KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, October 29, 2019

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 19 OKTOBER 2019



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 19 OKTOBER 2019

STUDY YUSUF
(Seri: 170)

Subtema: MATA YANG INDAH

Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan karena kasih dan kemurahan-Nya telah dinyatakan kepada kita, sebab Dia yang menghimpunkan kita di tempat ini untuk boleh menikmati kasih dan kemurahan-Nya lewat pembukaan firman.
Saya tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, kehidupan muda remaja, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet Youtube, Facebook di manapun anda berada.
Mari kita mohon segala kemurahan Tuhan dengan kerendahan hati, supaya Tuhan membukakan firman-Nya kepada kita saat ini dan kehidupan muda remaja menjadi kehidupan yang luar biasa di hari-hari terakhir ini, menjelang kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.

Mari kita sambut firman penggembalaan untuk Ibadah Pemuda Remaja tentang STUDY YUSUF.
Kejadian 41: 50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."

Sebelum datang tujuh tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki.
-       Yang sulung bernama Manasye.
-       Anak yang kedua bernama Efraim.

Selanjutnya, mari kita menyimak arti rohani kedua nama anak laki-laki Yusuf tersebut, dimulai dari yang sulung, yakni Manasye.
MANASYE, artinya; Allah telah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara, yakni:
1.     Yusuf lupa kepada kesukarannya.
2.     Yusuf lupa kepada rumah bapanya.

Dalam hal ini kita masih memperhatikan tentang: KESUKARAN YUSUF.
Adapun kesukaran Yusuf dibagi dalam tiga fase:
-       Fase yang pertama: Yusuf tinggal bersama saudara-saudaranya (Kejadian 37).
-       Fase yang kedua: Yusuf tinggal di rumah Potifar (Kejadian 39).
-       Fase yang ketiga: Yusuf berada di dalam penjara (Kejadian 40).

Sekarang kita masih memperhatikan, Fase yang kedua: “Yusuf tinggal di rumah Potifar.”
Kejadian 39:6b
(39:6) Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

“Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.”
Ketentuan firman Tuhan terhadap sidang mempelai Tuhan ialah manis sikapnya dan elok parasnya. Mengapa demikian? Karena mempelai perempuan Tuhan tidak boleh ada cacat celanya.

Efesus 5:26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

“Dikuduskan sesudah dimandikan dengan air dan firman.”
Tujuannya: untuk menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu.
Pendeknya, dikuduskan supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Inilah ketentuan dari firman Tuhan terhadap sidang mempelai Tuhan, kudus tidak bercela.

Malam ini kita datang lewat perhimpunan Ibadah Pemuda Remaja tentu bukan untuk kumpul-kumpul semata, tetapi supaya kita dikuduskan sesudah dimandikan oleh air dan firman Allah. Kalau kita datang dalam himpunan ibadah ini hanya untuk kumpul-kumpul (kongko-kongko) maka kehidupan pemuda remaja tidak akan mengalami pengudusan, apalagi untuk menjadi mempelai Tuhan.

Berkaitan dengan hal itu, kita memperhatikan ...
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, (1:22) sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Jadi kematian Yesus Kristus di atas kayu salib bertujuan untuk menempatkan sidang jemaat kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Jadi itu juga merupakan ketentuan dari korban Kristus, oleh sebab itu kehidupan muda remaja sudah seharusnya menyatu dengan korban Kristus.
Berarti sengsara salib, aniaya karena firman di tengah ibadah pelayanan yang sedang kita ikuti, bukan sesuatu hal yang asing bagi kita, karena lewat korban Kristus ini, Tuhan mau menjadikan sidang jemaat termasuk pemuda remaja menjadi suatu kehidupan yang kudus, tak bercela, dan tak bercacat, karena itulah ketentuan dari korban Kristus.
Maka sungguh heranlah korban Kristus dan korban-Nya, masih berlaku sampai saat ini atas kehidupan muda remaja seberapa yang hadir malam ini.

2 Timotius 3:10, 12
(3:10) Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. (3:11) Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya.

Timotius ini adalah anak rohani dari pada Rasul Paulus, mengikuti jejak kehidupan dari Rasul Paulus sebagai bapa rohaninya.
Jadi kehidupan muda remaja sebagai anak rohani harus mengikuti bapa rohaninya, itulah gembala sidang, baik dimulai dari; ajaran yang diajarkan, cara hidup, pendirian, iman, kesabaran, kasih, ketekunan, yang sudah dihidupi oleh Rasul Paulus.
Maka kehidupan muda remaja sebagai anak rohani tidak boleh membantah, tidak boleh melawan, sebab iman tumbuh saat mengalami penganiayaan, iman timbul saat kita memikul salib, menanggung penderitaan bersama-sama di tengah ibadah dan pelayanan ini. Iman tidak mungkin bertumbuh kalau kita tidak memikul salib di tengah ibadah dan pelayanan ini bersama-sama (jauh dari Tuhan).

2 Timotius 3:12
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

“Setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.”
Jadi kehidupan muda remaja dikuduskan sehingga menjadi kehidupan yang tak bercacat, tak bercela, oleh karena korban Kristus. Maka aniaya karena firman, dan sengsara karena salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan seharusnya sudah menyatu dalam kehidupan muda remaja, itu tidak asing lagi bagi kita untuk menguduskan kehidupan muda remaja menjadi suatu kehidupan yang tak bercacat, kudus, dan tak bercela di hadapan Tuhan.

2 Timotius 3:13
(3:13) sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.

“Sedangkan orang yang jahat dan penipu akan bertambah jahat.”
Yang jahat akan semakin jahat dan penipu akan semakin bertambah-tambah di dalam hal dia menipu.
Adapun kelakuan dari orang jahat dan penipu ialah; menyesatkan dan disesatkan. Inilah gambaran dari kehidupan yang tidak mau beribadah di dalam Kristus Yesus.
Mengapa seseorang menjadi sesat? Mengapa seseorang menyesatkan? Karena tidak mau menyangkal diri di tengah ibadah dan pelayanan, itu sudah pasti.
-       Menyesatkan, sama dengan; membuat orang lain sesat.
-       Disesatkan, sama dengan; berada di dalam kesesatan.
Mengapa bisa terjadi? Karena mereka tidak mau hidup di dalam Kristus Yesus, dengan lain kata, menolak sengsara salib atau menolak aniaya karena firman sehingga disesatkan dan menyesatkan.

Kita kembali memperhatikan ...
Kolose 1:23
(1:23) Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus memperhatikan dua hal:
1.     Bertekun dalam iman, berarti tetap teguh tidak bergoncang = berdiri di atas korban Kristus.
Kalau rumah dibangun di atas dasar yang benar, rumah itu akan kuat, kokoh, tidak akan rubuh sekalipun menghadapi tiga jenis ujian sesuai dengan apa yang digambarkan dalam Matius 7:24-25.
Rumah yang dibangun di atas dasar batu penjuru menghadapi tiga jenis ujian:
-       Turunlah hujan, menunjuk kepada; ujian yang datang dari atas, itulah roh-roh jahat di udara dengan segala tipu dayanya.
-       Datanglah banjir, menunjuk kepada; demonstrasi dari roh najis yang sedang melanda dunia ini, dari kota sampai ke desa dilanda, tua muda, laki-laki perempuan dilanda, kaya miskin dilanda, tidak terkecuali.
-       Angin melanda rumah itu, menunjuk kepada; ujian yang datang dari rupa-rupa angin pengajaran palsu dari nabi-nabi palsu.
Tetapi karena rumah itu dibangun di atas dasar yang teguh, itulah korban Kristus, rumah itu tetap kokoh, tidak rubuh (kuat), tidak bergoncang.
Bertekunlah di dalam iman, berdirilah di atas korban, sehingga kuat tidak dapat dipengaruhi sekalipun menghadapi banyak jenis ujian.
2.     Jangan mau digeser dari pengharapan Injil yang telah kita dengar.
Dalam setiap pertemuan ibadah oleh karena kemurahan Tuhan, kita boleh menikmati pengharapan Injil yang diberitakan dalam setiap pertemuan ibadah termasuk pertemuan Ibadah Pemuda Remaja malam ini. Jangan mau digeser dari pengharapan Injil yang telah kita dengar.
Pengaharapan Injil, menunjuk kepada; Pengajaran Mempelai yang berkuasa membentuk kehidupan remaja menjadi mempelai Tuhan, kudus tidak bercela.

Rasul Paulus adalah pelayan Tuhan untuk memberitakan Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel, sebagai bukti:
2 Korintus 11:2
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Rasul Paulus telah mempertunangkan sidang jemaat di Korintus terhadap satu laki-laki, maka tugas dari Rasul Paulus terhadap sidang jemaat di Korintus ini tidak ringan, sebab Rasul Paulus berjuang keras untuk membawa sidang jemaat di Korintus sebagai perawan suci kepada Kristus.
Pendeknya, Rasul Paulus adalah pelayan Tuhan untuk memberitakan Pengajaran Mempelai.

2 Korintus 12:1-4
(12:1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. (12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. (12:3) Aku juga tahu tentang orang itu, -- entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- (12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.

Rasul Paulus diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga, jika dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel itu terkena kepada RUANGAN MAHA SUCI, berarti sempurna.
Pendeknya, Rasul Paulus adalah pelayan Tuhan untuk memberitakan Pengajaran Tabernakel.
Tadi di dalam 2 Korintus 11:2; Rasul Paulus merupakan pelayan Tuhan di dalam hal memberitakan Pengajaran Mempelai, tetapi di dalam 2 Korintus 12:1-4, Rasul Paulus adalah pelayan Tuhan untuk memberitakan Pengajaran Tabernakel.
Kesimpulannya, Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel berkuasa untuk membawa gereja Tuhan termasuk pemuda remaja untuk masuk di dalam pembangunan tubuh Kristus yakni menjadi mempelai wanita Tuhan.

Efesus 1:3-4
(1:3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. (1:4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

“Kudus dan tidak bercacat di hadapan-Nya” adalah mempelai Tuhan yakni orang-orang pilihan Tuhan, inilah yang dimaksud berkat sorgawi, berkat rohani yang kita terima dari Allah dari sorga sebagai berkat yang tiada taranya.
Maka, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga itu, sungguh heranlah berkat rohani di dalam sorga yang dikaruniakan kepada kita di dalam Kristus Yesus.

Ternyata berkat rohani yang tiada tara itu bagi orang-orang pilihan adalah menjadi suatu kehidupan yang tidak bercacat, tidak bercela, itulah orang-orang pilihan, itulah mempelai wanita Tuhan. Bukan berkat dalam dunia, melainkan berkat dalam sorga, menjadi tak bercacat, tak bercela itulah berkat orang pilihan, mempelai wanita Tuhan, itu harus dicamkan dengan baik jangan mau digeser dari pengharapan injil lagi.

Kidung Agung 4:1-7
(4:1) Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead. (4:2) Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada. (4:3) Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu. (4:4) Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya. (4:5) Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung. (4:6) Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.  (4:7) Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.

Mempelai laki-laki sorga memuji mempelai perempuan-Nya, di dalam pujian itu terdapat kata: “Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau!”
Cantik, sama dengan; elok parasnya, berarti tidak terdapat cacat cela pada mempelai perempuan tersebut, sesuai dengan ayat 7, “Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu”. Inilah berkat rohani yang di dalam sorga, yang tidak dapat kita cari dari dunia ini.

Kecantikan mempelai perempuan yang menjadi pusat perhatian atau daya tarik bagi mempelai laki-laki sorga adalah:
1.     Mata.
2.     Rambut.
3.     Gigi.
4.     Bibir.
5.     Mulut.
6.     Pelipis.
7.     Leher.
8.     Buah dada.
Jadi, delapan perkara tersebut yang menjadi daya tarik bagi Mempelai Laki-Laki sorga, kalau hal itu yang menjadi daya tarik bagi Mempelai Laki-Laki sorga, maka malam ini juga delapan perkara ini harus menjadi pusat perhatian kita, sehingga kita memiliki daya tarik di hadapan Mempelai Laki-Laki sorga.
Jangan sampai kita hanya memiliki daya tarik di bumi tetapi tidak memiliki daya tarik kepada Tuhan, tidak ada artinya hidup seperti itu. Banyak pemuda remaja berdandan tetapi sebagai daya tarik di bumi bukan di sorga, tidak ada artinya.
Lihat orang kaya, kalau berdandan tidak sedikit dana untuk mendandani dirinya, dan itu sangat diperlukan oleh wanita di muka bumi ini, mempercantik dirinya karena bagi dia itu merupakan suatu daya tarik, itu merupakan suatu pesona, tetapi bukan kecantikan yang semacam itu yang Tuhan mau.

Kita lihat satu per satu...
Tentang: MATA.
Pertama-tama yang dilukiskan oleh mempelai laki-laki sorga adalah keindahan mata dari mempelai perempuan-Nya, mengapa demikian? Karena mata itu sangat menentukan keindahan dari seorang wanita.
Tetapi yang dimaksudkan oleh Tuhan bukanlah keindahan mata lahiriah ini, melainkan keindahan mata rohani dari sidang mempelai wanita Tuhan termasuk pemuda remaja.

Matius 5:8
(5:8) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Disini Tuhan berkata: “Berbahagialah orang yang suci hatinya.” Mengapa Tuhan berkata demikian? Karena mereka itu akan memandang Allah.
Jika hati kita suci, berarti mata kita dapat memandang Dia, sebaliknya kalau hati kita tidak suci mata kita tidak dapat memandang Dia. Anak-anak Tuhan (pemuda remaja) harus memperhatikan hal itu.
Perlu untuk diketahui, dari mata seseorang memancar keadaan hati orang itu.

Jadi saya mudah sekali mengenal satu dengan yang lain di dalam mengikuti Tuhan apalagi melayani pekerjaan Tuhan dari sorot matanya, saya tau isi hatinya, demikian halnya Yesus Kristus mempelai laki-laki sorga, Dia bisa melihat hati dari sorot mata mempelai perempuan.
Jadi dari mata seseorang akan memancarkan keadaan hati orang itu, misalnya jika seseorang marah di dalam hatinya maka hal itu akan terpancar di dalam mata orang itu, demikian juga apabila keadaan hati seseorang senang akan terpancar dimatanya, segala sesuatu yang ada di dalam hati terpancar di mata, demikian juga kerinduan hatinya dalam mendengar firman Tuhan itu terpancar di matanya, segala sesuatu yang ada di dalam hati itu terpancar dari mata.

Pertanyaanya; BAGAIMANA CARA KITA MEMANDANG TUHAN?
Jawabnya: jika kita memiliki kesucian hati.

2 Korintus 3:18a
(3:18) Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Jika kita memandang kemuliaan Tuhan seperti di dalam cermin maka kita akan berubah dari kemuliaan yang satu dibawa sampai kepada kemuliaan yang lain.

Berkaitan dengan itu ...
Yakobus 1:23-25
(1:23) Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. (1:24) Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. (1:25) Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

Jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, sama dengan; seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
Orang yang bercermin, baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi jika kita menjadi pelaku firman bukan hanya mendengar firman, maka kita akan memandang kedalaman cermin itulah firman Allah, dengan segala keadaan kita. Sehingga firman itu akan terus mengubahkan kita dari kemuliaan satu sampai kepada kemuliaan yang lain sampai kepada kemuliaan yang sempurna segambar dan serupa dengan Allah. Bahagialah orang yang hatinya suci, sebab dialah yang akan memandang Allah.

Jadi wajar saja mempelai laki-laki sorga memuji keindahan mata dari mempelai wanita, tidak mungkin mempelai laki-laki sorga dapat memuji keindahan mata mempelai perempuan kalau mempelai perempuan tidak dapat memandang kemuliaan dari Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga.
Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka itulah yang dapat melihat Allah.

Jadi kalau hanya dengar firman namun tidak menjadi pelaku, sama dengan; sedang mengamati wajah di cermin, lalu dia pergi dan lupa. Tetapi kalau kita lakukan firman dan hidup di dalamnya, sama dengan; bercermin, kita tau kekurangan kita. Karena kita tau kekurangan kita maka kita bercermin untuk terus diubahkan sampai kepada kemuliaan. Dari cermin itu akhirnya kita dapat melihat kemuliaan Allah yang terpancar di muka kita masing-masing. Jadi jangan hanya mendengar untuk melupakan, tetapi dengar untuk melakukan.
Jadi dari sorot mata ini saya tau sejauh mana kerinduan saudara (pemuda remaja) untuk dengar firman Tuhan.

Sebenarnya, seorang wanita sangat membutuhkan cermin, tidak ada wanita yang tidak membutuhkan cermin, demikianlah firman Allah sangat diperlukan oleh gereja Tuhan untuk mengetahui apa yang terjadi, untuk mengetahui kehendak Tuhan supaya akhirnya kita masuk dalam tubuh Mempelai tanpa cacat cela, atau kerut, atau yang serupa itu.
Jadi firman itu sungguh heran dan menakjubkan, jika kita mendengar dan menjadi pelaku firman Allah, sama dengan; orang yang mengetahui keadaan. Kalau kita tau keadaan kita maka kita tau untuk memperbaiki keadaan kita.
Biar kita terus memandang wajah kita di dalam firman Tuhan dan kita terus memandang kekurangan kita.
Jadi memang wanita butuh cermin, demikian juga gereja Tuhan butuh firman Allah, dan kita bercermin di dalamnya sehingga kita bisa melihat keadaan kita. Kalau kita melakukannya berarti ada kerinduan untuk berubah, disitulah kita melihat kemuliaan kita dibawa sampai kepada kemuliaan yang sempurna.

Yohanes 6:40
(6:40) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Setiap orang yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Itulah berkat bagi mempelai wanita Tuhan, berkat rohani di dalam sorga.

Kita kembali membaca ...
Kidung Agung 4:1
(4:1) Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.

Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan dan berkata: bagaikan merpati matamu di balik telekungmu, ini menunjuk; pandangan yang tulus dari mempelai wanita Tuhan.
Tulus seperti merpati, cerdik seperti ular.
Padangan yang tulus dari mempelai wanita Tuhan dimiliki oleh Yohanes pembaptis.
Yohanes 1:29
(1:29) Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Yohanes pembaptis berkata: Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia, sama dengan; memandang korban Kristus.
Sebab Yesus menghapus dosa manusia dengan korban-Nya di atas kayu salib. itu pandangan yang tulus.
Jadi kalau kita senantiasa mengarahkan pandangan kepada korban Kristus yang berkuasa untuk menghapus dosa, itu merupakan pandangan yang tulus, tetapi kalau pandangan ini kita alihkan kepada perkara yang lahiriah, itu bukan pandangan yang tulus. Pandangan yang tulus senantiasa mengarahkan pandangannya kepada korban Kristus karena korban Kristus itu berkuasa menghapus dosa manusia.
Pandangan kita kemana? Perkara di bawah atau korban Kristus? Kalau kita senantiasa mengarahkan pandangan kepada korban Kristus maka korban Kristus itu akan berkuasa menghapus dosa kita semua.

Kemudian untuk yang kedua kalinya, Yohanes pembaptis berkata hal yang senada di dalam...
Yohanes 1:35-36
(1:35) Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. (1:36) Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"

Yohanes pembaptis berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
Saudaraku, pandangan yang tulus akan membawa kita sampai memandang Yesus sebagai Anak Domba Allah, berarti memandang Yesus sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki Sorga.
Kedatangan Yesus yang pertama untuk menghapus dosa dunia di atas kayu salib oleh korban-Nya, tetapi pada kedatangan Yesus untuk yang kedua kali, Dia tampil sebagai Anak Domba yang duduk di atas takhta-Nya, berarti sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, itulah kelebihan jikalau memiliki pandangan yang tulus.

Inilah pandangan yang tulus, pertama-tama mengarahkan pandangan kepada korban Kristus. Mengapa?
Karena korban Kristus berkuasa menghapus dosa. Selanjutnya, memandang kepada Anak Domba Allah, berarti memandang kepada pribadi Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, Dialah Anak Domba Allah yang duduk di atas takhta-Nya.
Jadi dari pandangan yang tulus ini akan membawa pandangan kita kepada Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. Pandangan itu tergantung hati, dimana hartamu berada disitu hatimu berada.
Berbagialah orang yang tulus hati-Nya sebab mereka itulah yang melihat Allah.

Biarlah kiranya kita memiliki mata yang indah karena itu merupakan daya tarik bagi Mempelai Laki-Laki Sorga, sehingga dengan daya tarik ini maka segera Mempelai Laki-Laki Sorga memuji mempelai perempuan-Nya oleh karena keindahan mata.
Sebagai seorang gembala sidang, sebagai bapa rohani bagi pemuda remaja, saya berdoa supaya kita semua memiliki mata yang indah. Kehendak Allah, supaya kita dapat melihat Anak Allah, Yesus Kristus, supaya kita boleh mengalami hidup yang kekal.
Itulah berkat rohani yang luar biasa, yang tiada taranya itu, jadi pandangan tergantung hati kita.
Siapa yang mau memandang Allah, mulai sekarang arahkan pandanganmu kepada salib, jangan lagi kepada yang lahiriah supaya kita beroleh hidup yang kekal. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment