KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, October 16, 2019

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 07 SEPTEMBER 2019



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 07 SEPTEMBER 2019

STUDY YUSUF
(Seri: 166)

Subtema: RAHASIA NIKAH (BERKAT ORANG JUJUR)

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita malam ini.

Segera kita sambut pemberitaan firman penggembalaan untuk Ibadah Pemuda Remaja tentang STUDY YUSUF.
Kejadian 41: 50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."

Sebelum datang 7 (tujuh) tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki.
-       Yang sulung bernana Manasye.
-       Anak yang kedua bernama Efraim.

Selanjutnya, kita akan menyimak arti rohani kedua nama anak laki-laki Yusuf tersebut, dimulai dari anak yang sulung, yaitu; MANASYE.
Manasye, artinya; Allah telah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara, yaitu:
1.     Yusuf lupa kepada kesukarannya.
2.     Yusuf lupa kepada rumah bapanya.

Kita masih memperhatikan tentang; KESUKARAN YUSUF.
Adapun kesukaran Yusuf dibagi dalam 3 (tiga) fase.
-       Fase yang pertama: Ketika Yusuf tinggal bersama-sama dengan saudara-saudaranya (Kejadian 37).
-       Fase yang kedua: Pada saat Yusuf tinggal di rumah Potifar (Kejadian 39).
-       Fase yang ketiga: Ketika Yusuf berada di dalam penjara (Kejadian 40).

Kita masih berada pada FASE YANG KEDUA, yaitu: Pada saat Yusuf tinggal di rumah Potifar.
Kejadian 39: 4-5
(39:4) maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf. (39:5) Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.

Sejak Potifar memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, maka Tuhan memberkati Potifar dengan berkat yang luar biasa. Berkat Tuhan ada atas segala milik Potifar, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
Berarti, jika Pengajaran Mempelai dibiarkan turut campur dalam urusan rumah tangga dan kehidupan nikah (yaitu hubungan intim dengan Tuhan), maka firman Allah, yaitu hikmat sorgawi yang mengatur semuanya, sehingga berkat Tuhan yang besar ada atas milik kita sekaliannya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.

Pendeknya: Rumah dan ladang diberkati oleh Tuhan dengan berkat yang luar biasa.
-       Rumah, menunjuk; nikah yang diberkati.
Tandanya: Ada suatu persekutuan yang indah dengan Tuhan, disebut dengan; hubungan intim antara sidang jemaat dengan Kristus, Kepala Gereja, inilah yang disebut dengan nikah suci.
-       Ladang, menunjuk; ibadah pelayanan yang diberkati oleh Tuhan.
Tandanya: Ada sukacita dan sorak-sorai kemenangan.

Yusuf adalah gambaran dari Pengajaran Mempelai yang harus dipikul oleh para imam dan yang harus diikuti oleh gereja Tuhan (sidang jemaat), bagaikan Tabut Perjanjian yang dipikul oleh para imam, yang memang suku Lewi, sehingga gereja Tuhan diberkati dengan luar biasa, diberkati dengan berkat yang besar dari Allah, dari sorga.

2 Samuel 6: 11-12
(6:11) Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. (6:12) Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.

Tiga bulan lamanya tabut itu tinggal di rumah Obed-Edom, maka selama itu pula Tuhan memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala miliknya dengan berkat yang luar biasa.
Itu sebabnya, di atas tadi saya katakan: Biarlah kiranya Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel turut campur di dalam hal mengurusi segala milik kita, baik yang ada di rumah maupun yang ada di ladang, supaya kehidupan kita diberkati dengan berkat yang luar biasa.

Tabut Perjanjian terdiri dari dua bagian:
1.     Peti, menunjuk; gereja Tuhan yang sempurna atau mempelai wanita Tuhan.
2.     Tutup pendamaian dengan dua kerub di atasnya, menunjuk; Allah Trinitas, yakni Tuhan Yesus Kristus.
-       Tutup pendamaian, sama dengan; Yesus, Anak Allah.
-       Kerub (pertama), sama dengan; Allah Bapa.
-       Kerub (kedua), sama dengan; Allah Roh Kudus.

2 Samuel 6: 2
(6:2) Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.

Arti rohani dari Tabut Perjanjian ialah:
1.     Takhta Allah, menunjuk; ibadah pelayanan.
Ibadah pelayanan ini adalah takhta Allah, di tengah-tengah ibadah ini Allah berhadirat. Kemudian, dalam nats yang lain berkata: “di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka
Biarlah kehidupan kita ini menjadi takhta-Nya Allah karena kita senantiasa mengikuti geraknya Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.
2.     Hubungan nikah, berarti; hubungan antara Kristus (sebagai Mempelai Pria Sorga) dengan gereja Tuhan (sebagai mempelai wanita-Nya) berdasarkan kasih Agape.

Kesimpulannya: Memikul Tabut Perjanjian atau mengikuti Firman Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel, sama artinya; memperhatikan dua perkara besar, yaitu ibadah dan nikah, di mana kedua-duanya merupakan rahasia besar.
1.     Ibadah atau takhta.
2.     Nikah atau hubungan intim antara Kristus dengan jemaat.
Dua hal ini yang harus kita pikul, seperti para imam, yang memang suku Lewi, memikul Tabut Perjanjian, dan bangsa Israel mengikuti geraknya dari Tabut Perjanjian itu.

Mari kita perhatikan: RAHASIA IBADAH.
1 Timotius 3: 16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Perhatikan kalimat; “Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita
Jadi, kita harus menghargai dan menjunjung tinggi ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, melebihi dari yang lain, sebab sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita ini.
Sebagai bukti bahwasanya agunglah rahasia ibadah kita ini? Lewat ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan ini, kita boleh mengenal Yesus Kristus;
-       di dalam tanda pengalaman kematian dan pengalaman kebangkitan-Nya,
-       di dalam tanda kemuliaan-Nya.

Yesus mati terbunuh di atas kayu salib, hari ketiga Ia bangkit, kemudian setelah empat puluh hari di atas bumi ini, selanjutnya Dia dipermuliakan saat Dia naik terangkat ke sorga, dan sekarang Yesus, Anak Allah, duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Dari ibadah inilah kita boleh mengenal Tuhan Yesus Kristus dalam tanda pengalaman kematian, dalam tanda pengalaman kebangkitan dan kemuliaan-Nya.
Jadi, betul-betul; agunglah rahasia ibadah ini. Oleh sebab itu, sekali lagi saya tandaskan; mari kita menjunjung tinggi ibadah pelayanan ini lebih dari segala-galanya.

Tiga tanda tersebut dibenarkan dan disaksikan oleh:
1.     dibenarkan oleh Roh Allah.
2.     disaksikan oleh para malaikat-malaikat-Nya, terkhusus dua belas murid atau rasul-rasul, dan yang terakhir kepada Rasul Paulus.
Jadi, sudah sangat jelas; agunglah rahasia ibadah kita ini, sebab lewat ibadah ini kita boleh mengenal Tuhan Yesus Kristus dalam tanda pengalaman kematian-Nya, dalam tanda pengalaman kebangkitan-Nya, dalam tanda kemuliaan-Nya pada saat Dia naik terangkat ke sorga.
Sekali lagi; biar kita junjung tinggi ibadah pelayanan ini lebih dari segala-galanya, lebih dari yang ada di bumi ini, sebab agunglah rahasia ibadah kita ini.

Kemudian, kita akan memeriksa rahasia besar yang kedua, yakni: RAHASIA NIKAH.
Efesus 5: 32
(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

Rahasia ini besar”, yang dimaksud oleh Rasul Paulus ialah rahasia nikah, yakni hubungan antara Kristus, sebagai Mempelai Pria Sorga, dengan sidang jemaat, sebagai mempelai wanita-Nya, berdasarkan kasih.

Kita akan melihat; KASIH KRISTUS.
Efesus 5: 25
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.

Efesus 5: 26-29
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

Praktek dari kasih Kristus ada dua.
YANG PERTAMA: Kristus menguduskan sidang jemaat dengan memandikannya dengan air dan firman.
Berbicara tentang mandi, berarti; dibutuhkan firman yang limpah, supaya kehidupan rohani kita bersih dan suci.
Kita tidak mungkin bersih dan suci jika hanya menerima satu dua ayat firman Allah, tetapi harus dengan limpah atau mandi air firman.

Mari kita lihat; AIR FIRMAN YANG LIMPAH.
Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Sungai air kehidupan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba, inilah air firman yang limpah.
Ciri air firman yang limpah: Jernih bagaikan kristal.

Yehezkiel 36: 25
(36:25) Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.

Air yang jernih itu berkuasa untuk mentahirkan dan membersihkan, serta menyucikan kita dari segala kenajisan dan dari semua berhala-berhala.

Kita bersyukur, dengan air yang limpah yang jernih bagaikan kristal, itu berkuasa untuk mentahirkan, berkuasa untuk membersihkan dan menyucikan kita dari segala kenajisan dan dari semua berhala-berhala di atas muka bumi ini.
-       Pekerjaan dari kenajisan: Menghambat pembangunan tubuh, dengan lain kata; kesatuan tubuh tidak terwujud (terhambat).
Kalau pemuda remaja punya sifat yang salah dan bodoh seperti ini, jangan pertahankan lagi, karena itu merusak gereja Tuhan, merusak pembangunan tubuh, menghambat kesatuan tubuh.
-       Pekerjaan dari berhala-berhala: Menghalangi kita untuk beribadah dan melayani Tuhan, sama artinya; liar, tidak tergembala.
Berhala ialah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, misalnya;
Ø  Kekerasan hati.
Ø  Meninggalkan ibadah dan pelayanan karena pekerjaan dan kesibukan-kesibukan yang ada di dunia ini, itulah berhala.
Ø  Meninggalkan ibadah dan pelayanan karena harta, kekayaan, dan uang, itu adalah berhala.
Jadi, berhala ini menghalangi kita untuk beribadah, menghalangi kita untuk melayani Tuhan.

Tetapi kita bersyukur kepada Tuhan, sampai malam ini Kristus menguduskan kita dengan air firman yang limpah, itulah sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba, cirinya; jernih bagaikan kristal.
Puji Tuhan, air yang limpah itu jernih, sehingga berkuasa untuk menyucikan dan membersihkan kehidupan kita dari kenajisan dan berhala-berhala. Sebaliknya, air yang tidak jernih, itulah firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan, tidak berkuasa membersihkan dan menyucikan kita dari dosa kenajisan dan dosa berhala-berhala.

Yehezkiel 36: 26-27
(36:26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. (36:27) Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. (36:28) Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.

Tuhan akan memberikan “hati yang baru” dan “roh yang baru” kepada kita, itulah kuasa dari air firman yang limpah, cirinya jernih.
-       Hati yang baru ialah hati yang taat, berarti; tidak keras hati.
-       Roh yang baru ditaruh di dalam batin kita, tujuannya; untuk membuat kita;
1.    Hidup menurut segala ketetapan Tuhan dan melakukannya.
2.    Berdiam di negeri. Negeri yang dimaksud itulah ibadah dan pelayanan sebagai milik pusaka yang telah        diwariskan kepada kita.

Kita dapat melihat contoh, itulah kebun anggur Nabot. Nabot seorang yang setia, untuk berdiam di negeri. Sekalipun ada tawaran dari raja Ahab untuk;
-       Menggantikan kebun anggurnya dengan kebun yang lebih baik dari pada itu, yang lebih luas dan lebih besar,
-       Bahkan raja Ahab akan membayar harganya kepada Nabot dengan uang,
Tetapi Nabot tetap mempertahankan milik pusaka yang diwariskan oleh nenek moyangnya.
Biarlah kiranya kita semua berdiam di negeri, itulah ibadah pelayanan, sebagai milik pusaka yang Tuhan percayakan dan yang harus kita pertahankan.
Siapa yang bisa bertahan, siapa yang bisa berdiam di negeri? Itulah mereka yang sudah memiliki roh yang baru, yang ditaruh oleh Tuhan di dalam batin kita masing-masing.

Kembali kita memperhatikan Wahyu 22.
Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta Allah, sama dengan air yang limpah. Dan air yang limpah itu “jernih bagaikan kristal.”
Kristal, sama dengan; transparan, sama dengan; tampil apa adanya, berarti luar dan dalam sama, tidak ada yang ditutup-tutupi, ini menunjuk kepada; orang yang jujur.
Dalam Kolose 3: 9 dituliskan: “Jangan lagi kamu saling mendustai” satu dengan yang lain. Biarlah kita berlaku jujur di hadapan Tuhan, bagaikan kristal; transparan, tampil apa adanya, tidak ada lagi yang disembunyikan.

Mazmur 50: 23
(50:23) Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."

Siapa yang jujur jalannya, maka keselamatan yang dari Allah akan diperlihatkan kepadanya.
Dengan jujur saja, Tuhan akan memperlihatkan keselamatan itu. Berarti sebaliknya, kalau tidak jujur, tidak akan pernah melihat keselamatan.
Oleh sebab itu, di atas tadi saya sudah katakan: Jangan saling mendustai satu dengan yang lain. Biarlah kita tampilkan hati dengan hati yang jujur, maka dengan demikian Tuhan akan memperlihatkan jalan keselamatan kepada kita.
Kita tidak perlu terlihat baik di depan manusia. Kita perlu kejujuran di hadapan Tuhan. Mata manusia hanya melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati / batin manusia.

Tanda orang jujur: Senantiasa memuliakan Tuhan dengan mempersembahkan syukur sebagai korban kepada Tuhan.

Mazmur 119: 7
(119:7) Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.

Orang yang bersyukur kepada Tuhan adalah tanda kejujuran hati seseorang.
Kalau seseorang tidak jujur, orang semacam ini sangat sukar memuliakan Tuhan dengan mempersembahkan syukurnya sebagai korban kepada Tuhan. Sebaliknya, orang yang tidak jujur suka bersungut-sungut. Orang yang tidak jujur suka ngomel, ngedumel di belakang.

Amsal 11: 11
(11:11) Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.

Penting untuk kita ketahui: Berkat orang jujur memperkembangkan kota.
Sudah sangat jelas yang dimaksud di sini ialah kota Yerusalem baru, tidak mungkin kota-kota yang lain.

Wahyu 21: 2
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Kota kudus, Yerusalem baru, turun dari sorga, dari Allah dalam keadaan; berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Inilah berkat orang jujur memperkembangkan kota, menjadi mempelai wanita Tuhan.
Inilah kota idam-idaman, inilah yang kita dambakan, sebab sasaran akhir dari ibadah pelayanan kita ini adalah perjamuan malam, pesta nikah Anak Domba.
Sebaliknya, jika tidak jujur, maka tidak akan menjadi mempelai wanita Tuhan.

Wahyu 21: 1
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.

Berkat orang jujur melebihi dari segala yang ada di bumi ini, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama akan berlalu, bahkan laut pun tidak ada lagi. Segala yang ada di bumi ini adalah kesia-siaan.
Jadi, arah dari ibadah pelayanan ini tidak berakhir pada berkat-berkat dunia, tetapi pesta nikah Anak Domba.

Wahyu 21: 10-11
(21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. (21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Adapun kota Yerusalem baru bercahaya kemuliaan Allah, sama seperti permata yang paling indah, yaitu permata yaspis. Dan permata yaspis ini jernih seperti kristal.
Mempelai wanita Tuhan adalah permata hati Tuhan yang paling indah. Biarlah kita semua digambarkan seperti kota Yerusalem baru, kota mempelai, permata hati Tuhan yang paling indah.
Kemudian, permata yaspis itu jernih seperti kristal, itu menunjuk kepada orang jujur. Berkat orang jujur adalah memperkembangkan kota.

Efesus 5: 26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Kristus menguduskan sidang jemaat dengan memandikannya dengan air dan firman, tujuannya; untuk menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dalam keadaan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, sama dengan; jemaat kudus, tidak bercela, itu menunjuk kepada; mempelai wanita Tuhan.

Biarlah pemuda remaja menjadi suatu kehidupan dengan pribadi yang jujur, sehingga segala berkat yang akan kita terima melebihi dari apa yang ada di bumi ini.
Tidak lama lagi Tuhan datang menjemput mempelai wanita-Nya di awan nan permai. Kita lihat keadaan dunia sudah tidak menentu, keadaan dunia sudah tidak lagi jelas. Kasih sudah semakin dingin. Yang jahat semakin jahat, dan  yang suci semakin suci.
Itulah berkat orang jujur, yaitu; menjadi mempelai wanita Tuhan, Yerusalem baru, permata hati yang paling indah, jernih seperti kristal.

Amsal 11: 3
(11:3) Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.

Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya (ketidakjujurannya), dirusak oleh dustanya.
Menjadi kehidupan muda remaja yang jujur, dipimpin oleh ketulusan hati. Jangan pura-pura, jangan munafik.
Itulah praktek kasih Kristus yang pertama.

Praktek dari kasih Kristus ada dua.
YANG KEDUA: Kristus mengasuh dan merawati sidang jemaat.

Tentang: MENGASUH.
Berarti; memberikan didikan, supaya kehidupan anak-anak Tuhan, kehidupan orang Kristen, khususnya pemuda remaja, memiliki hikmat sorgawi, sebab kegunaan dari hikmat adalah dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.

Ibrani 12: 5
(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;

Syarat untuk menerima didikan dari Tuhan:
-       Jangan anggap enteng terhadap didikan Tuhan, berarti; menghargai firman Allah yang sifatnya mendidik dan mengajar, supaya kita memiliki hikmat sorgawi untuk dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.
Dahulu kita tidak mengerti membedakan mana yang baik, mana yang jahat, semuanya sama, karena masih terbawa perasaan, tetapi lewat didikan ini kita boleh menerima hikmat sorgawi yang berguna untuk membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Oleh sebab itu, hargai didikan firman saat kita diajar oleh firman Tuhan.
-       Jangan putus asa apabila kita diperingatkan oleh Tuhan. Kalau memang kita salah, lalu ada peringatan dari Tuhan, jangan putus asa, sebab peringatan itu pasti sakit, tidak mungkin enak. Ada banyak cara Tuhan untuk memperingatkan kita; sekali waktu bisa saja kita boleh terjatuh dan terpeleset (keseleo) mengalami celaka, atau bisa saja sakit, bisa saja bangkrut, bisa saja kehabisan uang karena kesalahan-kesalahan, sebagai tanda peringatan Tuhan bagi kita, tetapi apabila itu terjadi; jangan segera putus asa.

Ibrani 12: 6-7
(12:6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (12:7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

Perlu untuk diketahui:
1.     Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya.
Hajaran itu berlaku hanya untuk orang yang dikasihi-Nya. Siapa yang rindu untuk tetap dikasihi oleh Tuhan, belajar untuk menghargai didikan Tuhan, jangan putus asa kalau ada peringatan-peringatan walaupun peringatan itu sakit.
2.     Tuhan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.
Didikan itu hanya berlaku bagi orang yang diakui-Nya sebagai anak. Kalau dia bukan anak, dia tidak akan mendapat didikan dari Tuhan. Hanya orang yang diakui anak yang mendapat didikan dari Tuhan.
Pemuda remaja semuanya adalah anak-anak rohani saya. Kalau pemuda remaja merasa diri sebagai anak rohani, maka harus mau menerima didikan dan hajaran dan teguran. Dan saya juga hanya mengajar orang yang mau dikasihi dan mau diakui anak. Dan orang yang tidak mau diakui anak, tidak akan mendapat didikan, sehingga hidupnya berjalan seenaknya saja dengan maunya sendiri. Kalau sudah itu engkau rasakan, hati-hati, nanti akan berada di tepi maut.

Ayub 5: 17
(5:17) Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.

Yang benar adalah berbahagialah apabila manusia ditegur oleh Allah. Oleh sebab itu, jangan tolak apabila engkau dididik oleh Tuhan.

Itulah soal mengasuh, berarti; menerima didikan dari Tuhan. Dengan didikan ini, kita memiliki hikmat sorgawi, kegunaannya; dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat. Kalau kita sudah dapat membedakan itu, pasti kita berjalan dengan baik, berbuat dengan baik, hidup benar di hadapan Tuhan.

Tetapi perlu saya tambahkan sedikit lagi: DUA KALI ALLAH MENAMPAKKAN DIRI KEPADA SALOMO.
Ketika Allah pertama kali menampakkan diri-Nya, Salomo menerima hikmat dari sorga, dari Allah, tujuannya; supaya dia dapat menyelesaikan semua perkara dari umat Israel. Tuhan mengabulkan permintaan Salomo untuk memiliki hikmat, karena Salomo tidak meminta kekayaan, umur panjang, dan tidak meminta nyawa musuh, dan itu baik di mata Tuhan, maka Tuhan memberikannya.
Kemudian, kalau kita perhatikan pernyataan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus: Sengsara Yesus (sengsara salib), menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung, itulah hikmat Allah dan kekuatan Allah...1 Korintus 1:22-24.
Dua loh batu yang berisikan sepuluh hukum Allah sudah dipecahkan oleh Musa, karena bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala. Dua loh batu yang dipecahkan, itu berbicara tentang; pribadi Yesus yang telah menyerahkan segenap hidup-Nya untuk dipecah-pecahkan di atas kayu salib. Jadi, sengsara salib itu adalah hikmat  Allah dan kekuatan Allah.
Kemudian, untuk yang kedua kali Allah menampakkan diri kepada Salomo, setelah Salomo selesai mendirikan Bait Allah, rumah Tuhan. Salomo pun mengangkut Tabut Perjanjian Allah lalu ditempatkan di Ruangan Maha Suci, sehingga Bait Allah itu penuh dengan kemuliaan Allah. Adapun isi dari Tabut Perjanjian adalah dua loh batu yang baru, yang dipahat oleh Musa, yang sama dengan yang pertama. Jadi, kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa hikmat itulah yang akan membawa kehidupan kita untuk sampai kepada kemuliaan, itulah pesta nikah Anak Domba. Haleluya...

Kesimpulannya: Syarat untuk mendapatkan hikmat adalah terima didikan, jangan anggap enteng didikan, jangan putus asa kalau ada teguran, karena Tuhan hanya menghajar dan mendidik orang yang diakui-Nya sebagai anak dan yang dikasihi-Nya.
Tidak diakui anak, tidak dikasihi, maka tidak akan mendapat didikan. Tetapi kalau kita merasa aman dan nyaman karena tidak ada didikan dari Tuhan, sama artinya engkau sedang berada di tepi maut, tidak sampai kepada kemuliaan.
Kita bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan Yesus baik. Dia Bapa yang kekal.

Tentang: MERAWATI.
Berarti; yang sakit disembuhkan.

Ayub 5: 18
(5:18) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

Pernyataan yang benar dan patut diterima;
-       Dia yang melukai, tetapi juga yang membebat.
-       Dia yang memukuli, tetapi tangan-Nya juga menyembuhkan.

Banyak dosa kejahatan, banyak dosa kenajisan terjadi, tetapi malam ini pedang Roh, itulah firman Allah, datang untuk melukai daging kita dan sakit rasanya, tetapi juga yang membebat (membalut luka) yang kita alami.
Saat firman menunjuk dosa, berarti daging dilukai dengan pedang Roh, terluka karena firman, dan itu sakit bagi daging, tetapi saat itu Tuhan akan menyembuhkan. Kalau kita tidak dilukai terlebih dahulu oleh pedang Roh (firman Allah), kita tidak akan mengalami kesembuhan dari sakit penyakit; tidak sembuh dari dosa kenajisan, tidak sembuh dari dosa kejahatan, tidak sembuh dari dosa-dosa yang lain, tetapi Dia yang melukai dengan pedang Roh, Dia juga nanti yang menyembuhkan.

Kita bersyukur kepada Tuhan, tiada kasih yang sebesar kasih Allah.
Siapa yang bisa mengobati luka-luka di batin ini? Siapa yang bisa melepaskan kita dari sakit penyakit, yaitu dosa kejahatan, dosa kenajisan? Selain hanya dengan pedang Roh. Dia mengerti kita walaupun sakit bagi daging, tetapi akhirnya; segala sakit disembuhkan.
Oleh sebab itu, saya tidak berlebihan mengatakan: Kita ini adalah orang-orang pilihan, karena kita sudah menerima Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel. Kita memikul tabut dan mengikuti geraknya Pengajaran Mempelai ke mana saja kita dibawa.

Biarkanlah firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel mengurusi semua apa yang kita miliki, mengurusi nikah (hubungan intim dengan Tuhan), mengurusi segala sesuatu yang ada di luar. Berkat dari Pengajaran Mempelai ini sampai kepada pemerintahan, sebab Potifar adalah pejabat tinggi di Mesir. Jadi, di manapun kita berada akan menjadi berkat, bahkan sampai di tempat di mana kita bekerja.

Yesus telah dilukai di atas kayu salib, Dia telah dipukuli di atas kayu salib, tetapi sesungguhnya dosa kita yang ditanggung-Nya. Kalau Yesus mengalaminya di atas kayu salib, maka biarlah kita juga menerimanya, mengalaminya, lewat ibadah ini, sebab firman Allah, yaitu pedang Roh, datang untuk melukai hati kita supaya akhirnya kita boleh mengalami kesembuhan dari sakit penyakit, itulah dosa kejahatan dan dosa kenajisan.

Efesus 5: 31
(5:31) Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

Kasih Kristus itu dinyatakan kepada sidang jemaat sebab Yesus, Mempelai Laki-Laki Sorga, telah meninggalkan sorga yang mulia, Dia turun ke dunia yang paling hina ini untuk mengangkat kehidupan kita dari kehinaan ini dan selanjutnya membawa kita ke dalam kemuliaan.
Kita harus hargai pengorbanan Kristus; Dia telah meninggalkan sorga yang mulia, Dia turun ke dunia untuk menjemput gereja-Nya, mengangkat gereja-Nya dari kehinaan, untuk dibawa di dalam kemuliaan, menjadi milik kepunyaan Allah, harta kesayangan-Nya sampai selama-lamanya.

Itulah wujud dari kasih Kristus. Oleh sebab itu, hargailah pengorbanan. Apa yang telah Dia korbankan, biarlah kita hargai. Jangan bersungut-sungut manakala kita diajar untuk berkorban, manakala dididik untuk berkorban. Jangan berhitung-hitung, karena Yesus, sebagai Anak Domba Allah, telah dipersembahkan sebagai korban bakaran; potongan daging itu dibiarkan di atas mezbah sampai pagi, sampai hangus.
Dia yang kaya rela menjadi miskin supaya kita yang miskin menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. Kelak kita akan dipermuliakan bersama dengan Dia sampai selama-lamanya.

Sekali lagi: Biarlah kita beri kuasa kepada Firman Pengajaran Mempelai untuk mengatur segala milik kita, mengatur segala hidup kita. Biarlah hikmat sorgawi mengatur kehidupan kita.

Kejadian 39: 5-6
(39:5) Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang. (39:6) Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

Kalau kita memberikan kesempatan kepada Pengajaran Mempelai untuk mengurusi segala milik kita, maka kita diberkati oleh Tuhan dengan berkat yang besar, dan kita tidak perlu repot mengurusi segala sesuatunya, kita tidak perlu pusing mengurusi biaya untuk membeli sepatu, kita tidak perlu pusing mengurusi membeli pakaian, kita tidak perlu pusing mengurusi untuk biaya kendaraan, tidak perlu pusing mengurusi kebutuhan-kebutuhan yang lain, karena Pengajaran Mempelai sudah menyediakan segala sesuatu, melakukan segala perkara yang besar, sehingga kita hanya sibuk mengurusi makanan kita, itulah Firman Allah, sebagai santapan rohani kita, sebagai kebutuhan pokok kita di hari-hari terakhir ini.

Semakin hari, kita semakin diberi pengertian untuk semakin hari tenang saja di dalam Tuhan. Ijinkan saja hikmat sorgawi mengurusi segala sesuatu, maka semuanya akan disediakan-Nya, tidak perlu repot, tidak perlu kita urusi apa yang menjadi kebutuhan kita, semua milik kita diberkati sebab Pengajaran Mempelai sudah memberkati.
Ijinkan Pengajaran Mempelai untuk mengurusi segala sesuatu, dan segala sesuatu akan diberkati oleh Tuhan dengan berkat yang besar. Yang perlu kita urusi hanya satu, yaitu; soal makanan, itulah Firman Allah, sebagai makanan rohani kita.

Yang kuliah sudah diberkati oleh Pengajaran Mempelai. Yang masih duduk di bangku SMP, SMA sudah diberkati oleh Pengajaran Mempelai. Yang belum mendapat pekerjaan telah disediakan pekerjaan oleh Tuhan, diberkati oleh Pengajaran Mempelai. Masalah jodoh dan masa depan, sudah diberkati oleh Pengajaran Mempelai. Jangan repot soal perkara lahiriah.
Yang penting adalah sibuk mengurus makanan, yakni; Firman Pengajaran Mempelai. Jangan tolak Pengajaran Firman Allah dengan sifat manusiawi, tetapi ijinkan Pengajaran Mempelai hidup dalam hidupmu, ijinkan Pengajaran Mempelai berkuasa, beri kesempatan kepada Pengajaran Mempelai, maka engkau akan diberkati dengan luar biasa oleh Tuhan.

Hanya satu yang perlu kita urusi, yaitu soal makanan, itulah Pengajaran Mempelai, nikmati saja.
Jangan sampai sibuk dengan pekerjaan, lalu tinggalkan Pengajaran Mempelai, jauh dari ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, sama dengan bunuh diri. Jangan kita putar balik firman Tuhan.
Kita hanya harus sibuk dengan mengurusi firman, sebagai makanan rohani. Soal yang lain, nanti Pengajaran Mempelai memberkati segala milik kita; di rumah dan di ladang, di dalam dan di luar, sampai kepada pusat pemerintahan, karena Potifar seorang pejabat tinggi di Mesir. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang







No comments:

Post a Comment