KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, October 29, 2019

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 OKTOBER 2019





IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 OKTOBER 2019

KITAB RUT
(Seri: 69)

Subtema: FIRMAN ALLAH DAN ROH ALLAH YANG BESAR DAN BERKUASA (NAUNGAN SAYAP)

Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga. Dan juga saya tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet Youtube, Facebook di manapun anda berada. Sebab itu, kita mohon dengan rendah hati supaya Tuhan bukakan firman-Nya bagi kita, sehingga ibadah ini betul-betul berkuasa dan ibadah ini menjadi dupa yang berbau harum, menyukakan hati Tuhan.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci dari KITAB RUT. Tibalah saatnya bagi kita untuk memperhatikan Rut 2:13.
Inti dari Rut 2 ialah:
1.     Rut memungut jelai gandum di ladang Boas (ayat 1-13).
2.     Rut membawa jelai gandum yang berlimpah-limpah (ayat 14-23).

Memungut jelai gandum di ladang Boas, sama dengan; berada di dalam tahbisan yang benar. Saat ini kita berada di ladang Tuhan, dan kita juga merupakan ladang Tuhan yang harus digarap dan dikerjakan oleh firman Allah dan Roh Allah yang besar.
Membawa jelai gandum yang berlimpah-limpah, sama dengan; hasil dari tahbisan yang benar. Kalau tahbisannya benar, maka hasil dari tahbisan yang benar juga akan menjadi bagian kita masing-masing. Sebab itu, biarlah kita datang melayani pekerjaan Tuhan di dalam tahbisan yang benar, tahbisan yang suci dan mulia, supaya kita memperoleh hasil dari tahbisan itu sendiri.

Mari kita membaca segera Rut 2:13.
Rut 2:13
(2:13) Kemudian berkatalah Rut: "Memang aku mendapat belas kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan."

Berkatalah Rut kepada Boas: “Memang aku mendapat belas kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan.
Hal yang senada juga pernah diungkapkan oleh Rut kepada Boas di dalam Rut 2:10.

Rut 2:10
(2:10) Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?"

Rut berkata kepada Boas: “Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?
Sebetulnya, Rut adalah bangsa Moab atau bangsa kafir, seperti apa yang diungkapkannya kepada Boas. Sedangkan kehidupan dari bangsa kafir ditandai dengan dua hal, yakni:
1.     Hidup dalam penyembahan berhala.
2.     Ditandai dengan dosa kejahatan dan dosa kenajisan.
Tetapi sekalipun Rut adalah perempuan Moab (bangsa kafir), di sini kita melihat; ia mendapat belas kasihan atau kemurahan yang besar dari Boas. Adapun kemurahan yang dialami oleh Rut ialah:
1.     Masuk ke Betlehem karena perkenanan Tuhan.
2.     Berada di ladang Boas.
3.     Mengalami penebusan dari Boas.
Dengan demikian, perjalanan hidup dari pada Rut ini, hari demi hari yang dilaluinya ditandai oleh kemurahan Allah yang semakin meningkat. Biarlah kiranya di dalam hal mengikuti Tuhan, kemurahan yang kita terima semakin hari semakin meningkat. Artinya; kerohanian itu tidak boleh stuck, tidak boleh berhenti di tempat, tidak boleh berjalan di tempat.

Rut 2:12
(2:12) TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung."

Kemurahan Allah yang semakin meningkat atau semakin besar yang dialami oleh Rut, sama dengan; Rut datang berlindung di bawah naungan sayap Tuhan.

Sayap yang besar, menunjuk kepada;
-       Firman Allah yang besar dan berkuasa.
-       Roh Allah yang besar dan berkuasa.

Terlebih dahulu kita akan memperhatikan: FIRMAN ALLAH YANG BESAR DAN BERKUASA.
Wahyu 22:10
(22:10) Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.

Hari ini adalah hari-hari yang terakhir, di mana kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi. Maka gereja Tuhan sudah seharusnya menerima dan menikmati pembukaan rahasia firman Allah yang besar.

Oleh sebab itu, kita perhatikan segera ayat 11.
Wahyu 22:11
(22:11) Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

Lewat kuasa dari pembukaan rahasia firman Allah yang besar, maka akan terlihat keberadaan dari gereja Tuhan, yakni:
-       Yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat.
-       Yang cemar, biarlah ia terus cemar.
-       Yang benar, biarlah terus berbuat kebenaran.
-       Yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya di hadapan Tuhan.
Dan itu memang sudah terjadi; lewat pembukaan firman yang besar ini;
-       Yang cemar terlihat semakin cemar.
-       Yang kudus terlihat semakin kudus di hadapan Tuhan.

Wahyu 22:12
(22:12) "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

Sesungguhnya Tuhan datang segera, artinya; tidak lama lagi Tuhan datang dan kedatangan-Nya tidak akan ditunda-tunda lagi. Sebab itu, mari kita berdoa supaya di hari-hari terakhir ini Tuhan semakin membukakan rahasia firman Allah yang besar dan berkuasa.

Kemudian, kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya adalah untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Tadi kita sudah melihat di atas; oleh kuasa pembukaan rahasia firman yang besar dan luar biasa, maka akan semakin terlihatlah keberadaan gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini; yang kudus terlihat semakin kudus, yang cemar akan semakin terlihat kecemarannya.

Kuasa dari pembukaan rahasia firman Allah yang besar.
YANG PERTAMA.
Daniel 12:4
(12:4) Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah."

Di hari-hari ini, firman Allah semakin dibukakan rahasianya, menunjukkan bahwa; hari-hari ini adalah hari-hari terakhir,  menjelang kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. Jadi, tanda bahwa hari-hari ini adalah hari-hari terakhir adalah pembukaan rahasia firman yang besar semakin terjadi, semakin gencar sekali.

Kuasa dari pembukaan rahasia firman ialah “pengetahuan akan bertambah”.
Maka, orang yang tidak berakal budi akan semakin bijaksana dan yang bodoh akan semakin pandai, karena pengetahuan akan bertambah.

Efesus 4:13-14
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Pengetahuan yang benar tentang Anak Allah adalah pengetahuan yang terus membawa kita kepada kedewasaan penuh, yakni tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Tanda kedewasaan penuh: Tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran palsu.
Kalau kerohanian dari gereja Tuhan masih kanak-kanak, maka mudah sekali diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran palsu. Berbeda dengan kedewasaan penuh; tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran palsu, karena memiliki pendirian yang kuat, tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tak suci.

Efesus 4:15-16
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. (4:16) Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Pertumbuhan rohani yang sehat ialah mengarah kepada Dia, Kristus, yang adalah Kepala, yang mempersatukan seluruh anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda.

Kuasa dari pembukaan rahasia firman Allah yang besar.
YANG KEDUA.
Daniel 12:9-10
(12:9) Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman. (12:10) Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.

Pembukaan rahasia firman Allah sudah semakin gencar, menunjukkan bahwa; hari-hari ini adalah hari-hari yang terakhir.

Kuasa dari pembukaan rahasia firman Allah yang besar ialah banyak orang akan mengalami tiga hal, yakni:
1.     Disucikan.
2.     Dimurnikan.
3.     Diuji.

Tentang: DISUCIKAN.
Efesus 5:26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Hidup di dalam pengudusan Allah sesudah dimandikan oleh air dan firman Allah. Berarti, pengudusan terjadi lewat air dan firman yang limpah, inilah pembukaan rahasia firman Allah yang besar dan berkuasa.

Tujuan dari pengudusan: Untuk menempatkan sidang jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang, tanpa cacat, atau kerut atau yang serupa itu. Pendeknya: Sidang jemaat kudus, tidak bercela.

Lebih jauh kita melihat pembukaan rahasia firman yang limpah.
Wahyu 22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

“Sungai air kehidupan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba”, menunjuk; air dan firman Allah yang limpah, sama dengan; firman Allah yang dibukakan rahasianya.

Ciri-ciri air yang limpah: “Jernih bagaikan kristal.”
Jernih, sama dengan; tidak keruh, atau tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan. Jadi, yang membuat sungai air kehidupan, (air yang limpah) itu menjadi keruh ialah apabila firman itu ditambahkan dan dikurangkan.
-       Firman yang ditambahkan ialah apabila hamba Tuhan di dalam hal menyampaikan satu atau dua ayat firman Allah, lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, ditambahkan dongeng-dongeng nenek tua, ditambahkan takhayul-takhayul, ditambahkan filsafat-filsafat kosong manusia. Firman yang seperti ini tidak jernih, sama dengan; keruh, karena sudah ditambahkan.
-       Firman yang dikurangkan, misalnya; pengajaran salib diganti dengan dua hal:
1.     Teori atau teologi kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak boleh miskin dan tidak boleh menderita, alasannya; Yesus telah disalib dan telah menanggung semua penderitaan kita di atas kayu salib. Ini tidak sesuai dengan kebenaran firman, ini bukan kebenaran iman.
2.     Tanda-tanda heran atau tanda-tanda ajaib, misalnya; yang sakit sembuh, kemudian mengadakan pengusiran terhadap Setan, tanda heran dan tanda ajaib. Tidak salah jika hal itu terjadi dalam ibadah pelayanan, sebab hal itu memang akan terjadi dalam setiap ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan. Tetapi jangan sampai tanda-tanda ajaib dinomorsatukan, salib tidak ditegakkan, itu salah, tidak ada artinya. Sebab biarpun sejuta kali mujizat terjadi di depan mata, kalau salib tidak ditegakkan di tengah ibadah dan pelayanan, maka mujizat yang terjadi - lewat penumpangan tangan hamba Tuhan itu - tidak ada artinya.

Kuasa dari jernih ialah bagaikan kristal.
Kristal, sama dengan; transparan, sama dengan; tidak ada yang ditutup-tutupi, sama dengan; tampil apa adanya, sama dengan; luar dan dalam sama, menunjuk; orang yang jujur. Sedangkan orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya.
Kemudian, berkat bagi orang yang jujur ialah memperkembangkan kota, jelas ini menunjuk kepada; kota Yerusalem baru, yaitu mempelai wanita Tuhan.

Berkaitan dengan hal itu, kita akan melihat Wahyu 21.
Wahyu 21:9-10
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba." (21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Pengantin perempuan mempelai Anak Domba ialah Yerusalem baru, kota yang kudus, yang turun dari sorga, dari Allah.

Wahyu 21:11
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Pengantin perempuan mempelai wanita Tuhan bercahaya kemuliaan Allah atau memancarkan cahaya kemuliaan Allah, sama seperti permata yaspis, jernih seperti kristal.
Jadi, jelas sekali bahwa; berkat orang jujur memperkembangkan kota. Kota di sini, jelas menunjuk kepada; kota Yerusalem baru, itulah mempelai wanita Tuhan. Tidak ada lagi yang disembunyikan, tidak ada lagi yang ditutup-tutupi.

Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Allah;
-       Berarti; gulungan kitab yang termerai itu telah dibukakan.
-       Maka segala rahasia yang terkandung dalam hati akan tersingkap, tidak ada lagi yang tersembunyi.
Sehingga tampillah pengantin perempuan mempelai Anak Domba memancarkan cahaya kemuliaan Allah, sebab tidak ada lagi yang ditutup-tutupi, tidak ada lagi yang tersembunyi, semuanya transparan, tampil apa adanya.

Berarti, Efesus 5:26-27 sama dengan Wahyu 22:1.
Dan memang juga, kalau kita telusuri Efesus 5 ini; sesudah mengalami pengudusan oleh air dan firman yang limpah, selanjutnya diakhiri dengan terjadinya hubungan nikah, hubungan suci antara tubuh dengan Kepala. Maka, pada ayat-ayat terakhir dari Efesus 5 itu dikatakan: “Laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.”
Hal yang senada dengan Wahyu 22:1, “sungai air kehidupan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba”, ini adalah pembukaan rahasia yang besar. Cirinya: “Jernih bagaikan kristal.”
-       Jernih, berarti; tidak keruh, tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan.
-       Kristal, berarti; transparan, tidak ada lagi yang tersembunyi, karena pembukaan rahasia firman yang besar menyingkapkan segala yang tersembunyi, dosa dibongkar dengan tuntas, sehingga tampillah pengantin perempuan mempelai Anak Domba memancarkan cahaya kemuliaan Allah, karena tidak ada lagi yang ditutup-tutupi, persis seperti permata yaspis.
Kristal, sama dengan; transparan, menunjuk; orang yang jujur. Berkat orang yang jujur memperkembangkan kota, jelas kota yang dimaksud adalah kota Yerusalem baru, mempelai wanita Tuhan.

Kita bersyukur kepada Tuhan; pembukaan rahasia firman yang besar sedang terjadi di hari-hari terakhir ini. Pembukaan rahasia firman yang besar sedang gencar sekali, sehingga terlihatlah keberadaan dari gereja Tuhan; yang suci semakin suci, yang najis semakin najis, yang cemar akan semakin terlihat kecemarannya.
Dan kalau kita bandingan dengan Daniel 12:4,9-10 maka jelas; apabila terjadi pembukaan rahasia firman yang besar, menunjukkan bahwa; hari-hari ini adalah hari-hari terakhir. Sementara pembukaan rahasia firman Allah yang besar itu; menambah pengetahuan kepada kita, kemudian tiga hal terjadi, yaitu; disucikan, dimurnikan dan diuji. Dan di sini kita sudah melihat, bahwa kehidupan kita di hari-hari ini sedang disucikan oleh air firman yang limpah, itulah sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari takhta Allah, cirinya; jernih bagaikan kristal, sebab Tuhan mau membawa kita untuk menjadi pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.

Jadi;
-       Efesus 5:26-27 akan bermuara sampai pesta nikah Anak Domba.
-       Wahyu 22:1 akan membawa kita bercahaya kemuliaan Allah, itulah cahaya dari pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.

Tentang: DIMURNIKAN.
Berarti, menjadi suatu kehidupan yang murni. Biarlah kehidupan kita semakin murni di dalam melayani pekerjaan Tuhan, karena tidak sedikit orang Kristen yang bersungut-sungut dalam mengikuti Tuhan, dalam hal beribadah dan melayani pekerjaan Tuhan. Sebab itu, Tuhan mau murnikan kehidupan kita, Tuhan mau kehidupan kita ini murni di dalam hal beribadah, di dalam hal melayani pekerjaan Tuhan, mengingat kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, dan kedatangan-Nya tidak untuk ditunda-tunda.
Lihatlah tanda akhir zaman. Jangan sampai kita bermasa bodoh, jangan sampai kita tidak mau tahu. Jangan merugikan diri sendiri dan jangan celakakan diri sendiri.

Ayub 11: 1-4
(11:1) Maka berbicaralah Zofar, orang Naama: (11:2) "Apakah orang yang banyak bicara tidak harus dijawab? Apakah orang yang banyak mulut harus dibenarkan? (11:3) Apakah orang harus diam terhadap bualmu? Dan kalau engkau mengolok-olok, apakah tidak ada yang mempermalukan engkau? (11:4) Katamu: Pengajaranku murni, dan aku bersih di mata-Mu.

Anjuran Zofar (sahabat Ayub) supaya Ayub ini mau merendahkan dirinya di hadapan Allah, sebab pada saat Ayub lama menderita mulailah Ayub bersungut-sungut, mulailah Ayub ngomel, mulailah Ayub ngedumel, mengeluarkan kata-kata yang tidak sewajarnya. Itu sebabnya satu dari tiga sahabat Ayub, itulah Zofar, berkata kepada Ayub: “Apakah orang yang banyak bicara tidak harus dijawab? Apakah orang yang banyak mulut harus dibenarkan? Apakah orang harus diam terhadap bualmu? Dan kalau engkau mengolok-olok, apakah tidak ada yang mempermalukan engkau?”
Sementara Ayub merasa bahwa pengajarannya murni, dan bahwa hidupnya murni, bahkan Ayub merasa dirinya bersih di mata Tuhan.

Yang menjadi tongkat pengukur terhadap tiga perkara yang terdapat di dalam Wahyu 11: 1 adalah sebatang buluh. Sementara pikiran dan perasaan, bahkan pandangan, dan pengertian manusia, tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur untuk mengukur Bait Suci Allah, mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Kesimpulannya: Ayub tidak murni dalam hal memikul salibnya, dia terlalu banyak ngomel, sekalipun dia merasa memiliki pengajaran yang murni di hadapan Tuhan, serta merasa dirinya bersih dihadapan Tuhan.
Ayub merasa bahwa pengajaran yang ia miliki itu murni, sementara Ayub sendiri masih membenarkan dirinya dan membela dirinya dengan perkataan-perkataan yang banyak. Ngomel dalam memikul salib, berarti belum murni dalam hal mengikuti Tuhan, walaupun kita merasa bahwa kita sudah murni. Pikiran dan perasaan hati, pengertian dan pandangan manusia tidak layak untuk mengukur Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya, selain tongkat, itulah buluh pengukur.

Ayub 11:5-6
(11:5) Tetapi, mudah-mudahan Allah sendiri berfirman, dan membuka mulut-Nya terhadap engkau, (11:6) dan memberitakan kepadamu rahasia hikmat, karena itu ajaib bagi pengertian. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Allah tidak memperhitungkan bagimu sebagian dari pada kesalahanmu.

Yang benar ialah firman Allah yang berkuasa untuk membenarkan dan sekaligus memurnikan kehidupan gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini.

Dari mana datangnya akal budi dan kebijaksanaan? Jawabnya; manakala kita menikmati pembukaan rahasia firman yang kita dengar dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita. Pembukaan rahasia firman yang kita terima merupakan hikmat bagi setiap orang. Mengapa demikian? Karena pembukaan rahasia firman itu ajaib bagi pengertian.
Di mana letak keajaiban dari pembukaan rahasia firman? Ketika terjadi pembukaan rahasia firman, kita akan mengetahui dan memiliki pengertian bahwa; Tuhan tidak akan memperhitungkan dosa-dosa kita, bahkan pembukaan firman itulah yang memurnikan kehidupan kita.
Bukan hanya mengetahui keberadaan kita atau pun kondisi kerohanian kita, tetapi kalau terjadi pembukaan rahasia firman, kita juga akan mengetahui perkara yang lebih besar yakni; rahasia Kerajaan Sorga.

Matius 13:9-13
(13:9) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (13:10) Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" (13:11) Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. (13:12) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. (13:13) Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.

Yesus memberitahukan atau mengaruniakan rahasia Kerajaan Sorga kepada murid-murid.
Dua hal yang harus diperhatikan di dalam hal pemurnian atau di dalam hal menikmati pembukaan rahasia Kerajaan Sorga:
1.     Mata, berguna untuk melihat. Jangan sampai kita mempunyai mata, tetapi tidak melihat. Di hadapan kita, Tuhan percayakan sebuah tanggung jawab. Gunakanlah mata untuk melihat.
2.     Telinga, berguna untuk mendengar. Tuhan memberi sepasang telinga, Tuhan tidak memberi hanya satu telinga, tujuannya adalah supaya kehidupan kita menjadi kehidupan yang dengar-dengaran.

Dua ribu tahun yang lalu, Yesus mati di atas kayu salib. Di atas kayu salib, Yesus berseru: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Kita mempunyai sepasang telinga, maka kita harus mendengar apa yang diserukan oleh Anak. Dia ditinggalkan seorang diri untuk menanggung penderitaan di atas kayu salib, jangan sampai kita tidak mendengar itu. Jadi, manakala kita harus menanggung penderitaan yang tidak harus kita tanggung, jangan sampai kita tidak memperhatikan dan tidak mendengarkan itu. Inilah yang harus kita dengar dengan baik.
Kalau kita punya telinga kita harus mendengar seruan sebagai doa penyahutan dari Anak kepada Bapa. Apa tandanya kita sudah mendengar? Berarti, kita rela ditinggal seorang diri untuk sesaat lamanya. Saat seseorang menanggung penderitaan,  sepertinya tidak ada orang yang mau mengerti. Kalau kita sudah siap menjadi kehidupan yang demikian, berarti sama artinya menjadi kehidupan yang dengar-dengaran.

Kemudian, Tuhan sudah memberi sepasang mata, berguna untuk melihat. Mezbah itu terhubung langsung dengan salib Kristus untuk menyempurnakan ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan. Kalau melayani tetapi pelayanan itu tidak terhubung langsung dengan salib, maka pelayanan seperti ini tidak akan mengalami pelayanan yang sempurna. Oleh sebab itu, kalau kita mempunyai mata, biarlah kita gunakan untuk melihat pekerjaan Tuhan yang terhubung langsung dengan salib, karena salib berkuasa menyempurnakan pekerjaan Tuhan.

Mempunyai mata untuk melihat, mempunyai telinga untuk mendengar, maka kepadanya dikaruniakan pembukaan rahasia firman Allah semakin limpah. Gunakan mata untuk melihat, gunakan telinga untuk mendengar, supaya Tuhan nyatakan pembukaan rahasia firman yang berkuasa untuk memurnikan kehidupan kita masing-masing.

1 Petrus 1:7
(1:7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Kemurnian iman yang kita miliki jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas fana yang diuji kemurniannya oleh api. Lewat pembukaan rahasia firman yang besar ini, bertujuan untuk memurnikan kehidupan kita masing-masing, sebab kemurnian iman lebih tinggi nilainya dari pada emas fana.

Kemurnian iman inilah yang membuat kita bernilai tinggi di hadapan Tuhan. Bukan karena kecakapan, bukan karena kemampuan kita, bukan karena kelebihan kita, bukan karena banyaknya pelayanan-pelayanan, sehingga kita bernilai tinggi di hadapan Tuhan, tidak, melainkan oleh karena kemurnian iman itulah yang membuat kehidupan kita bernilai tinggi di hadapan Tuhan. Jadilah kehidupan yang bernilai tinggi dan berharga, karena memiliki kemurnian iman. Susah senang tidak ngomel, tidak bersungut-sungut dalam hal memikul salib.

Tanda kehidupan yang bernilai tinggi:
1.     Memperoleh puji-pujian dari Tuhan.
2.     Memperoleh kemuliaan dari Tuhan.
3.     Memperoleh kehormatan dari Tuhan.
Kapan semua itu akan diperoleh? Pada saat hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

1 Petrus 1:4
(1:4) untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

Kerajaan Sorga adalah kerajaan yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar, dan yang tidak dapat layu, itulah puji-pujian, itulah kemuliaan, itulah kehormatan bagi kehidupan yang sudah bernilai tinggi, memiliki kemurnian iman, karena dimurnikan oleh pembukaan rahasia yang besar dan luar biasa.

Tentang: DIUJI.
Tidak ada seorang pun manusia di atas muka bumi ini yang tidak mengalami ujian. Semua orang pasti mengalami ujian. Ada ujian yang kecil, ada ujian yang besar, dan ujian itu silih berganti. Ujian yang pertama belum selesai, muncul lagi ujian yang kedua, terus silih berganti.
Jadi, tidak ada seorang pun yang tidak mengalami ujian, tetapi kalau kita memiliki akal budi, kalau kita berlaku bijaksana terhadap ujian, maka kita harus menyikapi ujian itu dengan sabar, dengan tenang, dengan rela hati, karena tidak ada seorang pun yang naik ke level yang lebih tinggi kalau dia tidak terlebih dahulu menghadapi ujian. Puji Tuhan...

1 Petrus 4:12
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

Jangan kita heran apabila kita menghadapi nyala api siksaan sebagai ujian, dan jangan dibesar-besarkan seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kita.  Kalau ujian itu sudah sampai di leher, tidak sanggup apa-apa lagi, maka tinggal tunggu waktu untuk menantikan hasil dari ujian itu; Tuhan akan nyatakan kemuliaan-Nya, percaya saja.
Itu sebabnya tadi saya katakan; tidak ada seorang pun manusia, tidak ada seorang pun insan yang tidak mengalami ujian, dan ujian itu memang perlu, karena lewat ujian ini, level rohani kita berada di tingkat yang lebih tinggi. Tidak mungkin level rohani kita berada di tingkat yang lebih tinggi kalau tidak lebih dahulu mengalami ujian.

Salib tidak bisa terhindarkan lagi dari kehidupan orang-orang yang mau hidup beribadah kepada Tuhan. Jadi, manakala kita menghadapi ujian, jangan bersungut-sungut seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi. Jangan dibesar-besarkan manakala menghadapi ujian. Memang firman Allah yang rahasianya dibukakan adalah firman Allah yang besar, berkuasa untuk membawa kita kepada suatu ujian, tetapi bukan untuk mencelakakan kehidupan kita masing-masing.
Tuhan tidak pernah mencelakakan kehidupan dari gereja Tuhan. Untuk apa Tuhan menciptakan gereja-Nya, jika akhirnya untuk dibinasakan? Pekerjaan Tuhan itu tidak pernah sia-sia. Manusia saja yang bekerja dengan sia-sia, sebab memang banyak perbuatan manusia yang sia-sia.

Kalau pun menghadapi nyala api siksaan sebagai ujian, tidak perlu dibesar-besarkan, jangan heran, karena salib tidak mungkin lagi terhindarkan bagi orang yang mau hidup beribadah kepada Tuhan. Berbeda dengan orang Yunani; pemberitaan salib bagi orang Yunani merupakan suatu kebodohan.
Bagi orang dunia; salib adalah suatu kebodohan, tetapi bagi kita; salib adalah hikmat dan kekuatan. Jangan kita berkata: “Ujian itu merupakan kebodohan”, itu merupakan hikmat, itu merupakan kekuatan bagi kita.
Jadi, pembukaan firman itu terjadi supaya kita dimampukan untuk menghadapi ujian.

1 Korintus 3:10-13
(3:10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. (3:11) Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. (3:12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, (3:13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.

Rasul Paulus adalah ahli bangunan yang cakap, dan dia telah meletakkan dasar dari tiap-tiap bangunan. Tetapi selanjutnya, tiap-tiap orang harus memperhatikan bagaimana ia harus membangun di atas dasar itu, tidak boleh sembarangan membangun.

Ada dua jenis bangunan yang harus kita perhatikan di sini:
-       Jenis bangunan dari emas, perak, permata.
-       Jenis bangunan dari kayu, rumput kering, jerami.
Tetapi dua jenis bangunan ini harus melewati ujian oleh nyala api. Tidak ada seorang pun manusia di atas muka bumi ini yang tidak melewati nyala api sebagai ujian. Justru ujian itu merupakan sebuah sarana untuk berada di jenjang / level yang lebih tinggi.

Pendeknya: Ujian itu mendewasakan kerohanian kita.
Kalau kita mengasihi Tuhan tanpa ujian, belum terbukti. Kalau kita mengasihi sesama tanpa ujian, juga belum terbukti. Mari kita membuktikan diri, membuktikan kehidupan rohani kita masing-masing kepada Tuhan.

Mari kita perhatikan: Jenis bangunan dari KAYU, RUMPUT KERING, JERAMI.
Apabila jenis bangunan dari kayu, rumput kering, jerami ini mengalami ujian, maka jenis bangunan ini akan terbakar dan hangus, dengan lain kata; tidak sanggup menghadapi nyala api siksaan sebagai ujian.

Kalau terbakar dan hangus, berarti berubah wujud menjadi debu. Debu merupakan keberadaan manusia yang hina karena dosanya. Dan debu merupakan santapan bagi ular. Dalam 1 Petrus 5:8 dituliskan: Iblis sama seperti singa yang mengaum-aum untuk mencari mangsa yang dapat ditelannya, itulah debu tanah, kehidupan yang tidak sanggup melewati nyala api siksaan sebagai ujian, karena sudah pasti kayu, rumput kering, jerami apabila melewati nyala api siksaan sebagai ujian, pasti terbakar, hangus dan berubah menjadi debu.


-       Kayu, menunjuk; manusia daging dengan segala tabiat-tabiatnya. Wajar saja dia terbakar hangus dan berubah menjadi debu tanah.
-       Rumput kering, menunjuk; kehidupan yang jauh dari Tuhan atau tanpa persekutuan dengan Tuhan, sama seperti ranting yang tidak melekat pada pokoknya, menjadi kering, sudah dekat dengan pembakaran api neraka.
-       Jerami, menunjuk; kehidupan yang tidak berbuah, walaupun terlihat berdaun hijau. Ini tidak akan sanggup menghadapi nyala api siksaan sebagai ujian, dia akan terbakar hangus dan berubah menjadi debu.

Mari kita perhatikan: Jenis bangunan dari EMAS, PERAK, PERMATA.
Emas, berbicara tentang; kesucian dan kemurnian dari Roh-El Kudus.
Sama seperti kerohanian dari mempelai wanita Tuhan yang digambarkan dengan peti dari Tabut Perjanjian. Peti dari Tabut Perjanjian itu terbuat dari kayu penaga, yang sudah dilapisi dengan emas baik luar maupun dalam, lahir maupun batin, sehingga kualitas rohaninya sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga. Inilah keuntungan manakala kita menghadapi ujian.
Semua ujian itu membawa kita pada level yang tertinggi. Puncak dari pada level yang tertinggi ialah mempelai wanita Tuhan. Jadi, jangan kita terheran-heran dengan ujian. Memang pembukaan rahasia firman yang besar ini memberi kita kemampuan manakala kita menghadapi ujian.

Perak, menunjuk; kehidupan yang berdiri di atas korban penebusan Yesus Kristus.
Kalau kita berdiri di atas korban penebusan Yesus Kristus, sama dengan; mempunyai pendirian yang kuat, tidak mudah goyah, bagaikan papan-papan jenang dengan alas perak. Bait Suci Allah dimulai dari Ruangan Suci sampai Ruangan Maha Suci terdiri dari dua puluh papan-papan jenang yang diikat oleh lima kayu lintang dengan alas perak, berdiri di atas penebusan oleh korban Kristus. Berdiri teguh, tidak mudah goyah.

Berbicara tentang batu permata, ada 12 (dua belas) batu permata tatahan pada tutup dada baju efod imam besar.
Dua belas batu permata, menunjuk; 12 (dua belas) rasul hujan akhir yang akan memimpin atau memerintah gereja hujan akhir untuk diangkat dalam kemuliaan-Nya.
Jadi, 12 (dua belas) batu permata merupakan kemuliaan dari Allah Roh-El Kudus.

Kita bersyukur kepada Tuhan, 3 (tiga) jenis bangunan yang terbuat dari emas, perak dan batu permata, setelah melewati nyala api siksaan sebagai ujian dengan proses yang panjang dan melelahkan, tetapi proses lewat ujian ini justru akan terus membawa kita sampai kepada kemuliaan yang kekal sampai menjadi mempelai wanita Tuhan.
-       Emas yang melapisi kayu penaga menjadi mempelai wanita Tuhan, karena telah melewati ujian dengan proses yang panjang.
-       Perak, itulah berdiri di atas penebusan oleh korban Kristus, bagaikan 20 (dua puluh) papan-papan jenang di Bait Suci Allah, dari Ruangan Suci akan terus dibawa sampai kepada Ruangan Maha Suci, kesempurnaan dari mempelai wanita Tuhan.
-       Batu permata, berbicara tentang 12 (dua belas) batu permata tatahan yang ada pada baju efod imam besar, itulah 12 (dua belas) rasul hujan akhir yang akan memimpin, memerintah gereja hujan akhir untuk diangkat sampai kepada kemuliaan.
Dan kalau kita perhatikan, dasar dari bangunan tembok Yerusalem adalah 12 (dua belas) batu permata.

Jadi, memang, tidak saya pungkiri dan saya tidak mengatakan bahwa ujian itu ringan. Tetapi ujian yang kita hadapi dengan proses yang panjang ini akan terus membawa kita sampai kepada kesempurnaan, akan terus membawa kita sampai kepada kemuliaan.

Akhirnya, dalam Ayub 23:10, Ayub berkata: “Seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” Ujian dengan proses yang sangat panjang yang dialami oleh Ayub, akhirnya membawa dia sampai kepada kemuliaan.
Kesimpulannya: Ujian itu yang membawa kita sampai kepada kemuliaan.

Kita sudah memperhatikan soal pembukaan rahasia yang besar. Kalau terjadi pembukaan rahasia yang besar, itu merupakan tanda bahwa hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, dan kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi dan kedatangan-Nya itu tidak ditunda-tunda lagi.
Itulah sebagian dari naungan sayap Tuhan, tempat perlindungan dari pada Rut, bangsa Moab, bangsa kafir.

Sekarang kita akan memperhatikan: ROH ALLAH YANG BESAR DAN BERKUASA.
Yesaya 11: 1-2
(11:1) Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. (11:2) Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;

Oleh Roh Allah yang besar dan berkuasa ini, maka kehidupan kita;
-       Semakin hari makin lemah lembut dan rendah hati, seperti tunas yang keluar dari tunggul Isai.
-       Semakin hari dalam pengikutan kita akan semakin berbuah-buah, seperti taruk yang tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
Jangan sampai dalam pengikutan kita, makin hari makin keras hati, makin hari makin sombong, makin hari makin tidak terlihat berbuah. Tetapi kalau kita hidup di dalam Roh Allah yang besar, itulah tujuh Roh Allah yang dimiliki oleh Yesus, Anak Allah, maka;
-       Makin hari kita akan semakin lemah lembut.
-       Makin hari kita akan semakin rendah hati.
-       Makin hari kita akan semakin terlihat berbuah-buah, itulah sikap yang manis di hadapan Tuhan.

Tujuh Roh Allah yang dimiliki oleh Yesus, Anak Allah, itu merupakan tujuh Roh Allah yang besar. Inilah bagian yang lainnya dari naungan sayap di mana Rut berlindung; Firman Allah yang besar dan Roh Allah yang besar.

Jadi, kemurahan yang dialami Rut dalam pengikutannya kepada Tuhan, hari demi hari ditandai dengan kemurahan yang semakin meningkat.
-       Dimulai dari, oleh perkenanan Tuhan masuk ke Betlehem.
-       Oleh kemurahan Tuhan, dipercayakan berada di ladang Tuhan, ladang Boas.
-       Dan sampai mengalami ketebusan.
Bagaikan berlindung di bawah naungan sayap-Nya.

Betul-betul, kalau kita masih ingat apa yang dikatakan Zofar kepada Ayub, bahwa; pembukaan firman itulah yang menjadikan kita menjadi suatu kehidupan yang murni. Pengertian kita tidak murni, perasaan, pandangan, kebenaran diri sendiri tidak murni, tetapi lewat kemurnian dari pembukaan rahasia firman itu kita semakin dimurnikan. Dan pembukaan rahasia firman itu merupakan hikmat. Mengapa? Karena rahasia firman itu ajaib bagi pengertian. Setelah kita menikmati pembukaan rahasia firman, terbukalah pikiran kita, terceliklah mata rohani kita, sehingga kita bisa melihat bahwa; Tuhan sudah ampuni dosa kita.

Suatu contoh teladan yang baik dari Rut sebagai contoh dari bangsa kafir, dan kita ini adalah bangsa kafir. Biarlah kita mengikuti contoh dari pada Rut ini.
Kemurahan yang kita alami, kita terima dan kita rasakan, bagaikan berlindung di bawah naungan sayap. Pembukaan rahasia firman Allah yang besar dan Roh Allah yang besar.

Adapun tujuh Roh Allah yang besar itu:
1.     Roh Tuhan.
2.     Roh hikmat.
3.     Roh pengertian.
4.     Roh nasihat.
5.     Roh keperkasaan.
6.     Roh pengenalan.
7.     Roh takut akan Tuhan.
Kalau kita melihat dalam Wahyu 4:5-6, Yesus, Anak Allah, bermata tujuh, itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Berarti, kalau kita dipenuhkan oleh Roh Allah yang besar, kita akan menjadi kesaksian di manapun kita diutus di atas muka bumi ini, karena memang kita layak untuk menjadi terang dan terang itu bercahaya oleh ketujuh Roh Allah itu.
Semakin hari kita semakin lemah lembut, semakin hari kita semakin rendah hati, semakin hari semakin berbuah, tentu akan menjadi suatu kesaksian yang besar, menjadi terang, dan terang itu bercahaya, dan cahaya itu menguasai kegelapan, sebab kegelapan tidak menguasai terang. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment