KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, October 27, 2019

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 10 OKTOBER 2019



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 10 OKTOBER 2019

KITAB RUT
(Seri: 68)

Subtema: NAUNGAN SAYAP-NYA TIDAK TERLEPAS DARI PEMBUKAAN RAHASIA FIRMAN.

Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, karena selayaknya Tuhan Yesus ditinggikan, diagungkan, dimuliakan, dan biarlah itu nyata lewat ibadah pelayanan kita di hari-hari terakhir ini. Biarlah yang suci semakin suci, yang jahat semakin jahat, yang najis akan semakin najis, mengingat kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di manapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita. Sebab itu, mari kita berdoa, memohon dengan kerendahan hati supaya kiranya Tuhan membukakan firman-Nya bagi kita.

Segera saja kita menyambut firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari KITAB RUT.
Rut 2:11-12
(2:11) Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal. (2:12) TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung."

Rut mendapat pujian dari Boas oleh karena tindakannya benar dan mulia, antara lain:
1.     Rut tetap mengasihi Naomi, mertuanya, sekalipun suaminya telah meninggal (mati).
2.     Rut mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatannya, sebab Rut telah meninggalkan ibu bapanya, tanah kelahirannya, dan berada di tengah-tengah bangsa Israel, dengan lain kata; turut menyembah Allah Israel, Allah yang hidup.
Kedua tindakan Rut di atas, menunjukkan bahwa; ia datang berlindung di bawah sayap-Nya.
Sayap yang sama juga pernah melindungi bangsa Israel dalam perjalanan mereka di padang gurun.

Ulangan 32:9-10
(32:9) Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. (32:10) Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.

Bagian Tuhan ialah umat-Nya. Yakub atau Israel adalah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Kemudian, didapati-Nya bangsa Israel di suatu negeri, di padang gurun. Adapun suasana padang gurun digambarkan dengan dua hal:
1.     Di tengah-tengah ketandusan.
2.     Auman padang belantara.

Mari kita perhatikan pengertian rohani dua hal di atas.
Pengertian rohanidi tengah-tengah ketandusan, ialah kering-kering rohani, bagaikan ranting yang tidak melekat pada pokoknya menjadi kering dan tidak berbuah. Kehidupan yang jauh dari Tuhan atau hidup tanpa persekutuan dengan Tuhan akan mengalami kekeringan rohani.

Yohanes 15:4
(15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur. Demikian juga dengan kehidupan kita; tidak akan menghasilkan buah yang manis, kalau tidak ada persekutuan yang indah dengan Tuhan.

Yohanes 15:6
(15:6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Tanpa persekutuan dengan Tuhan, kehidupan rohani seseorang akan menjadi kering. Sementara kerohanian yang kering-kering (mengalami kekeringan rohani) sudah dekat dengan api untuk dibakar selama-lamanya, sama dengan; binasa dalam api neraka.
Maka tentu kita bersyukur kepada Tuhan, selayaknya Dia ditinggikan, diagungkan lewat ibadah pelayanan ini karena lewat ibadah dan pelayanan ini kita mengadakan suatu persekutuan dengan Tuhan, baik dengan firman-Nya, dengan Roh-Nya, dan dengan kasih-Nya, sebagai tabiat dari Allah Trinitas itu sendiri.

Pengertian rohaniauman padang belantara, ialah suara daging yang digambarkan dengan binatang buas, yang sekali waktu akan menerkam kehidupan rohani dari pada anak-anak Tuhan.
Sebab itu, hati-hati. Hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat itu merupakan musuh dalam selimut, sebab daging itu tinggal bersama-sama dengan kita. Kalau kita tidak hati-hati, binatang buas itu akan menerkam dan menghabisi kehidupan rohani kita masing-masing.
Saya tandaskan dengan baik: Yang sudah melayani Tuhan jangan lagi diseret oleh keinginan daging.

Roma 8:5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, ia tidak akan memikirkan hal-hal yang dari Roh, perkara rohani, perkara di atas, itulah kegiatan-kegiatan di tengah-tengah ibadah pelayanan. Sebab itu dengan tandas malam ini saya sampaikan: Hati-hati dengan musuh dalam selimut, itulah hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat.

Kita kembali membaca Ulangan 32.
Ulangan 32:10-11
(32:10) Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. (32:11) Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,

Tetapi kenyataannya, tindakan dari Allah kepada bangsa Israel ialah “Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.”

Mari kita lihat 3 (tiga) perkara yang diperbuat oleh Allah kepada umat kepunyaan-Nya (bangsa Israel):
-       Dikelilingi-Nya dia, menunjuk; perlindungan dari Allah Bapa. Tabiat dari Allah Bapa ialah kasih.
-       Diawasi-Nya dia, menunjuk; perlindungan dari Allah Anak, yaitu persekutuan dengan korban-Nya.
-       Dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya, menunjuk; perlindungan dari Allah Roh-El Kudus.
Intinya, perlindungan dari Allah Tri Tunggal ini laksana rajawali mengembangkan sayapnya, menampung seekor dan mendukung di atas kepaknya.

Ulangan 32:12
(32:12) demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

Demikianlah Tuhan sendiri menuntun mereka (bangsa Israel), tidak ada allah asing yang menyertai mereka.
allah asing, menunjuk; penyembahan berhala. Berhala, artinya; segala sesuatu yang melebihi Tuhan, misalnya; meninggalkan Tuhan, ibadah pelayanan karena uang, karena pekerjaan, karena bisnis, karena perkara lahiriah lainnya.
Berhala apa pun tidak akan mungkin membawa kita dekat sampai kepada Tuhan, baik harta, kekayaan, uang yang banyak, kedudukan yang tinggi, jabatan yang tinggi, bahkan pendidikan yang tinggi, semua perkara itu tidak mungkin membawa kita untuk mendekat kepada Allah. Yang membawa dan menuntun bangsa Israel dekat kepada Allah adalah dua kepak sayap Allah yang besar, bukan allah asing atau berhala.

Kita lihat PERINCIANNYA.
Keluaran 19:4
(19:4) Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.

Bangsa Israel didukung di atas sayap rajawali untuk membawa mereka mendekat kepada Allah.
Hal yang senada: Gereja Tuhan di akhir zaman juga akan dilindungi dan dinaungi oleh dua sayap Tuhan yang besar.

Wahyu 12:1-6
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. (12:2) Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. (12:3) Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. (12:4) Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. (12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya. (12:6) Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Ada lima perkara penting yang dapat kita perhatikan:
1.     Perempuan dengan tanda besar di langit.
2.     Tanda matahari, bulan dan bintang.
3.     Ular naga merah padam yang besar.
4.     Anak laki-laki yang dilahirkan.
5.     Gereja Tuhan disingkirkan selama aniaya antikris 3.5 (tiga setengah) tahun.

Perlu untuk diketahui: Wahyu 12 ini terjadi saat celaka yang ketiga, yaitu penghukuman dari sangkakala yang ketujuh.
Celaka yang pertama ada di dalam Wahyu 8, itu merupakan keempat sangkakala yang pertama. Sesudah itu celaka yang kedua, itulah sangkakala yang ke lima dan ke enam... Wahyu 9:1-21.

Wahyu 11:14
(11:14) Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul.

Wahyu 12 ini berlangsung pada saat celaka yang ketiga terjadi oleh penghukuman dari sangkakala yang ketujuh.
Jadi, ini adalah waktu yang penting, karena pada waktu itu kelihatan alamat-alamat penting di langit, itulah lima perkara dalam Wahyu 12:1-6.

Kemudian, di dalam Wahyu 12 ini, terlihat dengan jelas KEGIATAN-KEGIATAN DARI ULAR NAGA.
Adapun ENAM KEGIATAN ULAR NAGA yang dapat kita simak, antara lain:
1. Wahyu 12:4A, Ekornya menyeret sepertiga bintang-bintang dan melemparkannya ke atas bumi.
2. Wahyu 12:4B, Ular itu menelan.
3. Wahyu 12:7, Naga berperang di sorga.
4. Wahyu 12:13, Ular naga itu memburu perempuan yang melahirkan anak laki-laki.
5. Wahyu 12:14, Berusaha untuk menghanyutkan mempelai perempuan dengan air sebesar sungai yang keluar dari mulutnya.
6. Wahyu 12:16, Menginjak-injak gereja yang tertinggal.

Wahyu 12:7-9
(12:7) Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu  dibantu oleh malaikat-malaikatnya, (12:8) tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. (12:9) Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Tetapi yang pasti; terjadi peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga yang dibantu oleh malaikat-malaikatnya.
Pendeknya: Naga itu dikalahkan. Oleh karena kekalahan yang dialami oleh naga dan malaikat-malaikatnya, maka naga tidak lagi mendapat tempat di sorga, sehingga naga dilemparkan ke bumi, sehingga naga ini akan menyesatkan seluruh dunia.

Ini adalah hal penting yang harus kita ketahui. Bilamana nanti terjadi peperangan di sorga, antara Mikhael dengan malaikat-malaikatnya memerangi ular naga itu dengan malaikat-malaikatnya, yang pasti naga itu bersama dengan malaikat-malaikatnya akan mengalami kekalahan yang besar, sehingga dia tidak mendapat tempat lagi di sorga, dan pada saat kekalahan itu, ia dilemparkan ke bumi, dan seluruh dunia akan disesatkan oleh naga, itulah Iblis atau Satan.
Jadi, bagaimana mungkin kita bisa menghadapi tipu muslihat atau pekerjaan dari Iblis Satan yang begitu luar biasa, kalau kita tidak berlindung di dalam Tuhan?

Sengaja tadi kita membaca Wahyu 12:1-6, supaya kita tahu lima perkara di situ. Kemudian, secara keseluruhan dalam Wahyu 12, di situ kita bisa menemukan dan bisa melihat kegiatan-kegiatan dari ular naga, itulah Iblis atau Satan, seluruhnya ada enam kegiatan, dan kegiatan ular naga yang terakhir nanti ialah menginjak-injak gereja yang tertinggal.
Dengan sepak terjang yang luar biasa dari kegiatan ular naga ini, bagaimana mungkin kita bisa menghadapi dengan kemampuan daging, kalau kita tidak berlindung di dalam Tuhan?

Pada minggu yang lalu telah saya sampaikan, bahwa; kerendahan hati mendahului pujian dan kehormatan. Sebab itu, mari kita menghadap takhta kasih karunia dengan segala kerendahan hati kita masing-masing. Bilamana kita mau merendahkan diri, nanti Tuhan yang akan tinggikan kita masing-masing. Tuhanlah satu-satunya tempat perlindungan yang aman. Di luar Tuhan, kita tidak bisa menghasilkan apa-apa, selain mengalami kekeringan rohani dan sudah dekat dengan kutuk pembakaran.

Wahyu 12:13-14
(12:13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. (12:14) Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Kegiatan dari Iblis atau Satan yang ketiga ialah memburu perempuan yang melahirkan anak laki-laki itu. Tetapi kepada perempuan itu diberikan sayap burung nasar yang besar, supaya ia diterbangkan ke padang gurun atau padang belantara selama satu masa dan dua masa dan setengah masa = 3.5 (tiga setengah) tahun = satu masa, dan dua masa dan setengah  = 42 (empat puluh dua) bulan = 1.260 (seribu dua ratus enam puluh) hari.

Padang belantara, artinya;
1.     Tempat penyingkiran atau pengasingan.
2.     Tempat pemeliharaan Tuhan selama aniaya antikris 3.5 (tiga setengah) tahun berlangsung di atas muka bumi ini.
Jadi, Tuhan adalah tempat perlindungan kita, tempat perlindungan bagi gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini.

Di atas tadi sudah saya sampaikan dengan baik dan jelas: Ketika Rut mendapat pujian dari Boas, itu karena dia mengasihi Naomi mertuanya dan mengasihi Allah Israel, Allah yang hidup, dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan. Dan itu merupakan perlindungan kepada Rut, yaitu berada di bawah naungan sayap-Nya.
Jadi, Tuhanlah satu-satunya tempat perlindungan kita, berlindung di bawah naungan sayap-Nya. Tidak ada tempat yang lain lagi sebagai tempat perlindungan, sebagai naungan yang membuat kita merasa nyaman, ada jaminan, perlindungan dan pembelaan. Sampai akhirnya nanti, naungan sayap-Nya membawa kita dekat kepada Tuhan.

Penyingkiran gereja Tuhan selama 3.5 (tiga setengah) tahun, itu bukan pengangkatan gereja. Banyak gereja salah mengerti, itu bukan pengangkatan, belum waktunya pengangkatan. Tetapi yang pasti: Dua sayap burung nasar yang besar, itulah naungan sayap Tuhan, itu juga nanti yang akan membawa kita mendekat sampai kepada Tuhan.

Dua sayap burung nasar yang besar, menunjuk; Firman Allah dan Roh Kudus, itulah dua tangan Tuhan yang kuat, yang membawa gereja Tuhan mendekat kepada Tuhan, bukan allah asing (berhala).

MENGAPA KEPADA PEREMPUAN ITU DIBERIKAN DUA SAYAP BURUNG NASAR YANG BESAR?
Wahyu 12:1
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Mempelai wanita Tuhan dinaungi oleh Allah Tri Tunggal:
1. Berselubungkan matahari, menunjuk; KASIH dari Allah Bapa.
2. Berdiri di atas bulan, menunjuk; berdiri di atas korban penebusan dari Anak Allah -> KEBENARAN IMAN.
3. Bermahkotakan dua belas bintang di atas kepala, menunjuk; pimpinan dari ALLAH ROH EL-KUDUS.
Artinya; perlindungan oleh naungan dari Allah Tri Tunggal harus nyata.
Dan itu sebetulnya merupakan janji Tuhan kepada bangsa Israel dari sejak semula.

Keluaran 25:10-11
(25:10) "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. (25:11) Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.

Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk membuat TABUT PERJANJIAN dari kayu penaga, dan mereka harus menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar.
-       Kayu penaga, menunjuk; tabiat dari manusia daging.
-       Emas, menunjuk; tabiat dari kemuliaan dan kesucian dari Allah Roh-El Kudus.
Setelah kayu penaga disalut dengan emas murni, maka tabiat daging tidak terlihat lagi karena disalut dengan tabiat Ilahi.

Sesudah terjadi hal yang demikian, bagian berikutnya adalah kita perhatikan ayat 17-19.
Keluaran 25:17-19
(25:17) Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya. (25:18) Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. (25:19) Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya.

Tuhan juga memerintahkan bangsa Israel untuk membuat TUTUP PENDAMAIAN (tutupan grafirat) dengan kedua kerub di atasnya, seluruhnya terbuat dari emas murni. Dan kerub-kerub itu seiras dengan tutupan grafirat, artinya; dua kerub yang terbuat dari emas murni itu tidak ditempelkan pada tutupan grafirat, melainkan seiras dengan tutupan grafirat.

Keluaran 25:20-21
(25:20) Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu. (25:21) Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.

Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas untuk menudungi tutup pendamaian. Lalu tutup pendamaian itu harus diletakkan di atas Tabut Perjanjian. Maka, tergenapilah hal naungan dari Allah Tri Tunggal.

Keluaran 25:22
(25:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."

Selanjutnya, dari antara kedua kerub itu Allah akan berbicara tentang segala sesuatu kepada bangsa Israel.
Berbicara tentang segala sesuatu, berarti tidak ada lagi rahasia, tidak ada sesuatu yang tersembunyi, dengan lain kata; semua rahasia sorga disampaikan kepada umat Israel, sebab memang, mereka adalah milik kepunyaan Allah yang ditetapkan bagi-Nya, tidak ada yang lain. Maka bangsa Israel harus berbuat tepat seperti apa yang diperintahkan oleh Tuhan.

Kita tentu bersyukur, kalau kita menikmati pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah yang Tuhan percayakan ini. Kalau terjadi pembukaan rahasia firman, maka segala rahasia yang terkandung dalam hati akan tersingkap, dengan lain kata; dosa dibongkar dengan tuntas, tidak ada lagi yang ditutup-tutupi, tidak ada satu perkara pun yang disembunyikan, segala sesuatunya tersingkap. Inilah keadaan dari mempelai Tuhan; transparan, tampil apa adanya, sebagaimana Allah Tri Tunggal sebagai naungan dari Tabut Perjanjian itu.
Dalam kemuliaan dari Allah Tri Tunggal, demikianlah nanti mempelai wanita Tuhan, tampil apa adanya, transparan, betul-betul dalam kemuliaan. Kalau sesuatu perkara masih ada yang tersembunyi, ini yang memadamkan api Roh Kudus sehingga seseorang tidak berkobar-kobar dalam hal melayani pekerjaan Tuhan, perhatikan saja, tidak mungkin meleset apa yang saya sampaikan.
Sebagaimana tadi Allah Tri Tunggal menjadi naungan dari gereja Tuhan yang sempurna, demikianlah kemuliaan terpancar dari mempelai wanita Tuhan.

Tuhan akan berbicara dari antara kedua kerub itu tentang segala sesuatu, berarti tidak ada lagi yang disembunyikan, rahasia sorga semuanya disingkapkan, maka dosa dibongkar dengan tuntas, sehingga mempelai wanita Tuhan tampil di dalam kemuliaan dari Allah Tri Tunggal.

Matius 13:9
(13:9) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Ini merupakan salah satu perhiasan rohani yang paling dikagumi oleh Tuhan, yang membuat gereja Tuhan menarik perhatian Tuhan, yaitu dengar-dengaran.
Umpama saja dalam kehidupan nikah sehari-hari; kalau sang suami berbicara, namun sang isteri tidak mendengar, maka otomatis isteri tidak dengar-dengaran. Isteri yang tidak dengar-dengaran ini sama artinya tidak memiliki daya tarik.
Jadi, dengar-dengaran adalah salah satu perhiasan rohani yang menjadi daya tarik dari gereja Tuhan, mempelai wanita Tuhan. Sebab itu, hal ini ada terkait dengan ayat 10-11.

Matius 13:10-11
(13:10) Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" (13:11) Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.

Kepada orang lain Yesus berbicara dalam bentuk perumpamaan, tetapi kepada murid-murid diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga. Tuhan berbicara rahasia firman, sehingga pintu sorga terbuka, maka Tuhan mencurahkan segala berkat sorgawi atas kita, atas hidup, ibadah, pelayanan, nikah dan rumah tangga, berkat berkelimpahan menjadi bagian kita.
Sama halnya dengan Salomo; oleh karena hikmat (itulah pembukaan rahasia firman), dia menjadi seorang raja yang kaya raya. Sampai dengan hari ini, sampai dengan detik ini, jumlah kekayaan dari Salomo tidak ada yang dapat menandingi.

Matius 13:12
(13:12) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Biarlah kita memiliki roh dengar-dengaran, supaya kepadanya akan diberi, sehingga kita berkelimpahan.

Jadi, hal naungan tidak terlepas dari pembukaan rahasia firman. Perlindungan Tuhan terhadap gereja mempelai tidak terlepas dari pembukaan rahasia firman, sebab itu, miliki roh dengar-dengaran. Tidak ada artinya kita mengikuti Tuhan, dengan lain kata beribadah kepada Tuhan, melayani pekerjaan Tuhan, berkorban untuk pekerjaan Tuhan, (melakukan kegiatan rohani) atas dasar kehendak sendiri. Tidak ada artinya. Itu bukan merupakan perhiasan rohani. Perhiasan rohani yang sampai menjadi daya tarik kepada Mempelai Laki-Laki Sorga adalah apabila kita memiliki roh dengar-dengaran. Kalau memiliki roh dengar-dengaran, kepada yang mempunyai akan diberikan supaya semakin berkelimpahan.

Jangan takut memikul salib dalam melayani pekerjaan Tuhan. Baik atau tidak baik waktunya, layani Tuhan dengan Roh yang bernyala-nyala.

Siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, yaitu roh dengar-dengaran sebagai perhiasan rohani yang merupakan daya tarik kepada Tuhan, Mempelai Laki-Laki Sorga, maka apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Langit, bumi dan segala isinya, segala yang ada ini akan berlalu.
Tetapi kalau kita memiliki roh dengar-dengaran, maka Tuhan akan terus membukakan rahasia firman-Nya.

Kalau melayani pekerjaan Tuhan sampai sangkal diri pikul salib, jangan merasa berjasa, supaya jangan lupa diri. Kalau lupa diri; berkata-kata juga lupa, bertingkah juga lupa akhirnya tindakannya menjadi salah.
Tetapi ingat; karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan, oleh pembukaan rahasia firman,  kita akan berkelimpahan. Kalau kita memiliki roh dengar-dengaran, maka kita akan terus menikmati pembukaan rahasia firman dan Tuhan memberkati dengan limpah dari sorga, dari Allah, turun atas kita, hidup, ibadah, pelayanan, nikah dan rumah tangga kita masing-masing.

Supaya firman itu tumbuh, hidup, kemudian berkembang besar sampai akhirnya menjadi sayap burung nasar yang besar yang memberi keselamatan kepada kita, maka tentu kita harus memiliki roh dengar-dengaran. Kalau kita memiliki roh dengar-dengaran, maka Tuhan akan terus membukakan rahasia firman. Apabila kita hidupi rahasia firman yang kita terima dari Tuhan, maka firman itu akan hidup, tandanya; ia akan bertumbuh, berkembang, sampai akhirnya menjadi sayap burung nasar yang besar, dimulai dari roh dengar-dengaran. Itu sebabnya tadi saya katakan:
DENGAR-DENGARAN ITU TERKAIT DENGAN PEMBUKAAN RAHASIA FIRMAN, DAN PEMBUKAAN RAHASIA FIRMAN TERKAIT DENGAN SAYAP BURUNG NASAR YANG BESAR.
Jadi, manakala kita menikmati pembukaan rahasia firman, maka firman itu akan hidup, tandanya apa? Dia bertumbuh. Dan kalau pertumbuhan itu terus terjadi, dia akan berkembang dan besar, akhirnya menjadi sayap burung nasar yang besar, itulah yang memberi perlindungan kepada gereja Tuhan.

Kita sudah melihat apa yang terjadi dalam kehidupan pribadi Rut, bangsa Moab, bangsa kafir. Namun ia tetap mengasihi Naomi, mertuanya, sekalipun suaminya telah mati. Tidak berhenti sampai di situ, ia tetap berpaut kepada Naomi sampai akhirnya berada di tengah-tengah bangsa Israel, yang notabene menyembah Allah Israel, dengan lain kata; Rut mengasihi Allah yang hidup dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi, dan kekuatan. Tanpa Rut sadari, dia sedang berlindung di bawah naungan sayap-Nya.
Kemurahan yang dialami oleh Rut semakin hari semakin bertambah-tambah di dalam mengikuti Tuhan, diawali dengan;
1. Masuk ke Betlehem, itu di awal musim menuai jelai gandum, itu adalah kemurahan.
2. Lalu dia berada di ladang Boas, orang yang murah hati itu, yang merupakan gambaran dari Yesus Kristus, Sang Penebus.
3. Dan akhirnya, dia mendapat pujian dari Boas rohani, itulah Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga. Di mana pujian itu soal mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama, yang ternyata tanpa dia sadari, ia berada di bawah naungan sayap Tuhan.

Demikian juga dengan kita; hari demi hari pengikutan kita ditandai dengan kemurahan yang semakin bertambah-tambah. Itu harus kita akui. Kita bersyukur kepada Tuhan, kemurahan demi kemurahan semakin bertambah-tambah kita rasakan.
Pertahankan roh dengar-dengaran, sebab kepada siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia semakin berkelimpahan, dan pembukaan rahasia firman itu apabila dia hidup, dia bertumbuh, berkembang besar, sampai menjadi sayap burung nasar yang besar, sebab di mana ada firman, di situ Roh Allah bekerja bersama-sama. Firman Allah dan Roh Allah, itulah naungan sayap Tuhan, perlindungan kita masing-masing.

Mazmur 36:6-8
(36:6) Ya TUHAN, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan. (36:7) Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya TUHAN. (36:8) Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.

Naungan sayap Tuhan merupakan kasih dan setia Tuhan.
-       Kasih Tuhan itu sampai ke langit. Siapa yang bisa mengukur jarak antara bumi dengan langit? Tidak ada. Inilah yang disebut kasih yang tiada tara.
-       Setia Tuhan sampai ke awan. Sekalipun ada awan padat maupun awan kelam, tetapi Tuhan tetap setia, dan itu sangat penting dan berharga bagi kita.

Miliki roh dengar-dengaran, supaya kepada siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia semakin berkelimpahan, firman itu hidup, tumbuh, besar, menjadi sayap burung nasar yang besar. Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.
Kasih setia Tuhan tidak hanya dikatakan kepada “bangsa Yahudi”, tetapi “anak-anak manusia”. Itu sebabnya, Rut yang adalah bangsa kafir mendapat kemurahan, berlindung di bawah naungan sayap-Nya.

Mazmur 91:3-4
(91:3) Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. (91:4) Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.

Lebih jelas lagi di sini dikatakan: Dengan kepak-Nya Ia menudungi kita, di bawah sayap-Nya kita akan berlindung. Sayap Tuhan yang pernah melindungi bangsa Israel dalam perjalanan mereka di padang gurun, maka sayap yang sama juga akan melindungi kehidupan kita masing-masing di hari-hari terakhir ini. Itu sebabnya, selanjutnya di sini dikatakan: “Kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.” Apa buktinya?

Mazmur 91:5
(91:5) Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,

Tidak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, itu jelas berbicara tentang aniaya antikris selama 3.5 (tiga setengah) tahun.
Kita bersyukur kepada Tuhan, karena kasih dan setia-Nya; kasih-Nya sampai ke langit, setia-Nya sampai ke awan. Kasih setia Tuhan sangat berharga bagi yang berlindung bagi Dia. Miliki roh dengar-dengaran.

Jangan padamkan Roh, dan kalau kita perhatikan 1 Tesalonika, syaratnya pertama kali adalah hormati pemimpin jemaat. Coba saja saudara tidak menghormati pemimpin jemaat, pasti Roh itu padam, tidak bernyala-nyala. Kemudian junjung pemimpin jemaat dengan kasih dari sorga.

Rut 2:12
(2:12) TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung."

Sayap burung nasar yang besar, itu adalah upah yang dikaruniakan kepada Rut, sebagai bangsa kafir.

Wahyu 11: 15-19
(11:15) Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya." (11:16) Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah, (11:17) sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja (11:18) dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi." (11:19) Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.

Pada saat celaka yang ketujuh oleh penghukuman sangkakala yang ketujuh, terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya yang di dalam Bait Suci itu. Tampillah mempelai wanita Tuhan.

Kegenapan dari Wahyu 11: 19 adalah Wahyu 12: 1.
Gereja Tuhan atau mempelai wanita Tuhan berada dalam naungan dari Allah Tri Tunggal. Dan mereka itulah yang berhak mendapat upah dari Tuhan, baik nabi-nabi, baik orang-orang kudus pilihan Tuhan.

Wahyu 22:10
(22:10) Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.

Barangsiapa yang mempunyai, itulah roh dengar-dengaran, kepadanya akan diberi supaya ia semakin berkelimpahan. Apa yang diberi? Itulah pembukaan rahasia firman. Maka di hari-hari terakhir menjelang kedatangan Tuhan, di sini dikatakan: “Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini”, berarti harus terjadi pembukaan rahasia firman. Kita senantiasa memohon dalam doa dengan segala kerendahan hati, supaya pembukaan rahasia firman terus berlangsung dalam setiap pertemuan ibadah.

Wahyu 22:11
(22:11) Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

Barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat benar. Jangan berhenti melayani Tuhan, jangan berhenti untuk terus digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai menjelang kedatangan Tuhan.
Barangsiapa yang kudus, tetap berada di tempat pengudusan, tekun dalam tiga macam ibadah pokok dan melayani sesuai karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El-Kudus di tengah-tengah ibadah dan pelayanan itu. Jangan keluar, supaya jangan melanggar kekudusan tempat kudus Allah, supaya jangan jatuh dalam berbagai dosa.

Wahyu 22:12
(22:12) "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

Sesungguhnya Tuhan datang segera, Ia akan membawa upah-Nya. Dan upah itu merupakan pembalasan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

Wahyu 22:13
(22:13) Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." (22:14) Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.

Yesus adalah Alfa dan Omega, itu terkait dengan membasuh jubah, sebab dari Alfa sampai dengan Omega, yang menjadi jembatannya adalah Yesus mati di kayu salib, darah-Nya tercurah, dan darah inilah yang kita pakai menjadi sarana untuk mencuci jubah.
Kemudian, mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.  Biarlah kebebasan firman Allah itu bekerja dalam kehidupan kita masing-masing, itulah pohon-pohon kehidupan. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


Dengar-dengaran terkait dengan pembukaan rahasia firman.
Pembukaan rahasia firman terkait dengan sayap burung nasar yang besar.
Naungan sayap Tuhan merupakan kasih dan setia Tuhan

No comments:

Post a Comment