KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, September 2, 2019

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 MEI 2019



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 MEI 2019


KITAB KOLOSE
(Seri: 50)

Subtema: RASUL PAULUS MENGASUH & MERAWAT TUJUH SIDANG JEMAAT DI ASIA KECIL

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita.
Kiranya firman Allah nanti akan membawa kita rendah di kaki salib Tuhan, tersungkur di hadapan Tuhan, sujud menyembah Allah yang hidup, Allah Abraham, Ishak, Yakub, Allah Israel, Allah yang berkuasa, Tuhan dan Juruselamat yang berdaulat atas kehidupan kita sekaliannya.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming atau video internet di manapun anda berada.
Kita memohon kemurahan Tuhan lewat doa supaya kiranya Tuhan membukakan firman-Nya bagi kita untuk membawa hidup kita rendah di bawah kaki salib Tuhan.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 3:4

Kalimat yang harus kita perhatikan dari ayat ini adalah: “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita”
Singkatnya; Kristus adalah hidup kita, hidup semua orang, berarti; kita hidup karena Kristus, bukan karena harta, kekayaan, uang, usaha, pekerjaan, dan pendidikan yang tinggi.

Efesus 1:22-23
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Kristus telah diberikan kepada jemaat sebagai Kepala, sedangkan jemaat adalah tubuh-Nya. Dalam hal ini, kita patut bersyukur karena Kristus yang menjadi Kepala, bukan yang lain-lain.
Bisa dibayangkan, jika serigala dan burung yang menjadi kepala, maka tubuh Kristus akan mengalami penderitaan dan kesusahan yang hebat.

Efesus 5:22-23
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

Kristus adalah kepala jemaat, Dialah yang menyelamatkan tubuh-Nya.
Jadi, saya dan saudara tidak diselamatkan oleh apapun dan siapapun, tetapi sidang jemaat, sebagai tubuh-Nya, diselamatkan oleh Kristus sebagai kepala.

Efesus 5:24
(5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Karena Kristus adalah penyelamat tubuh, maka kedudukan dari sidang jemaat, sebagai tubuh, sudah seharusnya terlebih dahulu berada di dalam tanda ketundukannya kepada Kristus, sebagai Kepala, dalam segala sesuatu.

Galatia 2:6
(2:6) Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu — bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka — bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku.

Kedudukan sebagai seorang yang terpandang tidak terlalu penting bagi Rasul Paulus, karena ia menyadari, bahwa; Allah tidak memandang muka, Allah tidak melihat latar belakang sidang jemaat.
Tubuh Kristus terdiri dari banyak anggota; ada yang miskin, ada yang kaya, juga ada yang terpandang, dan ada yang tidak terpandang, semuanya itu tidak terlalu penting untuk diperbincangkan. Yang terpenting adalah kedudukan dari sidang jemaat itu sudah terlebih dahulu berada di dalam tanda: ketundukan kepada Kristus, sebagai Kepala, karena Kristus sendiri tidak memandang muka, tidak melihat latar belakang dari sidang jemaat.

Efesus 5:29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

Kesimpulannya, Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.

Bukti bahwa Kristus adalah penyelamat tubuh.
YANG PERTAMA: Sidang jemaat dikuduskan dan dimandikan dengan air dan firman.
Hal yang pertama ini telah saya sampaikan pada minggu-minggu yang lalu.

Bukti bahwa Kristus adalah penyelamat tubuh.
YANG KEDUA: Kristus mengasuh dan merawati sidang jemaat, sebagai tubuh-Nya (Efesus 5:26).
1 Tesalonika 2:7
(2:7) Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

Tugas dari Rasul Paulus terhadap sidang jemaat, sama seperti seorang ibu; mengasuh dan merawati anaknya.
Ibu menunjuk seorang gembala sidang, tugasnya; mengasuh dan merawati sidang jemaat, sebagai anak-anak rohani.
Jadi, gembala sidang tidak hanya berdiri di atas mimbar, untuk menyampaikan firman, harus memperhatikan sidang jemaat dengan baik dan benar, karena memang tugas dari sidang jemaat adalah mengasuh dan merawati sidang jemaat, memperhatikan sidang jemaat baik lahir maupun batin.

Bukti Rasul Paulus mengasuh dan merawati anak-anak rohani yang dipercayakan Tuhan, hal ini dapat diketahui dari 14 (empat belas) surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada:
I.     TUJUH SIDANG JEMAAT YANG ADA DI ASIA KECIL, antara lain;
1.     Jemaat di Roma; 1 (satu) surat.
2.     Jemaat di Korintus; 2 (dua) surat.
3.     Jemaat di Galatia; 1 (satu)  surat.
4.     Jemaat di Efesus; 1 (satu)  surat.
5.     Jemaat di Filipi; 1 (satu)  surat.
6.     Jemaat di Kolose; 1 (satu)  surat.
7.     Jemaat di Tesalonika; 2 (dua) surat
Jadi, Rasul Paulus mengasuh dan merawati tujuh sidang jemaat di Asia Kecil.
II.    TIGA ORANG ANAK ROHANI, yaitu
1.     Timotius; 2 (dua) surat.
2.     Titus; 1 (satu) surat.
3.     Filemon; 1 (satu) surat.
Jadi, Rasul Paulus sebagai bapa rohani mengasuh tiga anak rohani yaitu; Timotius, Titus, dan Filemon.
III.  SECARA KHUSUS KEPADA ORANG IBRANI; 1 (satu) surat.

Selanjutnya, kita akan melihat surat yang dikirim oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.

Empat belas surat yang ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG PERTAMA: Surat untuk jemaat di ROMA.
Jika dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada MEZBAH KORBAN BAKARAN.
Mezbah Korban Bakaran merupakan gambaran dari salib, yang menjadi korbannya adalah pribadi Yesus Kristus.

Mari kita melihat, ciri penulisan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma.
Roma 8:35
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

Kehidupan dari Rasul Paulus tidak terpisahkan dari kasih Kristus sekalipun menghadapi tujuh perkara:
1.  Penindasan.
2.  Kesesakan.
3.  Penganiayaan.
4.  Kelaparan.
5.  Ketelanjangan.
6.  Bahaya.
7.  Pedang
Sekalipun dia menghadapi tujuh perkara ini, namun kehidupan Rasul Paulus tidak terpisahkan dari kasih Kristus.
Jangan sampai karena 7 perkara di atas kita terpisahkan dari kasih Kristus.
Tetapi Rasul Paulus tidak demikian; sekalipun menghadapi tujuh perkara yang luar biasa, yang menyulitkan kehidupannya, ia tetap tidak terpisahkan dari kasih Kristus, dia tidak pusing dengan tujuh perkara yang menyulitkan kehidupannya itu.

Roma 8:36
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

Kehidupan Rasul Paulus ada di dalam bahaya maut sepanjang hari di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya kepada Tuhan, bahkan dia telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.

Empat belas surat yang ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG KEDUA: Surat untuk jemaat di KORINTUS (yang pertama).
Surat untuk jemaat di Korintus (yang pertama) terkena pada KOLAM PEMBASUHAN, itu menunjuk kepada baptisan air, artinya; berbicara tentang pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Sementara di dalam suratan 1 Korintus 15:1-58, semuanya itu berbicara tentang kebangkitan.
-       Ayat 1-11; berbicara tentang KEBANGKITAN KRISTUS.
Kaitannya dengan 9 (sembilan) jabatan Yesus Kristus, yang tertulis dalam 1 Korintus 12:28-30.
Itulah sebabnya di dalam kebangkitan Kristus itu, Ia pertama-tama menampakkan diri kepada 12 (dua belas) murid dan yang terakhir kepada Rasul Paulus.
-       Ayat 12-34; berbicara tentang KEBANGKITAN KITA.
Kaitannya dengan 9 (sembilan) karunia Roh Kudus yang dipercayakan Tuhan di dalam sidang jemaat Tuhan, tertulis di dalam 1 Korintus 12:8-10.
Kalau kita melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia Roh kudus, itu tanda kebangkitan kita.
-       Ayat 35-58; berbicara tentang KEBANGKITAN TUBUH.
Kaitannya dengan 9 (sembilan) kasih dari Allah Bapa, tertulis di dalam 1 Korintus 14:1-6.
Itulah tentang surat kepada sidang jemaat di Korintus (yang pertama).

Empat belas surat yang ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG KETIGA: Surat kepada sidang jemaat di GALATIA.
Dalam pola Tabenakel terkena kepada PINTU KEMAH dengan 5 (lima) tiang.

Galatia 1:17-18
(1:17) juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik. (1:18) Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.

Setelah Rasul Paulus menerima jabatan Rasul, ia pun berangkat ke tanah Arab selama tiga tahun untuk menjadi tiang di sana.

Galatia 2:7-9
(2:7) Tetapi sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus untuk orang-orang bersunat (2:8) karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat. (2:9) Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;

Ada lima tiang (sokoguru) sidang jemaat, antara lain;
1. Yakobus.
2. Kefas.
3. Yohanes.
4. Paulus.
5. Barnabas.
Jadi, 5 (lima) tiang atau 5 (lima) sokoguru ini adalah kehidupan yang diurapi oleh Tuhan dengan luar biasa, sebab Pintu Kemah itu berbicara tentang kepenuhan Roh-El Kudus.

Empat belas surat yang ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG KEEMPAT: Surat kepada sidang jemaat di EFESUS.
Dalam pola Tabernakel terkena pada MEJA ROTI SAJIAN.
Yesus adalah roti hidup, Ia telah memecah-mecahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib.
Di atas meja ada dua susun roti, masing-masing terdiri dari enam ketul roti, dua susun roti ini berbicara tentang persekutuan.
Efesus 1 dan 2 secara khusus berbicara tentang; Israel dan Kafir telah dipersatukan di dalam Kristus.

Efesus 1:10
(1:10) sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Ayat ini berbicara tentang persekutuan kita dengan Kristus; Ia telah mempersekutukan kita dengan Kristus, baik yang di sorga maupun yang di bumi, dipersekutukan di dalam Kristus.

Efesus 2:15-20
(2:15) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (2:16) dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. (2:17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", (2:18) karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. (2:19) Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, (2:20) yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Dengan kematian Yesus Kristus di atas kayu salib, Israel dan Kafir dipersekutukan.
Yesus adalah pokok angur yang benar, kitalah carang-carangnya.
-       Persekutuan kita dengan Kristus = persekutuan carang dengan pokok.
-       Persekutuan Israel dengan Kafir = persekutuan antara carang dengan carang.

Empat belas surat yang ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG KELIMA: Surat kepada sidang jemaat di FILIPI.
Dalam pola Tabernakel terkena pada PELITA EMAS, berarti menjadi terang dunia -> orang-orang yang diurapi.
Orang-orang yang diurapi menjadi terang dunia.

Pada Pelita Emas ada tujuh lampu yang ditaruh di atas Kaki Dian. Angka tujuh banyak kita dapatkan di dalam surat Filipi, misalnya; ada tujuh nama yang menonjol di dalam surat Filipi, yaitu;
1. Paulus.
2. Timotius.
3. Epafroditus.
4. Euodia.
5. Sintikhe.
6. Sunsugos.
7. Klemens.

Kemudian, di dalam Filipi 2, terdapat tujuh kali kata “sukacita”.

Pengkhotbah 11:7-8
(11:7) Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata; (11:8) oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.

Jemaat di Filipi limpah dengan sukacita karena mereka hidup di dalam terang.
Terang itu menyenangkan, tetapi gelap itu tidak menyenangkan. Kalau seseorang biasa berbuat dosa di dalam kegelapan, maka orang itu tidak menyenangkan dan tidak pernah menimbulkan sukacita.

“Melihat matahari itu baik bagi mata”
Matahari menunjuk kepada kasih dari Allah Bapa.
Oleh sebab itu, jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalam terang itu. Jangan ada lagi dosa yang disembunyikan dan senantiasa memandang kepada kasih Allah, kasih di Golgota, maka jangan lagi memikirkan dan memandang yang lain-lain.

Empat belas surat yang ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG KEENAM: Surat kepada jemaat di KOLOSE.
Dalam pola Tabernakel surat kepada jemaat di Kolose terkena kepada MEZBAH DUPA.

Ciri penulisan dari kitab Kolose.
Kolose 4:1-3
(4:1) Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga. (4:2) Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. (4:3) Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.

Hidup di dalam doa penyembahan, berarti; berjaga-jaga dan mengucap syukur.
Pertanyaannya;
-       Mengapa harus berjaga-jaga? Sebab musuh sama seperti singa yang mengaum-ngaum, yang mencari mangsa yang dapat ditelannya ... (1 Petrus 5:8)
-       Mengapa mengucap syukur? Sebab ucap syukur itulah yang dikehendaki oleh Allah di dalam Kristus Yesus ... (1 Tesalonika 5:18)
Oleh sebab itu, biarlah ucapan syukur kita bagaikan asap dupa kemenyaan yang senantiasa naik di hadirat Tuhan. Ucapan syukur seperti ini bukan lagi ucapan syukur karena diberkati oleh Tuhan, melainkan karena dia boleh menikmati persekutuan yang indah lewat doa penyembahan, sehingga berada di dalam suatu ketenangan dan kedamaian yang begitu luar biasa, seperti asap dupa kemenyaan.

Lewat kehidupan doa, Allah akan membukakan pintu sorga bagi kita, hal yang senada kalau terjadi pembukaan rahasia firman, itu sama artinya pintu sorga terbuka atas kita dan saat itu Tuhan mencurahkan segala sesuatu atas kehidupan kita masing-masing. Maka di dalam doa, kita senantiasa mohonkan supaya terjadi pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita.

Empat belas surat yang ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG KETUJUH: Surat untuk jemaat di TESALONIKA (yang pertama dan yang kedua).
Terkena pada PAKAIAN IMAM BESAR dan IMAM-IMAM.
Pakaian imam besar terdiri dari:
1.     Baju Efod, menunjuk pengalaman kematian dari Yesus Kristus.
2.     Gamis baju Efod (warna biru), menunjuk kuasa kebangkitan dari Yesus Kristus.
3.     Baju dalam (lenan halus), menunjuk kemuliaan Yesus pada saat Dia naik ke sorga.

Itulah surat-surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada tujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil.

Kepada sidang jemaat di ROMA, Rasul Paulus mengasuh dan merawati, diajar untuk senantiasa berdiri di atas korban Kristus.

Kemudian, kepada sidang jemaat di KORINTUS. terkhusus surat yang pertama, diajar untuk berada dalam suasana kebangkitan, yang dibagi atas tiga bagian;
-    Kebangkitan Kristus, kaitannya dengan sembilan jabatan Yesus Kristus.
-    Kebangkitan kita, kaitannya dengan sembilan karunia Roh Kudus.
-    Kebangkitan tubuh, kaitannya dengan kasih Allah Bapa.
Semuanya diajarkan sebab Rasul Paulus mengasuh dan merawati sidang jemaat di Korintus.

Kemudian untuk sidang jemaat di GALATIA, Rasul Paulus mengasuh dan merawati mereka, yang dikaitkan dengan lima tiang yang ada di PINTU KEMAH, itu menunjuk kepada lima Rasul sebagai tiang (sokoguru) dari sidang jemaat, itulah; Rasul Paulus, Rasul Petrus, Rasul Kefas, Rasul Yohanes, dan Rasul Barnabas, merekalah yang menjadi penopang bagi sidang jemaat.
Rasul, berarti; kehidupan yang diurapi dengan luar biasa. Pengurapan yang luar biasa menjadikan kita menjadi sokoguru, menjadi tiang penopang yang dipancangkan di dalam rumah Tuhan.

Rasul Paulus juga mengasuh dan merawati sidang jemaat di EFESUS, yang terkena pada Meja Roti Sajian. Rasul Paulus mengajar sidang jemaat di Efesus untuk mengerti tentang persekutuan kita dengan Kristus, juga persekutuan kita dengan sesama.
Persekutuan kita dengan Kristus sama dengan carang dengan pokok anggur, sedangkan persekutuan kita dengan sesama sama seperti persekutuan carang dengan carang. Dalam hal ini Rasul Paulus mengasuh dan merawatinya supaya sidang jemaat di Efesus betul-betul mengerti tentang persekutuan.

Kemudian Rasul Paulus juga mengasuh dan merawati sidnag jemaat di FILIPI. Dalam pola Tabernakel, surat Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Filipi terkena pada Pelita Emas atau tujuh lampu di atas Kaki Dian, itu berbicara tentang kehidupan yang berada di dalam terang, itulah; Paulus, Timotius, Epafroditus, Euodia, Sintikhe, Sunsugos, dan Klemens.
Kemudian, di dalam Filipi 2 ada terdapat tujuh kali kata “sukacita.” Saudaraku, kehidupan yang berada di dalam terang senantiasa ada di dalam sukacita dan memberi sukacita. Beda dengan kehidupan yang berada di dalam kegelapan, banyak menyembunyikan dosa di dalam kegelapan, orang semacam ini tidak akan memberi sukacita di tengah-tengah persekutuannya dengan orang lain.

Yang terakhir adalah surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di KOLOSE.
Dalam pola Tabernakel terkena kepada Mezbah Dupa, itu berbicara tentang Doa penyembahan yang besar. Mengapa kita harus hidup di dalam doa penyembahan yang besar? Supaya kita dapat berjaga-jaga dan bersyukur. Mengapa berjaga-jaga? Karena musuh sama seperti singa yang mengaum-ngaum mencari mangsa yang dapat ditelannya.
Siapa mangsa yang dapat ditelannya? Itulah kehidupan yang hanya memiliki firman dan Roh, tetapi kehidupan rohaninya belum memuncak sampai kepada Doa Penyembahan. Dan itu akan terjadi kelak; antikris akan menginjak-injak kota suci selama empat puluh dua bulan lamanya.
Kemudian, mengapa harus mnegucap syukur? Karena itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus.
Ucapan syukur kita biarlah seperti asap dupa kemenyan yang naik di hadirat Tuhan, artinya; kita mengucap syukur bukan karena diberkati, tetapi karena kita melangsungkan hubungan yang begitu intim dengan Tuhan, sehingga kita berada dalam suatu tingkat ketenangan yang begitu tinggi dan damai sejahtera, itu ucapan syukur yang luar biasa.

Sampai akhirnya, kepada sidang jemaat yang terakhir, itulah jemaat di TESALONIKA, itu terkena pada pakaian Imam Besar dan pakaian imam-imam.
Sebagai imam perhatikanlah perbuatanmu, perhatikan sikapmu, itu adalah pakaianmu yang harus dijaga, jangan dicemari dengan kejahatan dan kenajisan, jangan dicemari dengan hal-hal yang tidak baik. Tetapi biarlah kita betul-betul seperti Jubah yang maha indah, yang terdiri dari tiga bagian;
1.     Baju Efod, berbicara tentang pengalaman kematian.
Tanda dalam pengalaman kematian: daging tidak bersuara lagi, tidak hidup dalam hawa nafsu, yaitu keinginan-keinginan daging yang jahat.
2.     Gamis Baju Efod, berbicara tentang pengalaman kebangkitan Yesus Kristus.
Berarti, melayani Tuhan hidup di dalam kesucian, melayani hidup dalam kebenaran, melayani hidup di dalam kasih Allah.
3.     Lenan Halus, berbicara tentang kemuliaan.
Lenan halus berjala-jala itu berbentuk mata.
Pada saat Yesus naik ke sorga, Ia duduk di samping kanan Allah Yang Maha Besar, dan saat ini di dalam kemuliaan, Dia sedang mengamat-amati dan menyoroti sikap dan perbuatan kita, sedang memperhatikan dan mengamat-amati kehidupan kita di dalam beribadah dan melayani Tuhan, beribadah dan melayani pekerjaan Tuhan. Jadi, kita melayani bukan untuk dilihat oleh mata manusia, tetapi kita melayani untuk dilihat oleh Tuhan sampai mata-Nya menembusi manusia batin kita masing-masing. Kita yang dahulu menjalankan ibadah Taurat, jangan lagi, karena Tuhan sedang menembusi manusia batin kita masing-masing, tidak ada yang tersembunyi di mata Tuhan.

Kita sudah melihat, bahwa betul-betul Rasul Paulus ini dalam pelayanannya tampil sebagai seorang ibu yang mengasuh dan merawati anaknya. Dalam kesempatan ini, kita sudah melihat surat yang dikirm oleh Rasul Paulus kepada tujuh sidang jemaat di Asia Kecil.
Minggu yang akan datang kita akan melihat surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada tiga anak rohaninya dan surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada orang Ibrani secara khusus.

Kita berdoa lewat doa penyembahan, dalam doa itu kita sisipkan kepada Tuhan, supaya dalam setiap pertemuan ibadah Tuhan senantiasa membukakan rahasia firman-Nya. Ketika terjadi pembukaan rahasia firman, pintu sorga terbuka dan pada saat itulah Tuhan curahkan segala berkat-berkat dari sorga.
Semakin hari saya semakin memahami rencana Tuhan begitu indah dalam kehidupan kita, yaitu; pokok doa utama kita sekarang adalah supaya terus terjadi pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita sekaliannya, itu yang terutama. Diberi umur panjang, diberikan kekayaan, musuh dikalahkan, seperti yang dialami oleh Raja Salomo. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI KITA 

Pemberita Firman:
Gembala Sidang;Pdt. Daniel U. Sitohang





No comments:

Post a Comment