KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, October 27, 2019

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 12 OKTOBER 2019



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 12 OKTOBER 2019

STUDY YUSUF
(Seri: 169)

Subtema: MEMPELAI PEREMPUAN MANIS SIKAPNYA, ELOK PARASNYA.

Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan; oleh karena pertolongan-Nya, kita berada dalam rumah Tuhan untuk mengusahakan Ibadah Pemuda Remaja.
Saya tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, pemuda remaja, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di manapun anda berada.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pemuda Remaja tentang STUDY YUSUF.
Kejadian 41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."

Sebelum datang tujuh tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki.
-       Yang sulung bernama Manasye.
-       Anak yang kedua bernama Efraim.

Selanjutnya, mari kita menyimak arti rohani kedua nama anak laki-laki Yusuf tersebut, dimulai dari yang sulung, yakni Manasye.
MANASYE, artinya; Allah telah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara.
1.     Yusuf lupa kepada kesukarannya.
2.     Yusuf lupa kepada rumah bapanya.

Dalam hal ini kita masih memperhatikan tentang: KESUKARAN YUSUF.
Adapun kesukaran Yusuf dibagi dalam tiga fase.
-       Fase yang pertama: Yusuf tinggal bersama saudara-saudaranya (Kejadian 37).
-       Fase yang kedua: Ketika Yusuf tinggal di rumah Potifar (Kejadian 39).
-       Fase yang ketiga: Ketika Yusuf berada di dalam penjara (Kejadian 40).

Sekarang kita masih memperhatikan, Fase yang kedua: Yusuf tinggal di rumah Potifar.
Kejadian 39:6A
(39:6) Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

Yusuf telah menjadi berkat yang besar di rumah Potifar.
Berarti, Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel akan membantu kehidupan muda remaja di dalam hal memenuhi segala keperluan dan segala yang kita butuhkan dari Tuhan. Yusuf adalah gambaran dari firman Pengajaran Mempelai.

Biarlah kehidupan muda remaja di hari-hari terakhir ini berserah kepada Pengajaran Mempelai, berarti mengijinkan hikmat sorgawi mengurus segala sesuatu yang kita perlukan, mengurus segala sesuatu yang kita butuhkan. Hanya satu yang penting untuk kita perhatikan, yaitu mengurus makanan kita masing-masing. Makanan rohani kita itulah firman Allah.
Sementara segala keperluan, segala yang kita butuhkan, biarlah Pengajaran Mempelai yang mengurusnya, biarlah Pengajaran Mempelai turut campur dengan segala apa yang kita perlukan, turut campur dengan segala apa yang kita butuhkan.

Kejadian 39:6B
(39:6) Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya, atau cantik wajahnya.
Hal ini merupakan ketentuan (ukuran) firman Tuhan terhadap mempelai Tuhan, yakni; manis sikapnya dan elok parasnya. Mengapa demikian? Sebab mempelai perempuan Tuhan tidak boleh ada cacat celanya.

Efesus 5:26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Ketentuan firman Allah terhadap sidang mempelai Tuhan adalah untuk menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, pendeknya; supaya jemaat kudus, tidak bercela.

Kolose 1:21-22
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, (1:22) sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Menempatkan sidang jemaat menjadi kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya, juga merupakan ketentuan dari korban Kristus. Jadi, oleh karena korban Kristus itulah sidang jemaat menjadi kudus dan tidak bercela dan tidak bercacat di hadapan-Nya.

Biarlah kiranya kehidupan muda remaja betul-betul telah menyatu dengan korban Kristus, sebab ketentuan dari korban Kristus ialah gereja Tuhan, pemuda remaja menjadi kudus, tidak bercela. Jadi, jangan pernah mempersalahkan ketika kita diperhadapkan dengan sengsara karena salib, aniaya karena firman, karena ketentuan dari korban Kristus itu ialah supaya kehidupan muda remaja, gereja Tuhan, menjadi kudus, tidak bercela dan tidak bercacat.

Kolose 1:23
(1:23) Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Yang terpenting di sini ialah memperhatikan dua hal:
1.     Bertekun dalam iman, berarti; tetap teguh dan tidak bergoncang, sekalipun menghadapi ujian, pergumulan silih berganti. Sehingga manakala menghadapi suatu pergumulan atas seijin Tuhan; tidak perlu bersungut-sungut, tidak perlu ngomel, tidak perlu uring-uringan, tidak perlu panas hati, tidak perlu menggerutu, tidak perlu mempersalahkan situasi, kondisi, keadaan, bahkan tidak perlu mempersalahkan segala sesuatu yang ada. Tetaplah bertekun dalam iman, sebab ketentuan dari korban Kristus adalah kehidupan muda remaja menjadi kudus dan tidak bercela dan tak bercacat.
2.     Jangan mau digeser dari pengharapan Injil yang telah kita dengar.
Pengharapan Injil, menunjuk; Pengajaran Mempelai yang berkuasa membentuk kehidupan muda remaja menjadi mempelai Tuhan. Pengharapan Injil itu bagaikan sauh yang kuat, dimulai dari Ruangan Suci, selanjutnya melabuhkan kehidupan kita sampai kepada Ruangan Maha Suci, menjadi mempelai perempuan Tuhan yang kudus, tak bercacat, dan tak bercela.  Apapun yang terjadi, jangan mau digeser dari pengharapan Injil.

Jadi, kita dapat menarik suatu kesimpulan, bahwa: Rasul Paulus adalah pelayan Tuhan di dalam hal memberitakan Pengajaran Mempelai. Kita tidak perlu ragu dalam hal ini.

Sebagai bukti.
2 Korintus 11:2
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Rasul Paulus telah mempertunangkan sidang jemaat di Korintus kepada satu laki-laki, yaitu Mempelai Laki-Laki Sorga. Maka, tugas dari Rasul Paulus ini tidak ringan, sebab Rasul Paulus harus membawa sidang jemaat di Korintus ini sebagai perawan suci kepada Kristus, Dialah Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorgawi.

Di tengah pelayanan seorang hamba Tuhan yang kepadanya dipercayakan suatu karunia penginjilan, biasanya akan terjadi demonstrasi yang luar biasa, sehingga dalam pelayanan itu yang sakit sembuh, terjadi mujizat, terjadi pengusiran setan. Tetapi tugas dari Rasul Paulus tidak hanya sebatas pengusiran setan, melainkan membawa sidang jemaat di Korintus kepada satu Laki-Laki, itulah Mempelai Laki-Laki Sorga, sebagai perawan suci. Perawan suci, berarti; tidak pernah ternodai dengan dosa kejahatan dan dosa kenajisan.
Ini bukan tugas ringan, melainkan tugas berat yang diemban oleh Rasul Paulus. Kalau bicara soal berkat, semua orang bisa menerima kotbah apabila hamba Tuhan itu berbicara: “Saudara diberkati”, lalu sidang jemaat akan berkata: “Amin”. Tetapi manakala sidang jemaat itu dibawa kepada pengudusan, dan dari pengudusan dilabuhkan sampai kepada kesempurnaan, itu hal yang tidak mudah, perlu perhatian khusus.

Tetapi sekalipun demikian, kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan mempercayakan kepada kita; Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel. Walaupun ini bukan tugas yang mudah untuk kita pikul bersama-sama, tetapi yang pasti kita sudah berada di jalur, di track yang benar. Barangkali hari ini kita masih terdapat kekurangan di sana sini, tetapi yang pasti; kita sudah berada di jalur yang tepat. Berbeda dengan orang yang berbuat baik, beramal soleh, tetapi dia tidak ada di jalur yang benar, maka semuanya sia-sia.
Siapa yang merindu untuk dibawa menjadi perawan suci, maka biarlah kehidupan yang sudah ternodai minta ampun malam ini sejadi-jadinya. Jangan membangkitkan berahi sebelum waktunya, itu namanya sakit asmara. Saya berharap dalam nama Yesus, firman ini berkuasa dalam kehidupan kita.
Pendeknya: Rasul Paulus adalah pelayan Tuhan untuk memberitakan PENGAJARAN MEMPELAI.

2 Korintus 12:1-4
(12:1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. (12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. (12:3) Aku juga tahu tentang orang itu, -- entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- (12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.

Rasul Paulus diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. Dalam susunan Tabernakel, tingkat yang ketiga dari sorga menunjuk; Ruangan Maha Suci.
Pendeknya: Rasul Paulus adalah pelayan Tuhan di dalam hal memberitakan PENGAJARAN TABERNAKEL.

Kesimpulannya: Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel berkuasa untuk membawa gereja Tuhan masuk di dalam pembentukan tubuh Kristus, yakni menjadi mempelai wanita Tuhan.

Efesus 1:3-4
(1:3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. (1:4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Menjadi suatu kehidupan yang kudus dan tidak bercacat cela di hadapan-Nya, itulah orang-orang pilihan Allah, yang dipilih sebelum dunia dijadikan, inilah berkat rohani yang besar, berkat sorgawi dari Allah. Sungguh heran berkat Allah yang dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus... Puji Tuhan..

Dari sinilah kita semakin mengerti, bahwa ternyata; pribadi atau kehidupan anak-anak Tuhan yang mau menerima Pengajaran Mempelai adalah kehidupan yang benar-benar dipilih. Tidak sembarangan, betul-betul 100% (seratus persen) dipilih oleh Tuhan untuk menjadi milik kepunyaan-Nya. Sebelum kita ada, sebelum dunia ada, Dia sudah tahu siapa orang-orang pilihan-Nya.
Jangan sampai kita sudah menerima berkat rohani yang besar ini, yang menjadikan kita sebagai orang pilihan yang tidak bercacat, tidak bercela, tetapi justru bermasa bodoh dan anggap enteng di dalam hal beribadah dan di dalam hal melayani Tuhan, ini adalah suatu kesia-siaan besar.

Kidung Agung 4:1-7
(4:1) Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead. (4:2) Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada. (4:3) Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu. (4:4) Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya. (4:5) Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung. (4:6) Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan. (4:7) Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.

Mempelai Laki-Laki Sorga memuji-muji mempelai perempuan-Nya.
Dalam kesempatan Ibadah Pendalaman Alkitab, dalam Rut 2: 11, Rut mendapat pujian dan penghormatan dari Boas rohani, Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga. Kerendahan hati mendahului pujian dan kehormatan. Biarlah kiranya kehidupan muda remaja menjadi suatu kehidupan yang rendah hati.

Di dalam pujian itu terdapat kata: “Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau.
Cantik, sama dengan; elok parasnya, berarti; tidak terdapat cacat cela pada mempelai perempuan tersebut, yang merupakan ketentuan firman Tuhan dan ketentuan dari korban Kristus.

Adapun pujian-pujian dari Mempelai Laki-Laki kepada mempelai perempuan, tentang:
1.     Mata yang indah.
2.     Rambut yang indah.
3.     Gigi yang indah.
4.     Bibir yang indah.
5.     Mulut yang indah.
6.     Pelipis yang indah.
7.     Leher yang indah.
8.     Buah dada.

Kita kembali memperhatikan Kejadian 39.
Kejadian 39:6B
(39:6) Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

Yusuf memiliki sikap yang manis dan elok parasnya.

Tentang: SIKAP YANG MANIS.
Sikap yang manis adalah hasil dari suatu persekutuan yang indah dengan Tuhan. Jadi, oleh karena persekutuan yang indah dengan Tuhan, maka kita memiliki sikap yang manis.

Yohanes 15:1-5
(15:1) "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (15:2) Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. (15:3) Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. (15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. (15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Sikap yang manis adalah buah yang dapat dicicipi dan dinikmati oleh Tuhan. Sedangkan buah atau sikap yang manis, itu merupakan hasil dari persekutuan yang baik dengan Tuhan, seperti ranting yang melekat pada pokok anggur yang benar.
Yesus adalah pokok anggur yang benar, kitalah ranting-ranting-Nya. Kalau ranting melekat pada pokok anggur yang benar, maka ranting akan menghasilkan buah anggur yang manis, yang benar.

Ada buah anggur yang lain; sepertinya manis, tetapi bukan hasil dari persekutuan dengan Kristus (Kepala), itulah buah anggur yang manis tetapi palsu, karena bukan hasil persekutuan dengan Tuhan.
-       Sikap yang manis, misalnya; rendah hati, tetapi kalau pura-pura, itu manis tapi palsu.
-       Berbuat sesuatu untuk dilihat orang, itu adalah sikap manis tapi palsu.
Tetapi kalau persekutuan itu betul-betul di dalam persekutuan yang benar, maka akan menghasilkan sikap yang manis, yang benar dari sorga, bukan yang pura-pura. Dengar firman dengan tulus, itu sikap yang manis. Lahir batin tulus, itu sikap yang manis, karena ada persekutuan yang indah dengan pokok anggur yang benar.

Yohanes 15:2
(15:2) Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Di dalam persekutuan kita dengan Tuhan; senantiasa memberi diri disucikan oleh firman Allah. Tidak ada penyucian tanpa persekutuan dengan firman Allah.
Kemudian, apabila ranting itu selalu dibersihkan, maka ranting-ranting akan menghasilkan buah yang lebih banyak lagi. Semakin ranting disucikan oleh firman, semakin menghasilkan banyak buah anggur yang manis.

Supaya menghasilkan buah yang banyak dan manis, maka rantingnya harus terus dibersihkan dari benalu-benalu rohani; harga diri yang melekat, egosentris, keakuan, kepentingan diri, itu semua harus dibersihkan oleh firman, supaya ranting itu menghasilkan buah yang banyak. Semakin memberi diri disucikan oleh firman, akan semakin menghasilkan banyak buah anggur yang manis, banyak berbuat kasih.

Kalau kita melihat perempuan yang berbuat dosa, ia banyak berbuat kasih, itu karena dia banyak diampuni dosanya. Tetapi orang yang dosanya tidak pernah diampuni, ia tidak akan pernah berbuat kasih.

Yohanes 15:7
(15:7) Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Tinggal di dalam Tuhan, berarti; menyatu dengan firman Allah, dengan lain kata; firman Allah telah mendarah daging.
Dampak positif firman Allah mendarah daging: Apa saja yang kita minta, maka kita akan menerimanya dari Tuhan. Tetapi tentu, sesuai dengan kehendak Tuhan, bukan untuk hal-hal yang tidak baik. Maka jangan salah gunakan segala berkat yang ada;
-       Paras yang cantik jangan gunakan untuk hal yang najis.
-       Berkat uang, gaji, upah, jangan salah gunakan kepada hal yang tidak baik.
Sebab semua yang sudah kita terima, itu hasil dari doa.

Jadi, apa saja yang kita minta dalam doa, Tuhan beri, kita terima dari Tuhan. Tidak usah ragu di situ. Sejauh mana firman mendarah daging, sejauh itu nanti kuasa doa terjadi.

Yohanes 15:8
(15:8) Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Banyak berbuat kasih, berarti; Tuhan dipermuliakan. Orang yang banyak berbuat kasih adalah orang yang dosanya banyak diampuni oleh Tuhan. Sedikit berbuat kasih, berarti dosanya sedikit diampuni Tuhan.

JIKA SAYA BERBUAT SESUATU DI LUAR PEMIKIRAN MANUSIA, ITU BUKAN KARENA KEMAUAN SAYA. BAYANGKAN, BERAPA KALI KITA KUNJUNGAN PELAYANAN KE LUAR DAERAH DALAM SATU TAHUN, BERAPA BANYAK BIAYA YANG DIBUTUHKAN, ITU SEMUA DI LUAR PEMIKIRAN MANUSIA. NAMUN SEMUA ITU DILAKUKAN SUPAYA NAMA TUHAN DIPERMULIAKAN.
KITA BERDOA, JIKA TUHAN IJINKAN PERTENGAHAN JANUARI 2020, KITA KE LAMPUNG UNTUK MELANGSUNGKAN KEBAKTIAN NATAL PERSEKUTUAN PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) SELAMA DUA HARI DI SANA, TUJUANNYA; SUPAYA NAMA TUHAN DIPERMULIAKAN.
BANYAK BERBUAT KASIH, SUPAYA NAMA TUHAN DIPERMULIAKAN. SIAPA ORANG YANG BANYAK BERBUAT KASIH? ADALAH SINYAL BAHWA  DOSANYA BANYAK DIAMPUNI. JADI, KALAU ORANG BERBUAT SEDIKIT, INI ADALAH TANDA BAHWA DIA TIDAK MENGALAMI PENGAMPUNAN DOSA.
AYO, BERLOMBA-LOMBA UNTUK BERBUAT YANG BANYAK KEPADA TUHAN, ITULAH BUAH ANGGUR YANG MANIS, SIKAP YANG MANIS YANG DAPAT DICICIPI DAN DINIKMATI OLEH TUHAN, SUPAYA DI ATAS SEGALANYA NAMA TUHAN DIPERMULIAKAN.

Kesimpulannya:
-       Yohanes 15:1-8, berbicara tentang persekutuan antara carang dengan pokok anggur =persekutuan antara tubuh dengan kepala.
-       Yohanes 15:9-17, berbicara tentang persekutuan antara seorang dengan yang lain, disebut dengan persekutuan antara carang dengan carang =persekutuan dengan sesama.

Yohanes 15:17, 12-14
(15:17) Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain. (15:12) Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. (15:13) Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. (15:14) Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.

Saling mengasihi satu dengan yang lain, sama dengan; persekutuan antara seorang dengan yang lain, sama dengan persekutuan antara carang dengan carang.
Tuhan memerintahkan supaya kita saling mengasihi, berarti; bukan saling membenci, bukan saling menyakiti. Mengasihi dengan kasih Agape, bukan dengan kasih fileo, apalagi kasih eros (keinginan laki-laki dengan perempuan).

Dampak positif saling mengasihi antara satu dengan yang lain ialah menjadi sahabat Yesus Kristus. Siapa yang rindu menjadi sahabat Kristus, berarti saling mengasihi satu dengan yang lain.
Kalau di bumi ini saja, adalah suatu kebanggaan apabila seseorang menjadi sahabat dari seorang pejabat tinggi, menjadi suatu kebanggaan apabila seseorang bersahabat dengan orang besar, orang tenar, orang terkenal. Tetapi orang besar di bumi, orang terkenal di bumi, segala yang berasal dari bumi, tidak melebihi dari Kristus, yang lebih besar dari yang ada di bumi.
Kita bangga menjadi sahabat Kristus. Sahabat Kristus mengerti keberadaan sahabat nya.

Amsal 17:17
(17:17) Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, setiap saat, bukan hanya pada saat mendapat keuntungan. Dan seorang sahabat menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Yesus Kristus adalah sahabat kita. Dia menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam setiap pergumulan-pergumulan kita. Tuhan mengerti kita, karena kita menjadi sahabat Kristus.
Jadi, jangan salah memilih sahabat. Jangan sembarangan dalam bersahabat. Tetapi biarlah kita menjadi sahabat Kristus, karena kita memang dengan tulus ikhlas mengasihi seorang dengan yang lain dengan kasih Agape.

Yohanes 3:29
(3:29) Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Sahabat mempelai laki-laki memiliki sukacita mempelai, dan sukacita itu adalah sukacita penuh, berarti sukacita itu kekal. Sukacita yang kekal itu sumbernya dari sorga, bukan dari uang yang banyak, bukan karena perkara lahiriah yang kita dapat di bumi.
Sukacita mempelai, sukacitanya penuh, tidak terbatas dengan ruang dan waktu, tidak dibatasi oleh situasi kondisi. Sekalipun kita di tengah pergumulah besar, biarpun kita menghadapi kesulitan besar, tetapi kalau kita menjadi sahabat Kristus; sukacita kita penuh. Sementara kita dalam memikul salib, tetapi di sisi lain; sukacita mempelai betul-betul menguasi kehidupan kita.
Kita bersyukur, inilah persekutuan antara ranting dengan ranting.

Yohanes 3:32-33
(3:32) Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu. (3:33) Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar.

Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya.
Kepada sahabat mempelai diberikan kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan apa yang didengar-Nya dari Bapa. Jadi, segala sesuatu disampaikan kepada sahabat mempelai.
Maka, sekali lagi saya katakan: Kita patut bersyukur, lewat Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel, semua rahasia Kerajaan Sorga dikaruniakan kepada kita. Apa yang didengar dari Bapa dan apa yang dilihat dari Bapa, itu yang disampaikan kepada kita. Itulah kelebihan dari pada orang-orang yang menerima Pengajaran Mempelai, maka sudah barang tentu, sukacita itu tetap penuh, full of happiness, setiap hari, sepanjang hari.

Jangan mau digeser dari pengharapan Injil. Jangan mau digeser dari Pengajaran Mempelai yang sudah kita terima dari Tuhan, supaya sukacita kita tetap penuh.

Tentang: ELOK PARASNYA.
Elok parasnya atau cantik wajahnya, berarti; mempunyai pandangan nubuatan, sama dengan; memandang jauh ke depan.
Perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini berakhir dalam perjamuan malam kawin Anak Domba, itulah sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi ini.

Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini bermuara pada pesta nikah Anak Domba. Kalau kita senantiasa mengarahkan pandangan kepada hal ini, berarti sama dengan; memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan.

Kelebihan orang yang memiliki pandangan nubuatan:
-    Tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tak suci, sehingga tidak mudah jatuh dalam dosa.
-    Tidak berpikir sempit, tidak tumpul.
-    Tidak berpikir pendek.
Karena Kerajaan Sorga yang suci itu tidak sesempit dan sependek pemikiran manusia.

Sekali lagi saya tandaskan: Elok parasnya atau cantik wajahnya, berarti memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan.

Wahyu 21:1-2
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. (21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Yerusalem yang baru, yang turun dari sorga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya = elok parasnya, berarti; memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan, itulah perjamuan malam kawin Anak Domba.
Siapa yang berhak masuk dalam pesta nikah Anak Domba? Pengantin perempuan mempelai Anak Domba, itulah Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya = elok parasnya.

Tuhan Yesus baik kepada kita semua. Tuhan banyak memberi pengertian kepada kita, karena Tuhan terlalu mengasihi kita. Namun kita terkadang tidak peduli, tetapi malam ini kita belajar untuk dewasa, berlaku bijaksana, menyikapi semua kemurahan Tuhan yang telah dinyatakan kepada kita dengan limpah luar biasa.

Kidung Agung 6:4-5
(6:4) Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya. (6:5) Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead.

Pengantin perempuan mempelai Anak Domba senantiasa mengarahkan pandangan kepada Mempelai Laki-Laki Sorga. Betul-betul ia memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan. Itu sebabnya Mempelai Laki-Laki berkata: “Juita seperti Yerusalem.” Juita adalah kekasih, buah hati. Mempelai wanita Tuhan adalah kekasih dari Mempelai Laki-Laki Sorga, buah hati dari Mempelai Laki-Laki Sorga.
Dan di sini kita melihat, Mempelai Laki-Laki berkata: “Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya”, berarti sudah jelas; mempelai perempuan ini terus mengarahkan pandangannya kepada Mempelai Laki-Laki Sorga, tidak kepada yang lain hati.

Itulah mempelai perempuan elok parasnya, berarti; memiliki pandangan nubuatan. Mengarahkan pandangan jauh ke depan, yaitu pesta nikah Anak Domba. Itulah yang kita rindukan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


Sikap yang manis adalah hasil dari persekutuan yang indah dengan Tuhan
karena senantiasa memberi diri disucikan oleh Firman Allah

No comments:

Post a Comment