KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, September 9, 2019

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 21 MEI 2019



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 21 MEI 2019

KITAB KOLOSE
(Seri: 51)

Subtema: RASUL PAULUS MENGASUH & MERAWAT TIGA ANAK ROHANI

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita pribadi lepas pribadi, tua muda, laki-laki perempuan, seberapa saja yang hadir malam ini. Biarlah kiranya Tuhan memberkati kita lewat pembukaan firman-Nya untuk sekaligus membawa kehidupan kita sebentar sujud menyembah Allah yang hidup, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, di mana pun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.
Sebab itu kita berdoa dengan rendah hati, memohon kemurahan Tuhan supaya Tuhan kiranya membukakan firman-Nya untuk memberkati kita sekaliannya.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di KOLOSE.
Kolose 3:4
(3:4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Kalimat yang harus kita perhatikan dari ayat ini adalah: “Apabila kristus yang adalah hidup kita”
Singkatnya; Kristus adalah hidup kita, hidup semua orang.
Jadi, kita hidup bukan karena kita mempunyai harta, kekayaan, uang yang banyak, atau usaha, pekerjaan, bisnis, bahkan karena memiliki gelar yang tinggi, tetapi kita hidup oleh karena Kristus. Kristuslah hidup kita.

Efesus 1:22-23
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Kristus telah diberikan kepada jemaat sebagai Kepala, sedangkan jemaat adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Kita berdoa; supaya ibadah, pelayanan, nikah, dan rumah tangga kita dipenuhi dengan kemuliaan Allah, supaya kita boleh merasakan suasana sorga hadir di bumi ini. Dalam hal ini kita patut beryukur karena Kristus yang menjadi Kepala, bukan yang lain-lain.

Bisa dibayangkan jika serigala dan burung yang menjadi kepala atas tubuh, maka tubuh Kristus akan mengalami penderitaan hebat, tubuh Kristus akan mengalami kesusahan yang hebat. Sebab itu sekali lagi saya tandaskan; kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan telah memberikan Kristus sebagai kepala atas tubuh-Nya.

1.     Serigala, menunjuk roh-roh jahat di udara, dengan segala tipu dayanya.
      Pekerjaan dari serigala adalah menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba (Yohanes 10), sehingga domba-domba menjadi liar, tidak terkendali, tidak tergembala, dengan lain kata tidak dengar-dengaran lagi.
2.     Burung, menunjuk kepada roh najis.
      Pekerjaan dari roh najis ialah menghambat terbentuknya tubuh Kristus. Pendeknya, merusak nikah yang suci sehingga hubungan kita dengan Allah terputus, akibatnya; kita banyak kali menyangkali Tuhan, menyangkali hati nurani sendiri. 

Efesus 5:22-23
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh

Kristus adalah kepala jemaat, Dialah yang menyelamatkan tubuh, yaitu sidang jemaat, saya dan saudara.
Sehebat-hebatnya manusia, sepintar-pintarnya manusia, sekaya-kayanya manusia, tubuh (sidang jemaat) tidak dapat menyelamatkan dirinya dengan segala sesuatu yang dia miliki, tetapi Kristuslah yang menyelamatkan tubuh, yaitu sidang jemaat.

Efesus 5:24
(5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Karena Kristus adalah penyelamat tubuh, maka kedudukan dari sidang jemaat, sebagai tubuh, sudah seharusnya berada di dalam tanda ketundukannya kepada Kristus, sebagai Kepala.

Galatia 2:6
(2:6) Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu — bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka — bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku.

Kedudukan sebagai orang yang terpandang tidaklah terlalu penting bagi Rasul Paulus, karena dia sangat menyadari betul, bahwa; Allah tidak memandang muka, Allah tidak melihat latar belakang kita untuk datang kepada Dia.
Tubuh Kristus terdiri dari banyak anggota; ada yang miskin, ada yang kaya, ada yang terpandang, ada juga yang tidak terpandang. Pada dasarnya, semuanya itu tidak terlalu penting untuk dibahas, yang terpenting adalah kedudukan dari sidang jemaat itu harus berada dalam tanda ketundukannya kepada Kristus; sebagai Kepala.

Efesus 5:29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.
Pendeknya, kasih Kristus itu ditandai dengan pengorbanan.

Bukti bahwa Kristus adalah penyelamat tubuh.
YANG PERTAMA: “Sidang jemaat dikuduskan dan dimandikan dengan air dan firman” (ayat 25-26).
Hal yang pertama ini telah saya sampaikan pada minggu-minggu yang lalu, kiranya firman ini termeterai dalam kehidupan kita.

Bukti bahwa Kristus adalah penyelamat tubuh.
YANG KEDUA: “Kristus mengasuh dan merawati sidang jemaat, sebagai tubuh-Nya” (ayat 28-29).
Berkaitan dengan mengasuh dan merawati, lebih rinci kita melihat di dalam 1 Tesalonika 2: 7
1 Tesalonika 2:7
(2:7) Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

Tugas dari Rasul Paulus kepada sidang jemaat sama seperti seorang ibu, yaitu; mengasuh” dan “merawati” anaknya.
Ibu menunjuk seorang gembala sidang. Tugas gembala: mengasuh dan merawati sidang jemaat, sebagai anak-anak rohani.
Hal ini dapat kita pahami dari 14 (empat belas) surat yang ditulis oleh Rasul Paulus, dan semua itu terdapat pada Perjanjian Baru.

Kalau kita berbicara tentang 14 (empat belas) surat, itu persis seperti nubuatan Yusuf ketika dia berada di Mesir.
Yusuf telah menubuatkan empat belas tahun;
-       Tujuh tahun yang pertama, itulah kelimpahan firman
-       Tujuh tahun yang kedua, itulah kelaparan yang hebat.
Tetapi dengan hadirnya Yusuf di Mesir, ia mengasuh dan merawati kehidupan orang-orang di Mesir, itu dalam PERJANJIAN LAMA.

Dalam PERJANJIAN BARU, Rasul Paulus tampil sebagai ibu yang mengasuh dan merawati sidang jemaat, itu bisa dilihat dari jumlah surat yang dia tulis dalam Perjanjian Baru. Penjanjian Baru terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) kitab, di antaranya ada 14 (empat belas) surat yang dikirim oleh Rasul Paulus, yaitu; kepada sidang jemaat, kepada perorangan, dan kepada orang Ibrani.

Demikian juga kalau kita perhatikan silsilah dari pada Yesus Kristus, dalam Matius 1:1-2, 17, di situ terdapat tiga kali angka empat belas
-       Empat belas yang pertama; dari Abraham sampai kepada Daud,
-       Empat belas yang kedua; dari Daud sampai ke pembuangan,
-       Empat belas yang ketiga; dari pembungan sampai Yesus lahir.
Artinya, sampai hari ini, Tuhan masih mengasuh dan merawati tubuh, jiwa, roh kita, lewat penggembalaan ini.

Adapun empat belas surat yang ditulis oleh rasul Paulus antara lain kepada:
I.     TUJUH SIDANG JEMAAT YANG ADA DI ASIA KECIL, antara lain;
1.     Jemaat di Roma; 1 (satu) surat.
2.     Jemaat di Korintus; 2 (dua) surat.
3.     Jemaat di Galatia; 1 (satu)  surat.
4.     Jemaat di Efesus; 1 (satu)  surat.
5.     Jemaat di Filipi; 1 (satu)  surat.
6.     Jemaat di Kolose; 1 (satu)  surat.
7.     Jemaat di Tesalonika; 2 (dua) surat
Jadi, Rasul Paulus mengasuh dan merawati tujuh sidang jemaat di Asia Kecil.
II.    TIGA ORANG ANAK ROHANI, yaitu
1.     Timotius; 2 (dua) surat.
2.     Titus; 1 (satu) surat.
3.     Filemon; 1 (satu) surat.
Jadi, Rasul Paulus sebagai bapa rohani mengasuh tiga anak rohani yaitu; Timotius, Titus, dan Filemon.
III.  SECARA KHUSUS KEPADA ORANG IBRANI; 1 (satu) surat.

Setelah pada minggu yang lalu kita sudah melihat surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada tujuh sidang jemaat, sekarang kita akan melihat surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada tiga orang anak rohani, dan seluruhnya akan dikaitkan dengan pola Tabernakel.

Surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada tiga orang anak rohaninya, dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG PERTAMA: Surat untuk TIMOTIUS (yang pertama dan yang kedua).
Dalam susunan Tabernakel, terkena pada TAHBISAN IMAM BESAR dan IMAM-IMAM. Ditahbiskan, artinya;
1.     Dijadikan suci.
2.     Diangkat.
3.     Membaktikan diri.

Keluaran 29:1-2
(29:1) "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela, (29:2) roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.

Untuk tahbisan imam besar dan imam-imam, Tuhan menentukan dan menuntut 3 (tiga) korban binatang dan 3 (tiga) ketul roti.

Tiga korban binatang, antara lain:
1.     Satu ekor domba jantan muda, menunjuk kepada korban pendamaian.
Kita di utus untuk membawa berita pendamaian di mana pun kita berada. Kedudukan dari imam-imam ada di antara Allah dengan orang berdosa.
Yang disebut imam-imam, yakni; pemimpin pujian, pembaca firman, singer, pemain musik, kolektan, multimedia, infokus, bendahara, sekretaris, termasuk zangkoor, kedudukannya: ada di antara Allah dan orang berdosa, untuk memperdamaikan dosa manusia kepada Allah.
Berarti, untuk memperdamaikan dosa manusia, kitalah yang menjadi korban, tidak mengorbankan orang lain, dan tidak memanfaatkan kelemahan orang lain, itu imam. Jangan berharap kepada sesuatu yang tidak baik, jangan berharap kepada sesuatu yang tidak suci, jangan berharap pada sesuatu yang najis di dalam melayani Tuhan.
Rela jadi korban, itulah korban pendamaian.
2.     Domba jantan pertama, itu berbicara tentang penyerahan Yesus Kristus, sebagai Imam Besar, untuk taat kepada kehendak Allah.
Kita menyerah untuk taat kepada Allah, itu tanda penyerahan dari seorang imam, bukan taat lagi kepada kehendak sendiri. Inilah yang Tuhan tuntut dan Tuhan tentukan dari seorang imam besar dan imam-imam.
3.     Domba jantan yang kedua, itu berbicara tentang tahbisan, berarti kita harus benar-benar menjaga diri di dalam kesucian.
Ditahbiskan, berarti; diangkat, kemudian disucikan, dan membaktikan diri kepada Tuhan.
Inilah yang Tuhan tuntut dan tentukan dari seorang imam.

Tiga ketul roti, antara lain:
1.     Roti tidak beragi.
2.     Roti bundar yang tidak beragi yang diolah dengan minyak.
3.     Roti tipis tidak beragi yang diolesi dengan minyak.
Jadi, tiga ketul roti ini semuanya roti yang tidak beragi. Seorang hamba Tuhan di dalam melayani mezbah Tuhan harus lepas dari ragi.
Ragi secara umum, itulah kejahatan dan keburukan, tetapi ragi secara khusus ada tiga:
1.     Ragi Farisi, itulah kemunafikan; di luar tidak sesuai dengan di dalam.
2.     Ragi Saduki, artinya; tidak percaya adanya kebangkitan, sehingga yang ada dalam pemikiran mereka hanyalah kawin dan mengawinkan, akibatnya; dikuasai oleh dosa kenajisan.
3.     Ragi Herodes, yaitu; membunuh. Membenci sesama setara dengan dosa membunuh.
Inilah ragi yang tidak boleh menguasai seorang hamba Tuhan. Inilah yang dituntut oleh Tuhan dan ditentukan oleh Tuhan bagi seorang imam.
Kalau mau melayani Tuhan, ayo, persembahkan apa yang dituntut dan yang ditentukan Tuhan dari kita. Kalau tidak, berhenti dulu melayani Tuhan. Tidak dipaksa melayani Tuhan.

Saya tambahkan sedikit lagi;
Keluaran 29: 2, 23-25
(29:2) roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu. (29:23) kauambillah juga satu keping roti, satu roti bundar yang berminyak dan satu roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan TUHAN. (29:24) Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN. (29:25) Kemudian haruslah kauambil semuanya dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan yang harum di hadapan TUHAN; itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.

Melayani Tuhan tanpa ragi, itulah korban api-apian, korban yang menyenangkan bagi Tuhan.
Tiga ketul roti yang tidak beragi itu ditaruh di tangan seorang imam, lalu roti yang ada di tangan imam (sebagai unjukan di hadapan Tuhan) harus dilemparkan ke atas Mezbah Korban Bakaran. Mezbah, menunjuk kepada pelayanan.
Maka seorang hamba Tuhan juga harus menyampaikan firman Tuhan yang benar, murni, tidak beragi. Kalau hamba Tuhan itu melayani, menyampaikan firman disertai dengan ragi-ragi, maka sidang jemaat juga penuh dengan ragi, itu tidak bisa dipungkiri.

dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu
Gandum yang terbaik itu diolah, dilumat, lalu ditusuk. Seorang hamba Tuhan melayani Tuhan dengan membawa tiga ketul roti yang semuanya tidak beragi, harus melalui proses sengsara, seperti Yesus telah mengalami penusukan di lambung-Nya.
Inilah yang dituntut dan ditentukan oleh Tuhan dari seorang imam.

Suratan Timotius adalah suratan tahbisan. Sekarang kita akan melihat; ciri penulisan suratan Timotius.
1 Timotius 3:2-4
(3:2) Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, (3:3) bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,(3:4) seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.

Syarat-syarat bagi penilik jemaat ada 14 (empat belas), yaitu:
1.     Tidak bercacat.
2.     Suami dari satu istri.
3.     Dapat menahan diri.
4.     Bijaksana.
5.     Sopan.
6.     Suka memberi tumpangan.
7.     Cakap mengajar orang.
8.     Tidak peminum.
9.     Bukan pemarah, melainkan peramah.
10.  Pendamai.
11.  Bukan hamba uang.
12.  Seorang kepala keluarga yang baik.
13.  Disegani.
14.  Dihormati oleh anak-anaknya.

1 Timotius 3:8-10
(3:8) Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah, (3:9) melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci. (3:10) Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat.

Syarat bagi seorang diaken, antara lain:
1.     Terhormat.
2.     Jangan bercabang lidah, berarti; jangan mengucapkan saksi dusta, jangan terlalu banyak berbicara.
3.     Jangan penggemar anggur, artinya; tidak boleh hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat, tidak boleh mempertahankan hidup manusiawi.
4.     Jangan serakah, berarti; melayani tidak boleh cinta uang, tamak, loba.
5.     Orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci, berarti; dapat menyimpan rahasia, itulah kekurangan-kekurangan yang ada di dalam penggembalaan itu. Jangan mengumbar rahasia-rahasia yang akhirnya menimbulkan perpecahan di dalam penggembalaan itu.
Ini dituntut Tuhan dari seorang imam besar dan imam-imam maupun diaken.

Surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada tiga orang anak rohaninya, dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG KEDUA: Surat untuk TITUS.
Dalam pola Tabernakel terkena pada TAHBISAN IMAM BESAR dan IMAM-IMAM.
Imam besar harus memperdamaikan dosanya dan dosa umatnya sekali setahun, dengan membawa darah lembu jantan dan darah korban penghapus dosa sampai ke Ruangan Maha Suci, lalu terjadi tujuh kali percikan darah di depan Tabut Perjanjian dan tujuh kali percikan darah di atas tutup pendamaian. Itu sebabnya posisi imam besar berada di dalam Ruangan Maha Suci.
Sedangkan imam-imam, dia hanya berada di Rungan Suci saja; melayani mezbah korban bakaran dan segala sesuatu peralatan yang ada di dalam Ruangan Suci. 

Titus 2:9
(2:9) Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah,

Bagian dari tahbisan imam-imam ialah memiliki tabiat yang benar, yaitu taat kepada tuannya dalam segala hal.
Yesus Kristus adalah Tuan dari hamba-hamba Tuhan. Biarlah kita taat kepada Dia dalam segala sesuatu, bukan hanya pada sebagian hal, tetapi dalam segala sesuatu.

Praktek taat kepada tuannya dalam segala hal, yaitu:
1. Jangan membantah. Membantah itu sama dengan memberontak, dan orang yang memberontak, berarti; dikuasai oleh roh pendurhakaan.
2.  Jangan curang, berarti; adil dan benar.

Sebaliknya, seorang imam harus:
1.     Tulus, menunjuk orang yang jujur dan dapat dipercaya, sebab orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya.
2.     Setia, menunjuk orang yang bertanggung jawab dengan tugas-tugas pelayanan, dengan tanggung jawab yang ditaruh oleh Tuhan di atas pundak kita masing-masing.

Seorang imam harus memperhatikan tahbisan ini, supaya dia juga boleh merasakan bahwa Tuhan mengasuh dan merawati tubuh, jiwa, dan rohnya, lewat kegiatan roh di tengah ibadah pelayanan dalam penggembalaan yang Tuhan percayakan ini.

Surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada tiga orang anak rohaninya, dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG KETIGA: Surat untuk FILEMON.
Dalam susunan Tabernakel terkena pada PAPAN-PAPAN JENANG dan PALANG-PALANGNYA, ini berbicara tentang persekutuan di dalam tubuh Kristus dan diikat oleh kasih Kristus yang sempurna.
-       Papan jenang, itulah kesatuan dari tubuh Kristus.
-       Palang-palangnya, itulah kasih Kristus, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan gereja Tuhan.
Di Minggu yang akan datang kita akan melihat hal ini kembali, itulah surat yang dikirm oleh Rasul Paulus kepada Filemon.

Ada tiga anak rohani, yaitu: Timotius 2 (dua) surat, Titus 1 (satu) surat, dan Filemon 1 (satu) surat. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment