib, itu adalah kehendak Allah Bapa.

Yohanes 6: 32-35
(6:32) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. (6:33) Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." (6:34) Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." (6:35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi: “Akulah roti hidup”, roti yang turun dari sorga, dari Allah.

Yohanes 6: 38
(6:38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Yesus, Anak Allah, turun dari sorga untuk melakukan kehendak Dia yang mengutus-Nya.
Berarti; supaya kita dapat menikmati roti hidup, roti yang turun dari sorga, dari Allah, maka Yesus, Anak Allah harus terlebih dahulu menderita sengsara di atas kayu salib. Hanya inilah jalan satu-satunya untuk kita dapat menikmati roti hidup itu. Inilah makanan yang betul-betul dinikmati oleh Yesus, Anak Allah.

Yohanes 6: 51
(6:51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."

Yesus berkata: “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga”, selanjutnya Yesus berkata: “roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku”, inilah wujud dari kehendak Allah Bapa yang telah mengutus-Nya.
Yesus telah menyerahkan diri-Nya, serta memecah-mecahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib, sehingga kita boleh menikmati roti hidup, makanan yang turun dari sorga. Jadi jelas, tidak ada cara lain untuk menikmati roti hidup itu, selain menderita sengsara di atas kayu salib.

Inilah yang menjadi makanan kita di hari-hari terakhir ini; melakukan kehendak Allah Bapa, dengan kata lain: menikmati roti hidup, roti yang turun dari sorga, dari Allah, itulah daging Yesus.

Yohanes 6: 36
(6:36) Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.

Kemudian Yesus berkata: “Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya
Sebetulnya, Yesus mengetahui dan menyadari betul bahwa sesungguhnya orang-orang Yahudi tidak percaya dan tidak mengakui, bahkan menolak Dia sebagai roti hidup, roti yang turun dari sorga, dari Allah yang mengutus Dia, tetapi sekalipun demikian, Yesus harus tetap melakukan kehendak Allah Bapa.

Yesus tidak peduli dengan penolakan-penolakan yang akan terjadi, sebab Yesus mau melakukan kehendak Allah yang mengutus Dia, dan itulah yang menjadi makanan kita di hari-hari terakhir ini.
Makanan yang baik, makanan yang bersih, makanan yang sehat akan memberikan pertumbuhan rohani yang sehat, sekaligus memberi sistem imun (kekebalan tubuh), tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak suci, tidak mudah diserang oleh penyakit, yakni; dosa kejahatan dan dosa kenajisan sehingga kita terus maju melangkah bersama dengan Tuhan (sangkal diri dan memikul salib).
Pendeknya menikmati makanan yang sehat, berarti; melakukan kehendak Allah Bapa.

Kalau seseorang mudah dipengaruhi oleh penyakit, yakni; dosa kejahatan dan dosa kenajisan menunjukkan bahwa dia belum memiliki sistem imun yang benar, sama artinya, tidak melakukan kehendak Allah Bapa, masih terbawa perasaan seperti perasaan orang Yahudi.
Oleh sebab itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus, Anak tunggal Bapa diutus untuk melakukan kehendak Allah Bapa, Dialah roti hidup, roti yang turun dari sorga, itulah makanan yang sehat yang harus kita nikmati di hari-hari terakhir ini.

Yohanes 6: 40-41
(6:40) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." (6:41) Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga."

Orang-orang Yahudi bersungut-sungut karena Yesus berkata: “Akulah roti yang telah turun dari sorga
Jadi, apa yang dinyatakan Yesus di atas tadi, sudah terbukti. Sebelum terjadi penolakan, Dia sudah terlebih dahulu mengetahuinya, tetapi sekalipun demikian Yesus tetap melakukan kehendak Allah Bapa.

Yohanes 6: 50-52
(6:50) Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. (6:51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (6:52) Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."

Dimulai dari persungutan karena Yesus berkata: “Akulah roti yang telah turun dari sorga”, selanjutnya orang-orang Yahudi bertengkar diantara sesama mereka.
Kalau persungutan tidak dihentikan, maka akan meningkat (memuncak) sampai kepada pertengkaran.

Hanya karena Yesus berkata: “Akulah roti hidup”, terjadi persungutan yang meningkat sampai kepada pertengkaran. Padahal sesungguhnya, tidak mungkin kita bisa menikmati roti hidup kalau Yesus tidak melakukan kehendak Allah Bapa.
Pendeknya, hanya karena salib ditegakkan, gereja bubar. Hanya karena Pengajaran Mempelai diterapkan, gereja bubar, banyak anggota sidang jemaat yang gugur.

Yohanes 6: 1-2
(6:1) Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. (6:2) Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.

Banyak orang berbondong-bondong untuk mengikuti Yesus. Mengapa? Karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan yang diadakan-Nya kepada orang-orang sakit.

Selama Yesus mengadakan penginjilan itu banyak mujizat terjadi; yang sakit sembuh, yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang bisu dapat berkata-kata, yang lumpuh berjalan, dan lain sebagainya, sehingga banyak orang berbondong-bondong mengikuti Yesus.

Yohanes 6: 6-14
(6:6) Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. (6:7) Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." (6:8) Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: (6:9) "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" (6:10) Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. (6:11) Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. (6:12) Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." (6:13) Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. (6:14) Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."

Yesus memberi makan 5000 (lima ribu) orang laki-laki, belum terhitung para isteri dan anak-anak dengan 5 roti dan 2 ikan. Kemudian dikumpulkanlah potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan, sisa 12 (dua belas) bakul.

Setelah melihat mujizat ini, mereka berkata: “Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia.” Sesungguhnya, pernyataan mereka ini menunjukkan bahwa mereka salah, mereka keliru, mereka tidak tahu apa yang mereka katakan.
Kalau kita boleh mengalami penyucian, itu karena firman nubuat, bukan karena mujizat, bukan karena tanda-tanda heran, tetapi rupanya Setan memutar balik fakta, sehingga di hari-hari ini banyak gereja Tuhan terperdaya. Banyak orang Kristen mengakui seorang hamba Tuhan adalah nabi, hanya karena mujizat yang dilakukan hamba Tuhan tersebut, hanya karena berkat-berkat secara lahiriah. Setan sudah memutar balik fakta.

Di dalam 1 Korintus 5: 24-25, tugas seorang nabi adalah bernubuat, berarti; menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati, sama artinya; menyingkapkan segala yang terselubung di dalam hati, dengan kata lain; dosa dibongkar dengan tuntas.
Biarpun mujizat itu terjadi sejuta kali di depan mata, seseorang tidak akan mungkin disucikan dari dosa yang terselubung, dari dosa yang tersembunyi di dalam hati.

Yohanes 6: 15
(6:15) Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri
Mengapa Yesus menyingkir? Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja. Yesus tidak mau menjadi Raja atas orang-orang yang mengikuti Dia hanya karena mujizat, hanya karena perkara lahiriah, hanya karena berkat-berkat secara lahiriah.

Yesus mau menjadi Raja atas mereka yang betul-betul mengalami penyucian, melakukan kehendak Allah Bapa, karena Yesus sendiri adalah roti yang hidup, roti yang turun dari sorga, dari Allah Bapa.
Kalau Yesus melakukan kehendak Allah Bapa, maka kita juga harus melakukan kehendak Allah Bapa; sangkal diri dan pikul salib.

Di dalam Wahyu 19, di situ ada dua jenis pesta:
-       Jenis yang pertama; Wahyu 19: 6-8 adalah pesta nikah Anak Domba. Yesus tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga atas mempelai wanita-Nya, atas mereka yang setia memikul salib sampai pada akhirnya. Yesus tidak akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga atas umat-Nya yang mengikuti Dia hanya karena perkara lahiriah.
-       Jenis yang kedua; Wahyu 19: 20 adalah pesta burung-burung, itulah perkumpulan dari pada roh-roh najis. Kalau kita mengikuti Tuhan hanya karena mujizat, mengikut Tuhan hanya karena berkat-berkat lahiriah, nanti arahnya masuk kepada pembangunan tubuh Babel, yang sudah dikuasai oleh roh najis suatu dosa yang paling dibenci oleh Tuhan.

Yohanes 6: 25-26
(6:25) Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" (6:26) Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.

Yesus tahu alasan orang banyak ini mengikuti-Nya, yaitu hanya karena mujizat yang diadakan oleh Yesus;
-       yang sakit sembuh, yang lumpuh berjalan, yang buta melihat...Yohanes 6:2.
-       Kemudian, mereka melihat mujizat berikutnya; Yesus memberi malam 5000 (lima ribu) orang dengan 5 (lima) roti dan 2 (dua) ikan, bahkan masih sisa 12 (dua belas) bakul...Yohanes 6:11-14.
Itu sebabnya Yesus berkata: “bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang” Ini adalah pengikutan yang salah, pengikutan yang keliru, sebab kita hidup bukan karena roti makanan, tetapi kita hidup dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah.

Yohanes 6: 27
(6:27) Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Layanilah Tuhan dan lakukanlah firman Tuhan, supaya kita memperoleh hidup yang kekal, oleh sebab itu nikmatilah roti hidup yang turun dari sorga, dari Allah, yang memberi kepada hidup yang kekal.

Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga, dari Allah, Dia diutus untuk melakukan kehendak Allah Bapa, dengan bukti; Dia sudah memecah-mecahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib, sehingga daging-Nya benar-benar makanan. Kalau tidak ada kehendak Allah Bapa, tidak mungkin kita bisa menikmati roti hidup, oleh sebab itu biarlah kita melayani Tuhan karena kita mau menikmati roti hidup, roti yang turun dari sorga.
Tidak perlu kita berselisih bersungut-sungut, tidak perlu kita bertengkar karena dikoreksi oleh pengajaran salib, supaya kita memiliki pertumbuhan rohani yang sehat dan memiliki sistem imun yang baik.
Kalau saudara setuju untuk menikmati roti hidup sebagai makanan rohani kita di hari-hari terakhir ini, maka nikmati saja.

Matius 4: 3
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."

Kalau mengikuti Tuhan hanya karena mujizat, itu adalah ajaran Setan, seperti apa yang dinyatakan oleh Iblis kepada Yesus: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti

Matius 4: 4
(4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Manusia hidup bukan dari roti makanan, tetapi manusia hidup dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Maka sangat jelas sekali dari apa yang sudah kita baca ini:
-       Kalau mengikuti Tuhan hanya karena perkara lahiriah,
-       mengikuti Tuhan hanya karena berkat-berkat secara jasmani,
-       mengikuti Tuhan hanya karena mujizat-mujizat yang ada di dalam pelayanan,
itu adalah pengikutan yang salah, sebab itu Yesus tidak mau menjadi Raja atas mereka dengan cara pengikutan yang demikian. sudah kita bacan ini:  setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
maka n yang baik.turun dari

Berbahagialah apabila di tengah-tengah ibadah pelayanan tersebut salib ditegakkan, berbahagialah sebab itu adalah kehendak Allah sebagai makanan yang sehat. Jangan saudara keliru dengan berada di tengah ibadah pelayanan yang di dalamnya hanya sibuk soal perkara lahiriah, sibuk dengan mujizat-mujizat, sebab Tuhan tidak akan mau menjadi Raja atas pengikutan semacam ini.
Sebab itu kembali saya katakan: Berbahagialah saudara kalau saudara mengikut Tuhan dengan sangkal diri dan pikul salib, berada di tengah ibadah dan pelayanan di mana di dalamnya salib ditegakkan (makanan sehat), berarti kita adalah kehidupan yang dikhususkan oleh Tuhan, spesial, istimewa.
Kalau kita memiliki pimpinan yang hebat, kita merasa bangga, apalagi kalau Yesus menjadi Raja, berarti kita istimewa, kita dikhususkan.

Jangan sampai kita tidak yakin dengan pemberitaan firman malam ini, tetapi;
-       biarlah itu bagaikan tali sembahyang  yang terikat di tangan dan menjadi lambang di dahi kita, di dalam seluruh pemikiran kita ini hanyalah pribadi Tuhan Yesus Kristus yang selalu kita kasihi.
-       Dan biarlah juga terlihat benang berwarna ungu kebiru-biruan pada punca jubah, sehingga setiap kali kita melihat punca jubah itu, kita selalu teringat dengan firman Tuhan, teringat dengan apa yang disampaikan oleh Tuhan.

Kita kembali memperhatikan Yohanes 6.
Yohanes 6: 53-58
(6:53) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. (6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. (6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. (6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. (6:57) Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. (6:58) Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

Kalau ada persekutuan yang indah dengan tubuh dan darah Yesus, dengan kata lain menikmati roti yang turun dari sorga, dari Allah (menikmati makanan sehat), maka memberi jaminan kepada kita;
1. ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman
2. ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia”, sama dengan; satu di dalam Tuhan, dan Tuhan di dalam kita. Prakteknya: Hidup oleh karena kemurahan Tuhan, bukan lagi hidup karena roti makanan atau karena harta kekayaan.
     Tidak salah kalau Tuhan memberkati saudara; pekerjaan saudara diberkati, bisnis, usaha diberkati, puji Tuhan, apapun yang dikerjakan oleh tangan saudara diberkati oleh Tuhan, itu tidak salah, itu bagian dari kemurahan Tuhan, bagi mereka yang tinggal di dalam Tuhan, satu dengan Tuhan.
3. ia akan hidup selama-lamanya”, tempatnya tidak lain tidak bukan adalah di dalam Kerajaan Sorga, itulah suatu tempat kediaman yang abadi, sementara kemah tubuh kita ini suatu kali nanti akan dibongkar.
     Sebab itu Rasul Paulus merindu untuk mengenakan pakaian yang baru, merindu untuk berada di suatu tempat kediaengenakan pakaian yang baru.al di dalam Tuhan, satu dengan Tuhan, asal jalannya benaman yang abadi. Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena begitu banyak pergumulan-pergumulan yang kita alami.
     Tetapi puji Tuhan, Yesus, Anak Allah, Dia telah melakukan kehendak Allah Bapa, Dia diutus ke bumi ini untuk melakukan kehendak Dia yang mengutus-Nya, Dialah roti hidup, roti yang turun dari sorga, dari Allah untuk kita nikmati.

Inilah tiga jaminan yang Tuhan berikan kalau kita betul-betul menikmati roti yang turun dari sorga, betul-betul (melakukan kehendak Allah Bapa).

Saya mau tandaskan: Makanan yang sehat, makanan yang baik akan memberi pertumbuhan rohani yang sehat serta memberi sistem imun (kekebalan tubuh) yang baik, sehingga dalam pengikutan kita kepada Tuhan, kebal terhadap penyakit, yaitu dosa kejahatan dan dosa kenajisan, sebab kita semakin didewasakan oleh Tuhan, baik perkataan, baik perasaan, baik cara berpikir kita dewasa serta; memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan, berarti;
-       tidak peduli dengan penderitaan ringan yang sesaat
-       dan tidak memperhatikan yang tidak kelihatan.
Pikirannya tidak pendek, pikiran tidak sempit, sebab Kerajaan Sorga itu luas, tidak sesempit, tidak sependek dan tidak setumpul pikiran manusia.
Inilah makanan kita di hari-hari terakhir ini; melakukan kehendak Allah Bapa.

Perlu saya tambahkan: Ketika Yesus mengatakan kepada murid-murid: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku”, itu terjadi pada saat percakapan antara Yesus dengan perempuan Samaria.
Ketika kita mau melakukan kehendak Allah Bapa, menikmati roti hidup, roti yang turun dari sorga, dari Allah, di situ kita akan mengalami kelepasan-kelepasan atas dosa, terutama dosa kenajisan, seperti perempuan Samaria.

Yohanes 4: 16-18
(4:16) Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." (4:17) Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, (4:18) sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Inilah kehendak Allah Bapa, di mana Yesus berkata: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini”, lalu jawab perempuan Samaria: “Aku tidak mempunyai suami”, dan mendengar hal itu Yesus berkata: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami
Dengan demikian, perempuan Samaria dibenarkan oleh kehendak Allah Bapa, dibenarkan oleh roti hidup, roti yang turun dari sorga, dari Allah.

Kalau kita mau dengan tulus mengakui segala kekurangan kita, maka yang membenarkan kita adalah kehendak Allah Bapa, roti hidup, roti yang turun dari sorga, dengan lain kata; dibenarkan oleh darah salib.
Seandainya waktu itu perempuan Samaria bertahan, maka hidupnya penuh dengan kenajisan, dia tidak akan lepas dari kenajisan. Tetapi puji Tuhan, kehendak Allah Bapa melepaskan kita semua dari dosa kejahatan dan dosa kenajisan, asal ada pengakuan yang tulus.

Pilih mana: Dibenarkan oleh kehendak Allah Bapa, yaitu darah salib, melalui roti hidup, roti yang turun dari sorga, atau dibenarkan menurut hukum Taurat, kebenaran diri sendiri?
Yang benar ialah; kita dibenarkan oleh darah salib, dibenarkan oleh kehendak Allah Bapa, roti yang turun dari sorga, sehingga terjadi kelepasan, asal mau mengakui dosa. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment