KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, September 19, 2019

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 18 JUNI 2019



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 18 JUNI 2019


KITAB KOLOSE
(Seri: 55)

Subtema: TEGURAN TUHAN ADALAH DIDIKAN YANG MEMBERIKAN HIKMAT DAN KEPANDAIAN.

Shalom.
Selamat malam. Salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita.
Kita berdoa dan memohon dengan rendah hati supaya kiranya Tuhan membukakan firman-Nya bagi kita malam ini, dan firman itu nanti akan membawa kita rendah di bawah kaki salib Tuhan, sujud menyembah kepada Dia.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba Tuhan, yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim Rasul Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 3: 4
(3:4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Bagian dari ayat 4: “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita
Singkatnya: Kristus adalah hidup kita, bukan harta, kekayaan, uang, kedudukan yang tinggi dan lain sebagainya, melainkan Kristus adalah hidup kita.

Berkaitan dengan itu, kita memperhatikan Efesus 1.
Efesus 1: 22-23
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Kristus telah diberikan kepada jemaat, sebagai Kepala, sedangkan sidang jemaat adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Lebih jauh kita melihat tentang: KRISTUS ADALAH KEPALA.
Efesus 5: 22-23
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

Kristus adalah Kepala jemaat, Dialah yang menyelamatkan tubuh, yaitu sidang jemaat.
Dalam hal ini kita patut bersyukur, karena Kristus yang menjadi Kepala atas tubuh, bukan serigala dan burung.
-       Serigala, menunjuk; roh jahat.
Pekerjaan serigala ialah menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba, sehingga domba-domba menjadi liar, tidak tergembala.
-       Burung, menunjuk; roh najis.
Pekerjaan roh najis ialah menghambat pembangunan tubuh Kristus, dengan lain kata; merusak nikah suci, sehingga hubungan manusia dengan Allah terputus, akibatnya; manusia akan menyangkali Tuhan dan terus menyangkali Tuhan dalam segala perkara.

Efesus 5: 24
(5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Karena Kristus adalah penyelamat tubuh, maka kedudukan sidang jemaat, sebagai tubuh, sudah seharusnya berada dalam tanda ketundukannya kepada Kristus, sebagai Kepala.
Jangan lupa hal ini:
-       Kepala dari suami adalah Kristus.
-       Kepala dari isteri adalah suami.
-       Kepala dari Kristus adalah Allah.
Kita tidak boleh lupa menempatkan Kristus, sebagai Kepala, dalam setiap kehidupan kita, supaya kita tidak salah dalam perkataan, baik perbuatan (tingkah laku), baik dalam segala sesuatu.
Seringkali kita menunjukkan sikap yang angkuh dan arogansi, seolah-olah kita kepala, kita lupa bahwa Kristus adalah Kepala, Dialah yang menyelamatkan tubuh.

Bukti bahwa Kristus adalah penyelamat tubuh.
Efesus 5: 25-29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.
Pendeknya: Kasih Kristus ditandai dengan pengorbanan.

Praktek kasih Kristus.
YANG PERTAMA: Sidang jemaat disucikan dengan air dan firman (EFESUS 5:26)
Hal ini telah disampaikan berulang kali di minggu-minggu yang lalu.

Praktek kasih Kristus.
YANG KEDUA: Kristus mengasuh dan merawati sidang jemaat (EFESUS 5:28-29)

Berkaitan dengan mengasuh dan merawati, kita perhatikan 1 Tesalonika 2.
1 Tesalonika 2: 7
(2:7) Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

Rasul Paulus berlaku ramah terhadap sidang jemaat, sama seperti seorang ibu.
Ibu, menunjuk; gembala sidang.
Tugas gembala sidang: Mengasuh dan merawati sidang jemaat, sebagai anak-anak rohaninya.

Bukti bahwa Rasul Paulus mengasuh dan merawati sidang jemaat: Di dalam Perjanjian Baru terdapat 27 (dua puluh tujuh) kitab, 14 (empat belas) kitab di antaranya ditulis oleh Rasul Paulus, lalu dikirim kepada:
I.     TUJUH SIDANG JEMAAT YANG ADA DI ASIA KECIL, antara lain;
1.     Jemaat di Roma; 1 (satu) surat.
2.     Jemaat di Korintus; 2 (dua) surat.
3.     Jemaat di Galatia; 1 (satu) surat.
4.     Jemaat di Efesus; 1 (satu)  surat.
5.     Jemaat di Filipi; 1 (satu)  surat.
6.     Jemaat di Kolose; 1 (satu)  surat.
7.     Jemaat di Tesalonika; 2 (dua) surat
Jadi, Rasul Paulus mengasuh dan merawati tujuh sidang jemaat di Asia Kecil.

II.    TIGA ORANG ANAK ROHANI, yaitu:
1.     Timotius; 2 (dua) surat.
2.     Titus; 1 (satu) surat.
3.     Filemon; 1 (satu) surat.
Jadi, Rasul Paulus sebagai bapa rohani mengasuh tiga anak rohani yaitu; Timotius, Titus, dan Filemon.

III.  SECARA KHUSUS KEPADA ORANG IBRANI; 1 (satu) surat.

Melalui 14 (empat belas) surat yang dituliskan oleh Rasul Paulus ini, menjadi bukti bahwa Rasul Paulus, sebagai bapa rohani, mengasuh dan merawati sidang jemaat, yang adalah anak-anak rohaninya.
Seorang gembala sidang yang bertugas untuk mengasuh dan merawati sidang jemaat, ia tidak boleh lalai dengan tugas itu. Pendeknya: Sidang jemaat berhak untuk memperoleh hak asuh dan hak rawat dari seorang gembala sidang, dari seorang hamba Tuhan yang sudah ditetapkan dan yang sudah menerima jabatan gembala. Dengan demikian, sidang jemaat, sebagai anak rohani dari seorang gembala sidang, mendapat pertumbuhan rohani yang sehat.

Memang pertumbuhan rohani itu harus terjadi. Jangan sampai kita mengalami seperti yang ditulis olah Rasul Paulus kepada orang Ibrani, di dalam Ibrani 5: 12, “Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
Kalau ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, menjadi kesaksian, menjadi contoh teladan dari perkataan dan perbuatan, tetapi karena kerohaniannya masih kerdil (kerohanian masih kanak-kanak), mereka masih suka terhadap susu. Susu itu untuk bayi (kanak-kanak rohani), bukan untuk orang dewasa.
Itu sebabnya, saya sampaikan di atas tadi: Sidang jemaat berhak mutlak untuk mendapatkan hak asuh dan hak rawat dari seorang gembala sidang, dari seorang hamba Tuhan yang ditetapkan oleh Tuhan, yakni; seorang yang sudah menerima jabatan gembala, supaya sidang jemaat mengalami pertumbuhan rohani yang sehat, berarti tidak kerdil.

Sekarang kita akan memperhatikan tentang: MENGASUH.
Kisah Para Rasul 7: 20-22
(7:20) Pada waktu itulah Musa lahir dan ia elok di mata Allah. Tiga bulan lamanya ia diasuh di rumah ayahnya. (7:21) Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri. (7:22) Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.

Musa diasuh oleh puteri Firaun, lalu ia dididik dengan segala hikmat orang Mesir.
Diasuh, berarti; anak memperoleh didikan yang baik dan benar.

Ibrani 12: 5-6
(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; (12:6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Menghajar dan menyesah adalah bentuk didikan dari Tuhan kepada kita, sebagai orang yang dikasihi-Nya dan orang yang diakui-Nya sebagai anak.
Maka, sidang jemaat sebagai anak-anak Tuhan, jangan kita anggap enteng didikan Tuhan dan jangan putus asa dan kecewa apabila kita diperingatkan-Nya.

Ibrani 12: 7
(12:7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

Didikan yang kita terima adalah tanda bahwa Tuhan memperlakukan kita sebagai anak yang dikasihi-Nya.
Perlu untuk diketahui: Tidak ada anak yang tidak dididik oleh ayahnya.

Ibrani 12: 8
(12:8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

Kalau sidang jemaat bebas dari ganjaran, dengan lain kata menolak didikan Tuhan, putus asa terhadap peringatan-peringatan Tuhan, berarti dia bukan anak Tuhan, dia bukan orang yang diakui sebagai anak, melainkan dia adalah anak-anak gampang, anak yang lahir di luar nikah, berarti; tidak sah.
Jadi, orang yang diakui sebagai anak adalah orang yang mau menerima didikan Tuhan.

Sebab itu, mari kita dengan rendah hati menerima didikan ini, jangan kita merasa sudah mengerti firman Tuhan, tetapi kita harus mau menerima peringatan-Nya, kita harus selalu menerima didikan Tuhan.
Menerima didikan bukan berarti karena kita tidak tahu firman. Didikan itu memang harus terus berlangsung kepada seorang yang diakui-Nya sebagai anak.

Lebih jauh kita melihat Ayub 5.
Ayub 5: 17
(5:17) Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.

Teguran demi teguran yang kita alami (yang kita terima), itu semua merupakan didikan dari Yang Mahakuasa.
Jenis teguran itu banyak, misalnya; jatuh sakit, tiba-tiba terjadi kecelakaan, bisnis usaha macet, tiba-tiba terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), cukup lama menganggur, itu merupakan teguran demi teguran / didikan Tuhan.
Teguran-teguran semacam ini bisa saja terjadi atas seijin Tuhan, karena itu merupakan cara Tuhan mendidik manusia.

Sebab itu; jangan anggap enteng didikan Tuhan. Kalau pun jenis-jenis teguran itu sedang terjadi dalam kehidupan kita, jangan lekas putus asa dan kecewa.
Perhatikanlah apa yang sudah kita terima dari Tuhan malam ini, supaya kita berlaku bijaksana, sehingga tidak terjadi lagi kegagalan demi kegagalan.

Amsal 3: 11-13
(3:11) Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. (3:12) Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. (3:13) Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,

Tuhan kembali menghimbau, supaya kita jangan menolak didikan Tuhan dan jangan kita bosan akan peringatan-peringatan-Nya, sebab oleh karena didikan Tuhan itulah seseorang mendapat hikmat dan memperoleh kepandaian.
Sama seperti orang yang sudah mengikuti jenjang pendidikan;
-       mulai dari PAUD, TK, Sekolah Dasar (SD),
-       meningkat lagi pendidikannya di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP),
-       meningkat lagi di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA),
-       meningkat lagi sampai kepada Perguruan Tinggi.
Dengan mengikuti jenjang pendidikan ini, kita mendapat hikmat dan memperoleh kepandaian.

Dengan mengikuti pendidikan, seseorang mendapatkan kepandaian dan hikmat. Dengan mengikuti pendidikan, pasti ada sesuatu yang sudah ia peroleh, baik itu kepandaian, baik itu hikmat atau pun pengetahuan, dan lain sebagainya.
Sebab itu; pengalaman yang sedang terjadi, itu merupakan guru yang terbaik, yang selalu mendidik kehidupan kita, sehingga kita mendapatkan pengetahuan, mendapatkan kepandaian, mendapatkan hikmat dari sorga.
Kalau didikan itu dari Tuhan, maka kita mendapat hikmat dari Tuhan. Kalau didikan itu dari bumi, maka kita mendapatkan pengetahuan dari bumi. Itu sebabnya, seorang anak harus mengikuti pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai tertinggi.

Kita semua sudah banyak menerima teguran-teguran, dan jenis teguran itu berbeda-beda kepada setiap orang, dan itulah cara Tuhan mendidik kita supaya mendapat hikmat dan kepandaian dari sorga, sebab itu; jangan lekas bersungut-sungut, sebab sungut-sungut itu adalah suara daging dan kebodohan.

Amsal 3: 14-15 
(3:14) karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. (3:15) Ia lebih berharga dari pada permata; apa pun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya.

Kelebihan dari hikmat dan kepandaian yang kita peroleh dari Tuhan:
1. Keuntungannya melebihi keuntungan perak.
2. Hasil dari hikmat dan kepandaian melebih emas.
3. Hikmat dan kepandaian lebih berharga dari pada pertama.
4. Apapun yang kita inginkan tidak dapat menyamai hikmat dan kepandaian dari sorga.

Jangan kita anggap enteng didikan Tuhan. Jangan juga kita putus asa dan kecewa kalau selalu diperingatkan, sebab dengan cara itulah Tuhan mendidik kita, sehingga kita mendapat hikmat, kepandaian, serta pengetahuan dari sorga, dan kita sudah melihat kelebihan-kelebihannya luar biasa.
Berbanding terbalik dengan orang bodoh: Bagi orang bodoh, emas, perak, batu permata jauh lebih berharga dari pada didikan Tuhan. Bagi orang bodoh, perkara lahiriah lebih berharga dari salib Kristus.
Tetapi bagi kita, hikmat dan kepandaian yang berasal dari didikan Salib, jauh lebih berharga dari segala-galanya, tidak ada yang menyamainya.

Mari kita lihat; PENGALAMAN DARI SI PENULIS AMSAL.
1 Raja-Raja 3: 5, 9-12
(3:5) Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." (3:9) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" (3:10) Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. (3:11) Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, (3:12) maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.

Salomo meminta hikmat dan pengertian, bukan meminta yang lain-lain;
-       dia tidak meminta umur panjang dari Tuhan,
-       dia tidak meminta kekayaan dari Tuhan,
-       dia tidak meminta nyawa musuh dari Tuhan,
melainkan pengertian untuk memutuskan hukum / menyelesaikan setiap masalah.

Inilah pengalaman Salomo yang ia tuangkan dan tuliskan dalam Amsal 3.
Orang yang berhikmat, orang yang pandai, orang yang memperoleh pengetahuan dari sorga, bagi dia, hikmat itu sendiri lebih berharga dari emas, perak dan batu permata. Itu sebabnya ketika Tuhan menawarkan satu permintaan, Salomo tidak meminta yang lain-lain, selain meminta hikmat dan pengertian untuk memutuskan hukum.

Kegunaan hikmat: Dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.
Orang bodoh tidak dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sekalipun ia memperoleh emas, perak dan batu permata.
Hal-hal itu semua tidak dapat memberi pengertian, tidak dapat mengajari kita untuk dapat mebedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Untuk apa kaya, tetapi tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat? Orang semacam ini tidak dapat menyenangkan hati Tuhan.
Betapa berharganya hikmat itu, sebab dengan demikian, Salomo paham menimbang perkara untuk menghakimi dosa. Hanya orang yang berhikmatlah dapat menimbang perkara untuk menghakimi setiap dosa.

Amsal 3: 16-18
(3:16) Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan. (3:17) Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata. (3:18) Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.

Salomo tidak meminta kekayaan, Salomo tidak meminta umur panjang, Salomo tidak meminta nyawa musuh, tetapi Salomo meminta hikmat dari Tuhan, maka Tuhan memberikan hikmat kepada dia, dan oleh karena hikmat inilah;
-       umur panjang ada di tangan kanannya.
-       di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan

Kalau kita mengejar musuh, kita tidak akan mendapat kehormatan. Kalau kita mengejar kekayaan, kita menjadi miskin. Kalau kita terus berjuang dengan cara sendiri, melatih badani, kita tidak mendapat umur panjang, tidak mendapat hidup kekal dari sorga. Kalau kita mengejar itu semua, justru semua itu lari dari kita dan Tuhan jauh dari kehidupan kita.
Tetapi kalau kita mencari hikmat, maka umur panjang ada di tangan kanannya. Kalau kita mengejar hikmat, di tangan kirinya kekayaan. Kalau kita mengejar hikmat, di tangan kirinya ada kehormatan, musuh lari dari kita.

Berlakulah bijaksana. Jangan anggap enteng didikan Tuhan. Teguran-teguran yang sudah kita alami, jangan kita abaikan begitu saja, kemudian jangan lekas-lekas putus asa ketika kita diperingatkan-Nya, supaya dari didikan itu kita mendapat hikmat dan kepandaian, dan oleh karena hikmat itu, maka umur panjang, kekayaan, kehormatan menjadi bagian kita.
Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebaliknya, kalau kita mengejar uang, uang akan lari, tetapi juga Kerajaan Sorga tidak kita dapatkan.

Itulah sebabnya saya fokus menyerahkan diri untuk melayani Tuhan dalam penggembalaan ini, karena hikmat adalah kekayaan, di dalam hikmat ada umur panjang dan kehormatan.
Mari kita doakan terus supaya Tuhan terus bukakan rahasia firman-Nya, itulah hikmat sorgawi.

Kisah Para Rasul 7: 22
(7:22) Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.

Orang yang memiliki hikmat, berkuasa dalam perkataan dan berkuasa dalam perbuatannya.
-       Contoh perkataan yang berkuasa: Ya di atas ya, tidak di atas tidak, sama dengan; berkata-kata dengan benar.
Kalau memang kita salah, kita akui salah, jangan kita membenarkan diri karena gengsi, karena malu. Kalau kita tidak mengakui dosa, kita jadikan Tuhan pendusta dan firman-Nya tidak ada dalam kehidupan kita...1 Yohanes 2:8-10.
-       Contoh perbuatan yang berkuasa: Menjadi surat Kristus dan menjadi surat pujian yang dapat dibaca dan dikenal oleh setiap orang.
Jika berkuasa dalam perkataan dan berkuasa dalam perbuatan, dengan demikian nama Tuhan dipermuliakan.

Kita patut bersyukur atas setiap teguran-teguran, semuanya itu merupakan didikan dari Tuhan, semuanya itu adalah pengalaman hidup, dan pengalaman itu merupakan guru yang terbaik untuk mendidik kehidupan kita, sehingga terjadilah pertumbuhan rohani yang sehat, hidup rohani kita semakin dewasa, semakin bijaksana  dalam menjalankan roda kehidupan ke depan maupun dalam melayani pekerjaan Tuhan. Di atas segalanya biarlah nama Tuhan yang dipermuliakan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment